Panasnya situasi politik di Mesir berimbas ke Warga Negara Indonesia (WNI) yang saat ini tinggal disana. Paling tidak hal itu dirasakan sejumlah mahasiswa Indonesia Selasa 22/8 kemarin.
Menurut informasi yang diterima Redaksi MuslimDaily, dari apartemen yang dijadikan Rumah Rakyat Keluarga Masyarakat Jawa Timur (Gamajatim), pada Selasa pagi setelah Subuh didatangi sejumlah pasukan Militer Mesir berjumlah lima sampai enam orang.
Tentara Mesir masuk ke apartemen ditemani penjaga gerbang dengan posisi siaga sambil membawa pistol genggam. Tentara kemudian memeriksa semua ruangan yang ada di Gamajatim, namun tidak sampai memeriksa buku, dokumen, isi komputer atau laptop. Setelah memastikan tidak ada yang dicurigai, tentara langsung keluar rumah. Peristiwa itu berlangsung selama sekitar beberapa menit saja.
Tidak hanya memeriksa apartemen WNI, tentara Mesir juga memeriksa rumah-rumah lain di samping apartemen. Atas pemeriksaan yang semakin ketat tersebut, WNI di Mesir berusaha saling mengingatkan dan menghimbau agar selalu waspada, selalu mengunci gerbang apartemen, agar tidak membukakan pintu untuk orang tidak dikenal, dan jangan tertipu petugas gadungan.
Sementara jika tiba-tiba dilakukan pemeriksaan mendadak (sweeping) dari militer, diharap tidak panik agar tidak menimbulkan kecurigaan. Selain itu agar tidak mengajak kawan Warga Negara Mesir menginap di apartemen WNI. Segera urus dokumen atau paspor yang sudah habis masa berlakunya. Dan terakhir agar tetap patuhi jam malam yang diterapkan militer.
Meski militer Mesir sudah mulai memeriksa tempat tinggal para WNI, namun upaya evakuasi belum begitu mendesak dilakukan, paling tidak itu yang dirasakan sejumlah mahasiswa.
Menurut informasi yang diterima Redaksi MuslimDaily, dari apartemen yang dijadikan Rumah Rakyat Keluarga Masyarakat Jawa Timur (Gamajatim), pada Selasa pagi setelah Subuh didatangi sejumlah pasukan Militer Mesir berjumlah lima sampai enam orang.
Tentara Mesir masuk ke apartemen ditemani penjaga gerbang dengan posisi siaga sambil membawa pistol genggam. Tentara kemudian memeriksa semua ruangan yang ada di Gamajatim, namun tidak sampai memeriksa buku, dokumen, isi komputer atau laptop. Setelah memastikan tidak ada yang dicurigai, tentara langsung keluar rumah. Peristiwa itu berlangsung selama sekitar beberapa menit saja.
Tidak hanya memeriksa apartemen WNI, tentara Mesir juga memeriksa rumah-rumah lain di samping apartemen. Atas pemeriksaan yang semakin ketat tersebut, WNI di Mesir berusaha saling mengingatkan dan menghimbau agar selalu waspada, selalu mengunci gerbang apartemen, agar tidak membukakan pintu untuk orang tidak dikenal, dan jangan tertipu petugas gadungan.
Sementara jika tiba-tiba dilakukan pemeriksaan mendadak (sweeping) dari militer, diharap tidak panik agar tidak menimbulkan kecurigaan. Selain itu agar tidak mengajak kawan Warga Negara Mesir menginap di apartemen WNI. Segera urus dokumen atau paspor yang sudah habis masa berlakunya. Dan terakhir agar tetap patuhi jam malam yang diterapkan militer.
Meski militer Mesir sudah mulai memeriksa tempat tinggal para WNI, namun upaya evakuasi belum begitu mendesak dilakukan, paling tidak itu yang dirasakan sejumlah mahasiswa.