Senin, 21 Oktober 2013

Gladi Pengamanan Dan Penyelamatan RI 1

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhA37HgLBobecTREXAC_sx6-M8hbpgYveOqwEC6e7XyTycBpDvNwBnvkCdXZIxLlS3pXf5t0RusQ-QPpNbdz2LS-ilNeAWTeOxiB00-cpP6e4s-LpTq2KUTOhS_mwnfjY8Qp0YJJoeArthZ/s1600/2.png

Dalam rangka mendukung rencana Kunjungan Kerja Presiden RI Dr. H. Susilo Bambang Yudhoyono di Provinsi Kalimantan Selatan, pada tanggal 22 s.d. 24 Oktober 2013, Komandan Lanud Sjamsudin Noor Letkol Pnb Esron S.B. Sinaga, S.Sos., telah melaksanakan berbagai persiapan, Senin (21/10).

Kegiatan dan persiapan yang sudah dilaksanakan dimulai dengan kedatangan Pesawat Hercules TNI AU C-130 pada hari Minggu, 20 Oktober 2013 yang membawa Kendaraan Khusus RI 1 beserta peralatan pendukungnya dan Pasukan Khas (Paskhas) TNI AU BKO dari Batalyon 466 Makassar yang akan bertugas melaksanakan pengamanan dan penyelamatan Kuker RI 1 di wilayah Kalsel bersama dengan kompi pasukan Lanud Sjamsudin Noor.

Pada kesempatan yang sama pula Helly Super Puma H-3206 milik TNI AU tiba di Lanud Sjamsudin Noor guna mendukung kegiatan Kuker RI 1 di Wilayah Kalsel telah melaksanakan patroli Cek Spot di wilayah Kantor Gubernur Kalimantan Selatan di Banjarbaru dan di wilayah kota Banjarmasin.

Menurut Danlanud Sjamsudin Noor selaku Dansatgas Pengamanan Bandara Syamsudin Noor, telah dilaksanakan Gladi Pengamanan dan Penyelamatan (Pamatan) RI 1 guna mengetahui kesiap-siagaan unsur Lanud Sjamsudin Noor dalam rangka pengamanan RI 1 di wilayah Bandara Syamsudin Noor.

Danlanud mengatakan agar personel Lanud Sjamsudin Noor meningkatkan kewaspadaan terhadap daerah atau tempat yang menjadi tanggung jawab yang dalam hal ini pengamanan wilayah Bandara Bandara Syamsudin Noor yang menjadi obyek vital Lanud SAM.

“Jangan lengah sedikitpun dan tingkatkan kepedulian terhadap orang atau benda yang mencurigakan, masing-masing anggota pengamanan harus tahu tanggung jawabnya, harus apa dan berbuat apa, sehingga tidak ada lagi anggota yang bertanya-tanya tentang tupoknya. Hal ini guna menghindari keragu-raguan pada waktu bertugas,” tegas Danlanud.

Disamping itu, Danlanud juga menyampaikan bahwa penerbangan di Bandara Syamsudin Noor akan tetap berjalan dengan normal, namun pada saat mendekati kedatangan dan keberangkatan RI 1 (VVIP) akan ada prioritas dan untuk penerbangan yang lain sementara menunggu, setelah itu penerbangan akan kembali normal.

Danlanud berharap TNI/Polri, unsur Pemda beserta masyarakat Kalsel dapat bersama-sama mendukung Kuker RI 1 ke wilayah Kalsel dengan aman, lancar dan sukses.

Skadron F-16 Untuk Sumatera

http://malaysiaflyingherald.files.wordpress.com/2012/12/f-16-tni-au.jpg

Jajaran TNI AU segera menambah 24 pesawat tempur jenis F-16 yang menjadi bagian dari upaya melengkapi alusista (alat utama sistem persenjataan) di skadron Sumatera, serta dalam kiat meningkatkan kekuatan pengamanan negara di wilayah perbatasan Indonesia dengan Malaysia.

“Penambahan 24 pesawat itu, bukan pada tahun ini, tapi tahun 2014″, ujar Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro, usai meresmikan Gedong Pusaka Padepokan Sangga Langit di Wonogiri, Jawa Tengah, 21/10/2013.

Penambahan 24 pesawat F-I6 itu, akan melengkapi alusista pertahanan udara Indonesia, disamping penambahan pesawat tempur Sukhoi, Hawk dan pesawat angkut pasukan jenis Hercules. Penambahan pesawat bukan untuk tujuan ekspansi, tapi untuk meningkatkan pertahanan kedaulatan negara Indonesia, ujar Menteri Pertahanan.

Penambahan pesawat tempur tersebut merupakan bagian dari program penambahan dan modernisasi alusista Indonesia, yang dalam program lima tahun terakhir dianggarkan dana Rp 150 triliun. Anggaran itu digunakan untuk penambahan alusista di jajaran TNI-AD, TNI-AL dan TNI-AU. Saat ini, kekuatan militer Indonesia berada di rangking 15 sampai 19 besar di tingkat dunia. ”Di kawasan Asia Pasific, Indonesia menempati di level menengah, sebab di sana ada kekuatan tinggi yakni Amerika dan Rusia,” ujar Purnomo Yusgiantoro.
Menyinggung soal wajib militer, Menhan, menandaskan, tidak ada wajib militer di Indonesia. Yang ada, adalah tentara cadangan. Rencananya, Indonesia akan merekrut sekitar 1.000 sampai 2.000 calon tentara cadangan. Mereka akan dilatih kemiliteran, dan menandatangani kontrak.

Penyiapan tentara cadangan ini, diperlukan untuk tugas-tugas saat negara membutuhkan tenaga mereka dalam penanganan bencana alam bukan perang. Inti kekuatan perang, tandas Menhan, yakni untuk mempertahankan kedaulatan negara, tetap berada di pundak TNI. Upacara peresmian Gedong Pusaka Padepokan Songgo Langit, ditandai penandatanganan prasasti oleh Menteri Pertahan, dan diteruskan dengan pengguntingan untaian bunga melati yang dipadu dengan daun rontal, oleh Raja Surakarta, Ingkang Sinuhun Susuhunan Paku Buwono (PB) Ke 13 Hangabei.

Berau Segera Miliki Skuadron Helikopter

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgyyNq6TDr2MtEUBBuGmDkNB9FTvRrU6pjrAe_SqBZBezwyL1v-b56NfOM1_yFc48GLEHgPo1qxxNbWAmmsxSzB2crZmCOpDo8d3etXUqEwxJKNANSCR1XdkoegKKw4UKo1DNNSSsHDra0/s1600/Helikopter-PT-Dirgantara-Indonesia.jpg

Realisasi rencana strategis Angkatan Darat di Kabupaten Berau untuk membangun satuan tempur Skuadron Heli terus berlanjut. Dalam kunjungan kerja pertamanya ke Bumi Batiwakkal, Danrem 091/ASN Kolonel Inf Nono Suharsono, Senin (21/10) kemarin menyebutkan bahwa sementara ini proses yang berlangsung adalah pembangunan pangkalan di Bandara Kalimarau.

“Itu memang bagian rencana strategis Angkatan Darat memperkuat wilayah perbatasan, makanya kita akan membangun skuadron heli ini, dengan demikian keamanan perbatasan bisa betul-betul terjaga,” ungkapnya ditemui usai paparan di hadapan jajaran Kodim 0902/TRD kemarin.

Meski tidak menjelaskan target realisasi masuknya perangkat dan personel, Danrem menyebutkan penyiapan pangkalan adalah persiapan yang utama.

“Begitu nanti pangkalannya selesai dengan perangkatnya, maka personelnya akan segera diisi,” lanjutnya.

Untuk tahap pertama, sesuai rencana akan ditempatkan empat personel Penerbangan Angkatan Darat (Penerbad) di pangkalan ini. Secara bertahap, penambahan personel akan terus dilakukan dibarengi dengan pemenuhan fasilitas lain, termasuk pengadaan jenis pesawat lain yang dibutuhkan. Karena itu, dirinya berharap dukungan dari masyarakat Berau, termasuk Pemkab.

“Agar nantinya TNI bisa bekerja lebih baik dalam menjalankan tugas pokok serta menunjang kegiatan pemerintah daerah,” tandasnya. Terpisah, Dandim 0902/TRD Letkol Hendri Sembiring menyebutkan bahwa rencana tersebut akan direalisasikan akhir tahun ini. Beberapa unit helikopter akan parkir di eks terminal lama Bandara Kalimarau.

“Ya kemungkinan akhir tahun ini rencananya helikopter sudah parkir di Berau, itu informasi terakhir,” ujarnya.

Setelah ada kesepakatan dengan Ditjen Perhubungan Udara (Dithubud)," lanjut Dandim.

Setelah itu, apabila tidak ada kendala, maka keseluruhan terminal lama akan digunakan. Sejauh ini, disebutnya belum ada masalah apapun. “Kalau ada kesepakatan, pastinya semua akan dipakai karena nantinya kita akan memanjangkan apron yang ada, membangun hanggar heli, dan bangunan maintenance juga termasuk markas, saya rasa nggak ada masalah ketika bertemu dengan menteri saat peresmian hanya tinggal MoU saja,” jelasnya.

Untuk markas dan mes personel, diungkapkannya akan dibangun 2014 mendatang. Sekaligus keperluan lainnya. Sedangkan helkopter serbu yang akan didatangkan akhir tahun ini hanya empat unit dari total keseluruhan yang direncanakan sebanyak 32 helikopter, untuk empat flight.

“Ini bakal menjadi markas skuadron pertama di Kaltim, nantinya dari empat flight, ada dua flight saja yang di Berau, yang dua berada di Sulawesi dan Kalimantan Barat. Berau nanti akan menjadi sentralnya, tujuannya jelas untuk mempermudah pelayanan, termasuk dukungan wilayah perbatasan,” tandasnya.

Peristiwa: Habibie Sebut Tentara Prabowo Bisa Bikin Indonesia Kayak Mesir

http://sociopolitica.files.wordpress.com/2012/05/pengunduran-diri-soeharto-reuters1.jpg

Mantan Presiden RI, BJ Habibie kembali menceritakan lagi alasan pencopotan Prabowo dari jabatan Pangkostrad. Pada 22 Mei 1998, tepat sehari setelah Soeharto lengser, gejolak politik dan ekonomi sama sekali tidak terkendali. Habibie dituntut untuk segera menyelesaikan permasalahan tersebut, salah satunya dengan membentuk kabinet baru. Berbagai masukan datang silih berganti termasuk dari Pangkostrad, yang saat itu dijabat Prabowo.

"Dia (Prabowo) datang malam ngopi-ngopi. Saya dengarkan pendapatnya saya laksanakan menurut saya," ujar Habibie. Beberapa saat sebelum diumumkannya kabinet, panglima ABRI Jenderal Wiranto melaporkan pada Habibie ada pergerakan yang mengkhawatirkan.

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgH2TEJm1oQFukTyX1InoWYPHSnjOYzyLDcM8mhcEcY-LjBef8H26RrjBLSSz6ntfR__PNsuVOyO4i2pNdgEbb_4YxBGA1YjLzby0oGJzjCZ-2O8QfKBtdhU5tM568DlrqdJwsZ-lAza2Wv/s1600/wiranto.jpg

"Ada Wiranto dia bilang pasukan Kostrad masuk ke Jakarta, pesawat sudah masuk ke bandara. Perintahkan semua kembali ke pangkalan. Kalau mereka tidak kembali ke pangkalan kita bisa kayak di Mesir, Myanmar, seperti sekarang," terang Habibie.

http://penakisemar.files.wordpress.com/2009/02/prabowo.jpg

Lantas, Habibie memerintah Wiranto untuk mencopot Pangkostrad, Prabowo. Kemudian meminta waktu untuk mengangkat Pangkostrad baru sebelum matahari terbenam. Wiranto pun berkali-kali mengingatkan Habibie untuk segera mengangkat Pangkostrad yang baru. Akhirnya, Habibie merelakan siapapun diangkat Wiranto asal pengangkatan dilakukan sebelum matahari terbenam.

http://i20.photobucket.com/albums/b220/yuniarpw/LetjenJohnyLumintang.jpg

"Diangkatlah Johny Lumintang sebelum matahari terbenam. Bukan Chaniago, setelahnya baru. Saya enggak kenal itu siapa dia," lanjut Habibie.

Pengangkatan yang terburu-buru ini diputuskan Habibie untuk menghindari ekskalasi negara yang lebih tinggi. Padahal niatan semula Wiranto menyerahkan jabatan Pangkostrad tersebut ke tangan Djamri Chaniago. Namun saat itu, Dajmri sendiri tengah berada di Bandung. Dikhawatirkan tidak terkejar maka Wiranto terpaksa mengangkat siapa pun di lingkungan terdekat istana.

"Kalau saya umumkan jam 12 malam, dalam satu jam apapun bisa terjadi. Waktu dilaporkan saya tidak dibenarkan untuk mengambil resiko," tutup Habibie.

Perubahan Pangkostradpun terjadi setelah 17 jam, jabatan Pangkostard diserahkan kepada Pangdam III Siliwangi Mayjen Siliwangi Djamari Chaniago dari Johny Lumintang.