Pada usianya yang baru tujuh tahun, Ahmad adalah salah satu tentara termuda di tengah keganasan konflik Suriah.
Stasiun televisi Al Arabiya melaporkan, Seorang juru foto bernama Sebastiano Tomada Piccolomini, 26 tahun, mengambil gambar Ahmad sedang menyandang senapan serbu AK47 memakai baju merah. Kepulan asap rokok mengepul di mulutnya. Di jari kirinya terselip sebatang rokok.
Stasiun televisi Al Arabiya melaporkan, Seorang juru foto bernama Sebastiano Tomada Piccolomini, 26 tahun, mengambil gambar Ahmad sedang menyandang senapan serbu AK47 memakai baju merah. Kepulan asap rokok mengepul di mulutnya. Di jari kirinya terselip sebatang rokok.
Ahmad adalah anak salah seorang pemberontak Tentara Pembebasan Suriah (FSA). Dia membantu menjaga barikade untuk melindungi pemberontak dari para penembak jitu di garis depan wilayah Salahadeen.
"Ketika Anda sedang berada di garis depan medan perang, sangat mudah untuk berbaur dengan orang di sekitar Anda," kata juru foto berdarah Italia kelahiran New York itu.
Menurut Lembaga Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk Perlindungan Anak (UNICEF) melibatkan anak-anak usia di bawah 18 tahun dalam perang adalah ilegal.
UNICEF mengatakan kebanyakan anak-anak di tengah perang cenderung bergabung menjadi tentara ketika mereka kehilangan keluarga dan tempat tinggal.
Majid, 16 tahun, asal Kota Homs, mengatakan dia bergabung dengan kelompok pemberontak FSA untuk ikut berperang.
"Saya biasa membawa senapan Kalashnikov. Saya menembak musuh di titik pemeriksaan, menangkap mereka dan mengambil senjata mereka." Majid juga menyebutkan pemberontak juga mengadakan pelatihan perang. "Mereka mengajarkan kami bagaimana menembak target."
Selama di Suriah Piccolomini mengambil sejumlah gambar mengenaskan tentang perang yang menghancurkan Kota Aleppo.
"Mereka menganggap saya bagian dari mereka. Saya merangkak, menunduk, melompat, berteriak dan bernapas layaknya mereka. Saya melihat mereka tewas. Medan perang ini cukup berat bagi seorang jurnalis. Saya telah kehilangan seorang teman," kata Piccolomini.
0 komentar:
Posting Komentar