Minggu, 30 Juni 2013

Malaysia Beli 32 Unit Panser Anoa Buatan PT. Pindad Indonesia

http://image.tempointeraktif.com/?id=97583&width=620

PT Pindad (Persero) semakin sibuk menerima tawaran atau pesanan mobil tembur Panser Anoa, salah satunya dari Malaysia. Negeri Jiran ini berharap bisa segera memboyong 32 unit seharga miliaran rupiah itu.

Panser Anoa merupakan salah satu produk kendaraan berlapis baja unggulan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang berbasis di Bandung. Pindad sendiri merupakan perusahaan manufaktur yang menyediakan berbagai produk mesin seperti generator, senjata, kendaraan tempur, amunisi untuk militer.

Menurut Direktur Utama Pindad, Adik Avianto Soedarsono, proses kesepakatan order dengan Malaysia telah melewati tahapan mulai dari konsep, pengiriman delegasi Malaysia ke Indonesia, uji coba, sertifikasi hingga tahapan negosiasi.

"Jadi tinggal satu proses lagi, yaitu proses administrasi. Kami tinggal menunggu legal binding, dan kontrak penawaran tanpa syarat (unconditional letter of offer) dari pihak Malaysia," ungkap dia saat dihubungi, Jakarta, Minggu (30/6/2013).

Lebih jauh Adik menjelaskan, pihaknya tidak bisa memproduksi Panser Anoa pesanan Malaysia bila proses terakhir itu belum terlaksana. Pasalnya ini menyangkut prosedur atau perizinan dalam pembelian perlengkapan militer antar negara.

"Malaysia memang minta 32 unit Panser Anoa tersebut bisa dikirim tahun ini. Tapi kami tidak mau kalau proses administrasi belum dipenuhi, sebab produksi Panser paling cuma perlu waktu 2 bulan. Yang lama itu mendatangkan onderdil, pelek dengan waktu 8 bulan," papar dia.

Selain Malaysia, Adik bilang, Afghanistan pernah memesan Panser Anoa buatan Bandung. Dia mengaku, kebutuhan spesifikasi Panser masing-masing negara sangat beragam tergantung strategi penyerangan yang dianut.

"Kebutuhan setiap negara berbeda satu sama lain. Afghanistan misalnya, di dalam Panser yang mereka pesan, kami harus tambahkan dengan alat yang bisa memproduksi air minum. Adapula yang perlu radio tape dan lainnya," tandasnya.

Lantaran perbedaan kebutuhan itulah, dia menyebut, harga jual yang dibanderol untuk kendaraan tempur ini pun beragam. "Tapi kami tidak bisa disclose harganya karena berbeda-beda. Yang pasti harga Panser Anoa untuk kebutuhan Tentara Nasional Indonesia (TNI) saja sebesar Rp 8 miliar per unit," pungkas Adik.

Panser Anoa memiliki beberapa varian tipe. Contohnya saja Panser Anoa 6x6 diproduksi dengan sistem penggerak 6 roda simetris dan dirancang khusus untuk kebutuhan ALUTSISTA TNI Angkatan Darat khususnya satuan kavaleri.

Didesain dan diproduksi oleh anak bangsa, ukuran dan operasional Panser disesuaikan dengan bentuk tubuh TNI, doktrin dan taktik tempur TNI. Panser yang dilengkapi dengan mounting sejata 12,7 milimeter (mm) dan dapat berputar 360 derajat ini dapat mengangkut 10 personil dengan 3 kru, 1 driver, 1 commander dan 1 gunner.

Pakek Ke II : 4 Pesawat Super Tucano Akan Tiba Agustus 2013

http://media.viva.co.id/thumbs2/2012/09/01/169299_empat-pesawat-super-tucano-tiba-di-halim_663_382.jpg

Kualitas penerbang tempur TNI AU akan semakin baik.  Sebab, pesawat latih yang digunakan juga semakin canggih.  Mabes TNI AU memborong 16 pesawat latih Super Tucano dari Brasil yang akan datang bertahap ke Indonesia.

"Sekarang sudah ada empat di Skadron 21 Lanud Abdul Rachman Saleh Malang. Bulan Agustus nanti akan datang empat lagi," ujar Dirjen Perencanaan Pertahanan Kemhan Marsekal Muda Henry B Sulistyo, Sabtu (29/6).

Jumat (28/06) lalu rombongan tim Kemhan yang dipimpin Wamenhan Sjafrie Sjamsoedin datang ke Malang melihat pemeliharaan Super Tucano sekaligus melakukan cek persiapan kedatangan armada baru.

Menurut Sulistyo, TNI AU menargetkan 16 unit sudah bisa beroperasi secara full pada tahun depan. "Jadi delapan " delapan, tahun ini delapan, tahun depan paling lambat September sudah pas jumlahnya," katanya.

Total nilai kontrak pembelian  16 buah Super Tucano itu mencapai Rp 2, 7 triliun rupiah. "Kita yakin para penerbang di Malang termasuk crew daratnya bisa menjaga asset negara yang cukup mahal ini," kata mantan Kadispen AU itu.

TNI Angkatan Udara dan Embraer Brasil  menandatangani kontrak pembelian delapan Super Tucano di Pameran Dirgantara Farnborough, Inggris, pada 10 Juli 2011. Termasuk di dalam kontrak satu unit simulator untuk pelatihan para pilot Angkatan Udara. 

Empat pesawat dengan cocor merah bergerigi yang sekarang sudah stand by di Malang  sudah memakai nomor regristrasi TT-3101, 3102, 3103 dan 3104.

Sebelum dikirim ke Indonesia, tim gabungan Kementerian Pertahanan dan TNI AU yang dipimpin oleh Letnan Kolonel Alit Erbawa tiba di fasilitas produksi Embraer untuk memeriksa pesawat pesanan.

Pemeriksaan meliputi dokumen, pencocokan komponen pesawat, interior pesawat, pengecatan dan uji terbang. Khusus uji terbang dilaksanakan oleh pilot Embraer dan Komandan Skadron Udara 21 Mayor Penerbang James Yanes Singal.

Pemeriksaan di darat mencakup kondisi fisik pesawat, pemeriksaan instrumen pesawat sebelum dan sesudah mesin dinyalakan, serta pemeriksaan kendali pesawat selama proses lepas landas dan mendarat.

Uji terbang dilakukan di ketinggian 25.000 kaki untuk pemeriksaan beberapa sistem pesawat yang meliputi sistem bahan bakar, tekanan udara, auto pilot, mesin, navigasi, komunikasi, landing gear, serta pendaratan pesawat yang didahului dengan beberapa manuver.

Nama Super Tucano melejit sejak Operasi Phoenix Angkatan Udara Kolombia pada 2008. Pesawat Super Tucano milik Kolombia berhasil menewaskan pimpinan pemberontak FARC, Raul Reyes, dalam suatu serangan lintas perbatasan ke Venezuela.

Pesawat ini memang digunakan di sejumlah negara Amerika Latin. Misalnya, Republik Dominika, Kolombia, Ekuador, dan Chile. Selain Indonesia, Brasil pun mengekspor pesawat ini ke Angola, Burkina Faso, dan Mauritania.

Dilengkapi mesin tunggal turboprop, Super Tucano memiliki kemampuan mengenai target dengan sempurna.  Dua senapan mesin dipasangkan pabrikan Embraer  Brasil, pada sayap serta 5 hardpoint di sayap dan fuselage untuk mengangkut rudal, roket atau bom seberat 1,5 ton. Pesawat ini pun didesain untuk melakukan serangan anti-gerilya, pengintaian, dan patroli.

Pesawat tempur turboprop memiliki fungsi yang berbeda dengan pesawat jet seperti F 16 atau Sukhoi SU 30. Pesawat turboprop mampu terbang rendah dalam waktu yang lama, sehingga cocok untuk anti-gerilya. Biaya operasi tidak tinggi, perawatan murah, dan bisa mendarat di landasan pacu sederhana .

Sabtu, 29 Juni 2013

Asia Memimpin Perdagangan Senjata Dunia

http://www.stoptheinsanitytarget2014.com/wp-content/uploads/2012/12/military-spending-us-300x236.jpg

Terlepas dari krisis ekonomi, perdagangan senjata global melonjak 30 persen sebesar US$ 73,5 miliar dalam rentang 2008-2012. Ini semua didorong oleh lonjakan ekspor dari China dan permintaan senjata dari negara-negara seperti India, dan kemungkinan akan menjadi lebih dari dua kali lipat pada tahun 2020, IHS Jane, konsultan pertahanan dan keamanan mengatakan pada hari Selasa lalu.

"Anggaran pertahanan telah bergeser ke Timur dan perdagangan senjata global akan meningkatkan persaingan. Ini merupakan ledakan terbesar dalam perdagangan senjata di dunia dari yang pernah ada," kata Paul Burton, seorang manajer senior di IHS Jane yang telah mengamati dan meneliti 34.000 program akuisisi alat pertahanan.

Amerika Serikat telah menjadi penyumbang terbesar dari belanja pertahanan global dalam dekade terakhir, namun karena terjadi pemotongan anggaran pertahanan di Washington, seperti menarik pasukan dari negara-negara seperti Afghanistan, kemungkinan hal itu hanya akan mencapai 30 persen pada 2021 untuk berada di belakang Asia yang 31 persen.

Pengeluaran militer di kawasan Asia Pasifik, yang mencakup China, India dan Indonesia akan naik 35 persen menjadi US$ 501 miliar dalam delapan tahun ke depan, dibandingkan dengan penurunan 28 persen dalam pengeluaran AS untuk US$ 472 miliar dalam periode yang sama, kata IHS Jane.

"Perusahaan-perusahaan besar pertahanan Barat tidak memiliki pilihan -ekspor atau bangkrut- (selain menjual senjata ke Asia), tapi ini bisa menabur benih kematian mereka sendiri. Peluang di Timur ibarat pedang bermata dua, memicu kecenderungan yang mengancam dominasi pertahanan AS," kata Guy Anderson, kepala analis senior di IHS Jane.

China meningkatkan anggaran pertahanan dalam beberapa tahun terakhir ini dan sangat membuat khawatir negara tetangga seperti Jepang, yang mana hubungan kedua negara ini memanas terkait sengketa serangkaian pulau tak berpenghuni, meskipun beberapa yang meyakinkan Jepang bahwa peningkatan fantastis anggaran militer China tidak perlu ditakutkan.

Jepang, serta India dan Korea Selatan, adalah negara-negara yang sedang didekati oleh pembuat senjata seperti Lockheed Martin, Boeing dan BAE Systems yang ingin menjual jet tempur dan peralatan lainnya guna menebus pengurangan pengeluaran di pasar dalam negeri (barat) mereka, tetapi kesepakatan tersebut cenderung menginginkan investasi di industri pertahanan negara-negara pembeli (salah satunya ToT). Hal inilah yang tidak disukai Barat.

India, misalnya, secara eksklusif menginginkan 126 pesawat tempur Rafale dari Dassault Aviation Prancis senilai US$ 12 miliar dan menginginkan 50 persen pekerjaan membuat pesawat tempur diberikan kepada perusahaan pertahanan India (dibuat di India). China diperkirakan akan meningkatkan anggaran pertahanan sebesar 64% atau sebesar US$ 207 miliar pada 2021, India 54% dan Indonesia 113% lebih.

Negara-negara ini bercita-cita untuk membangun industri pertahanan yang berkembang dan mampu mengembangkan sendiri peralatan-peralatan pertahanan modern seperti jet tempur dan kapal induk, dan berharap bisa mengekspor peralatan pertahanan kelas dunia yang akan menyaingi Barat. Ini semua karena kemauan dan finansial mereka yang mendukung, IHS Jane mengatakan.

TNI AD Mengajukan Rp 6 Triliun Untuk Beli Helikopter Serang dari AS

http://www.mindfully.org/Nucs/2005/Depleted-Uranium-Ethics9may05p32.jpg

Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro mengatakan Mabes TNI AD telah mengajukan tambahan anggaran khusus senilai Rp6 triliun untuk pembelian sejumlah helikopter serang Apache dari Amerika Serikat beserta persenjataannya.

”Pemerintah Amerika Serikat sudah menyetujui pembelian helikopter Apache. Sekarang sedang proses negosiasi harga,” ungkap di Semarang, Sabtu (29/6/2013).

Sebab harga satu unit helikopter Apache sangat mahal yakni senilai US$40 juta atau sekitar Rp388 miliar. ”Saat ini tim khusus dari Kementerian Pertahanan dan Mabes TNI AD, sedang melobi pemerintah Amerika Serikat mengenai harga helikopter Apache,” imbuhnya.

Keberadaan skadron Apache itu, kata Menhan, untuk melengkapi kekuatan militer Indonesia dalam menjaga kedaulatan negara.

”Selain TNI AD, TNI Angkatan Laut juga menyiapkan helikopter antikapal selam dan membuat armada perusak kapal rudal,” ujarnya.

Tiga Penerjun TNI Jatuh dari Ketinggian 5000 Meter

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjvC4QmOguCi1qJ0WDOSAQTnpeN1qgaq3A_2-v04uFqHiFSCnoYayN7rhlUXj2jtRkPnS_SjV29U7TA4HIV3Nc9c7qDA6N_dxDae4W1Xh4q6ng5cxvRUdpr6qWz-KosnFCf8tktzMmKX78X/s842/penerjun.jpg

Latihan terjun bebas terus berlanjut di atas Lapangan Terbang Pondok Cabe,Tangerang Selatan, meski tiga anggota Korps Marinir, TNI Angkatan Laut, terjatuh dari ketinggian 5000 meter pada Rabu 26 Juni 2013 lalu. Satu orang anggota pingsan dan dirawat ke rumah Sakit Cilandak karena kecelakaan yang disebabkan payung utama gagal mengembang itu.

"Tiga penerjun payungnya tidak mengembang. Tapi yang pingsan cuma satu. Yang dua personil tidak apa-apa,” ujar Kepala Lapangan Terbang Pondok Cabe, Suaroh Widodo saat dihubungi Tempo, Kamis 27 Juni 2013. Suaroh mengatakan peristiwa terjadi pada Rabu pagi lalu saat 60 anggota melakukan latihan terjun bebas di kawasan Pondok Cabe. Puluhan anggota Marinir itu terjun bebas hampir dalam waktu yang bersamaan dari sebuah pesawat terbang.

Tapi, kata Suaroh, masing-masing payung utama dari tiga orang penerjun tidak mengembang dengan sempurna. ”Ada juga yang tersangkut senjata,” katanya. Untunglah para penerjun itu sempat menggunakan payung cadangan sehingga tidak langsung terempas ke pemukiman warga.

Tiga penerjun itu sempat jatuh di halaman beberapa rumah penduduk tak jauh dari lapangan terbang Pondok Cabe berlokasi di pinggir jalan Pamulang-Lebak Bulus, Jakarta Selatan tersebut. "Personil (Marinir) yang jatuh tidak apa-apa. Malah dua orang langsung minum kopi di warung terdekat," tuturnya. Adapun satu penerjun yang pingsan langsung dilarikan ke Rumah Sakit Cilandak, Jakarta Selatan.

Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Laut, Laksamana Pertama Untung Suropati mengatakan, seorang penerjun marinir yang jatuh di Lapangan Terbang Pondok Cabe masih dirawat di Rumah Sakit Cilandak. Perwira tersebut diketahui mengalami patah tulang ringan. “Ada yang perlu di-scan,” ujar Untung kemarin. Untung menolak menyebut nama si perwira. Yang jelas, dia jatuh dari ketinggian sekitar 5000 kaki pada Rabu lalu sekitar jam 08.50 WIB dalam latihan rutin Marinir. “Istilahnya terjun free-fall.”

Parasut mengembang tidak sempurna, kata Untung, bisa karena dua hal. Pertama, faktor pengoperasian tidak sesuai prosedur. Kedua, “Pengaruh angin yang menyebabkan talinya twist,” tuturnya. Peristiwa itu tidak menyurutkan latihan para anggota Marinir itu. Hari ini latihan terjun tetap berjalan sekalipun angin berembus cukup kencang. Tepat dua tahun lalu, kecelakaan dalam latihan yang sama menewaskan satu orang.

Sejarah Singkat Keluarga S-300P Rusia

http://www.ausairpower.net/PVO-S/000-5P85SE-TEL-1.jpg

Sejarah sistem hanud yaitu keluarga S-300. Sistahanud S-300 saat ini masih menjadi tulang punggung utama pertahanan udara Rusia dan negara-negara importir seperti China, Vietnam dan pecahan Uni Soviet seperti Polandia, Rep Ceko dan Ukraina.

Sekalipun belum pernah "mencicipi" medan tempur sesungguhnya namun performa keluarga S-300 sangat diperhitungkan, radar komando serang dan radar manajemen tempur Phased array, rudal dengan performa tinggi berkecepatan mach 6 dan kemampuan manuver 30-60 G dan sistem pemanduan SAGG (Seeker Aided Ground Guidance) serta mobilitas untuk seluruh komponen baterai merupakan fitur-fitur utama dari keluarga S-300 yang membuatnya mampu menggentarkan calon-calon penyerang negara pemilik.

Namun demikian semua fitur itu tidak datang melalui keajaiban atau TOT barang abal-abal melainkan kerja keras dan cerdas, visi dan waktu riset yang lama. Sistem S-300 yang kita kenal saat ini berawal dari tahun 1966 dimana sistem hanud jarak jauh S-200 "Angara" selesai diuji-coba (S-200 masuk dinas resmi setahun kemudian yaitu 1967) Pada saat itu dibuka suatu kompetisi untuk sistem hanud jarak "menengah" sebagai pengganti S-75 Dvina.

Kompetisi tersebut mensyaratkan bahwa sistahanud jarak menengah soviet nantinya mutlak harus memiliki kemampuan menyerang beberapa target sekaligus dan menembak jatuh target dengan RCS rendah. Sebagai tambahan angkatan darat Soviet juga mensyaratkan sistem baru ini untuk dapat menembak jatuh rudal balistik seperti Pershing atau Lance.

http://upload.wikimedia.org/wikipedia/ru/thumb/c/c0/RaspletinAA.jpg/200px-RaspletinAA.jpg
Bapak dari S-300 A.A Raspletin (1908-1967)

Kompetisi tersebut diikuti oleh dua biro desain. S-500U dan S-300, S-500U segera dieliminasi karena sistem ini tidak memiliki kemampuan untuk menembak jatuh rudal, dengan demikian S-300 lah yang diterima untuk dikembangkan lebih lanjut. Pengembangan S-300 menghadapi kesulitan tinggi terutama karena sistahanud ini akan distandarisasi untuk memenuhi kebutuhan Pasukan pertahanan udara negara (PVO-S) Pasukan pertahanan udara angkatan darat (PVO-SV) dan Angkatan laut.

Pasukan pertahanan udara negara memerlukan sistem yang memiliki mobilitas tinggi dan kemampuan untuk menembak jatuh rudal jelajah yang terbang rendah. Angkatan darat memerlukan sistem yang tidak hanya memiliki mobilitas tinggi namun juga mutlak harus dapat menembak jatuh rudal balistik selain pesawat terbang sementara Angkatan laut memerlukan pula sistem yang mampu menembak jatuh rudal jelajah.

Pada proses desain terjadi perdebatan mengenai desain sistem S-300 yang pada akhirnya mencapai titik temu dimana varian angkatan darat dikembangkan tersendiri menjadi S-300V sementara varian untuk PVO-S dan Angkatan laut dapat distandarisasi menjadi varian S-300P dan S-300F dengan menggunakan desain rudal dan radar yang serupa (namun tak sama)


http://www.ausairpower.net/PVO-S/5N64S-Big-Bird-A-Deployed-2S.jpg
Radar manajemen tempur 5N64


Tahun 1967 adalah tahun yang berat (Tapi untuk biro desain Vympel dan NIIP Thikomirov mungkin senang.. karena 2K12 Kub/SA6 "gainful" masuk dinas setelah berjuang dari tahun 1958) dalam pengembangan keluarga S-300 tak lain karena berpulangnya pelopor dari sistem ini yaitu A.A Raspletin. Namun sebelum meninggal beliau membuat keputusan penting yang berkaitan dengan perkembangan S-300 sehingga menjadi seperti saat ini yaitu :

  1. Penggunaan radar Phased array untuk semua komponen radar sistem (walaupun dalam prakteknya ada yang tidak)
  2. Penggunaan teknologi semikonduktor dan komputer digital untuk prosesor dari S-300.

Dua keputusan itulah yang meletakkan dasar S-300 dan berlaku untuk semua varian termasuk S-300V.  Pengembangan keluarga S-300pun berlanjut hingga ke tahun 1970'an dengan berbagai uji-coba yang dilangsungkan di medan uji coba Sary Shagan di kazakhstan dan Kapustin Yar di Rusia.

Pada uji coba tersebut dijumpai masalah dimana sistem pemanduan SAGG (Seeker Aided Ground Guidance) Yang sudah direncanakan untuk memandu rudal 5V55 rancangan biro desain Fakel ternyata tidak dapat bekerja pada target yang terbang dibawah ketinggian 500 m. Penyebab masalah ini tidak jelas namun menurut dugaan TS masalah ada pada kepala pandu rudal 5V55 yang belum dapat menyaring ground clutter.

Masalah lainnya dijumpai pada pengembangan sasis swagerak yang dikembangkan oleh pabrikan MAZ. Pada akhirnya diputuskan untuk tetap mengoperasikan S-300 sambil menunggu kedua masalah tersebut selesai. Tim desain S-300 kemudian mengubah skema pemanduan S-300 dari SAGG menjadi pandu komando (Command Guidance) Hasilnya adalah S-300PT "Biryuzha" dengan radar 5N63 sebagai radar komando serang, 5N64 atau 36D6 sebagai radar manajemen tempur. Untuk menghancurkan target yang terbang rendah digunakanmast atau tiang 40V6.

Rusia Siap Bangun 100 Pangkalan Militer

http://www.an-najah.net/media/2013/04/kaukas.jpg

Sekitar 100 fasilitas infrastruktur pertahanan baru, termasuk lapangan udara, pangkalan pasukan dan pemeliharaan Angkatan Darat serta Angkatan Laut akan dibangun di Rusia untuk mengakomodasi sistem persenjataan baru, kata seorang pejabat militer.

Pada tahun 2016, Sekitar 316 kota garnisun akan dibangun, dan jumlah itu akan ditingkatkan menjadi 495 pada tahun 2020, kata Jenderal Valery Gerasimov, kepala Staf Umum Angkatan Bersenjata Rusia.

Dia menambahkan bahwa lebih dari 3.000 fasilitas, termasuk barak, tempat parkir, kafetaria, dan lain-lain akan dibangun di lokasi tersebut. Semua fasilitas itu akan dioperasikan beberapa bulan sebelum senjata baru dan peralatan militer dikirimkan, katanya.

Instalasi-instalasi lain yang dijadwalkan termasuk lokasi-lokasi uji angkatan udara, darat dan laut serta pusat pelatihan lanjutan. Semua itu akan membantu secara signifikan peningkatan standar pelatihan personel dan membuat Angkatan Bersenjata lebih efisien, kata Gerasimov.

Pada awal Mei, Perdana Menteri Dmitry Medvedev mengatakan pangsa persenjataan baru dalam pelayanan pada angkatan bersenjata Rusia harus sampai 75 persen pada tahun 2020. Para pejabat Rusia sebelumnya dikutip mengatakan tujuan peremajaan persenjataan 30 persen pada tahun 2015 dan 70 persen pada tahun 2020. Pemerintah Rusia telah mengalokasikan 22 triliun rubel (730 miliar dolar AS) untuk program peremajaan persenjataan angkatan bersenjata sampai tahun 2020.

Militer AS Bangun Jaringan 4G Khusus

http://statik.tempo.co/data/2013/04/04/id_175650/175650_620.jpg

Militer Amerika Serikat sedang menyelesaikan pembangunan jaringan nirkabel 4G khusus dan juga mengenai pedomannya. Kepala Staf Gabungan Militer AS Jenderal Martin Dempsey mencontohkan, pemanfaatan teknologi digunakan bagi pilot pesawat tempur jika harus mengambil keputusan apakah akan menembakkan senjata ke arah musuhnya atau tidak.

“Kami sedang memperbarui peraturan kami untuk pertama kalinya, sejak tujuh tahun lalu,” ujar Dempsey. Dia mengatakan, dibangunnya teknologi ini juga untuk mengontrol adanya potensi serangan melalui dunia cyber.

“Banyak tugas yang harus kami lakukan, namun langkah penting ini sangat signifikan untuk memperkuat pertahanan negara melalui kecepatan jaringan,” ucapnya melalui pidato yang disampaikan di Brookings Institute, di Washington D.C.

Pejabat dengan pangkat tertinggi di militer AS ini menyatakan penguatan pertahanan merupakan bagian dari perlindungan keamanan yang dilaksanakan oleh Departemen Pertahanan AS. Dia menyebutkan serangan melalui dunia maya meningkat 17 kali lipat sejak 2011. Namun dia tidak mencontohkan kejahatan apa saja yang sudah menyerang Departemen Pertahanan.

Dempsey mengatakan, investasi yang dihabiskan bagi perlindungan terhadap kejahatan cyber ini senilai U$D 23 miliar selama empat tahun. Menurut dia, Departemen Pertahanan akan melakukan konsolidasi terhadap 15 ribu jaringan berbasis cloud.

Ia menyebutkan, pemerintah AS juga sudah mengadakan kerja sama dengan penyedia jaringan 4G yang dianggap aman, seperti perangkat iPad, iPhone, dan Android. “Perangkat yang kami kembangkan akan membuat Batman dan James Bond iri,” kata Dempsey berseloroh.

Awal tahun ini, Departemen Pertahanan AS merestui penggunaan perangkat berbasis iOS, Samsung Galaxy S yang dijalankan melalui pengoperasian Knox, dan BlackBerry 10 untuk mendukung kegiatannya.

Indonesia Kembangkan Teknologi Laser dan Optoelektronik Berdaya Tinggi

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjcD1SH6sjKQqkJ10SXMSWKy2W90iu4KUSrrvhMZkI7utZu4zsG2Qoeye-0e-zYGYDI0tS0BpWjrF98NExIILo69KYEPT104yui1HeiTzQlyx7tEK7pjbWurpM4da6D9lDHl5H8N8hiKIU/s1600/laser.jpg

Sekelompok Dosen, mahasiswa, teknisi dan sejumlah pengusaha dari beberapa negara Asia tengah asyik berdiskusi di Serpong. Mereka tengah membahas teknologi tinggi yang
selama ini identik dengan negara maju: teknologi laser dan optoelektronik.

Sejauh mana perkembangan di Indonesia Implementasi teknologi ini, menurut Deputi Bidang Ilmu Pengetahuan Teknik Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Anung Kusnowo akan memiliki banyak manfaat bagi Indonesia. Namun untuk tahap awal, lebih ditekankan di sektor telekomunikasi.

Teknologi ini juga dapat dipakai dalam spectroscopy terapan, sebuah teknologi untuk mengukur kandungan material sampai skala terkecil. "Investasi untuk teknologi tersebut sangat mahal. Namun kemampuan sumber daya manusia Indonesia tidak kalah dengan negara maju," ujar Anung.

Karena itu, untuk meningkatkan daya saing dengan negara maju, Puslitbang Fisika Terapan (P3FT)-LIPI bekerjasama dengan Kantor Menteri Negara Riset dan Telekomunikasi merasa perlu menggelar workshop regional tentang teknologi laser dan optoelektronik di Jakarta yang akan berakhir 6 Juli 2001. UNESCO juga berada dibalik penyelenggaraan acara ini.

Para peneli, dosen, mahasiswa dan kalangan pengusaha yang berasal dari Swiss, Australia, Jepang, Malaysia dan Filipina, Brunie Darussalam, Vietnam, Kamboja, Kuwait, dan Indonesia terlibat dalam workshop. Sejumlah prinsip dasar dan aplikasi teknologi laser dan optoelektronik diperkenalkan dalam bentuk kuliah, pengujian laboratorium, forum diskusi dan kunjungan langsung ke sektor industri.

Perkembangan di Indonesia

Kehadiran teknologi laser dan optoelektronik di Indonesia sudah cukup lama. Pada tahun 1977, Indonesia telah memiliki Program Pascasarjana Optoelektronik dan Aplikasi Laser di Universitas Indonesia. Ada empat program studi yang ditawarkan, meliputi Komunikasi Serat Optik, Spectroscopy Terapan, Instrumentasi dan Photonic, Pemetaan Citra dan Penginderaan Jarak Jauh.

Khusus di bidang Spectroscopy, Indonesia telah mampu menghasilkan sinar laser nitrogen berdaya tinggi. Dan mendapat penghargaan utama dalam pertemuan ASEAN Science and Technology kedua di Filipina tahun 1989. Dari laboratorium yang sama juga dihasilkan sinar laser karbon dioksida yang pertama di Indonesia.

Bank Dunia menjadi penyandang dana penelitian Spectroscopy di laboratorium tersebut. Dan sejak tahun 1986, penelitian dan pengembangan dilakukan bersama Universitas Fukui, Jepang, LIPI pernah terlibat kerjasama dengan NEDO, Jepang untuk melakukan aplikasi Light Detection and Ranging (LIDAR). Sistem laser ini dipakai untuk mengukur tingkat aerosol dan polutan di beberapa kota di Indonesia.

Perusahaan swasta di Indonesia pun sudah mengambil peranan dalam penguasaan teknologi ini. PT. Pura Nusapersada, misalnya, mampu menghasilkan produk-produk hologram komersial dan meterai. Sedangkan Jakarta Skin Centre dan Jakarta Eye Centre sudah menggunakan teknologi laser dalam perawatan medis. Sedangkan di sektor telekomunikasi, jaringan serat optik juga telah digunakan oleh PT.Telkom. Jaringan ini berguna untuk menunjang jaringan kabel tembaga yang terlebih dahulu ada. Bahkan PT. Indosat sudah menerapkannya untuk penyediaaan jalur komunikasi berbasis kabel laut. Contohnya, untuk antar pulau (Surabaya-Banjarmasin) dan antar negara (Jakarta-Singapura).

Hanya untuk penelitian Teknologi ini, awalnya, hanya diperbolehkan untuk penelitian. Dan jenis sinar laser yang dipakai adalah carbon dioksida, argon dan nitrogen oksida. Untuk kedua jenis terakhir lebih banyak dipakai untuk spectroscopy terapan. Namun dengan kandungan sumber daya alam yang cukup besar, spectroscopy terapan menjadi penting. Karena teknologi ini mampu menguraikan komposisi setiap material yang terdapat diperut bumi maupun yang ada di darat. Baik itu berupa tanah, mineral, air dan gas. Penembakan sinar laser dengan panjang gelombang tertentu membuat setiap material dapat diketahui struktur atom dan massa molekulnya. Pada akhirnya, setiap material dapat diketahui kegunaannya.

Contoh, Indonesia memiliki cadangan logam tanah jarang (rare earth) di pulau Bangka. Material ini merupakan limbah dari eksplorasi PT Timah. Meski secara kuantitas sedikit, tapi manfaatnya besar. Dengan bantuan teknologi spectoscopy ternyata material ini dapat dipakai untuk pembuatan semikonduktor dan serat optik. Ini hanya contoh kecil.

Diyakini masih banyak lagi kandungan material di bumi ini yang sebenarnya berguna untuk sektor industri. Namun Direktur LIPI Achiar Oemry, mengatakan proteksi negara maju terhadap teknologi ini sangat ketat. Walaupun negara berkembang memiliki dana besar untuk membelinya, namun teknologi ini tidak otomatis diberikan oleh negara-negara maju.

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiQLRW6mJoS8m5vhbE0eO0lSp0Fgh5Z9UsGN_vRNud-C7kiUD0A8psnBVGzYYfPPNgvbjkd25ylYtbHqumMZTUHOFyRAf0_gJU30l4GpXUhiFfETXl3eSC-aK2zzvv_5QRcPYkpBaQSuCc/s1600/8-phaser-laser-gun.jpg

pengembangannya dikuatirkan diarahkan ke sektor militer," ujar Achiar. "Selain itu, biaya untuk melakukan riset dan pengembangan juga mahal. Karena itu, kita harus berkolaborasi dengan negara-negara Asia lainnya," lanjut Achiar.

Dengan demikian, biaya yang dikeluarkan bisa dihemat. Dengan adanya transfer ilmu pengetahuan dan teknologi dari negara maju kepada negara-negara Asia, khususnya ASEAN, kemajuan industri diharap bisa dipercepat. Adanya rangsangan dari perkembangan teknologi laser dan optoelektronik, diharapkan menggiatkan industri kecil dan menengah.

Robot Penembak Otomatis Karya Mahasiswa Unikom

http://indonesiaproud.files.wordpress.com/2012/10/robot-penembak-di-indonesiaproud-wordpress-com.jpg


Muhammad Yazid Alqahar, mahasiswa Tekhnik Informarika Unikom, tengah merakit ulang robot penembak otomatis DU 116 SGR-V12 rancangannya di lab Divisi Robotika Universitas Komputer Indonesia (Unikom) Bandung, Jawa Barat,).

Robot penembak otomatis ini meraih medali emas dalam ajang Indonesia ICT Award (Inaicta) 2012 dan Robogames Amerika tahun ini. Senjata ini mampu menembak 20 target bergerak dalam waktu 10 detik.

Selain itu, Kelebihan robot senjata karyanya ini bisa mendeteksi target secara otomatis. Robot juga secara otomatis mengarahkan sasarannya dan bisa berputar 140 derajat.

Bahkan robot senjata ini bisa mendeteksi target yang bergerak. Karena itu, robot senjata ini bisa dimanfaatkan sebagai senjata antirudal. Robot ini bisa mendeteksi rudal dan menembaknya lebih dulu sebelum rudal mengenai sasaran.

Kernet Mobil Telah Berhasil Ditemukan Dalam Konflik Yang Menewaskan 1 TNI Distrik Jigonekme

https://sphotos-a.xx.fbcdn.net/hphotos-ash3/p480x480/1004415_565767046800118_1758008553_n.jpg



Jenazah Ilham, korban penembakan kelompok bersenjata tidak dikenal, diterbangkan dari Bandara Sentani, Jayapura dengan pesawat Lion Air ke Makassar, Jumat (28/6/2013) siang. Selanjutnya jenazah Ilham dikirim untuk dimakamkan di daerah asalnya di Desa Tana Moni, Kecamatan Sarudu, Kabupaten Mamuju Utara, Sulawesi Barat.

Sebelumnya Ilham, yang berprofesi sebagai kernet mobil sempat dikabarkan menghilang pasca-penyerangan kelompok bersenjata. Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Kepolisian Daerah Papua, Kombes I Gede Sumerta Jaya mengatakan, Ilham (19) ditemukan dalam kondisi sudah tidak bernyawa dengan sejumlah luka tembak 200 meter dari lokasi kejadian, Kamis (27/6/2013) kemarin pukul 12.00 WIT.

Sainuddin, kakak almarhum yang ikut mengantar jenazah dari Wamena, Kabupaten Jayawijaya, mengaku pihaknya sudah mengambil jasad adiknya di Puskesmas Ilu, Kamis kemarin. Ia mengaku sempat menumpang mobil yang disewa pasukan Satuan Tugas (Satgas) Bantu Pos Maleo Ilu, namun turun sebelum ke lokasi kejadian karena ada keperluan.

Pada Kamis kemarin, jenazah almarhum Letda Inf I Wayan Sukarta, anggota Batalyon-32, Grup-3 Kopassus sudah dikirim ke Jakarta. Di hari yang sama, jenazah Hartono Hasanuddin, sopir mobil yang terbunuh dalam insiden penghadangan tersebut, juga sudah dipulangkan ke Makassar.

Seperti yang diberitakan sebelumnya, sekitar pukul 14.00 WIT rombongan pasukan Satuan Tugas (Satgas) Bantu Pos Maleo Distrik Ilu, dihadang dan ditembaki sekelompok orang bersenjata di sekitar kebun anggur di Kampung Jigonikme, Distrik Ilu, Selasa (25/6/2013) lalu.

Dalam insiden kontak tembak dengan kelompok bersenjata tidak dikenal, Letda Inf I Wayan gugur tertembak bersama Hartono Hasanuddin, sopir mobil yang mengangkut rombongan patroli.

Dua orang anggota lainnya, Pratu Suprioto dan Prada Andi berhasil meloloskan diri, namun saat kembali lagi bersama bantuan ke lokasi penyerangan, pelaku penyerangan sudah meninggalkan lokasi setelah sebelumnya merebut senjata dan membakar mobil.

Beberapa hari kemudian, kabar muncul ada seseorang yang belum diketahui identitasnya menghilang saat penyerangan terhadap anggota Batalyon 753 di Jigonikme, Distrik Ilu, Papua. Dia merupakan kernet dari sopir yang mengantar anggota TNI tersebut. Belakangan diketahui kernet dimaksud bernama Ilham dan ditemukan dalam keadaan sudah tak bernyawa.

Jumat, 28 Juni 2013

TNI Sediakan Dua Pulau Untuk Latihan Perang

http://static.republika.co.id/uploads/images/detailnews/pulau-sengketa-_120830161359-122.jpg

PULAU Babi dan Pulau Selaut di Simeulue akan dijadikan lokasi latihan perang gabungan Tentara Nasional Indonesia. Hal tersebut disampaikan Bupati Simeulue Riswan NS. Kedua pulau tersebut, kata dia, berada di kawasan perairan laut Kecamatan Teupah Selatan dan Kecamatan Alafan yang dinilai cocok dan jauh dari pemukiman penduduk. "Seperti harapan kita, dengan adanya latihan perang gabungan TNI mempunyai efek ke depan supaya tidak ada pihak luar yang coba-coba mengganggu perairan Simeulue, khususnya perairan Indonesia," katanya.

Wacana tersebut mencuat dan mendapat restu dari Komandan Gugus Tempur Laut Komando Armada RI Kawasan Barat (Danguspurla Koarmabar) Laksamana Pertama TNI Amarullah Oktavian. Sebelumnya diberitakan, pasukan Tentara Nasional Indonesia atau TNI diminta menggelar latihan perang gabungan di wilayah kepulauan Simeulue. Latihan gabungan tersebut terdiri dari TNI Angkatan Darat, TNI Angkatan Udara dan TNI Angkatan Laut.

Demikian disampaikan Bupati Simeulue Riswan NS saat menerima kunjungan Komandan Gugus Tempur Laut Komando Armada RI Kawasan Barat Laksamana Pertama TNI Amarullah Oktavian pada Kamis, 27 Juni 2013. "Kita harapkan TNI dapat melakukan latihan perang gabungan di wilayah Simeulue supaya ada peringatan bagi negara lain yang mencoba (melakukan) infiltrasi atau penyusupan," ujarnya

Situs Resmi Pertahanan TNI-AD Dibajak

http://www.voa-islam.com/timthumb.php?src=/photos3/Azka/Mujahidin-kuasai-TNI-AD.jpg&h=235&w=355&zc=1

Markas Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat (TNI AD) di dunia maya dikuasai “mujahidin.” Website resmi TNI AD  (www.tniad.mil.id) itu dihack oleh aktivis yang menamakan diri Mujahidin Indonesia Timur (MIT) untuk mendeklarasikan Divisi Media Mujahidin Indonesia Timur (MIT).

Dalam pantauan voa-islam.com, Situs yang dikelola oleh Dinas Penerangan Angkatan Darat (Dispenad) ini tidak menampilkan informasi kegiatan militer TNI AD, sejak empat jam sebelum berita ini dirilis. Header situs TNI AD menampilkan keterangan “hacked By Divisi Media Mujahidin Indonesia Timur || MIT PRESS.”

Dalam deklarasi bertajuk “Statement dibentuknya Devisi Media Mujahidin Indonesia Timur” tersebut, MIT menyerukan umat Islam untuk menyadari adanya peperangan global yang sedang terjadi antara Islam dan kelompok kafirin. Umat Islam,  jelas MIT, adalah umat beriman yang menjalankan Syariat Allah SWT, sedangkan kelompok musuh adalah kaum batil yang ingin memberangus Islam berkedok ‘perang melawan terorisme.’

“Ummat Islam dalam menjalankan Syari’at Robbul ‘Alamin melawan Kebathilan yang berusaha memberangus dan melenyapkan Ajaran Islam beserta Para Pemeluknya yang dikomandani oleh Amerika laknatullah ‘alaihim dengan menggunakan istilah “Perang melawan Terror” yang kemudian didukung oleh sekutu-sekutunya dari Negeri-negeri Kafir serta juga diamini oleh para penguasa-penguasa Negeri Kaum Muslimin yang berkhianat terhadap rakyatnya,” tulis MIT.

Sampai berita ini diturunkan sudah lima jam situs TNI AD dihack, tapi belum ada penjelasan resmi. Selengkapnya, press releas MIT tertanggal Senin, 3 Juni 2013 (24 Rajab 1434 H) itu sebagai berikut:

“Segala Puji bagi Allah Ta’ala Rabb semesta Alam, Yang telah memancangkan langit tanpa tiang dan mendudukkan Bumi tanpa Gantungan, yang kesemuanya dan apa-apa yang ada diantara keduanya, semuanya bertasbih dan bersujud hanya kepada-Nya semata.

Shalawat dan Salam semoga akan senantiyasa terlimpah terhadap Junjungan kita, Penghulunya Para Nabi, Muhammad Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, beserta keluarga, para Sahabat beliau dan orang-orang yang mengikuti jejak langkah beliau hingga Yaumil Hisab kelak. Amma Ba’du.

Sesungguhnya di hadapan mata kita, telah terpampang sebuah Peperangan yang mengglobal antara Kebenaran yang diperankan oleh Ummat Islam dalam menjalankan Syari’at Robbul ‘Alamin melawan Kebathilan yang berusaha memberangus dan melenyapkan Ajaran Islam beserta Para Pemeluknya yang dikomandani oleh Amerika laknatullah ‘alaihim dengan menggunakan istilah “Perang melawan Terror” yang kemudian didukung oleh sekutu-sekutunya dari Negeri-negeri Kafir serta juga diamini oleh para penguasa-penguasa Negeri Kaum Muslimin yang berkhianat terhadap rakyatnya sendiri demi meraih Simpatik dan Pujian dari Negeri-negeri Kafir tersebut yang selanjutnya untuk bisa lebih memuaskan nafsu perut dan syahwat keduniaannya sendiri, walaupun itu semua harus mengorbankan Rakyat Negerinya sendiri.

Dalam posisi itulah Kaum Muslimin Dunia hari ini dikelilingi oleh para Penguasa Durjana nan Jahat bak laksana Bani Israel yang dijajah, ditindas dan dirampoki oleh Penguasa Jalut di era Modern. Tidak ada kata lain dan tiada pula cara lain dalam menghadapi Penguasa Jalut ini kecuali Bangkit, Angkat Senjata dan Melawan. Karena sesungguhnya Allah telah menurunkan kepada kita Besi, yang di dalamnya mengandung Kekuatan yang Dahsyat serta Manfaat bagi Manusia yang supaya digunakan oleh orang-orang yang Beriman untuk menolong Allah dan Rasul-Nya.

Secercah Perlawanan itu kini muncul di Nusantara ini, tepatnya dari Pulau Sulawesi, Pulau yang terkenal dengan kepahlawanan Mujahid Kahar Mudzakkar yang selama 15 tahun dengan idzin Allah eksis dalam memberikan Perlawanan yang sengit terhadap Penguasa Penkhianat Negeri ini. Dari bibit-bibit kepahlawanan Ummat Islam terdahulu inilah, muncul sekelompok Pemuda yang mengikrarkn diri menempuh Jalan Gerilya dalam menghadapi Keganasan dan Kebiadaban Jalut di Era Modern ini, dan mereka pun menamakan dirinya dengan “Mujahidin Indonesia Timur”.

Dalam menjalani Sunnah Kauniyah Gerilya ini, Mujahidin Indonesia Timur membentuk Devisi Media yang akan menyuarakan Publikasi dan Seruan dari balik Pegunungan Poso dan sekitarnya, serta dalam berinteraksi terhadap Ummat Islam seluruhnya, baik yang ada di Nusantara ini maupun yang ada di seluruh Penjuru Dunia. Dalam menjalankan aktifitas publikasinya, Devisi Media Mujahidin Indonesia Timur menunjuk Forum Islam Al-Busyro sebagai satu-satunya Sumber Publikasi yang Resmi.

Akhir kata, kami memohon kepada Allah Azza wa Jalla untuk senantiyasa memberikan Kesabaran dan Keistiqomahan kepada kami dalam memberikan Pembelaan terhadap Ummat Islam ini dan diberikan Pertolongan dan Kemenangan dari sisi-Nya.

Dan Kemuliaan itu milik Allah, Rasul-Nya dan Orang-orang yang Beriman, akan tetapi orang-orang Munafik tidak mengetahuinya. Dan Allah itu Maha Menang atas segala urusan-Nya, akan tetapi kebanyakan Manusia tidak mengetahuinya.

Kamis, 27 Juni 2013

3 Senjata Konvensional Yang Mematikan

http://cureacnesafely.com/wp-content/uploads/2013/02/danger.jpg

Ini Bukan senjata Terbaru, Tapi ini adalah senjata yang oleh kaum militer di anggap sebagai senjata Konvensional namun tidak di ragukan lagi ke ampuhannya dalam memusnahkan manusia dan telah di uji coba di dunia nyata. seperti perang Irak, Afganistan, Timor-Timur dan di gunakan oleh Israel dalam Pembantaian massal di Palestina.

senjata-senjata seperti bom cluster, Bom fosfor, napalm, peluru DU (Depleted Uranium), ranjau darat sangat populer untuk digunakan di dalam pertempuran karena selain harganya terjangkau bahkan untuk militer negara miskin sekalipun, senjata ini juga memiliki efek merusak yang cukup hebat, akan tetapi dalam perkembangannya senjata-senjata ini justru menjadi bom waktu karena justru efeknya sangat terasa pada masa-masa pasca perang.

beberapa senjata seperti bom cluster dan ranjau darat memang telah dilarang oleh PBB untuk diproduksi dan digunakan dalam peperangan, namun kepentingan bisnis negara-negara produsen seperti AS, Israel, Perancis, RRC, Russia dan sebagainya telah menutup mata hati para politikus dan ahli militer di banyak negara untuk tetap menggunakan dan memproduksi senjata-senjata tersebut.

Berikut senjata-senjata kontroversial :

1. DU (Depleted Uranium)
http://static.ddmcdn.com/gif/green-glossary-depleted-uranium0-1.jpg

http://www.mindfully.org/Nucs/2005/Depleted-Uranium-Ethics9may05p12.jpg

Peluru Depleted Uranium adalah jenis peluru yang dikembangkan dari limbah Uranium hasil pelucutan bom nuklir. secara harafiah depleted uranium berarti uranium yang dilemahkan radiasinya. Peluru ini sangat handal dan menjadi standar senjata meriam gatling GAU-8 Avenger yang dibawa pesawat A-10 serta canon bushmaster pada APC Bradley.

http://www.gulflink.osd.mil/du_ii/images/fig01.gif

DU juga digunakan untuk membuat inti peluru anti material pada tank Abrams. efektifitas senjata ini adalah mampu menembus bahan baja tank setebal apapun dan ini terbukti pada perang Iraq dimana ratusan tank Iraq menjadi korban senjata ini. yang menjadikan senjata ini kontroversial adalah kandungan uranium yang ternyata menurut penelitian masih memancarkan radiasi dalam tingkatan yang membahayakan manusia.

http://feww.files.wordpress.com/2012/10/du-babies.jpg
Para Korban Depleted Uranium AS, di Irak 2003

Ini tebukti pada kasus di Bosnia saat beberapa tentara Itali menderita leukemia beberapa hari setelah menggunakan peluru tersebut. di Iraq, tank-tank yang hancur terkena peluru ini ternyata memancarkan radiasi yang membuat tank-tank rongsokan tersebut tidak aman untuk didekati.

2. CLUSTER BOMB
 http://blog.cleveland.com/world_impact/2008/12/large_20081203_Cluster_bombs.jpg

Bom Cluster atau bom tandan atau bom curah adalah bom yang memiliki mekanisme unik dimana setelah diluncurkan dari pesawat tempur atau bomber, bom akan pecah menjadi ratusan bom kecil berupa kaleng. Pada awalnya bom ini diciptakan untuk menghancurkan landasan pacu pangkalan udara, konvoi kendaraan lapis baja atau untuk membubarkan konsentrasi pasukan darat.
 
http://static.tvtropes.org/pmwiki/pub/images/cluster-bombs.jpg 
 http://im.rediff.com/news/2010/jul/31slide3.jpg 
 http://www.veteranstoday.com/wp-content/uploads/2012/07/cluster-bomb.jpg
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEil_KQbCT2P7WC2X45b1X9HEqxJWpqhmIYsu38ozmMiiEHeUOpmfa0HrQSPhtcmIMB1givPKWUiWcM6Jc-TdxJZzJftgftQc537KZ9L31A8s65F9vijKBlocN6Lolxo8ckm-GM5X9OmdVk/s320/White-Phosphorus-001.jpg

Senjata ini diproduksi banyak negara, dengan berbagai nama seperti :
  1. CBU/Cluster Bomb Units (Amerika Serikat)
  2. Belouga (Perancis)
  3. Excalibur (Amerika Serikat)

Secara efektif bom ini digunakan dalam perang Iraq, Afganistan dan perang arab-israel.

3. NAPALM BOMB
http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/1/16/Napalm_bombs_at_Bien_Hoa_AB_Vietnam_1962.jpg

Banyak negara protes saat Indonesia menggunakan bom Napalm dalam operasi Seroja yang ditujukan untuk para pemberontak di Timor-Timur tahun 70-an, Tapi dalam sekala yang lebih besar AS menggunakan bom ini dalam konflik di Vietnam serta Israel dalam perang Yom Kippur, namun tidak banyak negara yang protes.

 http://noclipmode.com/wp-content/uploads/2010/09/napalm-bombing.jpg
 http://www.globalsecurity.org/military/systems/munitions/images/napalm-DM-SD-04-00733.jpg

Secara teknis Napalm adalah bom bakar yang berisi zat kimia berbentuk pasta tertentu yang akan terbakar begitu bom pecah di darat. pasta yang cair akan menyebarkan nyala api ke berbagai arah dan bom ini sangat efektif untuk menghancurkan pasukan darat yang bersembunyi di parit-parit atau hutan.

Alasan Korsel Batasi Indonesia Pelajari Kapal Selam

http://jakartagreater.com/wp-content/uploads/2013/05/chanbogo-korea-sub.jpg

Kementerian Pertahanan membantah jika pemerintah Korea Selatan setengah hati memberikan transfer of technologi pembuatan kapal selam kepada Indonesia. Korea Selatan punya alasan kuat menolak perwakilan dari PT. PAL ikut mengerjakan kapal selam pesanan Indonesia.

"Menurut mereka pembangunan kapal selam punya resiko sangat tinggi," kata Kepala Badan Sarana Pertahanan Kementerian Pertahanan, Laksamana Muda Rachmad Lubis, saat ditemui di kantor Kementerian Riset dan Teknologi.

Korea Selatan menyebut kapal selam merupakan produk alat utama sistem persenjataan dengan standar kualitas tinggi. Berbeda dengan kapal perang biasa, kapal selam diwajibkan punya kemampuan menyelam hingga 350 meter dari permukaan laut sehingga tak boleh ada sedikit pun kesalahan. Jika tidak, nyawa dan reputasi produsen kapal selam jadi taruhan.

"Rusia yang ahli kapal selam saja pernah gagal, apa lagi orang yang belum punya keahlian, resikonya sangat tinggi, rawan kecelakaan," terang Rachmad.

Selain itu, faktor keselamatan pekerja Indonesia juga menjadi alasan Korea Selatan. Sebab produksi kapal selam menggunakan peralatan yang beresiko keselamatan besar, terlebih untuk orang yang belum punya kemampuan. Alasan lain, Korea Selatan takut target produksi mereka molor karena harus memberi pelajaran kepada Indonesia. "Sementara kalau produksinya telat, kan mereka kena denda."

Meski begitu, saat ini pemerintah sedang melobi Korea Selatan untuk memaksimalkan proses alih teknologi. Minimal, jika perwakilan PT PAL benar-benar cuma diberi kesempatan belajar dengan melihat (learning by seeing), Korea Selatan mau memperlihatkan secara detil. "Jadi diharapkan kapal selam ketiga kita bisa buat sendiri di Indonesia, tentu atas bimbingan langsung Korea Selatan," kata Rachmad.

Indonesia memesan tiga unit Kapal selam kelas Changbogo dari Korea Selatan, dengan harga sekitar 350 juta Dollar Amerika Serikat per unit. Dalam perjanjian pembelian, Korea Selatan menawarkan alih teknologi kepada Indonesia. Sesuai rencana dua kapal selam akan diproduksi di galangan Daewoo Shipbuilding Marine Engineering co Ltd. Kapal selam ketiga akan dikerjakan oleh ahli Indonesia di galangan PT PAL.

Sebelumnya, Ketua Pusat Kerja Sama dan Promosi IPTEKS Institut Teknologi Sepuluh November Surabaya, Raja Oloan Saut Gurning, mengingatkan Kementerian Pertahanan menekankan lebih serius mengenai kesepakatan transfer of teknologi dalam pengadaan kapal selam dari Korea Selatan. Indonesia sebagai pemilik uang berhak mendapatkan manfaat lebih dari kerja sama ini. “Pemerintah harus bernyali karena masih lebih besar uang kita dan kepentingan nasional harus dibela,” kata Saut saat dihubungi, Rabu 26 Juni 2013.

Saut menilai realisasi penguatan alat utama sistem pertahanan lebih menguntungkan kepentingan asing dan berpotensi menjadikan alutsista Indonesia dikendalikan para korporasi asing. Dalam jangka panjang dampaknya akan sangat berbahaya bila bergantung pada negara lain.

Menurut Saut, kerja sama pembelian kapal selam dengan Korea Selatan berpotensi sangat merugikan Indonesia. Itu, kata dia, tampak dari detail teknis yang tidak adanya komponen kapal selam yang dibuat di Indonesia dan minimnya keterlibatan tenaga ahli Indonesia dan hanya boleh melihat (learning by seeing).

Analis : Tahun 2021 Anggaran Militer Asia Pasifik Lampaui Amerika Utara

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgOXIZoqE9ZH6DQsbBseEYct_z4T8WJlDOe40RvXX2Y647cH04yiua0B_ddlDc6aroDvr5TL5bsyDpOEDDiDfcTffcbjMjBcFNM06UuehMX2aQ7HiBK3QUxxaiTsZg2fkhyphenhyphen9-OpcR-BuS8/s1600/mar6.jpg

Anggaran pertahanan di kawasan Asia Pasifik akan mengambil alih posisi Amerika Serikat dan Kanada pada 2021, menurut sebuah studi oleh analis terkemuka IHS Jane yang dipublikasikan pada Selasa. Belanja senjata di China dan negara-negara Asia Pasifik lainnya diperkirakan akan naik 35 persen di atas tingkat 2013 menjadi 501 miliar dolar AS (383 miliar euro) pada 2021, melampaui Amerika Utara, sebuah studi "Neraca Perdagangan" menyimpulkan.

Secara keseluruhan, perdagangan global senjata -- terdiri dari impor dan ekspor senjata -- meningkat 30 persen antara 2008 dan 2012, dari 56,5 miliar dolar AS menjadi 73,5 miliar dolar AS. "Pada tingkat ini, perdagangan pertahanan antara negara-negara akan menjadi lebih dari dua kali lipat pada 2020," kata studi tersebut.

Amerika Serikat tetap menjadi eksportir senjata terbesar di dunia pada 2012 dengan nilai 28,5 miliar dolar AS, naik dari 20,1 miliar dolar AS empat tahun sebelumnya. Sementara India adalah importir senjata terbesar di dunia pada 2012, menunjukkan lompatan besar 70 persen sejak 2008, dari 3,1 miliar dolar AS menjadi 5,3 miliar dolar AS.

Rabu, 26 Juni 2013

8 Daftar Kecil Alat Canggih Buatan Indonesia

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj285qz34EcXeu20h8MPRit-ZQfBKuA0VOBKStVdXZLa4vvttk_0Tyu3gYpOmWAKTNIfCKqbj9CTMQjl0NoFONzjqHJr6A4zP48hFe7hupmVxT0Tt4pn6LjOfnUY2TrOD1tv57Z9hMyuwKT/s1600/1.jpg

Putra-putri Indonesia ternyata mampu menghasilkan berbagai peralatan canggih. Mulai bidang telekomunikasi, pertahanan hingga kedirgantaraan. Dari sekian banyak perlengkapan militer yang berhasil di buat dan akan dibuat Indonesia.

Produk-produk canggih made in RI adalah :

1. PUNA karya BPPT
http://images.detik.com/content/2013/06/26/1036/punawulungbppt.jpg

Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) berhasil merancang dan meluncurkan Pesawat Udara Nir Awak (PUNA) berbagai varian seperti Sriti, Alap-Alap dan Wulung. Salah satunya varian wulung. BPPT menggadeng PT Dirgantara Indonesia (Persero) dan PT LEN Industri

(Persero) siap memproduksi massal PUNA Wulung untuk memenuhi pesanan Kementerian Pertahanan.  Dengan bobot 120 Kg, PUNA Wulung mampu terbang selama 4 jam dengan radius maksimal 130 km dari pusat peluncuran.

Pesawat tanpa awak ini mempunyai fungsi untuk pemantauan atau surveillance bahkan bisa dipakai untuk pengawasan daerah perbatasan atau daerah berbahaya.

2. UAV karya LAPAN
http://images.detik.com/content/2013/06/26/1036/uavlapan.jpg

Serupa dengan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT), Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) berhasil mengembangkan pesawat tanpa awak atau Unmanned Aerial. Vehicle (UAV) bernama LSU 02. LAPAN berhasil melahirkan dan mengujicobakan pesawat tanpa awak dengan bahan bakar Pertamax Plus (RON 95).

Bahkan pesawat pesawat tanpa awak ini, bisa terbang maksimal hingga 5 jam. UAV ini mampu mendarat dan lepas landas, pada landasan pacu hanya 20 meter seperti di Kapal Perang milik TNI AL. LAPAN juga secara berkelanjutan akan  mengembangkan varian UAV.

3. Satelit Pengintai karya LAPAN
http://images.detik.com/content/2013/06/26/1036/satelitlapan.jpg

Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) akan meluncurkan satelit berkuran kecil  atau mikro satelit varian kedua (A2). Varian satelit A2 akan diluncurkan pada awal 2014. Satelit ini nantinya digunakan untuk misi surveillance (pengawasan), sensor maritim, komunikasi data orari.

Dengan berat sekitar 70 kg, satelit ini bisa memotret dengan radius jangkauan 3,5x3,5 km. Satelit ini, diklaim murni rancangan LAPAN meskipun ada beberapa komponen yang harus diimpor karena tidak diproduksi di dalam negeri.

4. Roket karya LAPAN
http://images.detik.com/content/2013/06/26/1036/roketlapan.jpg 

Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) sedang merancang varian roket untuk keperluan penelitian dan angkutan satelit. Salah satu roketnya adalah RX-550. Roket dengan payload 150 kg ini, mampu menjangkau 260 km dari permukaan bumi. Bahkan dengan dengan 4 stage atau tingkat roket RX-550, roket ini bisa menjangkau hingga 300 KM. Selain versi RX550, LAPAN juga tengah mengembangkan roket RX450.

Roket ini memiliki daya jangkau lebih rendah yakni hanya mencapai 150 km dari permukaan bumi. Roket ini bisa difungsikan untuk membawa alat pemantau radiasi atau keperluan penelitian.

5. Hexarotor karya ITB
http://us.images.detik.com/customthumb/2013/06/24/10/174214_pesawathexarotor.jpeg?w=460

Pesawat tanpa awak buatan Institut Teknologi Bandung (ITB) ini terdiri dari tiga tipe. Tipe kecil berbentuk persegi dengan ukuran 15 cm x 15 cm, dilengkapi dengan 4 baling-baling kecil. Sementara tipe sedang berbentuk persegi dengan ukuran 60 cm x 60 cm dan dilengkapi  dengan 6 baling-baling kecil. Sedangkan Hexarotor besar berbentuk persegi dengan ukuran 1 m x 1 m serta dilengkapi 8 baling-baling kecil.

Setiap Hexarotor dilengkapi dengan kamera. Pesawat yang bisa dikendalikan lewat remote kontrol ini, bisa digunakan sebagai surveyor atau bisa juga untuk memantau banir dan kemacetan. Hexarotor juga bisa digunakan untuk memantau kemacetan dan kebanjiran di kota.

6. Komodo karya PT. Pindad
http://playdestiny.files.wordpress.com/2013/01/komodo-aga-gede1.jpg

PT Pindad (Persero) ikut menampilkan produk-produknya dalam acara Harteknas. Salah satunya produknya adalah Komodo. Kendaraan taktis Komodo 4X4 ini, secara desain hampir mirip dengan Humvee buatan Amerika Serikat.

Komodo secara resmi mulai diperkenalkan ke publik sejak tahun 2012. Varian Komodo 4X4 antara lain: APC, Command, Recon, Ambulance, Battering Ram, Cannon Towing dan Rocket Launcher.

7. Bom F16 dan Sukhoi karya PT. Dahana
http://assets.kompas.com/data/photo/2013/03/25/1302483-foto-bom-p100-live-sukhoi.jpg-p.jpg

BUMN bahan peledak, PT Dahana (Persero) memiliki kemampuan membuat bahan peledak untuk keperluan militer dan sipil. Salah satu produk terbarunya untuk versi militer adalah bom bom untuk kebutuhan pesawat tempur F16 dan Sukhoi milik TNI AU.

Menggandeng perusahaan swasta lokal yakni Sari Bahari, Dahana siap memasok kebutuhan bom berdaya ledak rendah hingga tinggi. Produksi bom ini, nantinya dapat mengurangi ketergantungan terhadap impor.

8. CMS karya PT. LEN
http://images.detik.com/content/2013/06/26/1036/072228_cms.jpg

PT. LEN Industri (Persero) memiliki kemampuan menghasilkan produk elektronik canggih untuk keperluan sipil dan militer. Salah satu varian militer super canggihnya adalah Combat Management System (CMS). CMS sendiri merupakan otak atau pengedali dari sebuah kapal perang.

CMS bisa digunakan untuk mengontrol meriam, rudal, hingga memantau musuh. Alat canggih buatan BUMN teknologi ini, akan dipasang di beberapa Kapal Perang (KRI) milik TNI AL mulai tahun ini.

Catatan :
Selain dari kedelapan daftar tersebut masih banyak lagi Perlengkapan-perlengkapan militer yang berhasil dibuat indonesia sampai saat ini. seperti Panser Anoa, Meriam, Kapal Perang, Helikopter, Torpedo, Senjata Api, dan Banyak lagi yang tidak bisa dijabarkan satu persatu

Latgabma Elang Thainesia XVI .4 Jet tempur Alpha Milik Thailand Mendarat di Pekanbaru

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiLr4hrltWhreL3RwdkzKMpRHJBZzV9j5L0hiq2xrvfUXbpIowVD-Q63HV_3fl91D2nOyUlr2QD2YApOVc7ZYQtz3sc7Jsgcq4paDJyuf36KIJ6AJLGdo_8KsFhMbdnnCpZJcPKOA0o6pSP/s640/Alpha+Jet+Thailand.jpg



Empat pesawat tempur jenis Alpha Jet milik Royal Thailand Air Force (RTAF) tiba di Lanud Roesmin Nurjadin, Pekanbaru. Keempat petempur negara Gajah Putih tersebut akan melaksanakan latihan bersama dengan TNI Angkatan Udara.

Latihan Bersama dengan sandi Elang Thainesia XVI akan digelar 25 Juni hingga 5 Juli 2013. Danlanud Roesmin Nurjadin, Kolonel Pnb Andyawan selaku Direktur Latihan akan membuka latihan secara resmi. "98 Personel RTAF akan mengikuti latihan bersama ini," kata Kapentak Lanud Roesmin Nurjadin, Mayor Sus Filfadri, Selasa (25/6).

Dalam pelaksanaannya pesawat Alfa Jet RTAF akan melaksanakan beberapa latihan operasi penerbangan dengan pesawat Hawk 209, Skadron Udara 12. Antara lain, Dissimilar Air Combat Training (DACT), Close Air Support (CAS), dan Surface Attack Tactic (SAT).

Sebelumnya Alpha Jet ini telah melaksanakan Ferry Flight dari Udon Airbase-Hat Yai Air base hingga Lanud Roesmin Nurjadin, Pekanbaru. Alpha Jet merupakan pesawat jet tempur ringan produksi gabungan Jerman dan Perancis. Sama seperti Hawk 209 andalan TNI AU, pesawat ini juga sering digunakan untuk latihan pilot tempur. Alpha Jet juga handal untuk serangan udara ke darat.

40 Tank Marder Buatan Jerman Akan Segera Perkuat TNI AD

http://i207.photobucket.com/albums/bb48/didiberlage/Original-fotos/Indonesien-Marder4.jpg

TNI AD akan segera mendapatkan kendaraan tempur tambahan pada Juli mendatang. Sebanyak 40 Tank Marder asal Jerman itu makin memperkuat TNI AD.

Hal itu disampaikan Komandan Pusat Persenjataan Infanteri (Pussenif) Mayjen M Nasir saat ditemui disela-sela kegiatan Rabinniscab TNI AD 2013 di Lapangan Chandra Dimukha, Pusdikif Pussenif, Jalan Supratman Bandung, Rabu (26/6/2013). Untuk satuan Infanteri, Rabinniscab diisi dengan praktek persenjataan yaitu penggunaan mortir dan SLT Latih.

"Ada 105 komandan yang mengikuti Rabinniscab ini. Sebagai komandan mereka harus tahu apa yang harus dilakukan dan kita membekali pengetahuan supaya prajurit makin terampil," ujar Nasir.

Ia mengatakan, keberhasilan dalam pertempuran salah satunya adalah manuver dan tembakan baik kecepatan maupun ketepatannya. "Materi yang diberikan adalah yang penting dilakukan dalam sebuah operasi," katanya.

Pembekalan teknis seperti itu penting diberikan sebagai persiapan untuk kedatangan alutsista baru. "Bulan depan kita akan kedatangan ranpur baru, yaitu Tank Marder. Ada 40 yang dipesan," ujar Nasir. Nantinya ranpur tersebut akan memperkuat batalyon infanteri yang ada saat ini.

Nasir menyebut, sebelumnya kendaraan tempur paling canggih yang dimiliki Infanteri yaitu Panser 6X6 Anoa yang diproduksi Pindad. Tank Marder merupakan tank lapis baja bersenjata juga bisa angkut personel buatan Rheinmetall, Jerman.

1 Prajurit TNI Tewas Diserang Kelompok Bersenjata

http://pontianak.tribunnews.com/foto/bank/images/TNI-Tewas2.jpg

Letda Inf I Wayan Sukarta, anggota TNI, Selasa (25/6), tewas ditembak kelompok sipil bersenjata (KSB) di Distrik Jigonekme, Kabupaten Puncak Jaya, pedalaman Papua.

Insiden penghadangan terjadi sekitar pukul 14.00 WIT saat korban bersama dua anggota TNI lainnya yakni Prada Andi dan Praka Supiyoko, beserta supir dan kernet hendak kembali ke Ilu setelah melakukan patroli di kebun anggur Distrik Jigonekme.

Di tengah perjalanan jalur trans Puja-Tolikara, tepatnya di jembatan beton, rombongan ini diserang menggunakan senjata laras panjang. selain menewaskan Letda Inf I Wayan Sukarta juga menewaskan Tono (supir mobil jenis Ford nopol DS 8832 KA) sedangkan kondektur mobil tersebut hingga kini belum diketahui nasib serta namanya.

Sementara itu dua anggota TNI yakni Prada Andi dan Praka Supiyoko berhasil selamat dan melaporkan insiden tersebut ke pos TNI di Ilu. Para pelaku penembakan mengambil senjata jenis FN dari Letda Inf I Wayan Sukarta. Sedangkan mobil Ford DS 8832 KA yang disopiri Tono dibakar di lokasi.

Setelah mendapat laporan kemudian rombongan anggota TNI dari Ilu menuju Jigonekme yang berjarak sekitar delapan kilometer atau sekitar satu jam perjalanan untuk mengevakuasi para korban.

Pangdam XVII Cenderawasih Mayjen TNI Christian Zebua yang dihubungi melalui telepon selular membenarkan adanya insiden tersebut seraya mengaku saat ini sedang berada di Jakarta.

Pasukan Kostrad dan Marinir Tiba di Pekanbaru

http://images.detik.com/content/2013/06/25/10/175523_kostrad.jpg

Pasukan Kostrad 303 dan marinir tiba di Pekanbaru, Selasa (25/6/2013) sekitar pukul 16.00 WIB. Mereka akan bertugas untuk mengatasi kebakaran hutan dan lahan.

Di Pangkalan TNI AU Pekanbaru, pasukan Kostrad tiba dengan pesawat TNI AU, sedangkan marinir tiba dengan pesawat Hercules. Pasukan 2 kesatuan ini merupakan gelombang pertama. Selanjutnya, dalam beberapa ke depan, sejumlah personel lainnya akan menyusul.

Usai turun dari pesawat, 200 personel Kostrad menata tas ranselnya. Pasukan berbaret hijau ini diberi waktu istirahat. Dengan semangat, mereka menyanyikan lagu-lagu semboyan kesatuan sambil bertepuk tangan dan menggerakkan kaki.

Di kesempatan terpisah, KSAD Jenderal Moeldoko menjelaskan pihakya mengirim 1 batalyon dari Kostrad 303 ke daerah rawan kebakaran hutan di Pekanbaru. Total, 1.800 anggota TNI AD yang diturunkan untuk ikut mengatasi kebakaran tersebut.

"Kami kirimkan 1 batalyon. Sampai saat ini berarti anggota TNI AD di sana ada 1.800. Belum lagi dengan anggota Marinir, Kopaskas, kepolisian dan juga dari BNPB," ujar Moeldoko dalam kegiatan Rapat Pembinaan Teknis Kecabangan (Rabinniscab) TNI AD di Markas Pusdikkav Pussenkav, Jalan GA Manulang Padalarang,

Selasa, 25 Juni 2013

Roket Terbaru Buatan Indonesia Bernama RHAN 1210

https://encrypted-tbn3.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcSKx7Om1C7xtSQw3uks_gsJPpP8ogYTQjpdj8wsHr8o_3rXqSEs

Sebagai wilayah yang memiliki belasan ribu pulau dan terpencar di seluruh Indonesia, maka negara ini membutuhkan pertahanan yang sangat kuat untuk menjaga kedaulatan dan keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Menteri Pertahanan (Menhan), Purnomo Yusgiantoro mengatakan, salah satu cara untuk tetap menjaga keutuhan NKRI, yaitu dengan cara menjaga setiap tapal batas negara.

"Untuk itu kita bekerja sama dengan Kementerian Riset dan Teknologi (Kemenristek), TNI AL, BPPT (Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi), LAPAN (Lembaga Penerbangan dan Penerbangan dan Antariksa Nasional)," kata Purnomo di acara Launching Harteknas 18 dengan tema 'Inovasi Untuk Kemajuan Bangsa' di BPPT, di MH Thamrin, Jakarta Pusat, Senin (24/6/2013)

"Selain itu, bekerja sama juga dengan beberapa Perguruan Tinggi (PT), serta industri strategis PT DI (Dirgantara Indonesia), Krakatau Steel, Len Industri, PT Pindad dan PT Dahana, untuk menciptakan roket RHAN 1210," imbuh Purnomo.

Purnomo menjelaskan, roket RHAN 1210 memiliki kaliber 122 mm ini memiliki jangkauan 14 sampai 15 kilometer dengan kecepatan 1,8 Mach. "Untuk menembak sasaran dengan jangkauan 14-15 kilometer, roket RHAN 1210 hanya butuh waktu sekira 63 detik," tandas Purnomo.

Reket RHAN merupakan roket balistik tanpa kendali yang digunakan dengan cara dilepaskan dari kendaraan peluncur yang memiliki berat lima ton. Roket ini memiliki panjang tabung motor 1290 mm. Saat ini roket RHAN 122 milimeter telah dioperasikan oleh Arteri Medan AD dan Arteri Medan Marinir AL.

Roket R-Han 122 Buatan Indonesia

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg1qvC1K9iCtQicsbJcuuF8NiHpWL34yY4KDU71ygyMOXBZB6sqSDTbFvMIsjgjt69-sSQHHlkSkCFaF-ZLvhIzOG31KTieijRt5tesyAbe3ewz6UrMVJ94Vz48QXEjC3WgUUUtXLhi36E/s1600/R-Han-122-mm.jpg

Roket R-Han 122 buatan Indonesia ini merupakan pengembangan roket sebelumnya D-230 tipe RX 1210 yang dikembangkan Kementerian Riset dan Teknologi, yang memiliki kecepatan maksimum 1,8 mach (kecepatan suara).

Pada Maret 2012, sebanyak 50 roket R-Han 122 diluncurkan di Pusat Latihan Tempur TNI Angkatan Darat Baturaja, Kabupaten Ogan Komering Ulu, Sumatra Selatan. R-Han 122 berfungsi sebagai senjata berdaya ledak optimal dengan sasaran darat dan jarak tembak sampai 15 kilometer.

Pada tahun 2007 saat Kementerian Riset dan Teknologi membentuk Tim D230 untuk mengembangkan roket berdiameter 122 mm dengan jarak jangkau 20 kilometer. Prototipe roket D-230 ini dibeli Kementerian Pertahanan dan Keamanan untuk memperkuat program seribu roket. Pemerintah membentuk Konsorsium Roket Nasional dengan ketua konsorsium PT Dirgantara Indonesia (DI), sebagai wadah memasuki bisnis massal yang sudah ada sejak 2005. Namun, baru dikembangkan roket D-230 pada 2007 hingga terbentuk konsorsium tersebut.

Sejumlah perguruan tinggi lainnya, yakni UGM, ITS, Universitas Ahmad Dahlan, dan Universitas Suryadharma, ikut terlibat di dalam pengembangan roket tersebut. Nama D-230 kemudian diganti menjadi R-Han 122 karena sudah dibeli Kementerian Pertahanan. Sistem isolasi termal untuk membuat roket militer tidaklah mudah. Para periset beberapa kali melakukan uji coba hingga menemukan kesempurnaan pada roket R-Han 122 itu.

http://www.investor.co.id/media/images/medium2/20120607145109759.jpg

Spesifikasi
  • Kaliber : 122 mm
  • Kecepatan Maksimum : 1,8 mach
  • Anggaran Riset : Rp 9 miliar (selama 6 tahun)
  • Proyek pengembangan : 2010 - 2014
  • Jumlah proyek : minimal 500 unit roket

Kebutuhan Alutsista Indonesia Mampu Dipenuhi Kemristek

http://img.okeinfo.net/dynamic/content/2013/06/24/55/826589/5EzPIYfmNm.jpg

Kebutuhan alat utama system pertahanan (alutsista) Indonesia bisa dipenuhi oleh Kementerian Ristek . Berbagai inovasi dan rakitan teknologi kementerian riset sangat layak mendukung kebutuhan alutsista dalam negeri.

“Kita sudah pakai produk-produk pertahanan hasil inovasi Kementerian Ristek,” papar Menteri Pertahanan, Purnomo Yusgiantoro usai membuka Pameran dan Peluncuran Produk Teknologi Hankam dan Kedirgantaraan, dalam rangka Hari Kebangkitan Teknologi Nasional (Hakteknas) ke-18 bertema ‘Inovasi Untuk Kemajuan Bangsa’, Senin, 24 Juni 2013.

Menurut Purnomo, produk alutsista dari Kemenristek tidak perlu diragukan lagi. Seperti Rantis Komodo 4×4 yang sudah diuji coba, saat ini sudah dipesan untuk digunakan mendobrak kegiatan operasi militer dan teroris.

Menristek Gusti Muhammad Hatta menambahkan, hasil teknologi anak bangsa ini bisa dimanfaatkan untuk kebutuhan di dalam negeri, bisa juga dijual ke negara lain. Untuk lebih bagus lagi hasil-hasil produk teknologi Hankam ini diproduksi massal. “Tantangan selanjutnya bagaimana meningkatkan kandungan lokal bahan-bahan pembuatan teknologi ini,” katanya.

Dalam pameran tersebut ITB menampilkan tricopter dan flying car. BPPT memamerkan Pesawat Udara Nir Awak (PUNA) dalam tiga varian, yaitu Wulung, Alap-alap, dan Sriti, yang sudah dipesan Kementerian Pertahanan.

Lembaga Penerbangan Antariksa Nasional (Lapan) menampilkan UAV LSU 02, roket R-HAN 122, dan Satelit Lapan A2. Roket R-HAN 122, kata Purnomo, bisa menjangkau jarak lebih dari 150 km.

PT Pindad, memamerkan Rantis Komodo 4×4, Sniper rifle, dan Cloud Seeding Agent Club. PT LEN membawa produk-produk Combat Management system (CMS), Tactical Data Link Solution (LenLink) dan Radar Processing and Display console.

Sedangkan KSW500 Steel Plate atau Baja Tahan Peluru ditampilkan PT Krakatau Steel. PT Dirgantara Indonesia akan menampilkan beberapa maket pesawat, di antaranya N 212, N 235, N 295, dan N 219. Terakhir, PT Dahana akan menampilkan Dayaprime Pentolite Booster.

“Pameran ini memperlihatkan berbagai capaian kegiatan penelitian, pengembangan dan penerapan iptek. Indonesia sudah menyadari pentingnya pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi sebagai satu-satunya lokomotif bagi kemajuan bangsa di masa depan,” pungkas Menristek.

LAPAN Rancang Roket Pembawa Satelit

http://images.detik.com/content/2013/06/24/1036/142615_lapan.jpg

Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) sedang merancang varian roket untuk keperluan penelitian dan angkutan satelit. Salah satu roketnya bisa menjangkau hingga ketinggian 260 km dari permukaan bumi.

Roket angkutan satelit yang diberi nama RX550 ini mampu membawa satelit berukuran kecil atau mikro satelit. Hal ini disampaikan oleh Peneliti Bidang Motor Roket LAPAN Sofyan kepada detikFinance di sela pameran Harteknas di aula Kantor BPPT, Jln MH Thamrin Jakarta.

"Kalau riket RX550 itu jangkauan 300 km. Bisa untuk pengorbit statelit. Itu ada 4 staging atau 4 tingkat. Itu sedang dikembangkan," ucap Sofyan.

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiUyoiwkDcJXLn6XAzxFSHFx9LoZxv5WfZeBAqusPQaO35QHDKxHCOCf0panZFngx9m9oUAsLtlJj1xxrNJu0mqy_msOamw4_F43xHnE5mscEGeHJrzspNULzMUFt9OX1fFs3hS5J7LTog/s1600/Lapan+SLV.JPG

Selain versi RX550, LAPAN juga tengah mengembangkan roket RX450. Roket ini memiliki daya jangkau lebih rendah yakni hanya mencapai 150 km dari permukaan bumi. Roket ini bisa difungsikan untuk membawa alat pemantau radiasi atau keperluan penelitian.

"Itu roket sondak (sounding roket) bisa untuk riset mengamati radiasi matahari," tambahnya Target awal, 2 tipe roket RX550 dan RX450 ini akan diluncurkan pada periode 2014. Namun diproyeksikan mundur di tahun 2015. Tahun ini masuk ke uji statik," jelasnya.