Menurut media Rusia, Menteri Luar Negeri Malaysia Anifah Ahman saat kunjungannya ke Rusia pekan lalu telah menunjukkan minatnya pada rudal BrahMos varian peluncuran dari udara (dari pesawat). Saat ini Tentera Udara Diraja Malaysia (TUDM) sudah mengoperasikan 18 pesawat tempur Sukhoi Su-30MKM Rusia, yang dibeli sesuai kontrak yang ditandatangani pada 2003.
Malaysia saat ini juga mencari tender untuk pengadaan 18 pesawat tempur yang akan dikirimkan pada tahun 2015. Pesawat-pesawat ini rencananya akan menggantikan armada MiG-29N TUDM (14 pesawat aktif). Sebelumnya, Malaysia juga telah menaruh minat besar untuk mengakuisisi rudal BrahMos yang merupakan rudal hasil pengembangan bersama India dan Rusia.
Rusia juga telah meyakinkan pihak Malaysia bahwa Su-30MKM TUDM akan bisa dimodifikasi untuk meluncurkan rudal BrahMos. Sama halnya seperti Sukhoi Su-30MKI India yang telah dimodifikasi untuk meluncurkan rudal BrahMos pada awal 2014 nanti.
Flanker Su-30MKM Malaysia mirip dengan Su-30MKI India. Seperti halnya India, Su-30MKM merupakan sebuah kemajuan substansial untuk versi ekspor dari Su-30K standar, HAL (produsen pertahanan India) telah memasok canard, stabilisator dan fins (sirip) untuk Sukhoi Malaysia. Instruktur dan teknisi IAF (Angkatan Udara India) di masa lalu juga telah melatih pilot-pilot Angkatan Udara Malaysia.
Malaysia saat ini juga mencari tender untuk pengadaan 18 pesawat tempur yang akan dikirimkan pada tahun 2015. Pesawat-pesawat ini rencananya akan menggantikan armada MiG-29N TUDM (14 pesawat aktif). Sebelumnya, Malaysia juga telah menaruh minat besar untuk mengakuisisi rudal BrahMos yang merupakan rudal hasil pengembangan bersama India dan Rusia.
Rusia juga telah meyakinkan pihak Malaysia bahwa Su-30MKM TUDM akan bisa dimodifikasi untuk meluncurkan rudal BrahMos. Sama halnya seperti Sukhoi Su-30MKI India yang telah dimodifikasi untuk meluncurkan rudal BrahMos pada awal 2014 nanti.
Flanker Su-30MKM Malaysia mirip dengan Su-30MKI India. Seperti halnya India, Su-30MKM merupakan sebuah kemajuan substansial untuk versi ekspor dari Su-30K standar, HAL (produsen pertahanan India) telah memasok canard, stabilisator dan fins (sirip) untuk Sukhoi Malaysia. Instruktur dan teknisi IAF (Angkatan Udara India) di masa lalu juga telah melatih pilot-pilot Angkatan Udara Malaysia.
0 komentar:
Posting Komentar