Menteri Pertahanan (Menhan) Purnomo Yusgiantoro kini tinggal menyiapkan model perekrutan komponen cadangan (komcad) atau yang lebih dikenal sebagai wajib militer. Perekrutan komcad dilakukan melalui latihan bela negara selama satu bulan terhadap 300 pegawai negeri sipil dari Kementerian Pertahanan.
"Ini seperti pilot project yang ingin kami tunjukkan ke masyarakat. Nanti pada saat ada komponen cadangan, cara seperti ini bisa dilakukan. Namun, sifatnya tak wajib bagi semua warga negara," kata Purnomo, sesaat setelah menutup pendidikan pelatihan bela negara Kementerian Pertahanan RI 2013 di Rindam Jaya, Jakarta, Selasa (24/9).
Melalui DPR, Kementerian Pertahanan saat ini sedang menggodok Rancangan Undang-Undang Komponen Cadangan. RUU tersebut dirancang untuk membuat regulasi pembentukan pasukan tambahan untuk membantu TNI jika keadaan benar-benar mendesak. Saat ini, RUU Komcad sedang dibahas bersama Komisi I DPR.
Keberadaan Komcad, kata Menhan, juga untuk memperkuat nasionalisme warga terhadap negaranya. Ditegaskan, latihan bela negara sangat penting dan strategis dalam upaya kesadaran bela negara. "Karena tantangan kelangsungan hidup negara ke depan bersifat multidimensional," kata Purnomo.
"Ini seperti pilot project yang ingin kami tunjukkan ke masyarakat. Nanti pada saat ada komponen cadangan, cara seperti ini bisa dilakukan. Namun, sifatnya tak wajib bagi semua warga negara," kata Purnomo, sesaat setelah menutup pendidikan pelatihan bela negara Kementerian Pertahanan RI 2013 di Rindam Jaya, Jakarta, Selasa (24/9).
Melalui DPR, Kementerian Pertahanan saat ini sedang menggodok Rancangan Undang-Undang Komponen Cadangan. RUU tersebut dirancang untuk membuat regulasi pembentukan pasukan tambahan untuk membantu TNI jika keadaan benar-benar mendesak. Saat ini, RUU Komcad sedang dibahas bersama Komisi I DPR.
Keberadaan Komcad, kata Menhan, juga untuk memperkuat nasionalisme warga terhadap negaranya. Ditegaskan, latihan bela negara sangat penting dan strategis dalam upaya kesadaran bela negara. "Karena tantangan kelangsungan hidup negara ke depan bersifat multidimensional," kata Purnomo.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar