Selasa, 28 Mei 2013

AM Putranto Komandan PMPP TNI

AM Putranto Komandan PMPP TNI

Panglima TNI Laksamana TNI Agus Suhartono memimpin upacara serah terima jabatan Koordinator Staf Ahli Panglima TNI dan Komandan PMPP (Pusat Misi Pemeliharaan Perdamaian) TNI di Mabes TNI Cilangkap Jakarta Timur, Senin (27/5/2013).

Mayjen TNI Hotma Marbundi menyerahkan jabatannya sebagai Koorsahi, kepada Panglima TNI. Penyerahan jabatan itu dilakukan, karena Marbundi akan memasuki masa pensiun.

Sementara jabatan Komandan PMPP diserahkan Brigjen TNI Imam Edy Mulyono, kepada Kolonel Inf AM Putranto. Imam Mulyono selanjutnya menjadi Staf Khusus KSAD. Mutasi dan promosi ini berdasarkan Keputusan Panglima TNI Nomor: Kep/351/V/2013.

Komandan PMPP yang baru Kolonel Inf AM Putranto adalah alumni Akabri 1987. Sebelumnya, ia menjabat Paban II/Manajemen Staf Perencanaan di Mabes AD. Beberapa jabatan yang pernah disandangnya, antara lain Komandan Satgas Kontingen Garuda XXIII-B/UNIFIL Lebanontahun 2007, Danrem 061/Suryakancana, dan Komandan Brigif Linud-18/2 Kostrad.

Panglima TNI, sebagaimana diungkap dalam siaran pers Puspen TNI, mengatakan, perubahan tatanan pandangan terhadap sebuah organisasi di era globalisasi, menuntut adanya penerapan prinsip-prinsip manajemen yang membawa organisasi menuju ke sebuah misi yang lebih maju. Demikian juga TNI, sebagai institusi negara senantiasa terus dan harus terus bergerak menyempurnakan diri, untuk sebuah tujuan dalam satu koridor visi dan misibagi kemajuan TNI, seiring bergulirnya waktu dan perkembangan yang mengelilinginya.

Panglima TNI berharap, seluruh perwira TNI meningkatan dan mengembangan intelektualitas serta kapasita, sebagai generasi penerus pembangunan TNI di masa datang. Substansi sertijab di lingkungan TNI merupakan mata rantai yang utuh dari proses dinamika dan pembinaan organisasi TNI, yang berorientasi pada pembangunan kompetensi sumberdaya manusia.

Mata rantai proses tersebut, salah satunya dipegang oleh Koorsahli Panglima TNI beserta unsur di dalamnya, yang secara substansial meliputi seluruh gerak kehidupan TNI sebagai organisasi.

Rusia Bakal Larang Terbang Helikopter Mi-8

Vladimir Putin

Pihak berwenang Rusia bakal melarang terbang seluruh helikopter Mi-8. Pemicunya, kecelakaan pesawat jenis ini di kawasan Saratov pada Selasa (28/5/2013). Menurut warta Itar-TASS, insiden itu menewaskan seorang pilot. Sementara, dua penumpang lainnya berhasil menyelamatkan diri.

Pihak militer Rusia dalam penyelidikan sementaranya mengatakan kalau penerbangan helikopter naas itu untuk pelatihan terbang. Helikopter itu milik Angkatan Udara (AU) Rusia. "Penyelidikan terus kami lanjutkan," kata pihak AU Rusia.

Sementara itu, Komandan AU Rusia Victor Bondarev sudah memerintahkan larangan terbang tersebut. "Selama penyelidikan seluruh Mi-8 dilarang terbang,"tegasnya. Kendati begitu, kebijakan itu tak berlaku bagi helikopter Mi-8 kepresidenan. "Presiden Vladimir Putin tetap menggunakan Mi-8 dalam tugas-tugasnya,"demikian Juru Bicara Kremlin Dmitry Peskov.

Rusia Lakukan Pelatihan Militer

detail berita

Rusia menggelar pelatihan militer dalam skala besar. Pelatihan ini melibatkan pertahanan udara, transportasi militer, dan kekuatan tempur angkatan udara (AU) Rusia. Pelatihan ini dimulai tanpa adanya pengumuman besar-besaran.

Kepala Staf Angkatan Bersenjata Rusia Valery Gerasimov di Moskwa mengatakan sedikitnya ada 8.700 serdadu ikut serta dalam pelatihan ini. Lalu, ikut terlibat pula 180 pesawat militer, dan 240 kendaraan perang.

"Pelatihan ini sesuai dengan pernyataan Presiden Vladimir Putin agar Rusia selalu mengecek kesiapan tempurnya guna menghadapi berbagai kondisi,"kata Gerasimov.

Lebih rinci, Gerasimov mengatakan pelatihan itu melibatkan pesawat tempur MIG-31 dari Distrik Militer Timur. Pesawat-pesawat itu menembak dan menghancurkan target di Semananjung Kamchatka.

"Rakyat Rusia harus tahu kalau berbagai ancaman bisa masuk ke Rusia,"kata Menteri Pertahanan Rusia Sergei Shoigu dalam telekonferensi dengan para pejabat militer.

Pertukaran Delegasi Militer untuk Perkuat Kerja Sama

Pertukaran Delegasi Militer untuk Perkuat Kerja Sama

Menteri Pertahanan Vietnam, Jenderal Phung Quang Thanh, dan Wakil Menteri Pertahanan Indonesia, Sjafrie Sjamsoeddin, memandang perlu adanya usaha untuk makin memperkuat kerja sama pertahanan kedua negara. 

Caranya, antara lain dengan pertukaran delegasi militer antara Indonesia dan Vietnam. Pandangan itu muncul dalam pertemuan antara Sjafrie dan Phung Quang, Senin (27/5/2013) di Hanoi Vietnam. Selain memperkenalkan pesawat CN-295 yang telah dipakai oleh TNI Angkatan Udara, kedatangan Sjafrie di Vietnam juga dimaksudkan untuk memperkuat kerjasama bidang pertahanan dengan negara tersebut.

"Guru bangsa kita punya kebanggaan yang sama, yaitu sama-sama bangkit untuk kebanggaan nasional. Oleh karena itu, perlu pertukaran delegasi militer agar hubungan kedua negara menjadi lebih baik. Kami akan memikirkan untuk mempelajari dan membeli peralatan militer dari Indonesia," tutur Phung Quang, sebagaimana dilaporkan wartawan Kompas, M Hernowo.

Sementara itu, Sjafrie menawarkan Pusat Pelatihan Keamanan dan Perdamaian di Sentul, Jawa Barat, untuk digunakan oleh militer Vietnam yang ikut dalam kontingen Pasukan Perdamaian Perserikatan Bangsa-Bangsa."Kami juga ingin militer Indonesia dapat menerima pengalaman historis dari Vietnam dalam operasi gerilya," tambah Sjafrie.

Sjafrie juga menawarkan peluang kerjasama antara pasukan khusus kedua negara. Pasalnya, jika pasukan khusus di suatu kawasan seperti Asean saling berinteraksi, kawasan itu akan semakin solid.

Peralatan TNI di Kongo Kembali Diperiksa Tim COE

Mengapa Peralatan TNI di Kongo Kembali Diperiksa Tim COE? - IMG_7785.JPG

Tim COE ( Contingent Owned Equipment )  MONUSCO (Mission de I’Organisation de republic des Nation Unies Pour la Stabilisation en Republique Democratique du Congo) kembali menginspeksi alat dan perlengkapan Satgas Kizi TNI Konga XX-J/MONUSCO, Senin (27/5/2013). Kedatangan tim inspeksi diterima langsung oleh Komandan Satgas Letkol Czi Irfan Siddiq beserta perwira staf di Bumi Nusantara Camp.

Berbeda dengan inspeksi pertama pada bulan Februari lalu yang diketuai oleh Mr. James Boima (Senegal), Tim COE kali ini diketuai oleh Mr. Solomon Shock (Nigeria). Kegiatan ini bertujuan untuk memeriksa kondisi alat dan perlengkapan Satgas yang sudah digunakan dalam kurun waktu tiga bulan terakhir, terhitung mulai bulan Maret sampai dengan Mei 2013.

Rangkaian inspeksi diawali dengan paparan singkat Perwira Seksi Logistik Kapten Czi Hanif Tupen tentang kondisi peralatan dan perlengkapan yang dimiliki oleh Satgas, dilanjutkan dengan pemeriksaan alat perlengkapan yang ada di Bumi Nusantara Camp maupun di lokasi pekerjaan. Obyek yang diinspeksi meliputi pemeriksaan perlengkapan perorangan (self-sustainment) dan beberapa alat utama Satgas (major equipment).

Mengapa Peralatan TNI di Kongo Kembali Diperiksa Tim COE? - IMG_7808.JPG

Setelah menerima paparan, selanjutnya tim COE bergegas untuk memeriksa alat dan perlengkapan Satgas yang berada di camp maupun yang ada di lokasi pekerjaan. Bertepatan dengan kegiatan tersebut, Satgas Kizi TNI baru menerima beberapa jenis peralatan baru yang datang dari Indonesia, diantaranya, prime mover, excavator, backhoe loader, dan generator set. Hal ini mendapat tanggapan yang positif dari tim pemeriksa. Dihadapkan dengan pekerjaan yang semakin padat, alat yang baru ini diharapkan mampu membantu pekerjaan yang dihadapi oleh Satgas.

Disamping menerima Alberzi yang baru, pada COE inspection yang kedua ini Satgas Kizi TNI juga telah dapat meluluskan beberapa jenis perlengkapan baru yang dianggap layak untuk mendapatkan reimbursment dari United Nations. Perlengkapan baru tersebut adalah internet access (melalui V-Sat yang dibeli dari Bentley Walker, Inggris), basic fire fighting, dan field defence storage yang semuanya masuk dalam kategori self – sustainment.

Mengapa Peralatan TNI di Kongo Kembali Diperiksa Tim COE? - IMG_7764.JPG

Dari hasil pemeriksaan terhadap masing-masing bagian, keseluruhan peralatan dan perlengkapan yang dimiliki Satgas Kizi TNI mendapatkan kategori lulus sesuai dengan standar yang ditetapkan.

Kegiatan yang berlangsung dari pagi hingga siang itu berjalan dengan lancar dan tertib. Diakhir acara tersebut, tim beserta seluruh perwira melaksanakan makan siang bersama sebelum  mereka meninggalkan Bumi Nusantara Camp menuju kediamannya di Logbase Dungu.