Panglima TNI Laksamana TNI Agus Suhartono menerima Laporan Korps Kenaikan Pangkat 22 Perwira Tinggi (Pati) TNI, terdiri dari 12 Pati TNI Angkatan Darat, 2 Pati TNI Angkatan Laut dan 8 Pati TNI Angkatan Udara, bertempat di Ruang Hening Mabes TNI Cilangkap Jakarta, Senin (3/6/2013). Pelaporan kenaikan pangkat tersebut didasarkan pada Surat Perintah Panglima TNI Nomor: Sprin/1328/VI/2013 tanggal 3 Juni 2013 tentang kenaikan Pangkat ke/dalam Golongan Pati TNI.
Pati TNI yang melaporkan kenaikan pangkat dari TNI Angkatan Darat yaitu Jenderal TNI Moeldoko (Kasad), Mayjen TNI dr. Komaruddin Boenjamin (Kapuskes TNI), Mayjen TNI Sumardi (Gubernur Akmil), Mayjen TNI Sentot Yuswandhono (Staf Ahli Bidang Hankam Setjen Wantannas), Mayjen TNI Eddy Rakhmat (Staf Ahli Bidang Sumber Daya Manusia dan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Kemenko Polhukam).
Selain itu, Brigjen TNI I Wayan Cager (Dirpalad), Brigjen TNI I.G.B. Hery Atmika (Pati Ahli Kasad Bidang Manajemen Sishankamneg), Brigjen TNI Toto Rinanto Sudjiman (Kasgartap I/Jakarta), Brigjen TNI Cucu Sumantri (Kabinda Sumut BIN), Brigjen TNI A.M. Putranto (Dan PMPP TNI), Brigjen TNI Agus Rohman (Kasdivif-1 Kostrad) dan Brigjen TNI Subagio (Dir Pengerahan Ditjen Strahan Kemhan). Untuk TNI Angkatan Laut yaitu Laksma TNI A. Octavian (Danguspurlaamabar) dan Laksma TNI Seno Obor Nuso (Kadisinfolatal).
Mewakili TNI Angkatan Udara yaitu Marsdya TNI Ismoyo Wijayanto (Dansesko TNI), Marsda TNI Suparman (Staf Ahli Bid. Ketahanan Nasional Kemenko Polhukam), Marsda TNI Herry Wibowo Eslah (Aspers Kasau), Marsda TNI D.F.O. Tambunan (Staf Ahli Bidang Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup Kemenko Polhukam), Marsda TNI Zulhasymi (Aspam Kasau), Marsma TNI Suyadi Bambang S (Kadispenau), Marsma TNI Deddy (Pati Sahli Kasau Bid. Sumdanas) dan Marsma TNI Sri Pulung D (Danlanud Halim).
Dalam amanatnya Panglima TNI mengatakan, bahwa kenaikan pangkat merupakan sebuah anugerah, yang dalam kacamata spiritualitas, datang semata atas izin Tuhan Yang Maha Esa, kapan memiliki kesiapan dan kelayakan kualifikasinya untuk menerima anugerah bernama pangkat atau jabatan. "Pemahaman pandangan terhadap anugerah ini harus melekat pada setiap diri perwira, guna menghindari adanya kedangkalan apresiasi dan ketidakmampuan dalam menangkap sebuah esensi dari setiap peristiwa kenaikan pangkat atau jabatan di lingkungan TNI," ujar Agus Suhartono.
Yang pasti, lanjut dia, bahwa pangkat atau jabatan adalah amanah, yang menuntut setiap pengemban amanah untuk senantiasa meningkatkan kualitas dan aktualisasi diri terhadap setiap peran, fungsi dan tugas, yang didedikasikan bagi kepentingan organisasi. "Mulai tahun ini hingga beberapa tahun ke depan, terbentang tantangan tugas yang harus dijawab oleh para perwira, dengan menghadirkan dan mengerahkan segala kreativitas, serta kerja cerdas, dan menuntut ketajaman cara pandang untuk secara intensif memperbaiki diri."
"serta melihat ke luar guna melindungi ke dalam, baik dalam konteks nasional maupun internasional, dihadapkan kepada perkembangan lingkungan yang terus bergerak secara dinamis," sambungnya.
Pati TNI yang melaporkan kenaikan pangkat dari TNI Angkatan Darat yaitu Jenderal TNI Moeldoko (Kasad), Mayjen TNI dr. Komaruddin Boenjamin (Kapuskes TNI), Mayjen TNI Sumardi (Gubernur Akmil), Mayjen TNI Sentot Yuswandhono (Staf Ahli Bidang Hankam Setjen Wantannas), Mayjen TNI Eddy Rakhmat (Staf Ahli Bidang Sumber Daya Manusia dan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Kemenko Polhukam).
Selain itu, Brigjen TNI I Wayan Cager (Dirpalad), Brigjen TNI I.G.B. Hery Atmika (Pati Ahli Kasad Bidang Manajemen Sishankamneg), Brigjen TNI Toto Rinanto Sudjiman (Kasgartap I/Jakarta), Brigjen TNI Cucu Sumantri (Kabinda Sumut BIN), Brigjen TNI A.M. Putranto (Dan PMPP TNI), Brigjen TNI Agus Rohman (Kasdivif-1 Kostrad) dan Brigjen TNI Subagio (Dir Pengerahan Ditjen Strahan Kemhan). Untuk TNI Angkatan Laut yaitu Laksma TNI A. Octavian (Danguspurlaamabar) dan Laksma TNI Seno Obor Nuso (Kadisinfolatal).
Mewakili TNI Angkatan Udara yaitu Marsdya TNI Ismoyo Wijayanto (Dansesko TNI), Marsda TNI Suparman (Staf Ahli Bid. Ketahanan Nasional Kemenko Polhukam), Marsda TNI Herry Wibowo Eslah (Aspers Kasau), Marsda TNI D.F.O. Tambunan (Staf Ahli Bidang Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup Kemenko Polhukam), Marsda TNI Zulhasymi (Aspam Kasau), Marsma TNI Suyadi Bambang S (Kadispenau), Marsma TNI Deddy (Pati Sahli Kasau Bid. Sumdanas) dan Marsma TNI Sri Pulung D (Danlanud Halim).
Dalam amanatnya Panglima TNI mengatakan, bahwa kenaikan pangkat merupakan sebuah anugerah, yang dalam kacamata spiritualitas, datang semata atas izin Tuhan Yang Maha Esa, kapan memiliki kesiapan dan kelayakan kualifikasinya untuk menerima anugerah bernama pangkat atau jabatan. "Pemahaman pandangan terhadap anugerah ini harus melekat pada setiap diri perwira, guna menghindari adanya kedangkalan apresiasi dan ketidakmampuan dalam menangkap sebuah esensi dari setiap peristiwa kenaikan pangkat atau jabatan di lingkungan TNI," ujar Agus Suhartono.
Yang pasti, lanjut dia, bahwa pangkat atau jabatan adalah amanah, yang menuntut setiap pengemban amanah untuk senantiasa meningkatkan kualitas dan aktualisasi diri terhadap setiap peran, fungsi dan tugas, yang didedikasikan bagi kepentingan organisasi. "Mulai tahun ini hingga beberapa tahun ke depan, terbentang tantangan tugas yang harus dijawab oleh para perwira, dengan menghadirkan dan mengerahkan segala kreativitas, serta kerja cerdas, dan menuntut ketajaman cara pandang untuk secara intensif memperbaiki diri."
"serta melihat ke luar guna melindungi ke dalam, baik dalam konteks nasional maupun internasional, dihadapkan kepada perkembangan lingkungan yang terus bergerak secara dinamis," sambungnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar