Minggu, 21 Juli 2013

KRI Banda Aceh-593 Lakukan Pemeliharaan

http://www.pikiran-rakyat.com/ffarm/www/imagecache/625x350/ffarm/www/2013/07/19/bandaaceh.jpg


https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh21GKmAQ4odyHuR6W9xEr6n7-fVrnWn_7i5ahovg-flz19RUWJ_gLY0m7KDki4uDQjdlvxZ6LJ-uOnZFP5kYVNmwMt262UNv5sZythNF6gjQk5-rIeBdKcM45vaqUJy4yMeEm6AKbq6_Bg/s400/KRI+Banda+Aceh+593_Antara.jpg

Dalam mendukung persiapan angkut mudik lebaran, KRI Banda Aceh-593 sebagai salah satu KRI di bawah jajaran Komando Lintas Laut Militer (Kolinlamil), terlihat tengah berbenah diri dengan mengadakan berbagai persiapan, Jumat (19/7), saat sandar di Dermaga Mako Kolinlamil, Tanjung Priok, Jakarta Utara,

Menurut Komandan KRI Banda Aceh Letkol Laut (P) Yana Hardiyana, persiapan yang dimaksud antara lain melakukan perawatan kapal yang meliputi pengecatan dimulai dari pengetokan bagian-bagian yang mengalami karat dan  dilanjutkan dengan pengecatan bagian haluan, lambung kanan, lambung kiri kapal sampai dengan buritan.

Lebih lanjut Komandan KRI, mengatakan bahwa persiapan yang dilakukan, tidak hanya pada pengecatan badan kapal (bakap) saja, namun juga persiapan lain antara lain melengkapi dalam penyedian sarana dan prasarana pendukung serta kesiapan pemantapan kondisi teknis KRI. “ Hal ini dimaksudkan agar perjalanan selama mudik lebaran terlaksana dengan aman dan lancar”, ujar Dan KRI.

Menanggapi suasana persiapan yang bertepatan dengan bulan Ramadhan terutama pada pengecatan bakap, dimana anggota sedang berpuasa, dijelaskan Komandan KRI bahwa hal ini tidak menyurutkan anggotanya dalam menyelesaikan tugas.

“Hal perawatan itu penting dalam kita melaksanakan persiapan operasi terutama dari hal-hal terkecil secara detail, sehingga kita mengetahui sampai sejauh mana kekurangan dan kendala-kendala yang akan kita hadapi, terutama pada bagian yang terpenting sampai dengan sarana prasarana pendukung, dalam persiapan mendukung para pemudik lebaran tahun ini”, tandasnya.

Australia Akan Kirimkan Pesawat Hercules C-130H Pesanan TNI Mulai Oktober 2013

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiXOG14nMMXnNhmOaUfEma6EsBNyGAA8q6z2eEluCeGAAg9F_O9S5MomyK5BwWlsMpSL1PZaJ9ZJXjY4cgPWsMVoU_SBHvAD_fgG30zPRJ8Xm5Zqj86p-GgpGA9blJtn3RSdEEjrDj0UTI/s400/C130_Qantas.jpg

Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro dan Duta Besar Australia untuk Indonesia Greg Moriarty menandatangani perjanjian hibah pesawat militer pada Jumat, 19 Juli 2013. Sebanyak empat unit pesawat Hercules tipe C-130 dihibahkan oleh pemerintah Australia kepada pemerintah Indonesia. "Salah satu pesawat dengan tail number A97-006 saat ini sudah siap dikirim," ujar Purnomo seusai penandatanganan yang berlangsung di kantor Kementerian Pertahanan.

Adapun tiga pesawat lain, masing-masing dengan tail number A97-001, A97-003, serta A97-009, masih akan dilakukan peremajaan sebelum dikirim ke Indonesia. "Ketiga pesawat tersebut setelah diperbaiki rencananya dikirim bertahap mulai Oktober 2013 hingga Desember 2014," kata Purnomo.

Pengalaman Dua Taruna Australia Di Pusbahasa

http://ikahan.com/wp-content/uploads/2013/07/01-Taruna-Pusbahasa.jpg

Melanjuti undangan Angkatan Laut Indonesia yang ditujukan kepada staf Angkatan Laut Australia untuk mengikuti pelatihan Bahasa Indonesia di negara Indonesia, dua anggota Angkatan Laut Australia dari Australian Defence Force Academy (ADFA), Taruna Shaun Mendez dan Shaun Stibbard, memulai lima bulan kursus di Pusdiklat Bahasa Badiklat Kemhan (Pusbahasa) terhitung sejak Februari hingga Juli 2013.

Undangan tersebut merupakan tawaran pertama yang diberikan oleh TNI-AL untuk Angkatan Laut Australia dan mendapatkan dukungan kuat dari kedua Kepala Staf Angkatan Laut, mencerminkan pentingnya hubungan bilateral yang kuat dan terus berkembang dalam hubungan Angkatan Laut Indonesia-Australia.

http://ikahan.com/wp-content/uploads/2013/07/02-Taruna-Pusbahasa.jpg

Kelas yang berukuran kecil – hanya terhimpun tiga siswa saja (mereka dan salah satu siswa dari Thailand) memberikan kesempatan untuk mendapatkan perhatian khusus terhadap setiap individu dari staf Pusbahasa. Seperti pada pelatihan bahasa, dimana ini merupakan tujuan utama dari kursus yang mereka ikuti, kelas dengan jumah siswa yang sedikit memberikan kontribusi besar terhadap kedua Taruna Australia tersebut, Mendez dan Stibbard untuk mencapai tingkat kemampuan bahasa yang tinggi selama mereka di Indonesia.

Selama belajar di Pusbahasa, Mendez dan Stibbard memiliki kesempatan untuk berkenalan dengan siswa dari ketiga angkatan dalam TNI dari berbagai rentang pangkat dari Prajurit Dua ke Marsekal Pertama yang sedang turut mengikuti kursus di Pusbahasa seperti kursus Bahasa Inggris, Bahasa Korea, Bahasa Russia dan kursus Bahasa Inggris untuk persiapan studi lanjutan di luar negeri maupun tugas PBB multi-nasional. Hal ini memberikan kesempatan yang sangat baik untuk menjalin persahabatan serta memungkinkan berlatih Bahasa Indonesia mereka dalam percakapan sehari-hari dengan siswa Pusbahasa lainnya.

 http://ikahan.com/wp-content/uploads/2013/07/05-Taruna-Pusbahasa.jpg

Namun demikan, bahasa hanyalah satu bagian dari pemahaman yang lebih besar dan kesadaran akan suatu negara. Studi sejarah, budaya, adat dan tradisi, serta pengembangan persahabatan dan hubungan professional, sama ratanya, merupakan unsur yang sangat penting.

Terdapat banyak kesempatan untuk mempelajari lebih dalam mengenai beragam budaya dari negara megah seperti Indonesia baik yang tersedia dalam kurikulum Pusbahasa maupun melalui kegiatan pribadi saat melakukan liburan wisata. Monumen Nasional Monas, Taman Mini, Museum Nasional, Museum Pancasila Sakti, Universitas Indonesia, Taman Safari dan ini merupakan hanya beberapa tempat yang sempat dikunjungi yang diatur oleh Pusbahasa. Kedua Taruna Australia ini menyempatkan diri untuk melakukan tur wisata pribadi di luar Jakarta seperti mengunjungi kota Lembang,Bandung, Yogyakarta untuk melihat kemegahan Candi Borobudur, Gunung Bromo dan merasakan ketenangan di Kepulauan Lombok dan Gili.

http://ikahan.com/wp-content/uploads/2013/07/03-Taruna-Pusbahasa.jpg

Dan tentunya bagian terpenting dalam jadwal mereka adalah perjalanan ke Surabaya dan kunjungan ke Armada Timur serta Akademi Angkatan Laut. Kadet Angkatan Laut Indonesia memberikan tur dalam Akademi untuk kedua Taruna Australia tersebut. Tur tersebut memberikan kesempatan untuk dapat mempelajari perbedaan pelatihan dari kedua negara dan juga perbedaan peraturan di Akademi Angkatan Laut. Sebagai bagian dari kunjungan ini, bersama dengan Atase Angkatan Laut, Kolonel Katja Bizilj, Taruna Mendez dan Stibbard turut menghadiri Parade Wisuda Kadet TNI 2013 yang diselenggarakan di Surabaya.

Kursus lima bulan di Pusbahasa menjadikan pengalaman yang sangat berharga bagi kedua Taruna. Tidak hanya dalam hal meningkatkan kemampuan berbahasa Indonesia, namun juga dalam mengembangkan pemahaman budaya dan kesadaran akan tetangga terdekat Australia. Kedua Taruna mengatakan bahwa hubungan pribadi dan hubungan professional banyak terbentuk selama lima bulan di Jakarta – yang diharapkan dapat memberikan kontribusi untuk kedua negara di tahun-tahun mendatang. Kursus selama lima bulan tersebut juga telah memberikan kontribusi besar untuk memulai karir mereka di Angkatan Laut Australia dan menanamkan keinginan untuk kembali ke Indonesia dan keinginan untuk mendapatkan kesempatan menjadi peserta dalam program pertukaran siswa.

Vietnam Beli Radar Vostok E untuk Mendeteksi Pesawat Siluman

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjcvhHsyXAivV5iWOmEQdGWKV8ihxE53dXk6PKpqVtA-t4FdufUNOi3rbND2ZJobKLjEb1g0yc9cSaHAG0yB_LgHlsVf2_d0XwNUyWCyVe-2D0Z8O8PY4NwA7MfPOLU7ZQrpAn4g9oMhnI/s1600/radar-Vostok-E-posisi-tempur.jpg
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhf4gaA4m8o6UuaD4Jd9GdeiRYxVJHkYY-jBYiFzVEt64MS3zF12N40WaWedd_IPP-G3Jxkh3kp3k0Z1rfHhQGEJqr9mcJVVhOlvlo0orBGHAqNtozLXpZf3NGRzp45IH4yio02VGaPjqw/s1600/radar-vostok-E-saat-dipindahkan.jpg

Dikembangkan oleh KB Radar yang berbasis di Belarus, radar Vostok E VHF band merupakan radar pengganti dari sistem radar P-18 saat era Uni Soviet. KB Radar sendiri mengklaim radar Vostok E mampu mendeteksi pesawat tempur siluman seperti F-117A Nighthawk pada jarak 74 kilometer jauhnya saat kondisi electronic jamming (gangguan/kacau elektronik). Dalam kondisi tanpa gangguan, jarak deteksi bisa meningkat hingga 350 kilometer.

Dengan wideband "Kharchenko" square ring unik yang disusun dalam pola kisi berlian, kelincahan frekuensi radar Vostok E akan meningkat terhadap pesawat-pesawat tempur siluman. Dalam situasi tanpa electronic jamming, deteksi radar Vostok E untuk pesawat tempur non siluman seperti F/A 18 Super Hornet bisa sejauh 255 km. Bahkan ketika menghadapi pesawat tempur siluman seperti F-22, radar Vostok E dapat mendeteksinya pada jarak 57 kilometer dan lalu menembak jatuhnya dengan kombinasi sistem pertahanan udara S-300. Radar Vostok E dianggap sebagai penantang dominasi udara dari pesawat siluman Amerika.

Vietnam mungkin akan menjadi negara pertama yang menggunakan sistem radar Vostok E dalam strategi perang asimetris melawan pesawat tempur siluman dari China yaitu J-20 dan J-31 atas sengketa wilayah di Laut Cina Selatan. Pihak Belarus tidak hanya menyetujui akusisisi 20 radar Vostok E oleh Vietnam, tapi juga menawarkan kepada personel pasukan pertahanan udara Vietnam untuk dilatih di Minsk (ibukota Belarus) agar lebih efektif menggunakan sistem radar ini.

Kerjasama antara Vietnam dan Belarus selama ini terdiri dari penelitian dan program pembangunan, pengembangan industri pertahanan dan pelatihan teknis. Dan kerjasama yang terpenting saat ini adalah soal akuisisi 20 radar Vostok E. Dengan kerjasama industri pertahanan dengan Belarus, Vietnam juga berniat meminimalisir ketergantungannya pada alutsista Rusia.

Dua Anggota Gerakan Pengacau Keamanan (GPK) Tewas Ditembak

http://www.dcentronews.com/news/foto_berita/7274282_pasukan_organisasi_papua_merdeka_300_225.jpg

Dua anggota Gerakan Pengacau Keamanan (GPK) di Kabupaten Puncak Jaya, Papua, tewas tertembak. Keduanya terlibat kontak senjata dengan personel TNI Yonif 753/AVT dan Kodim 1741/PJ pada Jumat, 19 Juli 2013. Kontak senjata terjadi akibat upaya GPK masuk ke Kota Mulia, Kabupaten Puncak Jaya, dengan cara menyamar sebagai masyarakat setempat dan berupaya menyerang pos TNI di wilayah sekitar.

Sempat terjadi kontak senjata antara puluhan anggota GPK dan personel TNI. Namun, GPK berhasil disapu mundur dan kemudian melarikan diri ke arah hutan di wilayah sekitar. Satu pucuk senjata Revolver Caliber 38 Taurus Made in Brazil Nomor XK 256009 berikut delapan amunisi berhasil disita anggota TNI.

Kontak senjata antara TNI dan GPK dilaporkan terjadi di Kampung Karobate, Distrik Mulia, sekira pukul 16.25 WIT. Sebelum terjadi kontak senjata, sekira pukul 15.00 WIT, personel TNI gabungan mendapat informasi dari masyarakat sekitar adanya kelompok GPK berkeliaran dengan membawa sejata menyisir wilayah itu. “Dari situlah patroli gabungan melakukan penggeledahan di sebuah honai di samping gereja di Kampung Karobate. Lalu pada pukul 16.00 WIT, GPK mencoba melakukan tembakan hingga akhirnya baku tembak terjadi," terang salah seorang saksi di Kota Mulia yang enggan menyebutkan nama.

Tak lama kemudian, di salah satu sungai yang terdapat di Kampung Karobate, ditemukan dua orang dalam keadaan tewas. Salah satunya mengantongi satu pucuk sejata jenis revolver. Kedua jenazah telah dievakuasi ke Rumah Sakit Umum Daerah Mulia. Pangdam XVII Cenderawasih, Christian Zebua, ketika dikonfirmasi membenarkan adanya insiden tersebut. "Betul, sore kemarin ada kontak senjata antara anggota kami dengan Gerakan Pengacau Keamanan, saya menyebutnya GPK," ungkapnya, Sabtu (20/7/2013).

Menurut Pangdam, tewasnya kedua anggota GPK itu karena coba menyerang pos TNI yang ada di lokasi kejadian. Sehingga parajurit melakukan tembakan balasan. “Jadi memang mereka masuk ke wilayah kota sudah kami tahu. Namun, kami tidak mau bertindak gegabah, cukup antisipasi. Akan tetapi, tiba-tiba mereka mencoba menembak anak buah saya, dan jelas anak buah harus melakukan tembakan balasan,” tegasnya.

Iran Produksi Kapal Peluncur Roket Baru

http://indonesian.irib.ir/image/image_gallery?uuid=c5969936-d6db-4e84-8f11-620c342d7077&groupId=10330&t=1373996618990

Wakil Panglima Angkatan Laut Republik Islam Iran, Laksamana Gholamreza Bigham mengkonfirmasikan produksi kapal pelontar roket dan mengatakan bahwa kapal tersebut adalah kapal dari kelas Kaman. Bigham dalam wawancaranya. kapal tersebut memiliki keunggulan tersendiri dan akan dipamerkan dalam manuver maritim mendatang.

"Kapal peluncur roket baru itu akan kami gunakan sesuai dengan tuntutan kami di utara dan selatan negara," katanya. Ditambahkannya, "Model terbaru jenis kapal seperti ini adalah Darafsh yang saat ini sedang, meski demikian Kementerian Pertahanan sedang berusaha untuk memproduksi massal kapal Darafsh demi memenuhi tuntutan dalam negeri.

Menyinggung kriteria kapal peluncur roket kelas  Kaman, Bigham mengatakan, "Kapal ini multifungsi serta dilengkapi dengan pesenjataan anti-permukaan dan anti-udara.