Beberapa instansi terkait melakukan nota kesepakatan untuk pengunaan alutsista dalam penanganan bencana alam yang terjadi di Indonesia. Berdasarkan penjelasan Kepala Pusat Pendidikan dan Pelatihan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (Kapusdiklat BNPB) B Wisnu Widjaja, kerja sama tersebut sudah mereka jalin demi kelancaran penanganan bencana alam.
“Penggunaan alustista ini sudah berdasarkan MoU antara kementerian pertahanan denga panglima TNI dan kepala BNPB. Salah satunya dalam penanggulangan bencana,“ kata Wisnu saat melakukan pembukaan pelatihan Pasific Resilience Disaster Response Exercise and Exchange di Pusat Misi Pemeliharaan Perdamaian Sentul, Bogor, Jawa Barat (3/6/2013).
Selain penggunaan alutsista tersebut, Wisnu juga menjelaskan bahwa dalam pelatihan yang digelar antar tiga negara ini telah melakukan persiapan dalam penanganan bencana. Dijelaskan Wisnu, persiapan itu antara lain adalah menyiapkan pasukan gerak cepat.
“Ada dua, baseops, halim, 220 tni, 51 polisi, 25 bnpb. Sisanya dari kementerian terkait, kesehatan, sosial dan PU. Ada juga 14 kementerian lembaga terkait,“ ungkapnya. Ditambahkan Wisnu, pihaknya pun sudah bekerja sama dengan TNI termasuk dalam penggunaan pesawat Hercules dalam setiap melakukan kegiatan penanganan bencana.
“Satuan ini harus bisa digunaan dalam hitungan jam. Menggunakan pesawat hercules dan Panglima TNI juga sudah menyiapkan 2 pesawat hercules,“ jelasnya. Pesawat tersebut pun saat ini diletakan di daerah lanud Halim Perdana Kusuma dan juga untuk wilayah timur di lanud Abdurrahman Saleh, Malang.
“Penggunaan alustista ini sudah berdasarkan MoU antara kementerian pertahanan denga panglima TNI dan kepala BNPB. Salah satunya dalam penanggulangan bencana,“ kata Wisnu saat melakukan pembukaan pelatihan Pasific Resilience Disaster Response Exercise and Exchange di Pusat Misi Pemeliharaan Perdamaian Sentul, Bogor, Jawa Barat (3/6/2013).
Selain penggunaan alutsista tersebut, Wisnu juga menjelaskan bahwa dalam pelatihan yang digelar antar tiga negara ini telah melakukan persiapan dalam penanganan bencana. Dijelaskan Wisnu, persiapan itu antara lain adalah menyiapkan pasukan gerak cepat.
“Ada dua, baseops, halim, 220 tni, 51 polisi, 25 bnpb. Sisanya dari kementerian terkait, kesehatan, sosial dan PU. Ada juga 14 kementerian lembaga terkait,“ ungkapnya. Ditambahkan Wisnu, pihaknya pun sudah bekerja sama dengan TNI termasuk dalam penggunaan pesawat Hercules dalam setiap melakukan kegiatan penanganan bencana.
“Satuan ini harus bisa digunaan dalam hitungan jam. Menggunakan pesawat hercules dan Panglima TNI juga sudah menyiapkan 2 pesawat hercules,“ jelasnya. Pesawat tersebut pun saat ini diletakan di daerah lanud Halim Perdana Kusuma dan juga untuk wilayah timur di lanud Abdurrahman Saleh, Malang.
0 komentar:
Posting Komentar