18.40
Genderang perang kepada Korea Selatan dan Amerika Serikat terus ditabuh
Korea Utara lewat retorika ancaman. Kini Pyongyang kembali melancarkan
pernyataan yang menggoyahkan.
Korut meminta sejumlah Duta besar
(Dubes) di negaranya untuk keluar. Negara paling tertutup dan mengisolir
rakyatnya dari dunia luar itu menyatakan tak menjamin keselamatan warga
negara asing di negaranya saat ini. Lantaran tengah bersiap-siap untuk
menyerang Korsel dan AS
"Pejabat Kementerian Luar Negeri Korut
menemui Dubes Kami, Alexander Timonin pada Jumat 5 April. Mereka bilang
sekarang tidak bisa menjamin keamanan duta besar kami," ungkap Juru
bicara Kedutaan Besar Rusia Denis Samsonov, seperti dilansir Bloomberg, Sabtu (6/4/2013).
Namun Denins tidak menyebutkan apakah pihaknya akan 'melarikan diri' dari Korut ke negara asalnya, Rusia.
Kedubes
Inggris -- yang juga diperingatkan bakal terjadi 'kekacauan' mulai 10
April -- menyatakan belum berniat untuk meninggalkan Korut.
"Kami
masih berkonsultasi dengan pihak internasional. Belum ada rencana dan
pemindahan dubes," tulis rilis Kantor Kementerian Luar Negeri Inggris
dalam surat elektronik.
Korut Siapkan Rudal
Korut
diyakini telah memasukkan 2 rudal jarak menengah mereka ke peluncur
mobile. Negeri yang dipimpin Kim Jong-un itu terus mempersiapkan diri
sejak menyatakan berperang melawan Korea Selatan (Korsel).
Rudal-rudal
yang sudah dimasukkan ke dalam peluncur itu disembunyikan di pantai
timur Korut. Dugaan itu memicu spekulasi bahwa Korut sudah siap
melancarkan serangannya ke Korsel.
"Awal pekan ini Korut telah
memindahkan rudal Musudan dengan kereta dan menempatkannya ke peluncur
mobile," kata pejabat militer senior yang tidak disebutkan namanya.
Manuver
ini membuat AS yang menjadi sekutu Korsel mengirim sistem pertahanan
rudal ke basis militer mereka di Guam yang terletak di Samudera Pasifik.
Korsel juga telah mengirim kapal perusak yang dilengkapi dengan radar
canggih ke Laut Barat dan Timur.
0 komentar:
Posting Komentar