Rabu, 02 Oktober 2013

Helikopter Bell 412 EP Ditempatkan Diwilayah Perbatasan Malaysia

http://jakartagreater.com/wp-content/uploads/2013/10/bell-412-ep.jpg

Kodam VI Mulawarman mengatakan Helikopter Bell 412 EP ini akan ditempatkan di wilayah perbatasan, untuk memantau kondisi wilayah perbatasan melalui foto udara.

Pangdam VI Mulawarman, Mayjen TNI Dicky Wainal Usman memperkenalkan helikopter tersebut di halaman Makodam VI Mulawarman. Menurutnya helikopter ini terbilang canggih karena dilengkapi radar udara dan juga dapat melakukan foto udara baik siang maupun malam. Dengan hadirnya Bell 412 EP, diharapkan patok-patok di wilayah perbatasan dapat dipantau dan dibenahi anggota TNI, pada setiap saat.

Helikopter M-I 17 TNI AD yang ada di Kodam VI Mulawarman, belum memiliki kecanggihan seperti helikopter baru Bell 412 EP. Dengan adanya helikopter Bell 412 EP, pemantauan kondisi di perbatasan dapat dipermudah.

Keunggulan Pesawat Patroli TNI AL Buatan Indonesia

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhcvSN0KNVFO7j9ucoV-GMqiGzGWHEL_Mq95gc404cZDoNjYYOTjsMEIPaxnGjl9M6jjsuwV7jwB0GAfBrvZE3cZ7bEE1Y2MqAjqfsQG9s4k6Zp-JjI5wRYIC0dCd1pcIpgp2DL4bDD23Re/s640/CN-235-220.jpg

Kementerian Pertahanan secara resmi menerima pesawat CN235 dari PT Dirgantara Indonesia (Persero) di Bandara International Husein Sastranegara, Jalan Padjadjaran, Bandung, Jawa Barat, Rabu (2/10/2013). Pesawat ini merupakan yang pertama dari tiga pesawat pesanan Kementerian Pertahanan (Kemenhan) yang kontrak jual belinya disepakati pada Desember 2009 lalu.

Penyerahan pesawat Patroli Maritim (Patmar) kepada Kementerian Pertahanan ini ditandai dengan penandatanganan dokumen serah terima pesawat oleh Direktur PT DI Budi Santoso dan dari pihak Kemenhan, antara lain Kabaranahan Kemenhan RI Laksamana Muda TNI Rachmad Lubis, Aslog Panglima TNI Mayor Jenderal TNI Joko Sriwidodo, Aslog Kasal Laksamana Muda TNI Sru Handayanto, Danpuspenerbal Laksamana TNI I Nyoman Nesa, disaksikan oleh Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro, dan Kepala Staf Angkatan Laut Laksamana TNI Marsetio.

"Pesawat CN235 Patmar kita serahkan kepada Kemenhan untuk dioperasikan oleh TNI Angkatan Laut. Pesawat ini merupakan kali pertama yang akan dioperasikan TNI AL untuk mengawasi dan melindungi laut Indonesia. Sebelumnya TNI AL mengoperasikan sejumlah pesawat, salah satunya NC212 Patmar produksi PT DI," ucap Budi Santoso kepada wartawan di Lapangan PT DI, Bandara International Husein Sastranegara, Rabu (2/10/2013).

Menurutnya, CN235 merupakan pesawat patroli kelas medium yang sangat cocok untuk patroli maritim. Pesawat ini ditenagai sepasang mesin CT7-9C, yang tiap-tiapnya berkekuatan 1.750 tenaga kuda. CN235 tersebut dilengkapi komponen-komponen yang sangat canggih, antara lain Search Radar, Flir, IFF Transponder, Tactical Navigation, Tactical Computer System, dan Bubble Windows. "Pesawat ini sudah menerapkan teknologi aerodinamika terbaru dengan memasang unit wing let kiri dan kanan ujung luar sayap yang berfungsi untuk meningkatkan stabilitas dan kemantapan saat terbang di udara," ujarnya.

Budi menyampaikan ucapan terima kasih kepada jajaran TNI AU, AL, dan AD, yang terus memberikan dukungan dan kepercayaan penuh kepada PT DI atas produk-produk unggulannya. "Kami ucapkan terima kasih atas kepercayaannya. Kami akan terus bekerja keras untuk menghasilkan produk-produk yang lebih berkualitas. Kami berharap agar PT DI tak henti diberi kepercayaan untuk menciptakan pesawat yang lebih mantap lagi," harapnya.

Budi juga berharap, pesawat ini dapat memberi dukungan penuh dan mempermudah TNI AL dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya di lautan Indonesia. "Mudah-mudahan, pesawat CN235 Patmar ini mendukung TNI AL dalam mengatasi semua tantangan di laut," pungkasnya. Sementara itu, Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro menyampaikan apresiasi atas hadirnya pesawat CN235 Patmar TNI AL. "Mudah-mudahan pesawat ini bisa mendukung tugas TNI AL," harapnya.

Resimen Tjakrabirawa, Pasukan Elite Pengawal Soekarno

http://www.memobee.com/images.php?param=q5iy71dG%2FKBrq%2F0Mj0IWtEIIXeNVIRqSLDVwgc5ClhuCmeBN4Jqou%2FnydL40W41nSdpBV%2BC1SiuxzfkIteocp9jIf3BZgwgEN4NVphWb03bY186OzaZI1okxuV2Cph84d41X%2FDgETTN5n9FduRMPMdxDXE7Wnvsp

Tahukah kamu untuk apa Tjakrabirawa diadakan?
Setialah kepada tugasmu!
Aku melimpahkan kepercayaan penuh kepadamu!

Presiden/Panglima Tertinggimu

Soekarno
Jakarta 5 Oktober 1962

Itulah pesan Presiden Soekarno kepada segenap anggota Resimen Tjakrabirawa. Pasukan elite yang baru dibentuk 6 Juni 1962. Tepat di hari ulang tahun Bung Karno ke-61. Tjakrabirawa dibentuk khusus untuk mengawal keselamatan Soekarno dan keluarganya. Personelnya dipilih dari pasukan terbaik empat angkatan. Angkatan Darat mengirimkan Batalyon Banteng Raiders, Angkatan Laut mengirim Korps Komando Operasi (KKO), Angkatan Udara mengirim Pasukan Gerak Tjepat (PGT) dan Polisi mengirim Resimen Pelopor.

Seluruh anggotanya wajib punya kemampuan terjun payung dan pernah memiliki pengalaman perang gerilya. Soekarno sendiri yang memilih nama Tjakrabirawa, dari senjata sakti milik Batara Kresna. Semboyannya 'Dirgayu Satyawira' berarti pasukan setia berumur panjang. Soekarno juga yang mendesain baju dan perlengkapan pasukan pengawalnya.

Pembentukan Tjakrabirawa dinilai perlu oleh menteri pertahanan saat itu Jenderal Nasution. Sebabnya percobaan pembunuhan pada Presiden Soekarno terus terjadi. Mulai dari serangan pesawat oleh Daniel Maukar, penggranatan di Makassar dan Cikini, hingga penembakan saat Salat Idul Adha di istana.

Awalnya Soekarno menolak. Dia merasa pengawalan Detasemen Kawal Pribadi (DKP) yang berkekuatan belasan polisi istimewa ini sudah cukup. Namun para pimpinan tentara berhasil mendesak Soekarno untuk membentuk sebuah pasukan elite pengawal presiden.

"Pada hari kelahiranku di tahun 1962, dibentuklah pasukan Tjakrabirawa. Satu pasukan khusus dengan kekuatan 3.000 orang yang berasal dari keempat angkatan bersenjata. Tugas pasukan Tjakrabirawa adalah melindungi presiden," kata Soekarno dalam biografinya yang ditulis Cindy Adams.

Menurut Soekarno , tugas Tjakrabirawa tak cuma mengawal. Ada juga yang menyediakan grup band dan menghibur dirinya. Mereka juga bertugas mencicipi makanan sebelum disantap oleh Soekarno. Diakuinya juga, Tjakrabirawa menjaganya rapat. Mereka selalu mengamankan gerak-gerik Soekarno. Awalnya Soekarno merasa kagok juga, tapi dia lalu terbiasa. "Satu-satunya yang yang tidak dapat dijaga oleh Tjakrabirawa adalah kesehatanku. Aku punya satu ginjal yang membatu," canda Soekarno .

Ajudan senior presiden, Kolonel Sabur menjadi komandan pertama Resimen Tjakrabirawa. Pangkatnya dinaikkan menjadi brigadir jenderal. Sementara Kolonel Maulwi Saelan menjadi wakilnya. Wakil Komandan Tjakrabirawa Kolonel (Purn) Maulwi Saelan yang kami temui menjelaskan Soekarno sangat dekat dengan para pengawalnya. Soekarno hapal dengan anggota Tjakrabirawa yang biasa bertugas di sampingnya.

"Bung Karno itu sangat egaliter. Saya pernah berdebat dengannya, sampai mukanya merah padam karena marah. Beliau lalu masuk kamar. Beberapa saat kemudian beliau panggil saya. Saya tegang, wah mau dipecat saya, pikir saya. Ternyata Bung Karno bilang, Saelan, kamu yang benar. Luar biasa beliau mau mengakui dirinya salah, padahal berdebat dengan bawahan," puji Saelan.

Sayang, tak seperti harapan Soekarno , Tjakrabirawa tak berumur panjang. Sebagian kecil pasukan elite ini kemudian terlibat penculikan para jenderal dalam peristiwa G30S. Tak semua terlibat, hanya sekitar 60 orang di bawah pimpinan Letkol Untung yang mengikuti aksi itu. Namun semua terkena imbasnya.

Umur resimen Tjakrabirawa hanya seumur jagung. Dibubarkan jenderal Soeharto di senjakala kekuasaan Soekarno yang makin meredup. Seperti kata pepatah, karena nila setitik hancur susu sebelanga. Usai pembubaran Tjakrabirawa, arah dan kisah sejarah Indonesia memulai babak baru. Mulai dari pembantaian para pelaku penculikan hingga orang-orang yang dianggap komunis. Babak baru sejarah Indonesia yang harus melalui stempel Orde Baru.

Taiwan Ingin Beli Kapal Selam AS

http://img.okeinfo.net//content/2013/10/02/413/875163/1lmBh9TtBK.jpg

Pemerintah Taiwan dikabarkan ingin membeli kapal selam dari Amerika Serikat (AS). Taiwan khawatir dengan perkembangan militer yang dimiliki China. “Perkembangan militer China sangat cepat dan mengancam keamanan Taiwan,” ujar Wakil Menteri Pertahanan Taiwan Yen Teh-Fa, seperti dikutip AFP, Rabu (2/10/2013).

Taiwan sebenarnya sudah memesan delapan kapal selam dari AS sejak 2001. Namun, proses pembuatan kapal selam tersebut dilaporkan berjalan lambat. AS merupakan sekutu utama yang dimiliki China. Negeri Paman Sam itu kerap melindungi Taiwan dari ancaman China.

Sebelumnya, Taiwan juga berupaya membeli kapal selam dari Jerman dan Spanyol. Kedua negara Eropa itu menolak tawaran Taiwan karena takut menyinggung perasaan China.