Sabtu, 20 April 2013

15 Negara dengan Belanja Militer Terbesar


Belanja militer dunia turun untuk pertama kalinya dalam 15 tahun terakhir sebesar 1,75 triliun dolar pada tahun 2012, yang berarti penurunan sebesar 0,5 persen dibandingkan tahun 2011, hal ini diungkapkan oleh Stocholm International Peace Research Institute (SPIRI). Untuk pertama kalinya juga pangsa pasar AS telah jatuh di bawah level 40 persen sejak runtuhnya Uni Soviet. China dan Rusia termasuk dalam tiga besar negara yang meningkatkan belanja militer mereka.


Penelitian dari SIPRI ini didasarkan pada pengeluaran publik terhadap pemeliharaan angkatan bersenjata, yaitu, latihan militer, gaji atau remunerasi bagi tentara, bonus kerja lainnya, biaya operasional, pengadaan senjata dan peralatan penunjang, konstruksi militer, penelitian dan pengembangan kerja, biaya administrasi, dan lain-lain. Total semua itu untuk tahun 2012 adalah sebesar 1,75 triliun dolar, yang merupakan 2,5 persen dari PDB global.

Institut ini juga menerbitkan daftar 15 negara dengan belanja militer terbesar pada tahun 2012. Posisi pertama tentu saja masih menjadi milik Amerika Serikat dengan 682 miliar dolar. Berikut 15 negara dengan belanja militer terbesar :
  1.     Amerika Serikat (682)
  2.     China (166)
  3.     Federasi Rusia (90,7)
  4.     Inggris (60,8)
  5.     Jepang (59,3)
Lima negara dengan pengeluaran terbesar ini sebagai penyumbang 60 persen dari seluruh pengeluaran militer dunia yaitu sebesar 1,06 triliun dolar. Dan dilanjutkan dengan 10 negara penutup untuk belanja militer terbesar di dunia, yaitu :
  1.     Perancis (58,9)
  2.     Saudi Arabia (56,7)
  3.     India (46,1)
  4.     Jerman (45,8)
  5.     Italia (34,0)
  6.     Brasil (33,1)
  7.     Korea Selatan (31,7)
  8.     Australia (26.2)
  9.     Kanada (22,5)
  10.     Turki (18.2)

Total, kelima belas negara ini menyumbang 82 persen dari belanja militer global yaitu sebesar 1,43 triliun dolar. Amerika Serikat secara absolut terus memimpin dalam belanja militer. Negara ini menghabiskan belanja militer melebihi jumlah 10 negara di atas bila digabungkan. Meskipun pada tahun 2012 lalu, belanja militer AS telah mengalami penurunan sebesar 6 persen, namun angka ini telah meningkat menjadi 69 persen bila dibandingkan tahun 2001 - tahun yang dipelopori Amerika Serikat sebagai tahun awal "perang global melawan terorisme, tulis analis SIPRI. Tidak seperti Amerika Serikat, China dan Rusia telah meningkatkan belanja militer mereka sebesar 7,8 dan 16 persen masing-masing selama periode akuntansi.

Di sisi lain, perlambatan atau bahkan penurunan tingkat belanja militer di Amerika Serikat berhubungan dengan stagnasi ekonomi, penghematan anggaran dan pengurangan misi di Afghanistan. Hal yang sama juga terjadi pada mitra-mitra AS yang tergabung dalam NATO. Analis SIPRI memprediksi akan terjadi penurunan lebih lanjut dari saham AS dalam pengeluaran militer global setelah pasukan NATO ditarik dari Afghanistan. Dalam hal pangsa PDB, Arab Saudi "menikmati" angka tertinggi, yaitu 8,9 persen. AS dan Rusia mengikuti dengan 4,4 persen. Dan negara-negara lain memiliki porsi yang jauh lebih kecil.

0 komentar: