Minggu, 07 Juli 2013

PT DI Kini Targetkan Pasar Amerika Latin

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj2LsZqrLNXx81rk1cdPTHPJ3m_ITFxua5Zd-5Uw8A43XH-2EEzqJvHjPZEfZ8nITdTflu5Ps9aa4o7_NZLXVLXIf3O0nCIyPOU3o7eI4gTi5xMmX7k8cgrF2F8NawBqyj6W7Voz3HKUkw/s1600/DSC_8815.jpg

PT Dirgantara Indonesia (DI) memperluas pasar dengan menyasar Amerika Latin Setelah sebelumnya memasarkan prosuknya ke kawasan benua Afrika. Langkah itu tidak terlepas dari pemusatan seluruh produksi NC-212 di pabrik pesawat yang berbasis di Bandung tersebut. Manager Pemasaran PT DI, Teguh Graito yang didampingi Jubir perusahaan, Sonny Saleh Ibrahim menyatakan perluasan pasar tersebut tidak terlepas dari minat sejumlah negara terhadap produk kerja sama dengan Airbus Military itu di kawasan tersebut.

“Ekuador dan Argentina sempat menyatakan ketertarikannya. Mereka butuh 3-5 pesawat tersebut. Ketika itu, kami tak bisa meresponnya karena pasar kawasan tersebut ditangani Airbus Military. Sekarang kami akan menangkap peluang tersebut,” katanya.

Dalam pertemuan pekan lalu, kata dia, Airbus telah memberikan persetujuan itu kepada BUMN Strategis. Area pemasaran terhadap pesawat sayap tetap yang diproduksi PT DI tak lagi dibatasi. Selama ini, pabrik yang pernah memiliki nama IPTN dan Nurtanio itu hanya dipercaya menggarap pasar Asia Pasifik bersama produk lainnya seperti CN-235 dan menyusul belakangan CN-295. Bagi PT DI, kebebasan itu akan memberikan pengalaman sekaligus tantangan baru.

“Kami belum pernah menjual produk ke Amerika Latin. Lebih dari itu, kesempatan ini memberikan kami batu loncatan untuk menggarap pasar dunia,” katanya. PT DI belum memetakan detail pasar di Amerika Latin. Hanya saja, mereka optimis kebutuhan pesawat angkut militer dan konfigurasi lainnya seperti NC-212, mereka juga akan menawarkan CN-235 dan CN-295 mempunyai celah terbuka.

“Yang sudah jelas di Asia Pasifik. Berdasarkan market analisis kami, kebutuhan di kawasan tersebut bisa mencapai 100 pesawat. Untuk pasar CN-235 saja bisa 75 unit sama halnya CN-295,” tandasnya.

0 komentar: