Seorang gadis remaja Afghanistan ditembak hingga tewas oleh pasukan asing pimpinan AS di provinsi Herat, wilayah barat Afghanistan.Pejabat lokal mengatakan insiden itu terjadi pada Sabtu (4/5) ketika pasukan asing menembaki warga sipil yang menewaskan gadis itu dan melukai tiga orang lainnya.
Aliansi militer Barat, NATO, belum mengkonfirmasi insiden itu. Sebelumnya, pada tanggal 28 April, pasukan asing pimpinan AS menewaskan sedikitnya empat warga sipil Afghanistan di provinsi Nangarhar. "Insiden itu terjadi di distrik Chaparhar setelah tentara asing menembaki warga yang bekerja di tanah pertanian," kata Direktur Pengembangan Dewan Provinsi Malak Mohkam Khan, Ahad (28/4).
"Pasukan asing pimpinan AS menembak dan membunuh warga sipil, termasuk dua anak" tegasnya. Pada tanggal 31 Januari, setidaknya tiga petani Afghanistan terluka setelah pasukan asing pimpinan AS menembaki mereka di provinsi timur laut Kunar.
Tingginya korban dari warga sipil telah lama menjadi sumber gesekan antara pemerintah Afghanistan dan pasukan asing pimpinan AS, sekaligus meningkatkan sentimen anti-AS di Afghanistan. Amerika Serikat dan sekutunya menginvasi Afghanistan pada Oktober 2001 sebagai bagian dari agenda Washington "Perang Melawan Terorisme" yang menyebabkan sejumlah warga sipil tewas dan cidera.
PBB Jumat (8/2) dalam sebuah laporannya mengecam pembantaian ratusan anak Afghanistan dalam serangan dan pemboman yang dilakukan militer Amerika Serikat selama beberapa tahun terakhir. Komisi anak PBB menyatakan kekhawatirannya atas laporan pembantaian ratusan anak dalam operasi militer dan serangan jet tempur Amerika di Afghanistan.
Menurut Komisi Anak PBB, jumlah anak yang dibantai militer Amerika Serikat di Afghanistan di tahun 2011 dua kali lipat dari tahun 2010. Sebelumnya, laporan PBB yang dirilis bulan April 2012 mengungkapkan pemboman yang dilakukan pasukan NATO dan militer Afghanistan di tahun 2011 sedikitnya menewaskan 110 anak-anak dan menciderai 68 lainnya.
Dilaporkan jumlah serangan udara di Afghanistan oleh pasukan Amerika mencapai dua pertiga dari serangan udara pasukan NATO di negara ini. Sementara militer Afghanistan hanya memiliki beberapa helikopter saja.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar