Ketua Fraksi PKS DPR Hidayat Nur Wahid angkat bicara soal kekerasan militer Mesir terhadap massa pendukung Presiden terguling Mohammed Morsi, yang berasal dari Partai Ikhwanul Muslimin. Hidayat meminta militer Mesir untuk belajar dari militer Indonesia dalam masa krisis politik seperti sekarang ini. Agar pembantaian terhadap masyarakat tidak terus terjadi.
"Saya setuju dengan pernyataan Pak Wiranto, mestinya militer mesir belajar dari militer indonesia," kata Hidayat saat ditemui di kawasan Bundaran Hotel Indonesia, Senin (19/8/2013).
Menurut politisi senior PKS itu, Indonesia harus segera menjalin komunikasi. Terlebih, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono sendiri merupakan mantan militer. Sehingga berpeluang besar untuk berbicara dengan militer Mesir.
"Beliau bisa berkomunikasi lebih efektif bahwa militer tetap bisa berperan dalam dunia demokratisasi. Tapi tidak dengan cara itu. Main tembak dan menghancurkan demokratisasi," ujar Hidayat. Saat ini, arus protes terhadap pemerintah Mesir terus bermunculan di Indonesia. Mereka mengutuk keras pembantaian yang dilakukan militer Mesir terhadap warganya terutama pendukung Morsi.
"Saya setuju dengan pernyataan Pak Wiranto, mestinya militer mesir belajar dari militer indonesia," kata Hidayat saat ditemui di kawasan Bundaran Hotel Indonesia, Senin (19/8/2013).
Menurut politisi senior PKS itu, Indonesia harus segera menjalin komunikasi. Terlebih, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono sendiri merupakan mantan militer. Sehingga berpeluang besar untuk berbicara dengan militer Mesir.
"Beliau bisa berkomunikasi lebih efektif bahwa militer tetap bisa berperan dalam dunia demokratisasi. Tapi tidak dengan cara itu. Main tembak dan menghancurkan demokratisasi," ujar Hidayat. Saat ini, arus protes terhadap pemerintah Mesir terus bermunculan di Indonesia. Mereka mengutuk keras pembantaian yang dilakukan militer Mesir terhadap warganya terutama pendukung Morsi.