Minggu, 23 Juni 2013

Seluruh Dunia Dipantau Ketat Mata-mata Amerika "FBI" Termasuk Indonesia

http://cdn.slashgear.com/wp-content/uploads/2013/06/edward-snowden-580x326.jpg
Edward Snowden

Pemerintah Amerika Serikat, seperti di kutip berita harian Inggris, The Guardian dan Washington Post, mempunyai hak akses masuk ke dalam server utama berbagai perusahaan internet terbesar termasuk Microsoft, Apple, Google, Yahoo, Facebook. Sehingga, semua akses berkenaan dengan isi konten, email, live chat, audio, video akan selalu terawasi badan intelijen negara setiap saat.

Namun, Google maupun Facebook sempat menyanggahnya bahwa mereka hanya memberikan sebagian data penting pengguna.

Dengan adanya pengawasan ketat badan intelejen AS ini otomatis negara manapun di dunia termasuk Indonesia kena aksi "mata-mata" Amerika. Secara nyatanya kini perusahaan internet terbesar masih didominasi AS, artinya setiap kegiatan komunikasi internet pemerintah asing bisa terpantau langsung oleh badan intelijen FBI dan NSA.

Uni Eropa bereaksi keras terhadap program pengintaian data telepon dan internet yang dilakukan Amerika Serikat, ke berbagai negara. Sebetulnya data apa saja yang dimonitor pemerintahan Obama, negara mana saja yang dimata-matai, dan apakah Indonesia termasuk di dalamnya?


Edward Snowden pembocor rahasia intelijen AS

Kasus pembongkaran aksi mata-mata intelijen negara pertama kali dilakukan oleh Edward Snowden, seorang ahli progamming komputer yg tak pernah tamat SMA, berita ini tersebar pada awal Juni 2013. Dialah pahlawan utama dibalik pembocoran dokumen NSA ke sebuah harian Inggris, The Guardian.

Berkat keahlian programmingnya ia dipercaya memegang berbagai posisi jabatan penting di badan intelijen pemerintah, termasuk menjabat sebagai tim ahli teknologi informasi di CIA. Terakhir kalinya sebelum kasus pembocoran terjadi ia menjabat sebagai tim analisis programming di Booz Allen Hamilton, yaitu perusahaan swasta aliansi pemerintah untuk menangani sistem program "mata-mata" AS.

Ia bersama teamnya mengontrol semua akses jaringan masuk internet duniIa, khususnya yg berasal dari luar negeri, terutama China & Iran. Kasus pembocoran rahasia intelijen oleh Edward Snowden ini lebih dashyat daripada kasus pembocoran dokumen penting perang Vietnam & Iraq.

Perlu kiranya ke depan, menurut saya, Pemerintah Indonesia membuat sendiri server mesin pencari semacam Google plus sistem operasi software buatan lokal ala Microsoft. Seperti mesin pencari pelopor pertama di Asia, Baidu, diprakarsai pemerintah Cina sendiri. Bila tidak cepat tanggap, saya yakin semua data informasi rahasia negara bocor ditangan Amerika.

Solusi sementara supaya terhindar aksi "mata-mata" intelijen AS Cs adalah hindari penggunaan media sosial, email, youtube, skype. Pokoe semua berbau produk US. Oya, DNS mungkin perlu di rubah haluan ke VPN non-US.

0 komentar: