Senin, 13 Mei 2013

KSAL: Misi TNI AL Menjadi Tentara Berkelas Dunia

KSAL dan KSAU Naik Pangkat



TNI AL harus berperan aktif dalam berbagai ajang internasional agar kekuatannya semakin dikenal dunia, sekaligus bagian dari upaya mewujudkan visi dan misi TNI AL berkelas dunia. Pernyataan itu dilontarkan Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL), Laksamana Marsetio, saat ditemui wartawan usai memimpin upacara puncak Hari Pendidikan TNI Angkatan Laut (Hardikal) ke-67 di Kobangdikal, Bumimoro, Surabaya, Senin (13/5).

KSAL mengatakan bahwa menjadi kekuatan berkelas dunia bukan sesuatu yang muluk-muluk, tetapi sebuah kebutuhan yang telah disesuaikan dengan visi dan misi TNI AL. "Pemahaman dari world class navy adalah TNI AL bisa selalu berada di depan dalam mengamankan wilayah kedaulatan NKRI dan menghadiri semua agenda internasional, salah satunya terlibat aktif sebagai pasukan perdamaian PBB di Lebanon," katanya.

Selain pasukan perdamaian, lanjut Laksamana Marsetio, TNI AL juga mengirimkan kapal perangnya untuk mengikuti latihan di Australia dan memperkenalkan TNI AL ke negara-negara di dunia melalui pelayaran KRI Dewaruci. Misi mewujudkan TNI AL berkelas dunia juga dilakukan melalui pengembangan dan peningkatan kualitas lembaga pendidikan yang dimiliki.

Saat ini, TNI AL memiliki tiga komando utama yang membidangi lembaga pendidikan, masing-masing Akademi Angkatan Laut (AAL), Komando Pengembangan dan Pendidikan Angkatan Laut (Kobangdikal) dan Sekolah Staf dan Komando Angkatan Laut (Seskoal).

"Lembaga pendidikan itu adalah pionir-pionir dalam penyiapan SDM prajurit yang handal dan profesional. Misalnya Kobangdikal yang mencetak calon-calon prajurit hingga pendidikan spesialisasi, begitu juga dengan AAL dan Seskoal," tambah KSAL. Ke depan, lanjut Marsetio, lembaga pendidikan yang dimiliki TNI AL akan terus dikembangkan dan ditingkatkan kualitasnya sesuai dengan kebutuhan dan tuntutan zaman.

Mulai tahun ini, Sekolah Tinggi Teknologi Angkatan Laut (STTAL) yang berada di bawah pengelolaan Kobangdikal, akan membuka program pendidikan pascasarjana dan beberapa dosen pengajarnya dikirim ke Australia untuk mengikuti program pertukaran.

0 komentar: