Tiga tentara Inggris tewas dalam serangan bom pinggir jalan di
Afghanistan. Dengan korban jiwa terbaru ini, berarti sudah enam tentara
Inggris yang tewas di Afghanistan tahun ini.
Perdana Menteri Inggris David Cameron menyampaikan berita tersebut kepada stasiun televisi ITV seperti dilansir kantor berita AFP, Rabu (1/5/2013). Dikatakan Cameron, Inggris telah membayar dengan sangat mahal di Afghanistan.
"Kita
telah membayar sangat mahal atas pekerjaan yang kita lakukan di
Afghanistan," kata Cameron. "Ini pekerjaan yang penting karena vital
bagi negara itu untuk tidak lagi menjadi surga bagi para teroris --
teroris yang bisa mengancam kita di sini, di Inggris," imbuhnya.Perdana Menteri Inggris David Cameron menyampaikan berita tersebut kepada stasiun televisi ITV seperti dilansir kantor berita AFP, Rabu (1/5/2013). Dikatakan Cameron, Inggris telah membayar dengan sangat mahal di Afghanistan.
Ketiga prajurit Inggris dari batalyon infanteri Royal Highland Fusiliers tersebut tewas ketika kendaraan yang mereka naiki terkena bom di distrik Nahr-e Saraj pada Selasa, 30 April waktu setempat. Saat itu mereka sedang melakukan patroli rutin di Provinsi Helmand.
Keluarga mereka telah diberitahu atas kejadian ini. Untuk sementara nama-nama ketiga tentara tersebut belum dirilis ke publik.
Ini pertama kalinya prajurit-prajurit Inggris tewas akibat bom pinggir jalan sejak September 2012. Sejauh ini belum ada pihak-pihak yang mengklaim bertanggung jawab atas serangan bom tersebut. Namun kelompok militan Taliban diketahui kerap menggunakan bom-bom pinggir jalan terhadap pasukan asing dan pasukan Afghanistan.
Dengan kematian tiga tentara ini, berarti total 444 orang prajurit Inggris telah tewas sejak operasi militer di Afghanistan dimulai pada Oktober 2001 silam.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar