Hingga kini, sebuah tim ahli PBB yang hendak meneliti penggunaan senjata
kimia dalam perang saudara di Suriah, masih tertahan di Siprus. Tim
beranggotakan 15 orang ini masih menunggu lampu hijau dari Pemerintah
Suriah untuk masuk ke dalam wilayah negara yang tengah diguncang perang
saudara itu.
Seperti dilaporkan Reuters, Sabtu (13/4/2013),
sejumlah diplomat PBB mempertanyakan, apakah tim yang terdiri dari para
ahli itu nantinya bisa memasuki Suriah atau tidak dan apakah ada jaminan
keamanan bagi tim tersebut.Dua kepentingan yang berbeda juga membuat tim ini sulit untuk melangkah, di mana Anggota Dewan Keamanan PBB telah terpecah menjadi dua, dengan Rusia mendukung Pemerintah Suriah dan Amerika Serikat, Inggris, serta Perancis mendukung kubu oposisi.
Rusia, yang menjadi pendukung pemerintahan Presiden Bashar al-Assad meminta enyelidikan hanya difokuskan pada laporan soal serangan senjata kimia yang dilakukan pemberontak Suriah di dekat Kota Aleppo.
Sementara Perancis dan Inggris, yang menjadi pendukung pemberontak Suriah, ingin agar PBB menyelidiki laporan penggunaan senjata kimia oleh rezim Assad di Homs dan Damaskus. Oposisi Suriah sendiri melaporkan, rezim Assad setidaknya telah melancarkan tiga serangan senjata kimia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar