Sabtu, 17 Agustus 2013

Aksi Pesawat Tempur Meriahkan Upacara di Istana Merdeka

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiVVFYxxQYKbSmtadaCaGiZVQw9U7baS87g9HPrG86urteodViH2nY3lboebAWbhM_yWHSKFo9W5dvIdpoRvZuLct1UpJPPHlMRHVae9s6u9ER27khytFqQNybUateGITTH0yQbwAOsZvM/s1600/monas2013.jpg

Upacara Hari Ulang Tahun (HUT) Republik Indonesia (RI) ke-68 pada 17 Agustus 2013 di halaman Istana Merdeka, Jakarta berjalan lancar. Upacara itu dipimpin langsung oleh pembina upacara Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Perayaan HUT ke-68 kemerdekaan RI semakin semarak dengan aksi pesawat tempur dari pesawat tempur F-16/Fighting Falcon dan pesawat Sukhoi 27/30 yang melintas di lintasan udara Istana Merdeka.

Saat melakukan atraksi di udara, barisan pesawat itu membentuk formasi arrow head atau kepala anak panah. “Melalui ketinggian 7000 kaki, kami mengucapkan selamat kepada bangsa Indonesia. Jayalah terus negeri ku,” tutur salah satu pilot melalui pengeras suara.

Berdasarkan informasi dalam rangka memeriahkan peringatan HUT ke-68 Kemerdekaan RI, TNI Angkatan Udara telah melakukan persiapan sejak beberapa minggu yang lalu. Sebanyak enam pesawat tempur F-16/Fighting Falcon berasal dari Skuadron Udara 3 Lanud Iswahjudi, sedangkan sebanyak 8 pesawat tempur Sukhoi 27/30 berasal dari Skuadron Udara 11 Makassar.

KRI Pati Unus–384 Sandar di Pontianak

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgYk6ve05ZFcnmbr2eMJeuaNKGz4es1X1vv4y3z-VXPiaOYSj0YirPPpwXZs0N0b2fMHFkcGvDZZL9_nbr71ufgAbNDNJiPdbhDxqJsTDeDbMBkaUV4ZS0_zIZKgj7miWQ5Hm2nCKFXlV9e/s400/KRI+384+Pati+Unus.jpg

KRI Pati Unus – 384 salah satu unsur kapal perang Komando Armada RI Kawasan Barat jenis Parchim yang tergabung dalam operasi keamanan laut dengan nama sandi “Operasi Alur Pari – 2013” dibawah kendali operasi Gugus Keamanan Laut Koarmabar sandar di Pelabuhan Pontianak untuk melaksanakan bekal ulang operasi.

KRI Pati Unus – 384 yang dikomandani oleh Mayor Laut (P) Agustinus Djoko, salah satu unsur kapal perang dibawah jajaran Satuan Kapal Eskorta Komando Armada RI Kawasan Barat (Satkor Koarmabar) yang bermarkas di pangkalan TNI AL Pondok Dayung, Jakarta Utara, melaksanakan operasi Alur Pari -2013 selama kurang lebih 3 bulan.

Operasi Alur Pari melibatkan sejumlah unsur KRI yang digelar Gugus Keamanan Laut Koarmabar melaksanakan deteksi dini dan mengidentifikasi terhadap kapal-kapal serta para pengguna laut khususnya di wilayah perairan yang memiliki tingkat kerawanan terjadinya tindak pelanggaran di laut kawasan barat Indonesia, di sepanjang Selat Malaka dan di Alur Laut Kepualauan Indonesia (ALKI) I.

Selama sandar di Pontianak, KRI Pati Unus – 384 melaksanakan kegiatan Open Ship bagi para kalangan pelajar dan masyarakat umum. Kegiatan ini bertujuan untuk lebih mengenalkan TNI Angkatan Laut kepada masyarakat umum, serta menumbuhkan jiwa dan semangat bahari khususnya kepada generasi muda penerus bangsa.

Selain melaksanakan open ships bagi masyarakat Pontianak, Komandan KRI Pati Unus – 384, Mayor Laut (P) Agustinus Djoko beserta beberapa perwira KRI melaksanakan kunjungan ke Walikota Pontianak dan para pejabat daerah setempat dalam rangka menjalin silaturahmi dan meningkatkan kerjasama dengan Pemerintah Daerah Pontianak.

TNI AD Terjunkan Bendera Merah Putih di Aceh

http://data.tribunnews.com/foto/images/preview/20130409_HUT_TNI_AU_ke_67_6958.jpg



Dalam rangka merayakan HUT Kemerdekaan RI, TNI AD menerjunkan pasukan gabungannya di Aceh. Para penerjun membawa bendera merah putih berukuran besar. Pangkostrad Letjen Gatot Nurmantyo, Sabtu (17/8/2013), menyaksikan sendiri penerjunan di Kecamatan Seunuddon, Aceh Utara, dan beramah tamah dengan masyarakat.

Di Seunuddon, lima bendera merah putih berukuran 9 x 6 meter berkibar-kibar dibawa penerjun TNI AD yang mendarat di depan masyarakat. Total ada lima wilayah di aceh yang menjadi lokasi penerjunan 180 penerjun statis dan 75 freefall. Lima daerah tersebut adalah Cut Gapo Bireuen, Blang Padang, Kreung Sabe, dan Wela. Juga hadir Wakil Bupati Aceh Muhammad Jamil.

Masyarakat bertepuk tangan setiap para penerjun freefall menyentuh tanah. Yang paling banyak mendapat perhatian adalah lima korps wanita TNI AD. Mereka mengenakan hijab berwarna hitam. Anak-anak sekolah berlari ke tengah lapangan menyambut para penerjun. Sementara orang tua sibuk mengambil gambar dengan telepon genggamnya. Semua tertawa dengan ceria.