Selasa, 17 September 2013

Pesawat Tempur Turki Tembak Jatuh Helikopter Suriah

http://icdn.posta.com.tr/editor/HD/16/9/2013/fft2mm3441967.jpg

Turki menyatakan pesawat tempurnya telah menembak jatuh sebuah helikopter milik Suriah, Senin (16/9). Heli tersebut ditembak lantaran melintasi wilayah udara mereka. Wakil Perdana Menteri Turki, Bulent Arinc, mengatakan jet tempur mereka melepas tembakan setelah helikopter asing itu menjelajahi wilayah udara di dekat kota perbatasan Yayladagi sejauh dua kilometer.

"Sebelumnya kami telah memberi peringatakan berkali-kali," kata Arinc. Rekaman video amatir menunjukkan helikopter itu berubah menjadi bola api raksasa ketika jatuh di wilayah Suriah. Turki, yang merupakan penentang keras Presiden Suriah Bashar Al Assad, sebelumnya telah mendorong sebuah intervensi militer terhadap Suriah dan semakin frustrasi atas ketidakpastian sikap negara-negara Barat belakangan ini.

Suriah Benarkan Helikopter Militernya Ditembak Jatuh Turki

http://www.guncopter.com/images/gallery/mi-17-helicopter-hr.jpg

Pernyataan itu lebih lanjut menjelaskan langkah Turki tersebut dan menyebut pemerintah Perdana Menteri Tayyip Erdogan sedang mencoba meningkatkan ketegangan dengan langkah tersebut. Tentara Suriah mengkonfirmasi bahwa pesawat tempur Turki telah menembak jatuh sebuah helikopter militer Suriah. Selasa pagi, 17/09/13.

"Mengingat bahwa helikopter itu sedang dalam perjalanan kembali, dan itu bukan misi tempur, maka reaksi ketergesaan Turki adalah bukti maksud sebenarnya dari pemerintah Erdogan terhadap Suriah, yang menciptakan ketegangan dan meningkatkan situasi di perbatasan antara kedua negara," tambahnya.

Pernyataan itu juga mencatat, helikopter militer hilang saat dalam misi pengintaian untuk memantau infiltrasi teroris melalui perbatasan Turki. Pada hari Senin, Wakil Perdana Menteri Bulent Arinc kepada wartawan mengatakan, helikopter Suriah MI-17 jatuh di provinsi selatan Hatay setelah tersesat dua kilometer di wilayah udara Turki.

Arinc menjelaskan tidak ada informasi mengenai nasib awak karena helikopter itu jatuh di tanah Suriah. Penembakan itu terjadi hampir setahun setelah angkatan udara Suriah menembak jatuh sebuah pesawat perang Turki setelah memasuki wilayah udara Suriah. Pesawat jatuh di perairan Suriah dan dekat desa Um al-Touyour.

Menyusul insiden ini pada bulan Juni 2012, pemerintah Turki mengubah aturan militer dan terlibat aktif di Suriah. Sejak saat itu, setiap elemen militer yang mendekati perbatasan Turki dari Suriah akan dianggap sebagai ancaman.

India Sukses Uji Coba Tahap II, Misil Agni-V yang Bisa Menjangkau China

http://photo.outlookindia.com/images/gallery/20120419/Agni-V_20120419.jpg

India untuk kedua kalinya mencatat sukses dalam uji coba penembakan misil yang mampu membawa kepala nuklir. Misil ini bisa terbang dengan membawa hulu ledak nuklir yang bisa mengjangkau kota-kota besar di China seperti Shanghai dan Beijing.

Ravi Gupta, jurubicara Organisasi Pengembangan dan Riset Pertahanan India, sebagaimana dilaporkan Kantor Berita AP, Minggu (15/9/2013) melaporkan, uji coba misil Agni V nantinya akan dimasukkan dalam jajaran persenjataan India pada tahun 2014 atau 2015.

Misil ini bisa menjangkau jarak 5.000 kilometer dan uji coba yang sukses ini merupakan yang kedua setelah keberhasilan uji coba pada bulan April tahun lalu.

Keberhasilan misil yang bisa membawa hulu ledak nuklir ini memperlihatkan betapa India terus bertekad mengejar dominasi China dalam mengdominasi dan menjadi sebuah kekuatan militer di Asia.

China sejauh ini dilaporkan sudah mengungguli India dalam perlombaan misil. China juga memiliki kemapuan misil balistik antarbenua yang bisa mencapai wilayah apapun di India. Kedua negara sejauh ini pernah terlibat dalam pertikaian perebutan wilayah dan perbatasan di seputar Pegunungan Himalaya.

Israel Miliki 80 Rudal Nuklir

http://www.islamtimes.org/images/docs/000048/n00048517-b.jpg

Sebuah laporan menyebut Israel kini memiliki 80 rudal berhulu ledak nuklir. Pemerintah Israel selama ini menutupi kemampuan senjata nuklir yang dimilikinya. Laporan itu ditulis oleh dua pengamat senjata nuklir, Hans Kristensen dan Robert Norriss, di majalah Bulletin of Atomic Scietists. Kedua pengamat itu mengambil data dari dokumen milik Badan Intelijen Pertahanan Amerika Serikat (DIA).

DIA merupakan lembaga intelijen milik militer AS. Lembaga tersebut melaporkan hasil intelijennya kepada panglima militer AS. “Israel tidak pernah berterus terang tentang kemampuan senjata nuklirnya. Namun, dokumen DIA yang dibuat pada 1999 menunjukkan, Israel memiliki setidaknya 80 rudal berhulu ledak nuklir,” tulis Kristensen dan Norriss, seperti dilansir Bulletin of Atomic Scientists, Senin (16/9/2013).

“DIA memperkirakan jumlah rudal berhulu ledak nuklir milik Israel tidak akan banyak berubah hingga 2020,” lanjut mereka. Sikap tertutup Israel membuat Negara Zionis itu dengan mudah mengecam program nuklir negara lain. Perdana Menteri Israel Benyamin Netanyahu kerap mengutuk program nuklir milik Iran. Dia bahkan mengancam akan melakukan serangan jika Iran tidak menghentikan ambisi nuklirnya.

Sikap Netanyahu mendapat dukungan dari Amerika Serikat (AS). Presiden AS Barack Obama harus mengambil pelajaran dari isu senjata kimia Suriah. Pemerintah Suriah akhirnya bersedia memusnahkan senjata kimia yang dimilikinya di tengah ancaman serangan dari AS dan sekutunya.