PADA tanggal 10 Agustus 2013 lalu, Kementerian Riset dan Teknologi (Kemenristek) RI menggelar peringatan Hari Kebangkitan Teknologi Nasional (Harteknas) ke-18. Ilmu pengetahuan dan teknologi (Iptek) menjadi sebuah solusi ditengah berbagai permasalahan yang muncul di tengah lajunya perkembangan manusia di dunia.
Tuntutan masyarakat akan kemudahan dan kecepatan dalam peningkatan produktifitas serta pelayanan memerlukan perkembangan Iptek yang inovatif sebagai solusi dalam menghadapai persoalan bangsa.
"Hakteknas ke-18 tahun ini mengusung tema "Inovasi Kemajuan Bangsa", untuk kian menegaskan peran ilmu pengetahuan dan teknologi sebagai salah satu komponen penentu kemajuan bangsa," kata Humas Kemenristek RI, Munawir Razak, sebagaimana dalam siaran persnya kepada Jurnal Nasional di Jakarta, Senin (12/8).
Munawir memaparkan, 18 tahun yang lalu, tepatnya 10 Agustus 1995, merupakan tonggak sejarah peringatan Hakteknas, saat pesawat N250 Gatotkaca buatan anak bangsa yang dirintis Menteri Negara Riset dan Teknologi Republik Indonesia saat itu, BJ Habibie melakukan penerbangan perdana. Beberapa ciri negara maju di antaranya telah mempunyai tingkat produktifitas yang tinggi, pelayanan yang terintegrasi dan efektif, serta kepedulian akan lingkungan dan sumber daya alam.
Dalam upaya mendorong strategi percepatan pengembangan ekonomi melalui Master Plan Percepatan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI), Kemenristek bersama komponen bangsa yang lain mendapat tugas melakukan Penguatan Kemampuan Sumber Daya Manusia (SDM) dan Iptek nasional. Tujuannya, yakni menciptakan SDM yang kreatif, inovatif dan berintegritas. Meningkatkan produktifitas dan daya saing nasional, dan ketahanan nasional.
"Setelah 18 tahun berlalu sejak penerbangan awal N250, kemudian bermunculan karya-karya teknologi anak bangsa," ujar Munawir. Ia mengatakan, dalam beberapa tahun terakhir Menteri Negara Riset dan Teknologi, Gusti Muhammad Hatta, mendorong terciptanya produk-produk Iptek, antara lain Mobil Listrik, Converter Kit, e-KTP, e-Voting, Mesin Pewarta, Radioisotope, Ultrasonografi, Vaksin, Jarum Suntik, Mesin Pengering Gabah, Pengendali Banjir dan Teknologi Kebencanaan lainnya.
Sedangkan untuk Icon Hakteknas ke 18 tahun 2013 adalah Teknologi Hankam dan Kedirgantaraan yaitu Pesawat Udara Nir Awak (PUNA), Satelit LAPAN A2, Roket LAPAN RX 550. "Beberapa hasil karya anak bangsa tersebut dapat dilihat langsung oleh masyarakat pada rangkaian kegiatan puncak peringatan Hakteknas-18 yang akan diselenggarakan di Taman Mini Indonesia Indah (TMII), pada tanggal 29 Agustus–1 September 2013," kata Munawir.
Selain pameran RITECH Expo, juga akan digelar kegiatan Rakornas Ristek 2013, berbagai penyelenggaraan workshop, kompetisi roket air, fun bike dan berbagai kegiatan menarik lainnya. Nantinya, acara puncak peringatan Hakteknas 18 di TMII tersebut akan dihadiri langsung oleh Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono dan diisi dengan penyerahan berbagai anugerah iptek kepada individu, lembaga maupun daerah yang memiliki kontribusi dalam memajukan bangsa melalui inovasi, riset dan iptek.
Tuntutan masyarakat akan kemudahan dan kecepatan dalam peningkatan produktifitas serta pelayanan memerlukan perkembangan Iptek yang inovatif sebagai solusi dalam menghadapai persoalan bangsa.
"Hakteknas ke-18 tahun ini mengusung tema "Inovasi Kemajuan Bangsa", untuk kian menegaskan peran ilmu pengetahuan dan teknologi sebagai salah satu komponen penentu kemajuan bangsa," kata Humas Kemenristek RI, Munawir Razak, sebagaimana dalam siaran persnya kepada Jurnal Nasional di Jakarta, Senin (12/8).
Munawir memaparkan, 18 tahun yang lalu, tepatnya 10 Agustus 1995, merupakan tonggak sejarah peringatan Hakteknas, saat pesawat N250 Gatotkaca buatan anak bangsa yang dirintis Menteri Negara Riset dan Teknologi Republik Indonesia saat itu, BJ Habibie melakukan penerbangan perdana. Beberapa ciri negara maju di antaranya telah mempunyai tingkat produktifitas yang tinggi, pelayanan yang terintegrasi dan efektif, serta kepedulian akan lingkungan dan sumber daya alam.
Dalam upaya mendorong strategi percepatan pengembangan ekonomi melalui Master Plan Percepatan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI), Kemenristek bersama komponen bangsa yang lain mendapat tugas melakukan Penguatan Kemampuan Sumber Daya Manusia (SDM) dan Iptek nasional. Tujuannya, yakni menciptakan SDM yang kreatif, inovatif dan berintegritas. Meningkatkan produktifitas dan daya saing nasional, dan ketahanan nasional.
"Setelah 18 tahun berlalu sejak penerbangan awal N250, kemudian bermunculan karya-karya teknologi anak bangsa," ujar Munawir. Ia mengatakan, dalam beberapa tahun terakhir Menteri Negara Riset dan Teknologi, Gusti Muhammad Hatta, mendorong terciptanya produk-produk Iptek, antara lain Mobil Listrik, Converter Kit, e-KTP, e-Voting, Mesin Pewarta, Radioisotope, Ultrasonografi, Vaksin, Jarum Suntik, Mesin Pengering Gabah, Pengendali Banjir dan Teknologi Kebencanaan lainnya.
Sedangkan untuk Icon Hakteknas ke 18 tahun 2013 adalah Teknologi Hankam dan Kedirgantaraan yaitu Pesawat Udara Nir Awak (PUNA), Satelit LAPAN A2, Roket LAPAN RX 550. "Beberapa hasil karya anak bangsa tersebut dapat dilihat langsung oleh masyarakat pada rangkaian kegiatan puncak peringatan Hakteknas-18 yang akan diselenggarakan di Taman Mini Indonesia Indah (TMII), pada tanggal 29 Agustus–1 September 2013," kata Munawir.
Selain pameran RITECH Expo, juga akan digelar kegiatan Rakornas Ristek 2013, berbagai penyelenggaraan workshop, kompetisi roket air, fun bike dan berbagai kegiatan menarik lainnya. Nantinya, acara puncak peringatan Hakteknas 18 di TMII tersebut akan dihadiri langsung oleh Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono dan diisi dengan penyerahan berbagai anugerah iptek kepada individu, lembaga maupun daerah yang memiliki kontribusi dalam memajukan bangsa melalui inovasi, riset dan iptek.
0 komentar:
Posting Komentar