Jajaran TNI-AL patut berbangga. Dalam waktu dekat, mereka akan memiliki 11 helikopter anti kapal selam dan 4 buah pesawat latih ini untuk melengkapi Sistem Senjata Armada Terpadu (SSAT). Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Marsetio mengatakan, helikopter jenis ini terakhir dimiliki oleh TNI-AL pada tahun 1965.
"Kita dulu pernah punya heli anti kapal selam pada tahun 1960an. Dari tahun 1965, baru kali ini kita punya heli seperti ini lagi," tuturnya saat berbincang dengan wartawan seusai acara serah terima brevet penerbang kehormatan di apron Base Operasi Markas Komando Pangkalan Udara Angkatan Laut Juanda.
Rencananya, TNI-AL akan mendatangkan 11 helikopter anti kapal selam tersebut secara bertahap. "Tahun depan, paling lambat tanggal 5 Oktober 2014 kesebelas heli itu akan datang dan melengkapi persenjataan (alutsista) TNI-AL," ujar Marsetio.
Pemegang kekuasaan tertinggi di jajaran Angkatan Laut tersebut juga menjelaskan bahwa proses pengadaan helikopter anti kapal selam sudah berlangsung. "Sekarang masih dalam proses. Masih ada dua calon penyedia barang. Kita lihat nanti akan di lelang secara internasional," ucapnya.
Untuk menyambut kedatangan persenjataan (alutsista) baru tersebut, persiapan pun telah dilakukan pihak Pusat Penerbang Angkatan Laut Juanda yang akan menjadi penerima kedatangan-kedatangan persenjataan (alutsista) tersebut.
"Nanti akan ada skuadron baru, yaitu skuadron 100. Komandan Pusat Penerbang Angkatan Laut (Puspenerbal) juga sudah menyiapkan kaderisasi calon mekanik, calon penerbang, gedungnya, dan lain-lain," pungkasnya.
"Kita dulu pernah punya heli anti kapal selam pada tahun 1960an. Dari tahun 1965, baru kali ini kita punya heli seperti ini lagi," tuturnya saat berbincang dengan wartawan seusai acara serah terima brevet penerbang kehormatan di apron Base Operasi Markas Komando Pangkalan Udara Angkatan Laut Juanda.
Rencananya, TNI-AL akan mendatangkan 11 helikopter anti kapal selam tersebut secara bertahap. "Tahun depan, paling lambat tanggal 5 Oktober 2014 kesebelas heli itu akan datang dan melengkapi persenjataan (alutsista) TNI-AL," ujar Marsetio.
Pemegang kekuasaan tertinggi di jajaran Angkatan Laut tersebut juga menjelaskan bahwa proses pengadaan helikopter anti kapal selam sudah berlangsung. "Sekarang masih dalam proses. Masih ada dua calon penyedia barang. Kita lihat nanti akan di lelang secara internasional," ucapnya.
Untuk menyambut kedatangan persenjataan (alutsista) baru tersebut, persiapan pun telah dilakukan pihak Pusat Penerbang Angkatan Laut Juanda yang akan menjadi penerima kedatangan-kedatangan persenjataan (alutsista) tersebut.
"Nanti akan ada skuadron baru, yaitu skuadron 100. Komandan Pusat Penerbang Angkatan Laut (Puspenerbal) juga sudah menyiapkan kaderisasi calon mekanik, calon penerbang, gedungnya, dan lain-lain," pungkasnya.
0 komentar:
Posting Komentar