Selasa, 24 September 2013

India-Malaysia Jalin Kerjasama Dalam Bidang Militer

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiaDm4_eL_u8WLRuxGhw7ZYhuTro2DbYqLF1RHHSSESy2jAbgasRtgZwisqfZwHsEUg9cau8QGMm3R4IJ8y020vtyI_q1VCtQw7Y4Ir4YNrjSHrw-RK3EmGxKsqCB0HEyBStibn5f-AXo8/s320/india+vs+malaysia.JPG

India dan Malaysia akan berdialog untuk memperkuat hubungan militer mereka. Hal ini akan dilakukan saat kunjungan Kepala Staf Angkatan Laut India Laksamana DK Joshi selama lima hari ke Kuala Lumpur mulai Senin, 23 September 2013, Press Trust of India (PTI) melaporkan. Sebagai bagian upaya kebijakan "Look East," India telah meningkatkan hubungan strategis dengan negara-negara Asia lainnya seperti Singapura, Jepang, Vietnam, Malaysia dan termasuk Indonesia. 

Selama kunjungannya, Joshi akan bertemu dengan pemimpin tertinggi militer Malaysia termasuk bertemu timpalannya Laksamana Tan Sri Abdul Aziz Jaafar untuk mendiskusikan berbagai isu bilateral terkait kerjasama pertahanan, kata seorang pejabat Angkatan Laut India. Malaysia telah menjadi sekutu dekat Angkatan Bersenjata India, dan kedua belah pihak juga memiliki beberapa alutsista yang sama seperti pesawat tempur Sukhoi Su-30 dan kapal selam kelas Scorpene.

Kepala Staf Angkatan Laut India juga akan mengunjungi beberapa instalasi militer penting milik Angkatan Bersenjata Malaysia. Angkatan Laut Malaysia dilaporkan telah mengajukan program pelatihan kepada India untuk pelatihan personil kapal selam baru mereka. Malaysia sebelumnya juga telah menunjukkan minat yang besar untuk pengadaan rudal jelajah supersonik BrahMos.

Menjelang Diberlakukannya Wajib Militer untuk PNS

http://img.beritasatu.com/images/medium/1375191462.jpg

Menteri Pertahanan (Menhan) Purnomo Yusgiantoro kini tinggal menyiapkan model perekrutan komponen cadangan (komcad) atau yang lebih dikenal sebagai wajib militer. Perekrutan komcad dilakukan melalui latihan bela negara selama satu bulan terhadap 300 pegawai negeri sipil dari Kementerian Pertahanan.

"Ini seperti pilot project yang ingin kami tunjukkan ke masyarakat. Nanti pada saat ada komponen cadangan, cara seperti ini bisa dilakukan. Namun, sifatnya tak wajib bagi semua warga negara," kata Purnomo, sesaat setelah menutup pendidikan pelatihan bela negara Kementerian Pertahanan RI 2013 di Rindam Jaya, Jakarta, Selasa (24/9).

Melalui DPR, Kementerian Pertahanan saat ini sedang menggodok Rancangan Undang-Undang Komponen Cadangan. RUU tersebut dirancang untuk membuat regulasi pembentukan pasukan tambahan untuk membantu TNI jika keadaan benar-benar mendesak. Saat ini, RUU Komcad sedang dibahas bersama Komisi I DPR.

Keberadaan Komcad, kata Menhan, juga untuk memperkuat nasionalisme warga terhadap negaranya. Ditegaskan, latihan bela negara sangat penting dan strategis dalam upaya kesadaran bela negara. "Karena tantangan kelangsungan hidup negara ke depan bersifat multidimensional," kata Purnomo.

TNI Latihan Pertahanan Udara di Pusdalops Mabes TNI Cilangkap

http://data.tribunnews.com/foto/bank/images/Pesawat-Tempur-TNI.jpg

Panglima TNI Jenderal TNI Moeldoko, diwakili Kepala Staf Umum (TNI Marsdya TNI Boy Syahril Qamar, membuka Latihan Pertahanan Udara Nasional (Hanudnas) "Tutuka" XXXVII Tahun 2013 di Pusdalops Mabes TNI Cilangkap, Jakarta, Selasa (24/9/2013).

Mengusung tema "Kohanudnas Siap Melaksanakan Operasi Pertahanan Udara Yurisdiksi Udara Nasional Untuk Mencegah, Menangkal dan Menanggulangi Setiap Bentuk Ancaman Udara Yang Timbul Untuk Menjaga dan Menjamin Tetap Tegaknya Hukum, Kepentingan dan Kedaulatan NKRI".

Latihan Hanudnas dilaksanakan dari tanggal 24-26 September 2013, dan diikuti 1.800 prajurit ini, untuk menguji rencana operasi dan mengukur kesiapsiagaan operasional Kohanudnas dalam merencanakan, menyelenggarakan dan mengendalikan mekanisme kegiatan operasi pertahanan udara dalam rangka mewujudkan sebuah sistem pengamatan, penangkalan dan penindakan yang handal terhadap kontinjensi akibat ancaman udara dalam wilayah udara yurisdiksi nasional. Sedangkan sasarannya adalah terujinya rencana operasi Kohanudnas "Tangkis Petir" TA 2013 sebagai bagian dari rencana strategis TNI.

Adapun materi latihan antara lain menguji rencana operasi Kohanudnas; penyiapan unsur darat, laut dan udara; pelaksanaan kerjasama taksis dan taktik; pelaksanaan operasi terbatas untuk dukung pertahanan udara; pelaksanaan dukungan administrasi logistik dan transportasi taktis unsur darat, laut, dan udara; dan kegiatan K-4 I P P (Komando, Kendali, Komunikasi, Komputerisasi, Intelijen, Pengamatan, dan Pengintaian) jajaran Kohanudnas.

Panglima TNI dalam amanatnya, bahwa di tengah situasi dunia yang terus berubah, saat ini Indonesia masih akan dihadapkan pada ide dan potensi dampak perang asimetrik atau sering disebut sebagai perang generasi keempat.

Disadari secara militer, Indonesia berada dalam posisi asimetrik terhadap permasalahan regional dan global. Oleh karena itu, dalam rangka menyelenggarakan pertahanan dan keamanan negara, maka sangat dibutuhkan kreativitas penguasaan wilayah dan kekuatan nasional, guna menghadapi segala bentuk ancaman yang mungkin timbul dari aktor negara dan/atau aktor non negara.

Pada sisi sebaliknya, Indonesia dipandang terlalu kuat oleh pihak-pihak yang punya aspirasi lain, khususnya yang masih belum atau tidak mau menerima konsep NKRI dengan berbagai alasan. Dengan demikian dapat dipahami secara jelas bahwa sasaran dan medan perang asimetrik, dan/atau perang generasi keempat tidak lagi terbatas pada penguasaan wilayah semata, tetapi menjangkau lebih luas pada penguasaan ekonomi, kultur, media, komunikasi, psikologi masa, energi, dan sebagainya.

Mencermati kecenderungan perkembangan tersebut, Kohanudnas sebagai salah satu kekuatan pertahanan udara nasional diharapkan dapat melaksanakan segala upaya, guna mengamati, mengidentifikasi, menangkal dan menindak segala bentuk kemungkinan ancaman yang muncul melalui wilayah udara nasional. Hadir dalam upacara pembukaan latihan tersebut antara lain Irjen TNI, Wakasad, Wakasal,Wakasau dan para Pati TNI. Demikian rilis Kadispenum Puspen TNI, Kolonel Cpl Ir. Minulyo Suprapto, diterima siang ini.

Skadron 5 TNI AU Latihan Operasi Pertahanan di Papua

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg6C1iT2tSkJ3qEAspl_Ui35r0X7L8h3425FlL5Xe-_1DIfHIifedFFOC9NC5rKewa1r3oyAerTUThFdJT32Y-zC08Rej9yDtAxJPpSD0HoHye0diYosN_khRwjUXsfwigIVZZoI4khrA/s1600/F-16+TNI+AU.jpg

TNI AU menggelar latihan operasi pertahanan udara nasional di Timika, Papua mulai Selasa hingga Kamis (26/9). Komandan Pangkalan TNI AU Timika, Letkol Penerbang Untung Suropati kepada Antara di Timika Selasa mengatakan latihan itu melibatkan dua pesawat F-16 dan satu pesawat Boeing intai maritim milik Skuadron Udara 5 Ujung Pandang.

"Rencana awal memang akan melibatkan pesawat Sukhoi, tapi ada perubahan karena pesawat Sukhoi latihan di tempat lain. Pesawat yang akan dilibatkan dalam latihan ini yaitu pesawat F-16 yang sementara berada di Biak," jelas Untung. Kegiatan latihan dipusatkan di sekitar Bandara Mozes Kilangin Timika. Agar tidak mengganggu jadwal penerbangan, kegiatan latihan operasi pertahanan udara nasional tersebut akan dilaksanakan setelah pukul 12.00 WIT.

Personel darat yang dilibatkan sebanyak 100 orang dari berbagai unsur TNI, Polri dan instansi sipil seperti petugas Bandara Mozes Kilangin Timika dan PT Freeport Indonesia. Untung menjelaskan, dalam kegiatan latihan nanti akan disimulasikan pesawat F-16 milik TNI AU akan memaksa sebuah pesawat asing yang tidak punya izin memasuki wilayah Indonesia mendarat di Bandara Mozes Kilangin Timika.

Selanjutnya akan digelar simulasi serangan udara. "Untuk latihan hari pertama pesawat F-16 akan bertindak sebagai pesawat musuh melakukan simulasi penyerangan untuk melatih personel yang di darat. Sedangkan esok akan digelar simulasi pemaksaan mendarat pesawat asing dan hari berikutnya akan digelar simulasi penyerangan musuh," jelas Untung.

F-16 TNI AU dan Singapura Latihan Tempur di Pekanbaru

http://cdn.klimg.com/merdeka.com/i/w/foto/2012/03/19/6351/m/f-16-tni-au-001-ramadhian-fadillah.jpg

Penerbang tempur F-16 Fighting Falcon Skadron Udara 3 Lanud Iswahjudi, berikut dua pesawat tempur F-16, telah berangkat ke Lanud Roesmin Nurjadin, Pekanbaru. Mereka melaksanakan Joint Fighter Weapon Course (JFWC).

Joint Fighter Weapon Course, dilaksanakan oleh TNI Angkatan Udara dengan Royal Singapore Air Force (RSAF). selama tiga bulan di Lanud Roesmin Nurjadin, Pekanbaru. Adapun penerbang F-16 yang mengikuti Joint Fighter Weapon Course, yaitu Mayor Pnb GM Yoga Ambara dan Mayor Pnb Bambang Apriyanto.

Sementara itu, enam pesawat tempur jenis F-16 milik Republic Singapore Air Force (RSAF) juga tiba di Lanud Roesmin Nurjadin, Senin (23/9). Satu flight dengan Call Sign 'Singa 3310' tersebut melaksanakan ferry flight Singapura- Pekanbaru yang dipimpin oleh SLTC Nalpon Patrick Selvan.

Direncanakan keenam pesawat F-16 yang ber-Home Base di Changi Airforce Base tersebut akan mengikuti latihan bersama antara TNI AU dengan RSAF. Pada latihan JFWC tahun 2013 ini, TNI AU akan melibatkan pesawat Hawk 100/200 dari Skadron Udara 12 Lanud Rsn dan dari Skadron Udara 1 Lanud Spo serta pesawat F-16 dari Skadron Udara