Tentara Nasional Indonesia (TNI) bekerjasama dengan Amerika Serikat dan Australia, menggelar latihan gabungan penanggulangan bencana. Latihan ini untuk meningkatkan kemampuan personel TNI dalam satuan reaksi cepat penanggulangan bencana, mengatasi dan menangani bencana.
"Latihan Pacific Resilience Disaster Response Exercise and Exchange atau PR DREE, saya nyatakan dengan resmi dibuka," kata staf ahli Panglima TNI Mayjen TNI Meris saat membuka latihan gabungan di Sentul, Jawa Barat, Senin (3/6).
Latihan gabungan dilakukan dari tanggal 3 sampai 5 Juni di pusat Misi Pemeliharaan Perdamaian, Sentul, Bogor Jawa Barat. Latihan ini melibatkan 175 personel yang terdiri penyelenggara dari 7 prajurit Sops Mabes TNI, 8 prajurit dari Divisi I Kostrad.
Dari Peserta 125 orang, 75 orang dari SRCPB Wilayah Barat, 30 orang dari USARPAC, 15 personel dari Australia, dan LSM sebanyak 5 orang. Serta personel pendukung sebanyak 35, dari Bulsi 30 orang, dan Denma Latihan 5 orang.
Latihan ini penting karena letak geografis Indonesia yang berada dalam lingkaran cincin api. Indonesia berada pada pertemuan tiga lempeng utama dunia, yaitu lempeng Indo-Australia, Eurasia dan Pasifik. Kondisi ini berpotensi menimbulkan gempa bumi, tsunami dan letusan gunung berapi. Pembukaan dihadiri oleh perwakilan dari TNI, BNPB, militer Amerika Serikat dan militer Australia.
"Latihan Pacific Resilience Disaster Response Exercise and Exchange atau PR DREE, saya nyatakan dengan resmi dibuka," kata staf ahli Panglima TNI Mayjen TNI Meris saat membuka latihan gabungan di Sentul, Jawa Barat, Senin (3/6).
Latihan gabungan dilakukan dari tanggal 3 sampai 5 Juni di pusat Misi Pemeliharaan Perdamaian, Sentul, Bogor Jawa Barat. Latihan ini melibatkan 175 personel yang terdiri penyelenggara dari 7 prajurit Sops Mabes TNI, 8 prajurit dari Divisi I Kostrad.
Dari Peserta 125 orang, 75 orang dari SRCPB Wilayah Barat, 30 orang dari USARPAC, 15 personel dari Australia, dan LSM sebanyak 5 orang. Serta personel pendukung sebanyak 35, dari Bulsi 30 orang, dan Denma Latihan 5 orang.
Latihan ini penting karena letak geografis Indonesia yang berada dalam lingkaran cincin api. Indonesia berada pada pertemuan tiga lempeng utama dunia, yaitu lempeng Indo-Australia, Eurasia dan Pasifik. Kondisi ini berpotensi menimbulkan gempa bumi, tsunami dan letusan gunung berapi. Pembukaan dihadiri oleh perwakilan dari TNI, BNPB, militer Amerika Serikat dan militer Australia.
0 komentar:
Posting Komentar