Kamis, 04 Juli 2013

Sistem Safety dan Security Nuklir Indonesia Jadi Percontohan

http://www.batan.go.id/berita/gambar/Ruang%20Kendali%20Utama.jpg

Safety dan security untuk mencegah agar bahan nuklir tidak disalah gunakan oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab. Demikian pula dengan keberadaan fasilitas nuklir seperti reaktor nuklir harus dijaga keamanannya 24 jam dalam sehari. Tidak bisa dan tidak boleh diakses oleh orang-orang yang tidak berkepentingan apalagi dengan maksud yang tidak baik.

Safety di bidang nuklir sangat terkait hubungannya dengan security. Safety adalah salah satu komponen utama yang selalu yang ditekankan di dalam pelaksanaan permanfaatan teknologi nuklir. “Masalah safety dan security pada penggunaan teknologi nuklir, akhir -akhir ini menjadi perhatian dari masyarakat dunia yang mengelola dan bergerak memanfaatkan teknologi nuklir.Intinya safety dan security ini dimaksudkan bagaimana melindungi masyarakat dan lingkungan dari bahaya radiasi,”ungkap Kepala Pusat Kemitraan Teknologi Nuklir (PKTN) Ferly Hermana yang ditemui di kantornya di kawasan Puspiptek Serpong, Tangerang Selatan, Banten.

Lebih jauh dijelaskan Ferly, security adalah menjaga agar sumber radioaktif dan bahan nuklir tidak berpindah tangan ke orang yang tidak bertanggung jawab. Keterkaitan safety dan security, intinya bila security lemah otomatis akan berdampak padasafety-nya.

Masalah safety dan security itu sudah diatur dalam peraturan International Atomic Energy Agency (IAEA) yang mengikat bagi setiap anggotanya. Dan, Indonesia juga telah mengatur hal yang sama dalam Peraturan Kepala Badan Pengawas Tenaga Nuklir (Perka BAPETEN) No.1 Tahun 2009 tentang Sistem Proteksi Fisik untuk Instalasi dan Bahan Nuklir. 

BAPETEN selaku badan pengawas yang intinya mengatur keamanan sumber radiasi dan keamanan fasilitas nuklir. ”Untuk fasilitas nuklir itu adanya di Serpong, Bandung, dan Yogyakarta. Sedangkan bahan nuklir adanya di BATAN Pasar Jumat, Jakarta,”tutur Ferly yang baru saja pulang dari Malaysia. Di sana dia mempresentasikan tentang safety dan security fasilitas dan bahan nuklir.

Ferly juga memaparkan bahwa tugas dari PKTN mengkoordinasi-kan keamanan di kawasan nuklir Serpong bila ada kedaruratan nuklir. “Sistem keamanan dan keselamatan di kawasan ini termasuk yang terbaik di regional Aseandan akan menjadi percontohan di kawasan Asia Pasifik. Bahkan, para pengamat nuklir mengatakan bahwa infrastruktur di Kawasan Nuklir Serpong sudah menyelenggarakan sistem proteksi fisik yang baik sebagai pusat nuklir di Indonesia,”ungkap Ferly. Diibaratkan oleh para ahli nuklir dan pengamat nuklir, infrastruktur Kawasan Nuklir Serpong seperti Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) dalam skala yang kecil. 

Sejauh ini di kawasan Puspiptek Serpong diterapkan physical protection atau proteksi fisik yang memiliki tiga fungsi yakni Detection,Delay, dan Response. Deteksi dengan menggunakan alat-alat deteksi diperuntukkan melihat ruangan berbagai kegiatan dan aktifitas baik indoor maupun outdoor. Dari sebuah ruangan yang berisi belasan monitor terpantau berbagai kegiatan di sana.

Sedangkan Delay, pagar- pagar yang dibuat sesuai dengan aturan dan dibuat berlapis. Ketika memasuki Kawasan NuklirSerpong, maka disebut zona atau limited area. Bila sudah memasuki kawasan BATAN disebut protected area. Protected area yang dibatasi pagar kuning hanya orangorang yang berkepentingan saja yang bisa memasuki area itu dan dengan menggunakan kartu khusus yang tidak dimiliki semua orang. Area lebih ke dalam lagi yaitu area yang lebih dekat ke pusat bahan nuklir, yang disebut inner area. Untuk bisa masuk ke area ini pengawasan keamanan lebih ketat lagi.”Jadi, pengamanan berlapis-lapis, kelihatannya kaku dan keras, tapi lebih baik kami mencegah dari pada menanggulangi jikasudah ada kejadian,”ungkap Ferly.

Fungsi physical protection yang ketiga adalah Respon yang diselenggarakan oleh Unit Pengamanan Nuklir (UPN). “Kita punya tim-tim UPN tim rescue, tim damkar, tim medis, tim lingkungan,tim keteknikan,”jelas Ferly. Ferly juga menjelaskan ketika memasuki area Puspiptek, siapa saja yang akan memasuki kawasan yang dikelolanya akan ditanyakan keperluan dan mau bertemu dengan siapa.”Nah ketika mobil berhenti, sebelum masuk ke dalam, di perhentian mobil atau kendaraan motor itu sudah ada kamera pemantau hingga ke bagian bawah kendaraan. Jadi, di bawah mobil itu tersedia kamera,”paparnya. Jalur jalan pun tidak dibuat lurus tapi berbelok-belok agar tidak langsung, dan menghambat ke tempat tujuan, agar apabila ada yang bermaksud tidak baik bisa dicegah terlebih dahulu.

Prosedur keamanan, setiap kendaraan baikmobil maupun motor yang masuk diperiksa dan harus mempunyai pass ranmor yang mencantumkan nama pemilik kendaraan dan nomor plat kendaraan. Demikian juga setiap pegawai harus menggunakan badge selama di dalam kawasan.

Untuk yang masuk lokasi pagar kuning ada alat magnetic card reader yang dapat memonitor keluar masuk karyawan, masuknya kapan dan jam berapa? Jadi bila ada kejadian, bisa didetek siapakah pegawai tersebut masih ada di dalam pagar kuning atau sudah ada di luar. Dan, tidak semua yang bisa masuk pagar kuning kemudian bisa masuk reaktor nulklir. Ada pagar dan lapisan lagi yang harus dilewati dengan ketentuan yang makin ketat. Kondisi yang agak ribet itu disadari oleh Ferly sebagai penanggung jawab. Namun, demi safety dan security tadi harus ditegakkan.”Semua itu kami lakukan demi keamanan dan keselamatan kita semua, termasuk kami yang menjadi pengelola di kawasan sini maupun masyarakat di luar sana,”tutur Ferly lagi. 

Untuk tetap waspada dengan keamanan dan keselamatan setiap tahunnya Tim Respon melakukan latihan dengan rutin dan sesuai dengan prosedur yang sudah ditetapkan."Alhamdulillah sejak reaktor riset ini berdiri hingga dua puluh enam tahun kemudian, kita tetap aman dan selamat. Bahkan mendapat pujian dari berbagai negara untuk masalah safety dan security” Ferly mengungkapkan.

0 komentar: