Pada tahun 2014 nanti, Angkatan Bersenjata Rusia akan dipersenjatai dengan rudal balistik antar-benua baru (ICBM). Rudal ini bernama Roubej dan telah diuji coba pada Kamis malam lalu, dikatakan Kepala Staf Umum Departemen Operasi Angkatan Bersenjata Rusia Vladimir Zaroudnitski, Jumat 7 Juni 2013 di Moskow.
"Pada Kamis malam kami menguji sistem Roubej yang merupakan rudal balistik antar-benua dengan akurasi tinggi. Penembakan berlangsung sukses, dan semua blok telah mencapai target. Masih dibutuhkan beberapa uji coba lagi untuk menyelesaikan tes. Setelah itu, sistem Roubej akan segera digunakan Angkatan Bersenjata Rusia. Resimen pertama akan dilengkapi dengan rudal tersebut pada 2014," kata Jenderal Zaroudnitski saat pertemuan dengan Presiden Rusia Vladimir Putin bersama dengan petinggi militer lainnya yang dipromosikan pangkatnya.
Wakil Perdana Menteri Dmitry Rogozin, yang menangani industri pertahanan, memuji uji coba pada kami malam sebagai uji coba yang sukses dan menjuluki ICBM baru terebut sebagai "penghancur sistem pertahanan rudal". Rudal Roubej memiliki karakteristik yang lebih baik dari rudal-rudal Rusia yang ada saat ini. Ini berpotensi meningkatkan kekuatan nuklir Rusia,"tambah pejabat itu.
"Pada Kamis malam kami menguji sistem Roubej yang merupakan rudal balistik antar-benua dengan akurasi tinggi. Penembakan berlangsung sukses, dan semua blok telah mencapai target. Masih dibutuhkan beberapa uji coba lagi untuk menyelesaikan tes. Setelah itu, sistem Roubej akan segera digunakan Angkatan Bersenjata Rusia. Resimen pertama akan dilengkapi dengan rudal tersebut pada 2014," kata Jenderal Zaroudnitski saat pertemuan dengan Presiden Rusia Vladimir Putin bersama dengan petinggi militer lainnya yang dipromosikan pangkatnya.
Wakil Perdana Menteri Dmitry Rogozin, yang menangani industri pertahanan, memuji uji coba pada kami malam sebagai uji coba yang sukses dan menjuluki ICBM baru terebut sebagai "penghancur sistem pertahanan rudal". Rudal Roubej memiliki karakteristik yang lebih baik dari rudal-rudal Rusia yang ada saat ini. Ini berpotensi meningkatkan kekuatan nuklir Rusia,"tambah pejabat itu.
0 komentar:
Posting Komentar