Kamis, 27 Juni 2013

Analis : Tahun 2021 Anggaran Militer Asia Pasifik Lampaui Amerika Utara

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgOXIZoqE9ZH6DQsbBseEYct_z4T8WJlDOe40RvXX2Y647cH04yiua0B_ddlDc6aroDvr5TL5bsyDpOEDDiDfcTffcbjMjBcFNM06UuehMX2aQ7HiBK3QUxxaiTsZg2fkhyphenhyphen9-OpcR-BuS8/s1600/mar6.jpg

Anggaran pertahanan di kawasan Asia Pasifik akan mengambil alih posisi Amerika Serikat dan Kanada pada 2021, menurut sebuah studi oleh analis terkemuka IHS Jane yang dipublikasikan pada Selasa. Belanja senjata di China dan negara-negara Asia Pasifik lainnya diperkirakan akan naik 35 persen di atas tingkat 2013 menjadi 501 miliar dolar AS (383 miliar euro) pada 2021, melampaui Amerika Utara, sebuah studi "Neraca Perdagangan" menyimpulkan.

Secara keseluruhan, perdagangan global senjata -- terdiri dari impor dan ekspor senjata -- meningkat 30 persen antara 2008 dan 2012, dari 56,5 miliar dolar AS menjadi 73,5 miliar dolar AS. "Pada tingkat ini, perdagangan pertahanan antara negara-negara akan menjadi lebih dari dua kali lipat pada 2020," kata studi tersebut.

Amerika Serikat tetap menjadi eksportir senjata terbesar di dunia pada 2012 dengan nilai 28,5 miliar dolar AS, naik dari 20,1 miliar dolar AS empat tahun sebelumnya. Sementara India adalah importir senjata terbesar di dunia pada 2012, menunjukkan lompatan besar 70 persen sejak 2008, dari 3,1 miliar dolar AS menjadi 5,3 miliar dolar AS.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar