Senin, 03 Juni 2013

Kapal Perang TNI Tangkap Kapal Pengangkut 26 Ton Solar


Kapal landing craft tank (LCT) Putera Mandar 07 yang mengangkut 26 ton solar di perairan Muara Satui, Kabupaten Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan, ditangkap kapal patroli KRI Layang 805, TNI Angkatan Laut.

Komandan Pangkalan TNI AL Banjarmasin Letkol Dato Rusman, Senin (3/6), mengungkapkan pihaknya telah menangkap sebuah kapal LCT yang mengangkut solar tanpa dokumen. "Kapal tersebut telah kita tahan sejak pekan lalu dan sekarang ditarik ke Pelabuhan Trisakti untuk pemeriksaan lebih lanjut," ungkapnya.

Penangkapan kapal yang mengangkut 26 ton solar ini dilakukan saat KRI Layang 805 milik TNI AL sedang melakukan patroli rutin di perairan Muara Satui, Tanah Bumbu. "Petugas melihat kapal yang berlayar mencurigakan dan melakukan pemeriksaan. Kemudian diketahui bahwa kapal tersebut berlayar tidak dilengkapi dokumen termasuk, muatan BBM yang diangkut tanpa dokumen," ucap Dato Rusman.

Saat ini petugas juga telah memeriksa seorang nahkoda dan tujuh orang anak buah kapal (ABK) LCT Putera Mandar 07 di markas Danlanal Banjarmasin. Sedangkan barang bukti kapal dan BBM solar sebanyak 26 ton juga diamankan di pelabuhan Trisakti, Banjarmasin.

Hasil pemeriksaan sementara diketahui, kapal tersebut akan melakukan penjualan BBM kepada kapal-kapal yang berlayar di laut.

Alasan TNI latihan gabungan dengan tentara AS dan Australia

http://t0.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcRCHHyxM0gSKZUVZKxGYNJIiTLJAN0R_fLaJ5d5tUD-pKm3zsGd

Latihan gabungan penanggulangan bencana yang diadakan TNI di pusat Misi Pemeliharaan Perdamaian Sentul, Bogor, turut mengundang tentara Amerika Serikat (AS) dan Australia. Jika dilihat dari letak geografis masing-masing negara, terdapat perbedaan tajam jenis bencana yang dialami.

Di Indonesia lebih banyak bencana gempa dan tsunami. Sementara di AS dan Australia banyak bencana angin tornado. Lantas mengapa TNI tetap menggandeng AS dan Australia dalam latihan gabungan?

"Di kita, sudah enam kali melakukan pelatihan seperti ini dengan Amerika Serikat. Kita juga pernah melakukan latihan dengan Jepang. Bukan tidak menutup kemungkinan nantinya juga bekerja sama dengan tentara di dunia manapun," kata Staf Ahli Panglima TNI Mayjen TNI Meris Wiryadi di Sentul Bogor, Senin (3/6).

Sementara itu, Kepala Pusat Pendidikan dan Pelatihan BNPB, B Wisnu Widjaja mengatakan, Indonesia adalah laboratorium bencana. Sedikitnya literatur yang mengupas bencana di Indonesia mendorong militer asing untuk turun mempelajari langsung.

"Banyak pengetahuan dan pengalaman yang hanya ada di teman-teman. Kenapa ingin kerja sama? Karena ingin menggali ilmu, karena teman-teman kita enggak banyak yang menuangkan dalam buku," terangnya.

Tentara Wanita Israel Di Hukum Karena Foto Semi Bugil

https://fbcdn-sphotos-g-a.akamaihd.net/hphotos-ak-ash3/p480x480/7454_609451909072815_858817717_n.jpg
http://uniqpost.com/wp-content/uploads/2013/06/tentara-perempuan-israel-4.jpeg

Empat tentara perempuan Israel telah didisiplinkan setelah foto semi bugil mereka diunggah di situs jejaring sosial, Facebook. Militer Israel, Minggu (2/6/2013), mengatakan para wanita itu didisiplinkan karena 'perilaku tak pantas'. Foto nakal para prajurit perempuan Israel itu, pertama kali diberitakan oleh situs berita Israel Walla. Di foto itu memperlihatkan dua prajurit perempuan, tengah menurunkan celana mereka.

http://62.90.138.233/blogim/tvav/images/3063463_5538.jpg

Di foto lainnya memperlihatkan lima prajurit perempuan berpose hanya dengan pakaian dalam mereka, serta helm dan peralatan tempur mereka. Walla, yang mengaburkan wajah para wanita itu, mengatakan para tentara perempuan itu bertugas di sebuah pangkalan militer di Selatan Israel.

Insiden itu menyusul kontroversi sebuah foto prajurit wanita yang berpose di depan tahanan Palestina. Tentara Israel telah melarang anggota mereka menggunakan situs media sosial di pangkalan militer, setelah foto itu terungkap. Awal tahun ini, seorang prajurit lain ditegur untuk menulis tweet anti-Palestina dan mengunggah fotonya yang tengah telanjang sementara menggenggam pistol ke beberapa media sosial.

22 Pati TNI Menerima Kenaikan Pangkat

22 Pati TNI menerima kenaikan pangkat

Panglima TNI Laksamana TNI Agus Suhartono menerima Laporan Korps Kenaikan Pangkat 22 Perwira Tinggi (Pati) TNI, terdiri dari 12 Pati TNI Angkatan Darat,  2 Pati TNI Angkatan Laut dan 8 Pati TNI Angkatan Udara, bertempat di Ruang Hening Mabes TNI Cilangkap Jakarta, Senin (3/6/2013). Pelaporan kenaikan pangkat tersebut didasarkan pada Surat Perintah Panglima TNI Nomor: Sprin/1328/VI/2013 tanggal 3 Juni  2013 tentang kenaikan Pangkat ke/dalam Golongan Pati TNI.

Pati TNI yang melaporkan kenaikan pangkat dari TNI Angkatan Darat yaitu Jenderal TNI Moeldoko (Kasad), Mayjen TNI dr. Komaruddin Boenjamin (Kapuskes TNI), Mayjen TNI Sumardi (Gubernur Akmil), Mayjen TNI Sentot Yuswandhono (Staf Ahli Bidang Hankam Setjen Wantannas), Mayjen TNI Eddy Rakhmat (Staf Ahli Bidang Sumber Daya Manusia dan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Kemenko Polhukam).

Selain itu,  Brigjen TNI I Wayan Cager (Dirpalad), Brigjen TNI I.G.B. Hery Atmika (Pati Ahli Kasad Bidang Manajemen Sishankamneg), Brigjen TNI Toto Rinanto Sudjiman (Kasgartap I/Jakarta), Brigjen TNI Cucu Sumantri (Kabinda Sumut BIN), Brigjen TNI A.M. Putranto (Dan PMPP TNI), Brigjen TNI Agus Rohman (Kasdivif-1 Kostrad) dan Brigjen TNI Subagio (Dir Pengerahan Ditjen Strahan Kemhan). Untuk TNI Angkatan Laut yaitu Laksma TNI A. Octavian (Danguspurlaamabar) dan Laksma TNI Seno Obor Nuso (Kadisinfolatal).

Mewakili TNI Angkatan Udara yaitu Marsdya TNI Ismoyo Wijayanto (Dansesko TNI), Marsda TNI Suparman (Staf Ahli Bid. Ketahanan Nasional Kemenko Polhukam), Marsda TNI Herry Wibowo Eslah (Aspers Kasau), Marsda TNI D.F.O. Tambunan (Staf Ahli Bidang Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup Kemenko Polhukam), Marsda TNI Zulhasymi (Aspam Kasau), Marsma TNI Suyadi Bambang S (Kadispenau), Marsma TNI Deddy (Pati Sahli Kasau Bid. Sumdanas) dan Marsma TNI Sri Pulung D (Danlanud Halim).

Dalam amanatnya Panglima TNI mengatakan, bahwa kenaikan pangkat merupakan sebuah anugerah, yang dalam kacamata spiritualitas, datang semata atas izin Tuhan Yang Maha Esa, kapan memiliki kesiapan dan kelayakan kualifikasinya untuk menerima anugerah bernama pangkat atau jabatan. "Pemahaman pandangan terhadap anugerah ini harus melekat pada setiap diri perwira, guna menghindari adanya kedangkalan apresiasi dan ketidakmampuan dalam menangkap sebuah esensi dari setiap peristiwa kenaikan pangkat atau jabatan di lingkungan TNI," ujar Agus Suhartono.

Yang pasti, lanjut dia, bahwa pangkat atau jabatan adalah amanah, yang menuntut setiap pengemban amanah untuk senantiasa meningkatkan kualitas dan aktualisasi diri terhadap setiap peran, fungsi dan tugas, yang didedikasikan bagi kepentingan organisasi. "Mulai tahun ini hingga beberapa tahun ke depan, terbentang tantangan tugas yang harus dijawab oleh para perwira, dengan menghadirkan dan mengerahkan segala kreativitas, serta kerja cerdas, dan menuntut ketajaman cara pandang untuk secara intensif memperbaiki diri."

"serta melihat ke luar guna melindungi ke dalam, baik dalam konteks nasional maupun internasional, dihadapkan kepada perkembangan lingkungan yang terus bergerak secara dinamis," sambungnya.

SS4 Senapan Battle Rifle Generasi Baru Buatan PINDAD


Setelah memperkenalkan senapan serbu ringkas model bullpup SS3 saat ini PT. Pindad telah kembali memperkenalkan senapan perseorangan generasi baru yaitu SS4. PT. Pindad menjelaskan bahwa senapan perseoaranagan SS4 ini merupakan senapan jenis battle rifle dengan jarak tembak efektif antara 300-600 meter.

Berdasarkan pada aturan yang dipakai oleh PT. Pindad terdapat pembagian produk senapan berdasarkan jarak tembaknya :

  1. Senapan untuk riflemen dengan jarak tembak 100-300 meter.
  2. Senapan untuk marksmen dengan jarak tembak 300-600 meter.
  3. Senapan untuk sniper dengan jarak tembak 1000 meter.

Untuk senapan SS4 ini masih merupakan mock up dan SS 4 ini mengadopsi peluru dari jenis GPMG FN MAG 58 yaitu 7,62 x 51 mm. Senapan SS 4 ini dirancang dengan menggunakan method reverse engineering yang artinya senjata dibuat dari gabungan sejumalah produk persenjataan hasil kerjaan PT. Pindad maupun non Pindad.

Misalnya saja rumah mekanik dan penutup diambil dari SS1. Kemudian bagian laras mengambil kepunyaan senapan penembak runduk (sniper) SPR1. Selain itu picantinny rail mengambil milik senapan FN SCAR. Namun begitu SS4 tidak sepenuhnya berasal dari gabungan sejumlah komponen senjata , beberapa diantaranya merupakan rancangan baru, salah satunya adalah popor.

Dengan popor ini dapat dilipat. Selain itu juga panjang popor juga bisa diatur sesuai dengan kondisi fisik penembak. Dalam pengoperasiannya setiap pucuk senapan SS4 dilengkapi dengan magasine berkapasitas 15 butir peluru. Dari jumlah peluru ini akan mengingatkan kita dengan senapan mesin regu era Perang Dunia II Browning Automatic Rifle (BAR) kaliber 7,62 mm yang dibekali magasine berkapasitas 20 butir peluru.

Sampai saat ini Mabes TNI belum melansir rencana melengkapi satuan di tubuh TNI dengan senapan SS4. Akan tetapi secara garis besar kemunculan senapan ini bisa dijadikan sebagai salah satu barometer semangat pemerintah untuk memenuhi sendiri kebutuhan peralatan militernya.

Pelari Indobatt Juara Pertama di Lebanon

Pelari Indobatt Unjuk Kemampuan di Lebanon

Melalui kompetisi olahraga yang digelar oleh WORLD VISION ORGANIZATION Attallah Sportive Club-Marjayoun, Serda Wahyudin anggota Kimek-A Indobatt XXIII-G berhasil menjadi juara pertama Kejuaraan Marathon, Minggu (2/6).

Kejuaraan Marathon yang digelar oleh WORLD VISION ORGANIZATION yang diselenggarakan di Marjayoun, Lebanon ini, dikuti oleh atlet Marathon diberbagai lapisan masyarakat Lebanon, mulai dari LAF (Lebanon Armed Forces), masyarakat sipil sampai dengan para pasukan Peacekeeper yang tergabung dalam UNIFIL termasuk Indobatt di dalamnya.

Komandan Satgas Indobatt XXIII-G Letkol Inf Lucky Avianto menyambut tantangan itu dengan menurunkan 8 (delapan) pelari terbaik Indobatt untuk berpartisipasi unjuk kemampuannya yakni Serda Wahyudin dkk, alhasil Serda Wahyudin yang saat itu turun di nomor 2.000 Meter dan 5.000 Meter berhasih finish di urutan pertama dengan catatan waktu 6 menit 20 detik, diikuti oleh pelari LAF (Lebanon Armed Forces) di urutan kedua dan ketiga pada nomor 2.000 Meter.

Serda Wahyudin mengaku, dirinya sangat bangga dengan hasil yang dicapainya, latihan keras yang dilakukannya selama ini telah membuahkan hasil yakni mampu menundukkan pelari dari tuan rumah Lebanon, dirinya juga sangat bangga karena telah membawa nama harum Kontingen Garuda Indobatt XXIII-G dan Indonesia.

Komandan Satgas Indobatt XXIII-G Letkol Inf Lucky Avianto menyatakan, sangat bangga dengan prestasi yang diraih oleh anak asuhnya, tugas dan tanggung jawab di dalam melaksanakan misi perdamaian PBB di Lebanon tidak menjadi halangan  bagi prajuritnya dalam berprestasi, justru para atlet agar terus berlatih dan membina fisik, jika terdapat kegiatan serupa Indobatt bisa terus mengharumkan nama Indonesia di Lebanon."

Personil Satgas Indobatt Ikuti Force Fire Marshal Briefing

Personil Satgas Indobatt Ikuti Force Fire Marshal Briefing

Bertempat di Security Section Training Hall UNIFIL HQ Naqura, kemarin, personil Satgas Indobatt yang diwakili oleh Kapten Caj Popon, Kapten Chk Tjetjep Djanu S, SH, dan Lettu Inf Dili Murtiawan mengikuti briefing tentang penanganan masalah kebakaran.

Briefing yang dipimpin langsung oleh Mr. Victor sebagai kepala keamanan dan penanggung jawab masalah penanganan kebakaran di seluruh unit/Kontingen yang ada di UNIFIL, dihadiri oleh bebebrapa perwakilan dari tiap-tiap Kontingen UNIFIL.

Briefing yang berlangsung sekitar 2 jam tersebut menekankan kepada semua Perwira penanggung jawab masalah kebakaran harus memahami dan melaksanakan semua petunjuk yang ada dalam Fire Safety Guidelines Policy  yang menjadi referensi bagi seluruh Kontingen di UNIFIL yang sudah distandarisasikan oleh para ahli di bidang kebakaran dunia.

Rapat tersebut juga membahas tentang prosedur penyerahan laporan bulanan kepada Force Fire Marshal Unit, sesuai dengan format yang sudah disosialisasikan.  Mr. Victor juga menginfokan bahwa Fire Officer akan segera melaksanakan serah terima dari Fire Officer lama ke baru.

Sementara menurut Komandan Satgas Yonmek XXIII-G/UNIFIL, Letkol Inf Lucky Avianto menjelaskan bahwa peran Force Fire Marshal sangat penting untuk dijadikan pedoman dalam menangani masalah kebakaran, apalagi sekarang sudah memasuki musim panas, sehingga kita sudah memiliki pedoman dalam penanganan bila terjadi kebakaran. Komandan Indobatt juga berpesan agar prosedur penanganan masalah kebakaran ini segera disosialisasikan kepada seluruh jajaran Indobatt agar setiap unsur dapat mengambil tindakan yang benar dan tepat bila terjadi kebakaran.

Jangan Mudah Tersulut, Banyak Agen Asing di Indonesia

http://assets.kompas.com/data/photo/2012/08/07/2342511p.jpg

Masyarakat Indonesia harus lebih berhati-hati dan sebaiknya tidak mudah terprovokasi. Pengamat intelijen Wawan H Purwanto menyatakan saat ini di Indonesia banyak agen-agen asing yang bermain. "Agen asing itu paling banyak berada di Jakarta, namun di Aceh dan Papua juga ada". Para agen asing itu, menurut dia tidak bermain sendirian, mereka juga sering memanfaatkan orang-orang lokal yang bekerja untuk agen tersebut.

Indonesia, terang Wawan, merupakan negara yang memiliki sumber daya alam melimpah,  penduduk muslim terbanyak. Ini menjadi daya tarik bagi asing untuk memanfaatkan  berbagai sumber daya yang melimpah itu, makanya mereka sering membuat gerakan demi  kepentingan mereka.

Bangsa Indonesia, ujar Wawan, juga sudah dipetakan oleh orang-orang asing sebagai  bangsa yang  suka perang. Warga juga sangat mudah dihasut dan dimainkan oleh agen-agen asing. Karena itu, kata Wawan, warga harus selalu bersikap waspada terhadap gerakan-gerakan yang  dilakukan agen asing untuk membenturkan antar umat beragama.

Saat ini ia memperkirakan agen asing juga berupaya membenturkan kepentingan antarumat dalam internal agama itu sendiri seperti  suni dan syi'ah. "Masyarakat harus waspada, jangan sampai konflik suni-syi'ah ala Timur Tengah merembet ke Indonesia. Ini merupakan agenda asing untuk memecah-belah bangsa  Indonesia," ujar Wawan.

Wawan meminta agar masyarakat secara bersama menurunkan tensi, jangan mudah tersulut  emosinya.Dengan belajar sabar dan waspada, maka berbagai konflik bisa dicegah.

Indonesia Butuh Kodam di Daerah Perbatasan


Anggota Komisi III DPRRI dari Fraksi PPP Ahmad Yani mengatakan, Indonesia harus membangun komando daerah militer (Kodam) di berbagai daerah perbatasan di Indonesia. Kodam perlu dibangun untuk menjaga keberadaan pulau-pulau di daerah perbatasan agar tidak diduduki bangsa lain.

Menurutnya, pembangunan Kodam di daerah perbatasan seperi di Kalimantan Barat, Kalimantan Timur, NTT, Papua, maupun SUlawesi Utara jauh lebih penting dari pada membuat Rancangan Undang-undang Komponen Cadang Pertahanan Nasional (RUU Komcad).

Dia menjelaskan,  kebutuhan menjaga pulau terluar Indonesia lebih mendesak."Negara Indonesia saat ini juga dalam keadaan aman. Tidak ada indikasi akan mendapat serangan asing, makanya RUU Komcad belum terlalu mendesak untuk dibuat," katanya. Lebih baik, terang Yani, pemerintah fokus melakukan modernisasi dan perbaikan alutsista saat ini. Alutsista juga harus diperbanyak untuk menjaga Indonesia yang wilayahnya sangat luas.

Dia juga meyakini, meskipun tidak ada RUU Komcad, bangsa Indonesia akan bergerak sendirinya untuk berperang jika Indonesia akan diinvasi oleh negara lain. Terbukti pada masa penjajahan Indonesia melawan penjajah tanpa perlu dipaksa.

KRI Diponegoro-365 Latihan Bersama Dengan BNS Osman Bangladesh, Di Laut Mediterania


Lebanon : Dalam serial Boardex (Boarding Exercise), timVBSS (Visit Board Search and Seizure) KRI Diponegoro-365 melaksanakan latihan bersama dengan BNS Osman, kapal perang Bangladesh. Latihan ini bertujuan melatih kesiapan tim VBSS dalam melaksanakan pemeriksaan di kapal-kapal niaga yang dicurigai. Latihan dilaksanakan di Laut Mediterania.

Tim VBSS merupakan tim yang bertugas melaksanakan pemeriksaan dan penggeledahan terhadap kapal lain yang dianggap berbahaya dan dicurigai membawa barang terlarang atau senjata illegal. Seluruh unsur MTF 448 dituntut memiliki tim VBSS yang mampu untuk melaksanakan pemeriksaan terhadap kapal-kapal yang dicurigai di AMO (Area of Maritime Operation). Hal ini sesuai dengan Resolusi Dewan Keamanan PBB no. 1701 yang menjadi dasar pembentukan MTF 448/UNIFIL.

Pada serial Boardex kali ini diskenariokan KRI Diponegoro sebagai kapal pemeriksa yang sedang melaksanakan patrol sektor, sedangkan BNS Osman sebagai kapal sipil/niaga dengan nama panggilan M/V Golden Fish. Kapal niaga tersebut sedang berlayar dari Lattakia (Syria) menuju Sidon (Lebanon) dan dicurigai menyelundupkan senjata untuk Al-Qaeda.

Dalam pelayaran tersebut M/V Golden Fish teridentifikasi oleh radar KRI Diponegoro. Selanjutnya perwira jaga anjungan KRI Diponegoro melaksanakan hailing (menanyakan data-data kapal, muatan dan tujuannya) terhadap M/V Golden Fish. Dari hasil hailing tersebut diketahui bahwa M/V Golden Fish diduga kuat akan melaksanakan penyelundupan senjata ke Sidon. Selanjutnya MIO Commander memerintahkan KRI Diponegoro untuk melaksanakan boarding terhadap M/V Golden Fish tersebut.

Menindaklanjuti perintah MIO Commander tersebut, KRI Diponegoro melaksanakan peran tempur bahaya umum. Tim VBSS KRI Diponegoro yang berjumlah 14 orang dengan cepat mempersiapkan diri di geladak heli, selanjutnya bergerak menuju M/V Golden Fish dengan menggunakan dua buah RHIB (Rigid Hull Inflatable Boat).

Selanjutnya tim VBSS melaksanakan prosedur penggeledahan terhadap ABK yang sebelumnya telah berkumpul di geladak BNS Osman. Setelah semua ABK dipastikan tidak berbahaya, tim VBSS melaksanakan pemeriksaan di anjungan dan ruangan-ruangan untuk mencari barang-barang ilegal. Pemeriksaan meliputi juga dokumen-dokumen kapal yang sudah disiapkan sebelumnya oleh nahkoda.

Dari pemeriksaan dan penggeledahan yang dilaksanakan, tim VBSS KRI Diponegoro tidak menemukan adanya barang-barang ilegal. Tidak juga ditemukan hal-hal yang mencurigakan dari pemeriksaan dokumen-dokumen kapal. Selanjutnya M/V Golden Fish yang diperankan oleh kapal perang bernomor lambung F-18 ini dinyatakan clear dan diijinkan melanjutkan pelayaran.

Latihan yang berlangsung selama 3 jam ini berjalan dengan lancar. Seluruh personel dan material dalam keadaan aman. Komandan beserta Prajurit BNS Osman memberikan apresiasi terhadap kinerja tim VBSS KRI Diponegoro selama melaksanakan latihan di BNS Osman.

TNI Latihan Dengan AS Dan Australia Di Sentul

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiqw8cBFr-ip7Q6tsoWAztbztKZWA4NEFNZ6QVNrh1Tn1RGSJaVcembbxgX_6MSfNZwp8PTllAC-MNK2T9jjNlwy3DlkJ7FWPiuWB-JAacmuOxqWJhG3fcMUEXgzgPR6tRcrYRQQvStrRVh/s1600/Picture5.jpg

Tentara Nasional Indonesia (TNI) bekerjasama dengan Amerika Serikat dan Australia, menggelar latihan gabungan penanggulangan bencana. Latihan ini untuk meningkatkan kemampuan personel TNI dalam satuan reaksi cepat penanggulangan bencana, mengatasi dan menangani bencana.

"Latihan Pacific Resilience Disaster Response Exercise and Exchange atau PR DREE, saya nyatakan dengan resmi dibuka," kata staf ahli Panglima TNI Mayjen TNI Meris saat membuka latihan gabungan di Sentul, Jawa Barat, Senin (3/6).

Latihan gabungan dilakukan dari tanggal 3 sampai 5 Juni di pusat Misi Pemeliharaan Perdamaian, Sentul, Bogor Jawa Barat. Latihan ini melibatkan 175 personel yang terdiri penyelenggara dari 7 prajurit Sops Mabes TNI, 8 prajurit dari Divisi I Kostrad.

Dari Peserta 125 orang, 75 orang dari SRCPB Wilayah Barat, 30 orang dari USARPAC, 15 personel dari Australia, dan LSM sebanyak 5 orang. Serta personel pendukung sebanyak 35, dari Bulsi 30 orang, dan Denma Latihan 5 orang.

Latihan ini penting karena letak geografis Indonesia yang berada dalam lingkaran cincin api. Indonesia berada pada pertemuan tiga lempeng utama dunia, yaitu lempeng Indo-Australia, Eurasia dan Pasifik. Kondisi ini berpotensi menimbulkan gempa bumi, tsunami dan letusan gunung berapi. Pembukaan dihadiri oleh perwakilan dari TNI, BNPB, militer Amerika Serikat dan militer Australia.

BNPB Dan TNI Kerja Sama Penggunaan Alutsista

BNPB-TNI kerja sama penggunaan alutsista

Beberapa instansi terkait melakukan nota kesepakatan untuk pengunaan alutsista dalam penanganan bencana alam yang terjadi di Indonesia. Berdasarkan penjelasan Kepala Pusat Pendidikan dan Pelatihan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (Kapusdiklat BNPB) B Wisnu Widjaja, kerja sama tersebut sudah mereka jalin demi kelancaran penanganan bencana alam.

“Penggunaan alustista ini sudah berdasarkan MoU antara kementerian pertahanan denga panglima TNI dan kepala BNPB. Salah satunya dalam penanggulangan bencana,“ kata Wisnu saat melakukan pembukaan pelatihan  Pasific Resilience Disaster Response Exercise and Exchange di Pusat Misi Pemeliharaan Perdamaian Sentul, Bogor, Jawa Barat (3/6/2013).

Selain penggunaan alutsista tersebut, Wisnu juga menjelaskan bahwa dalam pelatihan yang digelar antar tiga negara ini telah melakukan persiapan  dalam penanganan bencana. Dijelaskan Wisnu, persiapan itu antara lain adalah menyiapkan pasukan gerak cepat.

“Ada dua, baseops, halim, 220 tni, 51 polisi, 25 bnpb. Sisanya dari kementerian terkait, kesehatan, sosial dan PU. Ada juga 14 kementerian lembaga terkait,“ ungkapnya. Ditambahkan Wisnu, pihaknya pun sudah bekerja sama dengan TNI termasuk dalam penggunaan pesawat Hercules dalam setiap melakukan kegiatan penanganan bencana.

“Satuan ini harus bisa digunaan dalam hitungan jam. Menggunakan pesawat hercules dan Panglima TNI juga sudah menyiapkan 2 pesawat hercules,“ jelasnya. Pesawat tersebut pun saat ini diletakan di daerah lanud Halim Perdana Kusuma dan juga untuk wilayah timur di lanud  Abdurrahman Saleh, Malang.

Pemerintah Indonesia Akan Tambah Anggaran Pertahanan

http://www.satunews.com/foto/foto_berita/menhan.jpg

 Menteri Pertahanan (Menhan) Purnomo Yusgiantoro mengatakan Pemerintah dan DPR sepakat untuk menaikkan anggaran pertahanan guna mengejar ketertinggalan Indonesia di bidang itu. "Kami yakin anggaran (pertahanan--red) akan tetap bahkan mungkin dinaikkan pada tahun-tahun depan," kata Purnomo dalam Pertemuan Tingkat Tinggi Keamanan ke-12 atau Shangri-La Dialogue di Singapura, Sabtu.

Anggaran militer Indonesia mendapat prioritas rendah dengan alokasi rata-rata di bawah 1 persen dari PDB hingga 10 tahun setelah Indonesia mengalami krisis ekonomi bahkan pada 2001 tercatat pengeluaran untuk militer 0,60 persen dari APBN, katanya. "Akibatnya terjadi gap untuk memenuhi keperluan pokok pasukan dan ini merupakan tantangan bagi kami," kata dia.

Menhan Purnomo berbicara dalam sesi ketiga The Shangri-La Dialogue bertema "Modernisasi Militer dan Transparansi Strategik" bersama dengan Menteri Pertahanan Australia Stephen Smith dan Menteri Negara untuk Pertahanan Inggris Philip Hammond.

Dalam pertemuan yang berlangsung sejak 31 Mei hingga 2 Juni, dia menjelaskan modernisasi militer dalam konteks reformasi nasional, modernisasi militer sebagai bagian dari pembangunan nasional, serta modernisasi militer dan transparansi strategik.

"Di Indonesia modernisasi militer merupakan unsur kunci reformasi militer, yang jadi bagian reformasi nasional mulai 1998," katanya. Indonesia merupakan salah satu negara yang terkena dampak krisis finansial Asia pada 1997-1998. Pemerintah saat itu memperketat anggaran dan memberikan prioritas pada pemulihan ekonomi.

Pada pertengahan 2000-an Indonesia akhirnya dapat mengatasi krisis dan ekonomi mulai tumbuh. Prioritas anggaran saat itu diberikan pada pembangunan sosial terutama pendidikan, kesehatan dan pengentasan kemiskinan.

Menurut Menhan, perundang-undangan yang direformasi sengat jelas menekan bahwa pertahanan nasional Indonesia berdasarkan pada prinsip-prinsip demokrasi, hak asasi manusia, kesejahteraan rakyat, lingkungan hidup, hukum nasional dan juga prinsip-prinsip serta norma-norma internasional. Ini menjadi acuan tingkah laku atau bahkan tata perilaku tentara Indonesia.

Tentara Malaysia Latgab Bersama Pasukan TNI di Medan

Tentara Malaysia Latihan Gabungan Bersama Pasukan TNI di Medan - IMG_1380.JPG

Dengan menggunakan empat pesawat Hercules milik Tentera Udara Diraja Malaysia (TUDM), 161 Personil ATM (Angkatan Tentera Malaysia) berikut perlengkapannya dalam rangka Latgabma (Latihan Gabungan Bersama) Malindo (Malaysia-Indonesia) Darsasa (Darat Samudera Angkasa)-8AB/2013, telah tiba di Lanud Soewondo, Medan, Sumatera Utara, Minggu (2/6/2013).

Pesawat Hercules pertama dan kedua yang mengangkut personil ATM mendarat sekitar pukul 07.00 dan 07.30 Wib, sedangkan Pesawat Hercules ketiga dan keempat yang mengangkut perlengkapan, seperti senjata dan bahan peledak mendarat sekitar pukul 11.00 dan 11.15 Wib.

Selanjutnya, barang-barang milik Angkatan Tentera Malaysia terlebih dahulu dilakukan pemeriksaan oleh Tim Intel dari Mabes TNI dan Lanud Soewondo Medan, pemeriksaan ini merupakan protap dan ketentuan keamanan dalam menjaga barang-barang yang tidak sesuai dokumen yang sebelumnya dilaporkan oleh pihak ATM kepada Sintel Mabes TNI dan Lanud Soewondo, oleh sebab itu perlu pengecekan ulang dan ini berlaku di negara manapun demi menjaga keamanan.

Sementara itu, Tim Aju Malaysia yang berjumlah 20 personil dipimpin Wakil Direktur Latgabma Malindo Darsasa-8AB/2013 Brigjen Dato Effendi Bin Hj AB Karim, dengan menggunakan penerbangan Malaysia Air telah tiba di Bandara Polonia Medan,  kemarin, dan disambut oleh Direktur Latihan (Dirlat) Latgabma Malindo Darsasa-8AB/2013 Brigjen TNI (Mar) Buyung Lalana beserta staf terkait.

Latihan Gabungan Bersama (Latgabma) Malaysia-Indonesia (Malindo) Darat Samudera Angkasa (Darsasa)-8AB/2013 dilaksanakan dan diselenggarakan sebagai implimentasi strategi menangani keganasan atau penanggulangan teror untuk menghadapi kemungkinan terjadinya serangan teroris yang dapat mengganggu kestabilan atau stabilitas keamanan wilayah Malaysia dan Indonesia.  

Selain itu, Latgabma Malindo Darsasa-8AB/2013 juga bertujuan untuk mengetahui sejauh mana persediaan dan kesiapan kedua Angkatan Tentera/Bersenjata dari kedua negara untuk melaksanakan kerjasama dalam operasi menangani keganasan atau penanggulangan teror, sekaligus menguji Protap Malindo 16 dan 18 tentang menangani keganasan/penanggulangan teror dan bencana yang diakibatkan olehnya.

Latihan Gabungan Bersama antara Angkatan Bersenjata Malaysia dan Indonesia akan berlangsung di Medan, mulai tanggal 7 s.d. 12 Juni 2013.