Senin, 27 Mei 2013

TNI Lakukan Latihan Militer Bersama Malaysia

 TNI Adakan Latihan Bersama Malaysia

“Manfaatkan momentum kegiatan Latihan Gabungan Bersama Malaysia-Indonesia (Latgama Malindo) Darsasa-8AB/2013 sebagai wahana pertukaran ilmu pengetahuan, khususnya yang berhubungan dengan peningkatan kemampuan keterampilan dan profesionalisme prajurit, demikian dikatakan Wakil Asisten Operasi (Waasops) Panglima TNI Laksma TNI Widodo, pada Apel Kesiapan Gelar Latgama Malindo Darsasa-8AB/2013 di Mako Brigif-2/Marinir Cilandak, Jakarta Selatan, Senin (27/5/2013).

Selanjutnya Waasops Panglima TNI mengatakan, Indonesia sebagai tuan rumah dan kita sebagai prajurit TNI harus memberikan yang terbaik, tunjukan bahwa prajurit TNI adalah prajurit profesional yang terlatih dan berdisiplin tinggi. “Laksanakan latihan ini dengan semaksimal dan seoptimal mungkin sejalan dengan tujuan dan sasaran latihan yang sudah ditetapkan”, tegasnya.

Kepada para prajurit yang terlibat latihan, Laksma TNI Widodo menekankan, utamakan dan perhatikan faktor keamanan dalam setiap tindakan dan aktivitas serta eliminir semaksimal mungkin tindakan-tindakan yang akan menyebabkan kerugian baik materiil maupun personil, serta jalani hubungan baik yang harmonis dalam interaksi dan aktivitas kegiatan yang didasari oleh prinsip saling menghormati dan menghargai diantara sesama prajurit kedua angkatan bersenjata (TNI dan ATM).

Usai apel kesiapan, Waasops Panglima TNI melanjutkan pemeriksaan alat peralatan khusus yang akan digunakan untuk latihan seperti, senjata, nubika, kendaraan taktis selider milik Denjaka TNI AL dan kendaraan taktis milik Denbravo Paskhas TNI AU.

Sementara itu, Direktur Latihan Brigjen TNI (Mar) Bujung Lalana menekankan kepada para pelaksana latihan Malindo yang akan berlangsung di Medan tanggal 7 s.d. 12 Juni 2013, antara lain kita tidak boleh sombong dan harus santun, jangan memalukan, jadilah prajurit yang disegani, dirindukan dan jangan jadi prajurit gila atau orang melihat jadi benci, karena kalian adalah prajurit disegani, karena kalian adalah prajurit yang menumpas teroris.

650 Prajurit TNI-AD Yonif 407/Tegal Pulang Dari Perbatasan

 


Setelah bertugas selama tujuh bulan di perbatasan Kalimantan Timur-Malaysia, akhirnya 650 prajurit Batalyon Infantri 407 kembali pulang, Minggu (26/5/2013).  Tiba di pelabuhan Tanjung Mas Semarang, para prajurit hendak kembali ke markas mereka di Slawi, Kabupaten Tegal. Lalu, sebagian dari mereka akan pulang dan bercerita kepada keluarga.

Komandan Rayon Letkol Infantri Ari Aryanto mengatakan, selama tujuh bulan pihaknya menjaga 1.038 kilometer garis perbatasan Indonesia-Malaysia. Ada tiga kabupaten yang mereka jaga, yaitu Nunukan, Malino dan Kutai Barat.

"Kami disebar di 29 pos untuk menjaga perbatasan," katanya kepada Tribun Jateng. Selama bertugas, batalyonnya berhasil mengungkap 34 kegiatan ilegal seperti penyelundupan narkoban, sembako, dan pelintas batas dana. Pihaknya juga memeriksa patok-patok perbatasan antara Malaysia dan Indonesia.
Cerita TNI Menjaga Patok Perbatasan

Selama bertugas di perbatasan Kalimantan Timur-Malaysia, prajurit dari Batalyon Infantri 407 harus menjaga 13.544 patok penanda batas Indonesia-Malaysia. Upaya memeriksa patok itu ternyata tidak mudah. "Sepanjang penemuan kami tidak ada yang bergeser, tapi untuk mengecek kami harus masuk hutan," ujar Komandan Rayon Letkol Infantri Ari Aryanto di Pelabuhan Tanjung Mas Semarang, Minggu (26/5/2013).

Untuk mengecek patok ternyata tidak mudah. Beberapa patok berada jauh di tengah hutan. Kadang beberapa prajurit harus menginap di hutan beberapa hari. Perjalanaan dari satu lokasi ke lokasi lainpun tidak mudah. Pernah, ia harus berjalan selama empat hari untuk sampai di tujuan.

Hasil pengecekkannya, tidak ada patok yang bergeser. Tapi beberapa patok hilang karena kejadian alam semisal longsor atau tertimpa pohon. Selebihnya ada program pembaharuan patok setiap tahun, jadi tidak perlu khawatir patok bergeser.