Rabu, 05 Juni 2013

TNI Ingin Menyentuh Akar Masalah Teroris Di Indonesia

http://assets.kompas.com/data/photo/2010/03/10/1459493p.jpg

Direktur Gladi Latihan Malindo Darsasa-8AB/2013 Brigjen TNI Buyung Lalana mengecek kesiapan pasukan Tentara Nasional Indonesia (TNI) dan Angkatan Tentera Malaysia (ATM) yang akan terlibat dalam misi latihan gabungan antiteror, di depan Hangar Lanud Soewondo, Medan, Selasa (4/6).

Latihan Gabungan Bersama Malaysia-Indonesia (Latgama Malindo) ini menurut rencana dibuka Panglima TNI Laksamana TNI Agus Suhartono, Jumat 7 Juni 2013. Dalam amanatnya, Buyung Lelana mengatakan bahwa masalah teroris identik dengan masalah kemiskinan, kesenjangan, marjinalisme, dan radikalisme.

"TNI ingin menyentuh akar masalah  teroris itu agar masyarakat tidak terpengaruh dengan ajakan teroris," tegasnya. Menurutnya TNI bukan semata-mata ingin mengobati masyarakat  namun yang perlu dipahami bagaimana TNI mampu merebut hati masyarakat agar tidak terpengaruh ajakan teroris dengan bahasa klasik yaitu jihad.

Maka TNI selain melakukan latihan militer, tetapi juga melakukan pengobatan cuma-cuma kepada masyarakat Medan tempat diselenggarakannya Latihan Gabungan Malindo Darsasa-8AB/2013. Lokasi pengobatan dibagi di dua tempat yakni Lapangan Benteng Medan dan Gaperta.

Buyung menyebutkan target untuk pengobatan gratis ini sebanyak 5.000 pasien umum, pengobatan gigi 200 pasien, pembagian kaca mata 200 pasien, pelayanan KB 200 pasien, dan pembagian tangan palsu dan kaki palsu untuk 200 orang. "Pelaksaanaanya adalah Jumat tanggal 12 Juni 2013 dengan melibatkan 26 dokter umum dan 8 dokter gigi dari dokter TNI, ATM, dan dibantuk dokter dari Medan," sebut Buyung.

Dalam kesempatan itu Buyung meminta kepada para pelaku latihan agar tetap semangat dan melaksanakan kegiatan ini dengan baik dan benar. "Tunjukkan profesionalisme kalian, ini kesempatan buat kalian, karena kalian adalah prajurit-prajurit yang terpilih untuk melakukan latihan gabungan dengan ATM, kesempatan ini adalah momen yang tidak mungkin terulang bagi kalian, oleh sebab itu manfaatkan waktu yang ada buat latihan dan latihan," tegasnya.

Lebih jauh dikemukakan Buyung, bahwa kaitan dengan keberhasilan latihan tidak terlepas dari peran Pengawas Pengendali Latihan (Wasdal) Malindo dan Bulsit.

"Untuk itu saya meminta agar pintar-pintar berimprovisasi di lapangan dan hayati sehingga kegiatan latihan antiteror bisa dilihat dengan indah, geraknya harus bagus tidak ada yang ragu-ragu dan tidak membosankan bagi petinggi kita karena latihan akan tersebar ke seluruh dunia," tegasnya seraya mengatakan apa yang ada di buku satu dan buku dua harus betu-betul dilaksanakan agar lantihan sesuai rencana dan terarah.

Kepada Tim Privol TNI, Buyung juga menyampaikan agar berkoordinasi dengan Tim Privol ATM untuk melakukan latihan bersama yang sudah dijadwalkan latihan pada Rabu dan Kamis 5-6 Juni 2013, sehingga tidak ada mis-komunikasi dalam latihan.

0 komentar: