Jepang juga menggelarkan batere penangkis rudal THAAD seperti juga
digelarkan AS di Pasifik, untuk menghadapi ancaman Korea Utara
Tokyo* Seorang pejabat Jepang keliru memberi pengumuman. Alih-alih mengeluarkan peringatan bahaya gempa bumi yang mengguncang Jepang barat Sabtu pagi lalu, sang pejabat malah mengirim peringatan bahaya serangan rudal Korea Utara.
Seorang pejabat Kementerian
Transportasi pada biro penerbangan Osaka barat keliru mengirim email ke
87 kantor bandara bahwa sebuah peluru kendali Korea telah diluncurkan,
kata kementerian itu seperti dikutip AFP.
Padahal
pejabat itu seharusnya mengirimkan pesan untuk memeriksa kemungkinan
kerusakan di bandara setelah gempa berkekuatan 6,3 Skala Richter
mengguncang prefektur Hyogo.
Alih-alih mengirim
surel mengenai gempa, si pejabat malah mengeluarkan peringatan siaga
bahaya serangan peluru kendali Korea Utara.
Pesan
keliru itu kemudian diperbaiki enam menit kemudian namun terlanjur
membuat setidaknya satu penerbangan domestik ditunda, kata kementerian
transportasi Jepang itu.
Jepang berada dalam
status siaga penuh menghadapi peluncuran peluru kendali jarak menengah
Korea Utara di mana rudal-rudal Patriot ditempatkan di ibukota Jepang
untuk melindungi 30 juta orang yang menghuni kota ini.
Jepang juga menggelarkan destroyer-destroyer Aegis di Laut Jepang untuk mencegat rudal Korea Utara.
Rabu
sebelumnya para pejabat kota Yokohama keliru mengirimkan peringatan
dengan mengumumkan peluncuran roket Korea Utara kepada 40.000 follower
akun Twitter-nya.
Gempa 6,3 SR mengguncang
Jepang dekat kota Kobe pukul 5.33 pagi waktu setempat. Badan
Meteorologi Jepang menyebutkan setidaknya 24 orang cedera dan sejumlah
rumah hancur.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar