Mencuatnya informasi soal dugaan upaya penyadapan yang dilakukan Kedutaan Besar Amerika Serikat terhadap beberapa negera, mengundang respon Anggota Komisi I DPR RI Tjahjo Kumolo. Menurutnya,Indonesia sebagai negara kepulauan yang berbatasan dengan berbagai negara tetangga, tentunya harus memiliki strategi pertahanan yang berlapis.
"Khususnya konsentrsi pada wilayah pertahanan perbatasan. Syarat utama adalah kekuatan komunikasi yang tangguh, serta penempatan radar yang canggih," kata Sekjen DPP PDI Perjuangan dalam rilisnya, Kamis (31/10). Selanjutnya, kata Tjahjo, perlunya dukungan terhadap penempatan persenjataan jarak menengah, jauh dan profesionlisme prjurit yang handal.
"Satuan khusus intelijen cyber army, salah satu yang wajib TNI mempunyainya," usul Tjahjo. Selain itu, tak ada salahnya RI meniru pola perthanan Negara Tiongkok (Cina) yang mempunyai strategi pertahanan kewilayahan daratan yang luas dan lautan/pantai yang relatif kecil tapi terpadu.
"Tiongkok luas daratan yang luas mampu terkonsentrasi dengan sistem pertahanan satelit dan radar yang canggih. Operasi pengamanan pertahanan 'perbatasan' dan daerah rawan, harus jadi prioritas pertahanan TNI. TNI harus prioritas menyermati kawasan Asia Timur dan Pacific di samping pada tataran bilateral, juga tetap prioritas," tandasnya.
Dikatakan Tjahjo lagi, baik Kementerian Pertahanan dan Pimpinan TNI harus memperhatikan masalah peningkatan kesejahteraan prajurit TNI. "Kondisi ini memang harus terus dilakukan seiring dengan peningkatan profesionalisme prajurit dan pengembangan modernisasi alutsista TNI," tuntas Tjahjo.
"Khususnya konsentrsi pada wilayah pertahanan perbatasan. Syarat utama adalah kekuatan komunikasi yang tangguh, serta penempatan radar yang canggih," kata Sekjen DPP PDI Perjuangan dalam rilisnya, Kamis (31/10). Selanjutnya, kata Tjahjo, perlunya dukungan terhadap penempatan persenjataan jarak menengah, jauh dan profesionlisme prjurit yang handal.
"Satuan khusus intelijen cyber army, salah satu yang wajib TNI mempunyainya," usul Tjahjo. Selain itu, tak ada salahnya RI meniru pola perthanan Negara Tiongkok (Cina) yang mempunyai strategi pertahanan kewilayahan daratan yang luas dan lautan/pantai yang relatif kecil tapi terpadu.
"Tiongkok luas daratan yang luas mampu terkonsentrasi dengan sistem pertahanan satelit dan radar yang canggih. Operasi pengamanan pertahanan 'perbatasan' dan daerah rawan, harus jadi prioritas pertahanan TNI. TNI harus prioritas menyermati kawasan Asia Timur dan Pacific di samping pada tataran bilateral, juga tetap prioritas," tandasnya.
Dikatakan Tjahjo lagi, baik Kementerian Pertahanan dan Pimpinan TNI harus memperhatikan masalah peningkatan kesejahteraan prajurit TNI. "Kondisi ini memang harus terus dilakukan seiring dengan peningkatan profesionalisme prajurit dan pengembangan modernisasi alutsista TNI," tuntas Tjahjo.
0 komentar:
Posting Komentar