Jumat, 12 April 2013

Filipina Pilih Jadi Penonton Perseteruan Korsel & Korut


MANILA - Istana Presiden Filipina mengatakan, negaranya tidak memiliki peranan penting untuk mengatasi ketegangan di Semenanjung Korea. Filipina menegaskan, mereka hanya menjadi penonton dalam perseteruan ini.



"Kebanyakan diskusi (menengai Korea) diprioritaskan ke negara-negara inti yaitu China, Amerika Serikat (AS), Korea Selatan (Korsel) dan Jepang. Kami hanya akan ada di selasela isu ini, kami bukanlah aktor inti dari diskusi tersebut," ujar Sekretaris Komunikasi kantor Presiden Filipina RIcku Carandang, seperti dikutip GMA, Kamis (11/4/2013).

Ketika ditanya, apa peranan Filipina dalam mengatasi perseteruan itu. Carandang hanya mengatakan, bergabung dengan aliansi bersama sejumlah negara akan mempersempit peranan Filipina dalam mengatasi ketegangan di beberapa wilayah.

"Prioritas nomor satu kami adalah memastikan bahwa warga Filipina yang kurang lebih berjumlah 40 ribu orang (di Korea) bisa menjaga diri," tegasnya.

Eskalasi ketegangan di Semenanjung Korea kini sudah mencapai titik terburuk. Korut tak henti-hentinya menyuarakan ancaman serangan ke Korsel, Korsel pun mengancam akan menyerang balik Korut dan menghancurkan misil-misil mereka.

Beberapa negara besar sudah mencoba untuk menenangkan situasi di wilayah itu, namun Korut seolah mengabaikan himbauan mereka. Korut yang cukup berang dengan latihan militer Korsel dan AS, langsung bertindak untuk mengganggu produksi industri-industri Korsel di wilayah Korut.

Meski industri tersebut menjadi salah satu tulang punggung perekonomian negeri komunis Korea itu, Korut tetap tidak perduli. Bagi Korut, militer tetaplah menjadi prioritas utama.

0 komentar: