Minggu, 27 Oktober 2013

China Singkap Armada Kapal Selam Nuklirnya

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjVTSfgXdlFPo7NrQKqRlsHsPCDeuIfnCytXSnLkmNb_FpefGDN3dmgkrrrO4Xk30_u9w1UH8IF_iIrnRmqYSkH4yXy5PkK6Rvl_xWa3J7l9KkPHuQrfd0QnoflwLd9mK4iROMM8MeQLLKv/s1600/jin_class.jpg

Selama lebih dari 40 tahun, armada kapal selam nuklir China diselimuti misteri. Namun, kini negara itu meluncurkan generasi lebih tua dari kapal-kapal itu, yang dapat menembakkan roket perusak dari bawah laut. China menyingkapkan armada itu, yang merupakan salah satu program militer paling rahasia, untuk pertama kalinya dalam empat dekade sebagai tanda kekuatan dan kepercayaan diri yang sedang bertumbuh.

Dalam sebuah upacara hari Minggu (27/10/2013), para pelaut melakukan penampilan di sejumlah kapal selam bersenjata nuklir itu di lepas pantai Qingdao di Provinsi Shandong, China timur. Mereka ambil bagian dalam latihan keamanan, simulasi pertempuran militer, dan serangkaian latihan. Mereka juga bisa terlihat mengangkut peralatan khusus ke kapal-kapal.

Kapal-kapal selam itu disertai kapal-kapal angkatan laut China dan sejumlah helikopter selama upacara terbuka tersebut. Tentara Pembebasan Rakyat China sedang mencurahkan sumber daya bagi pasukan angkatan laut untuk mengamankan kepentingan maritim dan menegaskan klaim teritorial.

Namun, AS telah menyatakan keprihatinan atas perkembangan militer China, terutama sejak China mulai beroperasi di dalam zona ekonomi eksklusif AS pada Juni lalu.

Awal tahun ini, armada angkatan laut China terlihat berlayar melalui selat internasional antara Jepang utara dan Rusia timur jauh. Dua kapal perusak rudal, yang disertai tiga kapal lainnya, memicu kekhawatiran setelah melewati Selat Soya, yang memisahkan Kepulauan Sakhalin di Rusia dari Pulau Hokkaido di Jepang. Ketika itu, laporan setempat dinilai "tidak jelas" apa alasan armada lima kapal tersebut melakukan perjalanan melalui wilayah itu.

KRI Diponegoro-365 tunaikan tugas terakhir di Lebanon

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhxTvkp_mdr1PDPBMaSqjbb-Qa83dMGB85Wx3ZiiEQ9qOW5cOfzel-GuoHeIv-1DVKFni4StQSaAq0XDe81Is-lYYwDVdh0mkw43aBngr9-Y_Vv5AZZ68tP9Fv8cIEqZsnC3J39imx4lLc/s1600/KRI-Diponegoro-365.jpg

Kapal perang kelas korvet terbaru Indonesia, KRI Diponegoro-365 yang tergabung dalam Satuan Tugas Maritim UNIFIL/2013 menunaikan tugas terakhirnya dalam misi perdamaian dunia di Lebanon, sebelum kembali ke Indonesia pada awal November mendatang.

Perwira penerangan satuan tugas itu, Letnan Satu Pelaut Nursalim, dalam surat elektronik diterima di Surabaya, Senin, menjelaskan, tugas terakhir kapal perusak kawal berpeluru kendali itu dilaksanakan di Laut Mediterania pada Minggu (27/10).

Adapun misi terakhir KRI Diponegoro-365 di UNIFIL/2013 itu latihan bekal ulang di laut bersama kolega Italia-nya, ITS Andrea Doria D-533. Pada misi UNIFIL/2013 kali ini, Letnan Kolonel Pelaut Hersan menjadi komandan KRI Diponegoro-365.

Nursalim menyatakan, kapal perang Italia berbobot 6.635 ton yang dilengkapi helikopter Augusta Westland EH-101 Merlin tersebut, baru masuk dalam jajaran UNIFIL MTF di Lebanon pada awal Oktober 2013.

"Pada latihan pembekalan ini, KRI Diponegoro-365 bertindak sebagai kapal pelaksana latihan. Dalam kegiatan latihan, proses pendekatan dilaksanakan secara bergantian oleh kedua kapal," ujarnya.

Bersamaan latihan bekal ulang itu, lanjut Nursalim, KRI Diponegoro-365 juga menerbangkan helikopter BO-105 NV-409 yang bertugas memeriksa kapal kargo yang akan memasuki Pelabuhan Beirut.

"Secara keseluruhan proses latihan berjalan aman dan lancar. Perwira jaga kedua kapal menunjukkan kapabilitasnya dalam manuver kapal untuk melaksanakan prosedur pembekalan di laut secara aman," tambahnnya.

Menurut Nursalim, latihan itu rutin dilaksanakan unsur-unsur UNIFIL MTF pada setiap penugasan.

KRI Diponegoro-365 dijadwalkan kembali ke Indonesia pada 2 November 2013 setelah lebih kurang tujuh bulan bertugas di Lebanon dalam misi perdamaian di bawah bendera PBB.

Selama di Lebanon, kapal perang TNI AL itu telah 26 kali menyelesaikan tugas pengamanan di Laut Mediterania dan wilayah sekitarnya.