Senin, 14 Oktober 2013

Navy Seal 6 - Tim “Super Elit” Amerika yang Misterius

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEidOKPs4OwC_NqdKJrgl7g0rp1F1cIPJLwMVST3xfAANK0pkgHA-w7igb51aID3lFnxx51CMe0VJtr4CqxmvicMpqVCMjPPjE7NlzRVbvRp-Yjo-NMmnMKXpZ4We1vYL9eFoKzwCMaZglxa/s1600/DEVGRU+%5BSEAL+Team+6%5D+%5BEmblem%5D%5B1.5%5D.png

Seal Team 6 (ST 6) saat ini menjadi buah bibir masyarakat dunia. Tim “Super Elit” Amerika itu berhasil menewaskan Osama Bin Laden dalam suatu operasi militer yang sangat rahasia. ST6 adalah pasukan khusus Amerika terbaik yang misterius. Tim elit ini keberadaannya secara teknis tidak diakui, tetapi berhasil melakukan berbagai operasi militer rahasia yang besar di dunia Internasional.

Pembentukan ST 6 dengan tingkat kerahasiaan sangat tinggi ini diawali dari kegagalan penyelamatan sandera AS di Iran tahun 1980. Kegagalan misi penyelematan yang memalukan militer Amerika itu, akhirnya mendorong pembentukan pasukan elit antiteroris yang beroperasi dengan cepat dan sangat rahasia.
Tim ini mempunyai spesifikasi yang sangat dihandalkan, sehingga tak seorangpun anggota militer Amerika dapat masuk ketim ini dengan mudah. Anggotanyapun terdiri dari pasukan elit angkatan laut AS (Navy) SEAL yang terhebat dan terpilih. SEAL sendiri merupakan kependekan dari Sea, Air and Land, pasukan khusus yang beroperasi di darat, laut maupun udara. Melihat kualifikasi tersebut sangatlah pantas kalau ST 6 disebut pasukan khusus “Super Elit” Amerika.

http://elitedaily.com/wp-content/uploads/2013/04/zero-dark-30-seal-team-6_elitedaily-485x323.jpg

Operasi dari pasukan ini hampir selalu dirahasiakan. Mereka berada di luar protokol militer, terlibat dalam operasi militer tingkat tinggi dan seringkali berada di atas hukum internasional. Catatan dan rekaman operasi dari pasukan ini jarang disimpan dalam sebuah file. Seperti cerita James Bond, otoritas Amerika dapat menyangkal keberadaan dan keterlibatan pasukan ini. Kerahasiaan yang tinggi ini membuat tim ini semakin misterius sehingga daftar anggota ST6 pun tidak pernah diketahui. Namun beberapa pihak memastikan bahwa CIA telah banyak merekrut anggota untuk tim operasi khusus ini. Maka tak mengherankan mereka dilibatkan dalam misi CIA.

ST 6 biasanya beroperasi militer khusus di daerah maritim, seperti menyelamatkan kapal yang dibajak, kilang minyak, atau wilayah darat yang dekat dengan daerah perairan seperti sungai. Meski lokasi penyergapan Osama berada di daratan, tetap saja ST 6 yang menanganinya. Sampai saat inipun keberadaan Angkatan Laut SEAL Team 6 disangkal oleh pihak berwenang di Amerika.

Peluru Es, Mematikan Tanpa Terdeteksi

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj_Q5CfzxtHG-s1k58JdVd5jRZCjwWcbarnVQju8gp1ZAyhs7CTs24cK0sSeosR6VCxlNy1TJdfE8hnLtGz7jZ8cpuZnIUyIWs8KfjnJzsMp5qInOvOBqDis1oVDOMt_J5uALcIi67IYlTg/s1600/1.jpg

Kenapa peluru dibuat dari es?. Pertanyaan ini muncul begitu kita mendengar "Peluru Es". Sesuai dengan fungsi peluru, idenya adalah untuk membunuh, tetapi dengan desain yang sedemikian rupa bisa membuat siapa yang menembakkan peluru tersebut tidak akan terlacak (tidak meninggalkan jejak). Mungkin di Film-film box office sudah pernah kita melihatnya. "Peluru es" (terbuat dari es kering) dijodohkan dengan senjata yang menembakkan proyektil ke tubuh korban.

Namun, apakah mungkin peluru jenis ini bisa diibuat??

Membentuk sepotong es kering menjadi berbentuk peluru memang sangat memungkinkan, namun "peluru" akan hancur atau pecah ketika dipanasi (peluru diledakan dalam senapan). Ini masih menjadi PR bagi para ilmuwan senjata dunia.

Meskipun demikian, ada material lain yang mungkin bisa digunakan sebagai bahan pengganti es kering, bahan tersebut adalah Galium. Gallium adalah Zat padat, tapi itu bukan logam yang sangat baik, agak rapuh. Jadi tidak tahu apakah peluru bisa dibuat dengan bahan Galium, tapi yang pasti lebih tahan lama dibandingkan es kering.

 http://www.redferret.net/wp-content/uploads/2011/11/2_25_13.jpg

Galium meleleh tepat di atas suhu ruangan (apalagi suhu badan), sehingga peluru akan meleleh dalam tubuh sebelum tubuh dimasukkan pendingin. Benjolan dari galium dapat direcover, tapi jelas tidak akan mempertahankan tanda-tanda identifikasi.

Kesimpulannya : suatu saat nanti mungkin dalam waktu dekat para engineer senjata akan mengembangkan peluru yang tak terdeteksi ini, kita tunggu saja perkembangannya; mungkin saja memakai Dry Ice (CO2 padat) atau gallium atau bahkan akan menemukan material lain yang lebih baik lagi.

CASSPIR Kendaraan Anti Bom Milik Gultor Kopassus

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjWGOt5sfesJ6gCEk7HGbNOBnOnDpwKhynjUWlpuBpYHl4z3LssK1zORpfJvAqBnI2V7H0kxFbwC03TOpxfApJmiptbCuk_hAunpt6aGiCfvusTYl18al5v3nyhtJbJbG6rxpq4msImp-8/s1600/Casspir_Kakskus.JPG



Tongkrongan dan desainnya rada seram, desain body pun cenderung bersudut tegak dengan lambung berbentuk huruf V. Inilah Caspir, kendaraan angkut pasukan penanggulangan teror (Gultor) satuan anti teror Kopassus.

Inilah salah satu kendaraan angkut pasukan milik Kopassus yang khusus didatangkan untuk memberikan perlindungan maksimum hantaman ranjau. Kendaraan lapis baja ini dapat menahan ranjau. Bagian samping Casspir dirancang mampu menahan ledakan bom setara dengan 14 kilogram TNT. Dan bagian bawah mampu menahan bom seberat 21 kilogram. Casspir juga dapat meredam hantaman peluru kaliber 5,56 milimeter dan 7,62 milimeter. Kabinnya berdaya muat 12 personel bersenjata lengkap. Untuk mempermudah mobilitas, pintu dioperasikan dengan tenaga angin.

Untuk mendukung mobilitasnya, kendaraan ini menggunakan axle yang sama seperti Unimog. Konstruksinya berupa single reduction hypoid drive axle dengan diff lock AL 3/2,5 yang sudah teruji kehandalannya merambah medan berat off-road. Untuk engine powernya, kendaraan ini menggunakan Diesel 6 silinder 4 valve type OM352A buatan Mercedes-Benz yang juga sama persis seperti yang digunakan Unimog. Guna menambah performa engine juga dilengkapi dengan turbo charger.

Caspir pertama kali dikembangkan oleh Afrika Selatan saat pecah perang saudara, kendaraan ini dibuat guna mencegah personelnya terkena hantaman ranjau yang banyak tersebar di wilayah konflik bersenjata. Hingga saat ini sudah ada 2000 unit Casspire yang operasional dibeberapa negara, termasuk Indonesia. Ruang kabin dirancang untuk mampu mengangkut 12 personel bersenjata lengkap. Selain mampu menahan ledakan ranjau, kendaraan ini juga mampu menahan hantaman peluru kaliber 5,56mm dan 7,62.

Untuk mempermudah mobilitas personil keluar masuk kendaraan, pintu dioperasikan secara pneumatic (bantuan tenaga angin). Selain itu persenjataan yang mampu diangkutnya juga sangat fleksibel, jenisnya mampu disesuaikan dengan keinginan penggunanya.

Saat ini hanya TNI AD dari satuan khusus anti teror Kopassus yang menggunakan kendaraan anti ranjau buatan Afrika Selatan ini, diharapkan kedepannya bakal ada tambahan untuk satuan-satuan TNI lainnya.

7 Proyek Rahasia CIA

http://fc01.deviantart.net/fs43/f/2009/083/9/8/CIA_Logo_Black_by_gandiusz.jpg

Sudah jadi pengetahuan umum, Pemerintah Amerika Serikat, lewat militer dan CIA, punya banyak proyek rahasia, yang bahkan tak diketahui publiknya sendiri. Menjadi subyek teori konspirasi. Dokumen-dokumen yang belakangan terungkap ke publik mengungkap keberadaan sejumlah proyek itu, dari yang dirasa lucu, hingga yang berakibat mengerikan. Dari proyek rahasia Angkatan Udara AS membuat piring terbang supersonik hingga penelitia era Perang Dunia II yang menghasilkan senjata pemusnah massal bom atom.

Berikut 7 proyek rahasia militer AS atau CIA yang terkuak ke publik :

1. Proyek Manhattan

http://s1.e-monsite.com/2009/02/05/08/498010manhattan-20seal-jpg.jpg

Proyek yang berujung pada kematian ratusan ribu orang. Dimulai diam-diam pada tahun 1939, Proyek Manhattan, menghasilkan bom atom pertama di muka Bumi. Riset dipimpin fisikawan Amerika Julius Robert Oppenheimer, kendali proyek secara keseluruhan ada di tangan Mayor Jenderal Leslie Groves dari US Army Corps of Engineers.

Meski melibatkan 30 tempat riset dan produksi yang berbeda, Proyek Manhattan sebagian besar proyeknya dilaksanakan di tiga tempat rahasia: Hanford di Washington, Los Alamos di New Mexico, dan Oak Ridge di Tennesse yang lokasinya dirahasiakan sampai akhir Perang Dunia II.

Proyek Manhattan menghasilkan rancangan, produksi, dan peledakan dari tiga bom nuklir pada 1945. Yang pertama, menggunakan plutonium dibuat di Hanford, dites pada 16 Juli di Situs Trinity, tes nuklir pertama dunia, dekat Alamogordo, New Mexico. Ledakan menciptakan awan cendawan (jamur) yang membentang selebar 12.200 meter. Kekuatannya setara dengan 15 ribu TNT.

Sebulan kemudian Jepang jadi lokasi uji coba. Bom uranium disebut Little Boy diledakan pada 6 Agustus di kota Hiroshima, Jepang. Yang ketiga, bom plutonium disebut Fat Man, diledakan pada 9 Agustus di atas kota Nagasaki. Sebuah tragedi di akhir Perang Dunia II yang merenggut ratusan ribu nyawa. Dua bom di Jepang adalah satu-satunya senjata nuklir, sampai saat ini, yang digunakan dalam perang.

http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/5/54/Atomic_bombing_of_Japan.jpg

Hari ketika bom atom meledak, Oppenheimer bersorak atas kesuksesan misinya. Namun beberapa bulan kemudian ia menyesal bukan main. Apalagi, Pemerintah AS menggunakan tragedi Hiroshima untuk mempercepat perlombaan senjata nuklir dan bukan untuk menciptakan perdamaian dunia.

Suatu hari ia bertemu Presiden Harry S. Truman di Gedung Putih dan berkata, "Pak Presiden, aku merasa tanganku berlumuran darah," kata dia, merujuk pada Tragedi Hiroshima-Nagasaki, seperti dimuat Daily Mail. Pernyataan yang membuat Truman marah dan menyebut Oppenheimer sebagai 'ilmuwan cengeng'. Pernyataan yang sama diucapkan Oppenheimer 20 tahun kemudian. "Saat ini aku menjadi Kematian. Penghancur dunia."

2. Operasi Paperclip

http://justsimplyinlove.files.wordpress.com/2012/12/operation-paper-clip.jpg

Pada September 1946, Presiden Harry Truman memberikan izin berlangsungnya sebuah program yang diberi nama Operasi Paperclip yang bertujuan 'mencuri' ilmuwan dari Nazi Jerman dan memindahkan mereka ke AS. Para pejabat dari Office of Strategic Services (cikal bakal CIA) merekrut ilmuwan- ilmuwan Jerman untuk membantu pembangunan di Negeri Paman Sam setelah perang sekaligus memastikan pengetahuan ilmiah yang berharga dan strategis tak jatuh ke tangan Uni Soviet, serta Jerman Barat dan Jerman Timur.

Kala itu, pencapaian teknologi Jerman mengejutkan para ilmuwan Sekutu yang ikut dengan pasukan invasi ke Jerman pada tahun 1945. Roket supersonik, gas syaraf, pesawat terbang jet, rudal jelajah, teknologi stealth dan bahan lapis baja yang lebih keras adalah beberapa teknologi terobosan yang dikembangkan di dalam laboratorium dan pabrik Nazi, bahkan saat Jerman hampir kalah perang.

http://www.michaelsheiser.com/roswel2.gif

Amerika Serikat dan Uni Soviet-lah, pada awal-awal Perang Dingin, yang bersaing dan berpacu dengan waktu untuk menemukan rahasia ilmiah Hitler yang belum terungkap. Pada Mei 1945, pasukan legiun Stalin berhasil menguasai beberapa laboratorium penelitian atom di Institut Kaiser Wilhelm yang terkenal di pinggiran Berlin. Ini memberi mereka teknologi yang kemudian digunakan untuk membangun gudang senjata nuklir Soviet.

Sementara, Salah satu ilmuwan yang direkrut adalah ahli roket, Wernher von Braun, yang menjadi otak misi Apollo Badan Antariksa Amerika Serikat (NASA). Dia mestinya tak masuk kriteria karena keterkaitannya dengan Nazi. Von Braun adalah anggota berbagai organisasi Nazi dan memegang jabatan di pasukan khusus Nazi, SS.

Tidak lama kemudian Mayor Jenderal Hugh Knerr, wakil panglima pada Angkatan Udara AS di Eropa menulis: "Pendudukan lembaga ilmiah dan industri Jerman mengungkapkan kenyataan yang mengejutkan bahwa kami sangat terbelakang dalam banyak lapangan penelitian," kutipan dari BBC. "Kalau kami tidak meraih kesempatan ini untuk menguasai alat dan otak yang mengembangkan teknologi itu dan mempekerjakan mereka, kami akan tetap tertinggal bertahun-tahun."

3. Proyek Grudge

http://www.nicap.org/images/grudge.jpg

Sementara Area 51 tak secara khusus ditujukan untuk meneliti makhluk ekstrateresterial, Angkatan Udara AS diam-diam menyelidiki eksistensi UFO. Proyek Grudge, adalah program jangka pendek yang diluncurkan pada 1949 untuk menyelidiki benda terbang aneh, seperti piring terbang. Misi ini melanjutkan program sebelumnya yang dinamakan Proyek Sign yang melaporkan pada 1949 bahwa sebagian penampakan diduga UFO sejatinya adalah pesawat terbang yang tak ada data khusus untuk menentukan asal usulnya.

Kritik terhadap Project Grudge, bahwa program tersebut semata-mata ditetapkan untuk menghilangkan prasangka laporan UFO untuk menenangkan masyarakat dan hanya sedikit penelitian aktual yang dilakukan.

http://media.nara.gov/Public_Vaults/09475_2005_001_a.jpg

Sebaliknya, banyak pula yang berkata bahwa pemerintah pernah menutup-nutupi proyek ini dari pantauan masyarakat umum, seperti pada awal kasus kecelakaan di Roswell, New Mexico. Pada bulan Juli 1947, pejabat militer mengadakan siaran pers bahwa reruntuhan telah ditemukan dari pesawat luar angkasa asing yang jatuh, namun kemudian menarik kembali pernyataan mereka keesokan harinya.

Dalam bukunya, Edward J. Ruppelt, Kapten Angkatan Udara sekaligus direktur proyek menulis, "Tak butuh banyak waktu saat mempelajari dokumen UFO lama, untuk melihat bahwa prosedur standar intelijen tidak diikuti dalam Proyek Grudge. Segala sesuatu yang dievaluasi dengan premis bahwa UFO sejatinya tak ada. Apapun yang Anda lihat atau dengar, jangan percaya."

Setelah bubar, Proyek Grudge bermetamorfosa menjadi "Blue Book Project" yang pada tahun 1969 resmi diakhiri oleh pemerintah Amerika Serikat.

4. Area 51

 http://moonconspiracy.files.wordpress.com/2011/09/area_51_satellige_image_july_03.jpg
Seperti halnya Segitiga Bermuda, Area 51 adalah salah satu tempat paling misterius di muka Bumi. Banyak teori konspirasi beredar soal lokasi pangkalan militer rahasia AS di Nevada itu. Ada yang menduga area 51 adalah lokasi perakitan UFO yang jatuh, tempat penelitian alien yang tertangkap. Ada juga yang mengira lokasi itu adalah tempat pengujian senjata rahasia AS, termasuk senjata pengendali cuaca, juga penelitian mesin penjelajah waktu. Bahkan, ada yang menduga area 51 adalah markas organisasi rahasia, Majestic 12, yang bercita-cita mendirikan pemerintahan tunggal di dunia.

Pada Juli 2013, dokumen CIA yang status kerahasiaannya dicabut, mengakui keberadaan Area 51 untuk pertama kalinya. Dalam dokumen disebut, situs rahasia tersebut digunakan untuk menguji berbagai pesawat mata-mata, termasuk U-2 -- pesawat pengintai terkenal. Lokasi terpencil di gurun yang mengelilingi Danau Groom dipilih karena berdekatan dengan fasilitas pengujian nuklir. "U-2 sangat rahasia," kata jurnalis pertahanan Inggris, Chris Pocock, dan penulis sejarah program pengembangan pesawat U-2 tersebut, kepada BBC. "Mereka mencoba untuk menyembunyikan semua hal tentang itu."

Pesawat U-2 yang dibuat untuk memata-matai Uni Soviet dimasa perang dingin, masih diterbangkan oleh Angkatan Udara AS hingga saat ini. Dokumen ini mencatat bahwa pengujian pesawat U-2 pada 1950 --dengan ketinggian yang jauh lebih tinggi daripada pesawat komersial -- menyulut "peningkatan yang signifikan terhadap laporan benda terbang yang tak dikenal (UFO)".

"Pada saat itu, tidak ada yang percaya penerbangan berawak bisa terbang di atas 60.000 kaki (seperti U-2), sehingga tidak ada yang menyangka akan melihat sebuah benda yang begitu tinggi di langit," catatan penulis Gregory Pedlow dan Donald Welzenbach.

5. Proyek MK-ULTRA

http://taboodada.files.wordpress.com/2012/09/microchip-implant-on-the-brain.jpg
Pada tahun 1950-an, CIA meluncurkan program superrahasia, MKULTRA. Tujuannya mencari obat atau teknik yang bisa digunakan untuk mengendalikan pikiran manusia. Lebih dari dua dekade selanjutnya, lembaga intelijen itu menggunakan halusinasi, kondisi kurang tidur ekstrem, dan alat kejut listrik sebagai upaya pencucian otak sempurna.

Ilmuwan CIA melakukan lebih dari 149 proyek riset sebagai bagian dari MKULTRA. Salah satunya, mereka mengetes efektivitas LSD dalam situasi sosial tertentu dengan cara, diam-diam membubuhkan obat di sebuah bar di New York atau San Francisco. Atau menawarkan heroin pada pecandu agar mereka bisa berhalusinasi.

Dihantui skandal Watergate, pada tahun 1973 Direktur CIA, Richard Helms memerintahkan dokumen yang terkait dengan proyek tersebut dimusnahkan. Namun, sejumlah dokumen berhasil lolos, pada 1977 atas nama UU Kebebasan Informasi, sebanyak 20.000 halaman dirilis.

6. Proyek Iceworm

http://origin-ars.els-cdn.com/content/image/1-s2.0-S0305748811001071-gr7.jpg

Pada tahun 1960-an, Angkatan Darat AS memulai sebuah misi rahasia untuk membangun serangkaian situs peluncuran rudal nuklir mobile di bawah lapisan es Greendland. Tujuannya, sebagai landasan rudal jarak menengah untuk menyerang sasaran di dalam Uni Soviet. Program tersebut diberi kode Project Iceworm, namun, untuk menguji kelayakannya, Angkatan Darat meluncurkan kedok proyek riset yang dinamakan "Camp Century" pada 1960.

Di bawah kedok ini, insinyur membangun jaringan bangunan bawah tanah dan terowongan, termasuk tempat tinggal, dapur, ruang rekreasi, rumah sakit, laboratorium, kamar pasokan, pusat komunikasi dan pembangkit listrik tenaga nuklir.

http://gombessa.tripod.com/sitebuildercontent/sitebuilderpictures/century16.jpg

Pangkalan, yang juga dirahasiakan dari pemerintah Denmark, beroperasi selama 7 tahun. Program itu akhirnya dibatalkan pada 1966, akibat geseran es yang menciptakan kondisi tak stabil. Hingga kini, sisa-sisa Proyek Iceworm terkubur di bawah lapisan es Kutub Utara.

7. Proyek 1794

http://asset3.cbsistatic.com/cnwk.1d/i/tim/2012/10/05/Avrocar_at_factory.jpg

Pada tahun 2012, Angkatan Udara AS mengungkap dokumen rahasia, termasuk catatan program rahasia pembuatan pesawat yang bentuknya meniru piring terbang. Program ambisius itu dinamakan Proyek 1794. Tujuannya,membuat piring terbang yang kuat dan dapat berfungsi untuk melakukan patroli udara. Sekaligus untuk menembak jatuh pesawat pembom Uni Soviet.

Dalam memo tahun 1956 terungkap, pesawat ditargetkan bisa melaju dengan kecepatan maksimal antara Mach 3 dan Mach 4, melayang di ketinggian 100.000 kaki atau 30.000 meter, dan daya jangkaunya maksimal 1.000 mil laut.

http://j-times.ru/wp-content/uploads/2012/10/Project-1794-10.jpg

Target lain, piring terbang itu bisa terbang di lapisan stratosfer, dengan kecepatan 2.600 mil per jam, kemampuan untuk take-off dan mendarat secara vertikal, dan dikontrol dan distabilkan dengan pendorong jet. Saking cepatnya, perjalanan New York - Miami cukup ditempuh 24 menit.

Lalu bagaimana nasib proyek ini?
Diketahui, para insinyur telah melakukan tahap awal, lalu membangun desain prototipe. Namun pada akhirnya usaha mereka pupus. Proyek ini ditakdirkan gagal, meski para ilmuwan yang terlibat yakin, mereka di jalur yang benar. Uji coba menunjukkan, desain piring terbang, dari kaca mata aerodinamis, tak stabil dan tak terkendali dalam kecepatan tinggi.

Kendala lainnya adalah soal pembiayaan, untuk meneruskan pembangunan prototipe tersebut membutuhkan uang sebanyak US$3,1 juta atau sekitar US$26,6 miliar jika dibandingkan dengan nilai uang saat ini. Sungguh jumlah yang luar biasa untuk proyek yang belum dipastikan bakal berhasil.

Helm Pilot Pesawat Tempur AS Dibuat Oleh Perusahaan Israel

http://www.aviationnews.eu/blog/wp-content/uploads/2011/02/un-Elbit-Systems-ColorAnvis-HUD-DAY.jpg

Sebuah perusahaan Israel telah dipilih untuk mengambil bagian dalam pembuatan helm berteknologi tinggi yang akan digunakan bagi para pilot pesawat tempur Amerika Serikat F-35, kata Menteri Pertahanan Israel Moshe Yaalon. Ia mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa Elbit Systems dan mitranya dari AS, Rockwell Collins, telah dipilih oleh Pentagon dan produsen F-35 Lockheed Martin untuk memasok helm-helm tersebut bagi generasi baru Joint Strike Fighter.

Joint Strike Fighter adalah pesawat tempur berteknologi tinggi yang dibuat untuk menjadi tulang punggung kekuatan udara Amerika di masa depan. "Saya sampaikan selamat kepada Elbit Systems yang menjadi mitra dalam proyek unggulan global ini untuk memproduksi pesawat tempur paling canggih di dunia ini," kata Yaalon. Elbit Systems membuat desain helm bagi para pilot pesawat tempur.

Yaalon mengatakan bahwa Industri Militer Israel telah menjadi bagian dari proyek F-35. Perusahaan milik pemerintah Israel itu merupakan produsen bagian-bagian pesawat. "Terpilihnya Elbit Systems untuk memproduksi helm-helm pilot merupakan bentuk kepercayaan terhadap industri pertahanan Israel dan rakyat Israel," tambahnya.

Surat kabar harian Yediot Ahanarot mengatakan Israel sejauh ini telah memesan 19 pesawat tersebut dan berniat membeli lebih banyak. "Helm baru, yang akan diproduksi di Amerika Serikat itu, bisa menyimpan data penerbang serta data tentang sistem persenjataan dan intelijen di depan mata pilot," katanya. Surat kabar itu menambahkan bahwa helm baru akan diserahkan sebagai standar bersama setiap pesawat F-35 yang dibeli di seluruh dunia mulai tahun 2016.

"Helm ini memungkin pilot melihat gambar-gambar dari kamera di pesawat, termasuk hidung pesawat. Helm juga memungkinkan pilot untuk melihat secara `tembus pandang` bagian depan pesawat dan sangat membantu dalam pertempuran dan menyasar target-target di daratan," tulis koran tersebut. "Di tengah rencana Angkatan Udara untuk menonaktifkan armada pesawat tempurnya yang sudah menua, F-15 dan F-16, F-35 akan terus memastikan daya saing global negara tersebut," kata situs Lockheed Martin.