Kapal Latih TNI Angkatan Laut jenis Barquentine (kapal layar tiang tinggi) dari jajaran Satuan Kapal Bantu Komando Armada RI Kawasan Timur (Koarmatim), KRI Dewaruci, merapat di dermaga Ujung, Pangkalan Koarmatim, Surabaya, Senin (7/10/2013), sekitar pukul 10.15 WIB. Kapal ini baru tiba usai melaksanakan pelayaran muhibah ke Australia dalam rangka pelayaran astronomi Kartika Jala Krida (KJK) bagi 98 orang Kadet Akademi Angkatan Laut (AAL) tingkat-III angkatan ke-60.
Kapal yang berlayar selama 60 hari ini berangkat dari Mako Koarmatim tanggal 13 Agustus 2013, melewati Bali, Geraldton, Perth, Broome, Darwin, Kupang dan kembali ke Surabaya. Selain 98 kadet AAL tingkat III, dalam pelayaran kali ini, KRI Dewaruci diawaki 82 prajurit ditambah 6 personel pendukung dari intelijen, penerangan, kesehatan dan Pasukan Katak dari Satkopaska Koarmatim, serta 10 personel pendamping Kadet AAL.
Selama singgah di kota-kota Australia tersebut, seluruh pajurit dan Kadet AAL melaksanakan kunjungan kehormatan ke pejabat setempat serta mengadakan promosi wisata dan budaya nasional Indonesia. Pengalaman menarik, selama pelayaraan 60 hari itu, menurut Komandan KRI Dewaruci Letkol Laut (P) Anung Sutanto adalah adanya ombak tinggi yang menghadang.
Saat berlayar melintasi di titik 60 mil luat dari Pantai Shark Bay, Dewaruci dihantam ombak besar. Cocor dan patung Dewaruci di haluan patah dan hilang ditelan ganasnya ombak samudera. "Saking kerasnya hantaman ombak, tiang layar depan, tengah dan buritan juga patah dibagian atas. Dengan kondisi seperti itu, diputuskan segera melakukan sandar darurat di Dermaga Geraldton Australia," cerita Anung.
Sampai di Dermaga Geraldton, para prajurit ini tidak ada yang mengalami cidera sedikitpun. Kemudian para prajurit kerja keras bahu membahu melepas tiang yang patah.
Kapal yang berlayar selama 60 hari ini berangkat dari Mako Koarmatim tanggal 13 Agustus 2013, melewati Bali, Geraldton, Perth, Broome, Darwin, Kupang dan kembali ke Surabaya. Selain 98 kadet AAL tingkat III, dalam pelayaran kali ini, KRI Dewaruci diawaki 82 prajurit ditambah 6 personel pendukung dari intelijen, penerangan, kesehatan dan Pasukan Katak dari Satkopaska Koarmatim, serta 10 personel pendamping Kadet AAL.
Selama singgah di kota-kota Australia tersebut, seluruh pajurit dan Kadet AAL melaksanakan kunjungan kehormatan ke pejabat setempat serta mengadakan promosi wisata dan budaya nasional Indonesia. Pengalaman menarik, selama pelayaraan 60 hari itu, menurut Komandan KRI Dewaruci Letkol Laut (P) Anung Sutanto adalah adanya ombak tinggi yang menghadang.
Saat berlayar melintasi di titik 60 mil luat dari Pantai Shark Bay, Dewaruci dihantam ombak besar. Cocor dan patung Dewaruci di haluan patah dan hilang ditelan ganasnya ombak samudera. "Saking kerasnya hantaman ombak, tiang layar depan, tengah dan buritan juga patah dibagian atas. Dengan kondisi seperti itu, diputuskan segera melakukan sandar darurat di Dermaga Geraldton Australia," cerita Anung.
Sampai di Dermaga Geraldton, para prajurit ini tidak ada yang mengalami cidera sedikitpun. Kemudian para prajurit kerja keras bahu membahu melepas tiang yang patah.
0 komentar:
Posting Komentar