Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama berharap, TNI Angkatan Darat (AD) memiliki teknologi alat utama sistem persenjataan (alutsista) canggih berupa meriam dengan jangkauan 300 km. Hal itu dikarenakan luas wilayah Indonesia yang tidak sedikit dan memerlukan penjagaan lebih kuat. "Supaya tiap pelosok Indonesia ini bisa dijaga, Seperti meriam tadi jangkauannya cuma 125 km, kita harus beli yang 300 km dan terus diperbaharui," terangnya usai menghadiri pameran alutsista TNI AD di Kawasan Monas, Jakarta Utara, Jumat (4/10).
Basuki menilai alutsista yang dimiliki tiga matra TNI sudah lengkap. Meskipun dari segi kuantitas (jumlah) belum memadai untuk mempertahankan Indonesia dari ancaman gerakan separatis dan agresi kedaulatan. Mantan bupati Belitung Timur ini menegaskan, bila kemampuan alutsista TNI AD mumpuni, sejumlah negara tetangga akan berpikir ulang mengganggu Indonesia. Misalnya, menggeser patok-patok perbatasan seenaknya yang dilakukan oleh Malaysia. “Walau hampir semua punya, Cuma jumlahnya belum cukup. Kita harus hemat APBN supaya bisa beli alutsista itu. Kalau TNI AD kita kuat mereka mikir dua kali ganggu Indonesia,” terang politisi Partai Gerindra yang kerap disapa Ahok ini.
Terkait rencana Kementerian Pertahanan untuk menjadikan Monas gudang alutsista, Ahok mengakui belum dapat memastikannya. Pasalnya, Pemprov DKI belum memikirkan hingga ke hal itu. Harus dilihat dari penyusunan Detail Engineering Design (DED). “Kita belum berpikir ke situ. Ya nanti musti lihat DED. Kalau di Singapura kan dibawahnya semua untuk pertahanan. Kita belum sampai kesitu. Kalau dibikin itu menarik juga ya. Kalau ada apa-apa ngumpetnya di sini aja,” canda dia.
Basuki menilai alutsista yang dimiliki tiga matra TNI sudah lengkap. Meskipun dari segi kuantitas (jumlah) belum memadai untuk mempertahankan Indonesia dari ancaman gerakan separatis dan agresi kedaulatan. Mantan bupati Belitung Timur ini menegaskan, bila kemampuan alutsista TNI AD mumpuni, sejumlah negara tetangga akan berpikir ulang mengganggu Indonesia. Misalnya, menggeser patok-patok perbatasan seenaknya yang dilakukan oleh Malaysia. “Walau hampir semua punya, Cuma jumlahnya belum cukup. Kita harus hemat APBN supaya bisa beli alutsista itu. Kalau TNI AD kita kuat mereka mikir dua kali ganggu Indonesia,” terang politisi Partai Gerindra yang kerap disapa Ahok ini.
Terkait rencana Kementerian Pertahanan untuk menjadikan Monas gudang alutsista, Ahok mengakui belum dapat memastikannya. Pasalnya, Pemprov DKI belum memikirkan hingga ke hal itu. Harus dilihat dari penyusunan Detail Engineering Design (DED). “Kita belum berpikir ke situ. Ya nanti musti lihat DED. Kalau di Singapura kan dibawahnya semua untuk pertahanan. Kita belum sampai kesitu. Kalau dibikin itu menarik juga ya. Kalau ada apa-apa ngumpetnya di sini aja,” canda dia.
0 komentar:
Posting Komentar