Selanjutnya Waasops Panglima TNI mengatakan, Indonesia sebagai tuan rumah dan kita sebagai prajurit TNI harus memberikan yang terbaik, tunjukan bahwa prajurit TNI adalah prajurit profesional yang terlatih dan berdisiplin tinggi. “Laksanakan latihan ini dengan semaksimal dan seoptimal mungkin sejalan dengan tujuan dan sasaran latihan yang sudah ditetapkan”, tegasnya.
Kepada para prajurit yang terlibat latihan, Laksma TNI Widodo menekankan, utamakan dan perhatikan faktor keamanan dalam setiap tindakan dan aktivitas serta eliminir semaksimal mungkin tindakan-tindakan yang akan menyebabkan kerugian baik materiil maupun personil, serta jalani hubungan baik yang harmonis dalam interaksi dan aktivitas kegiatan yang didasari oleh prinsip saling menghormati dan menghargai diantara sesama prajurit kedua angkatan bersenjata (TNI dan ATM).
Usai apel kesiapan, Waasops Panglima TNI melanjutkan pemeriksaan alat peralatan khusus yang akan digunakan untuk latihan seperti, senjata, nubika, kendaraan taktis selider milik Denjaka TNI AL dan kendaraan taktis milik Denbravo Paskhas TNI AU.
Sementara itu, Direktur Latihan Brigjen TNI (Mar) Bujung Lalana menekankan kepada para pelaksana latihan Malindo yang akan berlangsung di Medan tanggal 7 s.d. 12 Juni 2013, antara lain kita tidak boleh sombong dan harus santun, jangan memalukan, jadilah prajurit yang disegani, dirindukan dan jangan jadi prajurit gila atau orang melihat jadi benci, karena kalian adalah prajurit disegani, karena kalian adalah prajurit yang menumpas teroris.