Minggu, 12 Mei 2013
Gandeng 40 Negara, AS Gelar Manuver Gabungan di Teluk Persia
Angkatan laut dari lebih dari 40 negara yang dipimpin oleh Amerika Serikat datang bersama-sama di Bahrain untuk menggelar manuver militer besar tahap kedua di Teluk Persia. Press TV Ahad (12/5) melaporkan, Amerika Serikat dan sekutunya memulai tahap pertama dari latihan perang gabungan, yang disebut "Manuver Penanggulangan Tambang Internasional", di Teluk Persia pada tanggal 6 Mei lalu.
Teroris Di Indonesia, Merampok Untuk Danai Latihan Militer
Jaringan teroris yang
baru-baru ini ditangkap Densus 88 ternyata juga pelaku perampokan di
sejumlah bank. Dana dari hasil merampok itu akan digunakan untuk
membiayai pelatihan militer bagi kader-kader mereka. "Memang
untuk itu (pelatihan militer). Terbukti mereka mencari uang untuk danai
latihan," ujar Ketua Badan Nasional Penanggulangan Teroris (BNPT),
Ansyad Mbai, di sela-sela acara Dialog Ormas-Ormas Islam dalam
Mempertahankan NKRI. Menurutnya, dana itu nantinya akan digunakan untuk
membeli peralatan militer seperti senjata dan bahan baku bom.
Banyak Teroris Tewas Ditembak, Kapolri: Itu Sangat Terpaksa
Sejumlah terduga teroris ditangkap hidup-hidup dalam operasi penggerebekan di Bandung dan Jawa Tengah, sebagian lainnya tewas ditembak. Kapolri Jenderal Timur Pradopo menyebut penembakan yang menewaskan teroris, sangat terpaksa dilakukan. Demikian dilaporkan Detik.com.
Pejabat Libya Kaget soal Berita Intervensi Militer AS di Negaranya
Muhammad Abdul Qadir, salah satu anggota parlemen Libya menunjukkan reaksinya atas berita terkait intervensi militer Amerika Serikat di negaranya. MNA mengutip situs al-Youm al-Sabe menulis, Muhammad Abdul Qadir, ketua komisi keamanan parlemen Libya mengaku tidak mengetahui kemungkinan intervensi asing di negaranya.
Rudal Anti Udara Rusia Menuju Suriah
Rusia akan memasok rudal anti-udara bagi Suriah di tengah tekanan Washington dan sekutunya terhadap Moskow supaya menghentikan dukungannya terhadap Damaskus, terutama suplai senjata. Farsnews Sabtu (11/5) melaporkan, Menteri Luar Negeri Rusia, Sergei Lavrov dalam konferensi pers dengan sejawatnya dari Jerman mengklaim rudal pertahanan tersebut demi menjaga Suriah dari serangan udara ke negara arab itu.
Situs Dirjen Kementerian Pertahanan RI di Hack
Situs resmi milik Potensi Pertahanan Kementerian Pertahanan (Dirjen Pothan Kemhan), diretas oleh hacker yang belum diketahui. Situs yang beralamat www.pothan.kemhan.go.id diretas dan tampilannya diganti tidak sebagaimana mestinya
Langganan:
Postingan (Atom)