Kamis, 15 Agustus 2013

TNI Bentuk Satgas Amankan Pelni di 4 Pelabuhan

http://data.tribunnews.com/foto/bank/images/kerja-sama-tni-pelni.jpg

Tentara Nasional Indonesia akan membentuk satuan tugas pengamanan di empat embarkasi pelabuhan yakni di Jakarta, Surabaya, Makassar, dan Bitung guna mengamankan pelaksanaan pelayaran bagi PT Pelayaran Nasional Indonesia. Panglima TNI Agus Suhartono mengatakan langkah itu merupakan salah satu kesepakatan kerja sama dengan PT Pelayaran Nasional Indonesia (Pelni).

Kerja sama itu juga tindak lanjut dari bantuan yang diberikan TNI saat angkutan Lebaran tahun ini bagi Pelni. Dalam nota kesepakatan (MoU) yang diteken pada Kamis (15/8/2013) disebutkan upaya sinergi itu berlangsung selama 5 tahun dan akan dievaluasi.

“Awalnya kami berikan bantuan pengamanan sementara mudik Lebaran, kami tempatkan anggota AL di kapal dan berdampak positif karena itu kami tindak lanjuti dengan MoU ini. Bantunan pengamanan itu kami evaluasi tiap tahun,” katanya usai penandatangan MoU di Jakarta, Kamis (15/8/2013).

Agus mengatakan setiap pelaksanaan pelayaran harus dijamin keamanan baik ancaman dari luar maupun dari dalam. Ancaman keamanan dari dalam kemungkinan berasal dari penumpang sehingga harus disterilkan sebelum terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Adapun, ancaman keamanan yang berasal dari luar misalnya terjadi perompakan, pembajakan yang terus diatasi oleh TNI AL sehingga kapal bisa selamat dan penumpang merasa aman.

“Pernah nakhoda diancam celurit, mengapa celurit bisa masuk kapal? Artinya ada yang harus kami sterilkan, itulah peran kami agar tidak terjadi permasalahan. Kenyamanan penumpang itu menjadi utama,” katanya. Secara teknis, katanya, kebutuhan anggota pengamanan tergantung permintaan Pelni. Pihaknya akan menempatkan anggota dalam kapal bila memang diperlukan sebagaimana dilakukan saat angkutan Lebaran. TNI juga berharap bantuan itu tidak permanen jika internal Pelni sudah mampu mandiri menjaga keamanan.

Undang-undang Keantariksaan Perkuat Tugas LAPAN

http://www.lapan.go.id/pic_news/Sos_UU_130813.JPG

Saat ini, Lapan menjadi regulator dalam pelaksanaan seluruh kegiatan keantariksaan nasional. Selain melaksanakan tugas penelitian dan pengembangan di bidang kedirgantaraan, Lapan juga menjadi lembaga pemberi izin terhadap kegiatan keantariksaan. Hal ini disampaikan Kepala Lapan, Bambang S. Tejasukmana, dalam sambutannya saat acara sosialisasi internal undang-undang tentang keantariksaan, Selasa (13/08), di ruang Balai Dirgantara Lapan, Jakarta. Sosialisasi dihadiri Deputi Tekgan, Deputi Inderaja, Deputi Sains, Sekretaris Utama, serta pegawai Lapan di lingkungan Sestama, Pusjigan, dan Inspektorat.

Tahun ini, Lapan berhasil menyelesaikan Undang-Undang Tentang Keantariksaan No 21 Tahun 2013. UU ini menjadi dasar seluruh kegiatan keantariksaan nasional. UU tersebut telah disetujui oleh DPR RI dalam sidang paripurna pada tanggal 9 Juli 2013. Dalam pelaksanaan kegiatannya, selain UU keantariksaan, Lapan sebelumnya mengacu pada UU Penerbangan dan UU Telekomunikasi. Kini, ada tiga UU yang menjadi aspek legal dari pelaksanaan kegiatan Lapan.

Menurut Sekretaris Utama Lapan, Sri Kaloka Prabotosari, Undang-Undang Keantariksaan memiliki 19 bab dan 105 pasal yang meliputi ketentuan umum mengenai definisi, tujuan, kedudukan antariksa, batasan-batasannya, dan keberlakuan undang-undang keantariksaan. UU ini juga membahas pelaksanaan, penyelenggaraan, pembinaan, keamanan, dan sanksi.

Diatur juga dalam UU ini proses pendaftaran dalam pelaksanaan kegiatan keantariksaan, kerja sama internasional yang mencakup peningkatan penguasaan teknologi, alih teknologi, dan peningkatan kapasitas SDM. Terdapat pula hal mengenai tanggung jawab dan ganti rugi, pendanaan, dan peran serta kegiatan keantariksaan.

Peranan UU salah satunya adalah melindungi negara dari dampak negatif yang ditimbulkan dari penyelenggaraan keantariksaan, misalkan apabila suatu negara menyelenggarakan peluncuran roket atau satelit yang mengakibatkan kerugian, undang-undang ini memberikan perlindungan hak dan kewajibannya atas dampak tersebut. Antariksa merupakan wilayah bersama yang dapat dimanfaatkan untuk kepentingan bersama, tidak ada sebuah negara pun yang bisa mengklaim kepemilikannya.

Kegiatan keantariksaan meliputi sains antariksa, penginderaan jauh, penguasaan teknologi kedirgantaraan, peluncuran dan kegiatan komersial keantariksaan. Dalam pelaksanaan kegiatan keantariksaan harus memperhatikan kelestarian lingkungan, jaminan keamanan dan keselamatan, serta dapat meningkatkan pengembangan ilmu pengetahuan.

Selanjutnya, Lapan harus menindaklanjuti turunan dari undang-undang keantariksaan, yakni membuat peraturan pemerintah, peraturan presiden, peraturan lembaga terhadap amanat UU ini. Waktu pengerjaannya paling lama dua tahun terhitung sejak UU ini ditetapkan.

Hal penting dalam pelaksanaan UU ini, menurut Kepala Lapan yakni semakin diperkuatnya tugas dan eksistensi Lapan. Untuk itu, dalam suasana ramah tamah, Kepala Lapan mengimbau kepada pegawai Lapan untuk terus giat bekerja keras dan meningkatkan kualitas mutu pekerjaan sebagai nilai tambah.

Pasukan Militer Rusia Mulai Menggunakan Nano super Armor

http://www.darkgovernment.com/news/wp-content/uploads/2013/08/ceramic-armor.jpg

Sebuah perusahaan Rusia sedang mengembangkan nanoteknologi yang akan memungkinkan produksi baja keramik ringan bagi militer dan polisi sejak akhir tahun 2015, surat kabar Izvestia, Selasa 13/8/2013. Pelat baja keramik diproduksi dengan penggunaan boron karbida bubuk akan digunakan untuk membuat rompi antipeluru, proteksi lapis baja untuk kendaraan tempur dan bahkan untuk pesawat tempur karena mereka akan menjadi empat kali lebih ringan dari pelat baja yang sudah ada.

"Efektivitas perlindungan akan 5-6 kali lebih tinggi dibandingkan dengan baju besi yang ada sementara harga akan turun hingga 25 persen dibandingkan dengan model yang ada," Izvestia mengutip pejabat dari perusahaan yang berbasis di Novosibirsk NEVZ-Soyuz. Menurut perusahaan, boron karbida pelat baja yang digunakan dalam rompi antipeluru akan memastikan perlindungan yang efektif dari 7,62 mm putaran, sementara kendaraan lapis baja akan mampu berhenti 12,7 mm dan 14,5 mm putaran.

Ahli perusahaan menunjukkan bahwa nano baru-armor dapat digunakan secara efektif untuk menjamin perlindungan anti-peluru dari helikopter angkut tempur, seperti terkenal Mi-8 Hip, yang tidak memiliki proteksi lapis baja yang handal. Pemerintah Rusia telah mengalokasikan 145 juta rubel ($ 4,4 juta) untuk pengembangan teknologi nano-baja. NEVZ-Soyuz berencana untuk membuat prototipe pertama pada bulan Desember dan menguji mereka sampai November 2014. Produksi pelat baja keramik harus dimulai pada kuartal keempat 2015, kata perusahaan itu.

F-35B AS

http://defense-update.com/wp-content/uploads/2012/06/F-35_bluesky.jpg

Jet tempur Versi F-35B yang digunakan korps marinir Amerika Serikat ini mampu mendarat vertikal dan lepas landas jalur pendek (STVOL), dengan kecepatan mencapai 1.930km/jam, F-35 bisa terbang dua kali lebih cepat dari Harrier, sekaligus memiliki kemampuan siluman, hilang dari radar. Versi angkat udara menggunakan jenis konvensional dengan landasan pacu normal sementara versi STOVL bisa terbang dengan landas pacu yang pendek dan mendarat seperti helikopter.


Pesawat tempur ini F-35 adalah jet tempur termahal milik Pentagon yang bisa memakan biaya sebesar US$400 miliar. Peralatan perang kini makin canggih dan membuat musuh makin gentar, dengan kecanggihan teknologi jet tempur ini kapanpun bisa mendarat tanpa harus butuh bandara. Dengan kemampuan mendarat secara vertikal tidak membutuhkan waktu yang lama.

Mengenal Konsep Jet Tempur Generasi ke Enam

http://www.islamtimes.org/images/docs/000162/n00162570-b.jpg

Dunia kedirgantaraan militer terutama pesawat tempur belum lama ini beranjak memasuki fase generasi ke 5 setelah pesawat tempur Amerika F-22 Raptor memasuki masa dinas operasional pada tahun 2005. Kehadiran F22 secara tak langsung mendorong rival nya Rusia untuk mengembangkan pula pesawat generasi ke 5, hasilnya pada tahun 2010 Rusia memperkenalkan fighter generasi ke 5 melalui Sukhoi T-50 PAKFA yang hingga kini masih dalam tahap uji coba. Selanjutnya China juga tak mau ketinggalan, didiukung kekuatan ekonomi yang menggila ,China sukses menerbangkan prototype fighter gen 5 nya, Chengdu J-20. Praktis di dunia ini hanya ada 3 negara saja yang memiliki pesawat generasi ke 5. Sayang F-22 terpaksa menginjak kulit durian karena harga yang kelewat mahal serta masih adanya gangguan teknis membuat F22 sementara di kandangkan, penggantinya F-35 Lightning juga tak berjalan terlalu mulus.

Jepang yang secara teoritis memiliki kemampuan untuk membangun jet tempur generasi ke 5 terhalang oleh tekanan poliktik Amerika. Jet siluman rancangannya ATDX Sin Sin terpaksa hanya dibuat mock up nya saja untuk keperluat riset lebih jauh. Memandang bahwa generasi ke 5 masih belum di operasionalkan secara merata dan cepat, ditambah kepungan negara tetangganya Rusia dan China yang lebih dulu membuat Generasi ke 5 maka tak ada salahnya bagi Jepang membuat lompatan yang lebih jauh dan strategis yakni Mempelopori era Jet Tempur Generasi ke 6.

Berdasarkan penjelasan konsep generasi ke 6 yang bertebaran di dunia Maya, pada intinya teknologi generasi ke 6 hanyalah peningkatan atau penyempurnaan dari teknologi generasi ke 5 yang berjalan sinergis dengan perkembangan teknologi peradaran, Air Defence, senjata dsb. Generasi ke 6 secara tradisional akan lebih unggul dari generasi ke 5 dalam hal kecepatan, jarak tempuh, sistem senjata, Avionics, kemampuan elektronis, Kasat Mata (stealth) dan teknologi material. Jet tempur generasi 6 juga wajib berfitur Counter Stealth yang dapat merontokan kemampuan stealth jet tempur generasi ke 5.

http://giaoduc.net.vn/Uploaded/xuanhien/2012_05_04/FAXX_may_bay_chien_dau_My.jpg
F/A-XX

Boeing juga sudah memperkenalkan konsep sixth generation fighternya yakni F/A-XX yang diperkirakan dapat diproduksi dan dioperasional kan pada tahun 2030 – 2050. Disisi cokcpit, teknologi generasi ke 6 mungkin sudah dapat mengaplikasikan opsi Manned or Unmanned bagi pilotnya. Bisa dikendalikan secara remote dari jarak jauh (Unmannded) layaknya UAV atau masih memakai Pilot manusia (manned), sedang opsi teknologi Artificial Intelegence sepertinya masih terlalu rawan untuk digunakan sebagai otak pesawat tempur.

Perkiraan wujud pesawat2 generasi ke 6 kemungkinan tak berbeda jauh dengan gambaran konsep Boeing F/A-XX , bentuk tempur dari bomber B-2 spirit. Namun bisa juga, tergantung dari rancangan tiap produsen pesawat gambaran wujud generasi 6 bakal hadir secara unik, liar dan keren seperti pesawat2 di film scif-fi ,game atau komik/manga. Salah satu desain pesawat tempur masa depan yang cukup populer adalah VF-1 A yang muncul di serial anime Maccros, di anime pesawat ini bisa bertransformasi menjadi robot dan bisa keluar masuk planet Bumi. Bila Jepang tak dihambat AS bisa jadi Jepang adalah  negara pertama yang mengoperasikan pesawat generasi ke 6.

WADAN LANTAMAL VI Ikut Upacara Pemberangkatan Pasukan Kostrad 432

http://www.tnial.mil.id/Portals/0/News/SEREMONIAL/agustus2013/15%20wadan%20lantamal%20IV%20pelepasan%20kostrad.jpg

Wadan Lantamal VI Kolonel Laut (P) Jan RH. Simamora mengikuti upacara pemberangkatan 650 pasukan Yonif 432/Waspada Setia Jaya ke daerah perbatasan Indonesia – Papua Nugini di Dermaga Layang Lantamal VI Makassar, Kamis (15/8/2013). Upacara pemberangkatan dipimpin oleh Panglima Daerah Militer (Pangdam) VII Wirabuana, Mayor Jenderal Bahtiar, S.IP., M.A.P.

Dalam amanatnya Irup menyampaikan bahwa kepercayaan ini merupakan kehormatan dan tugas mulia untuk dipertanggungjawabkan serta dilaksanakan dengan sebaik-baiknya, diantaranya melalui upaya yang maksimal dalam menjaga keamanan wilayah perbatasan,

Usai upacara, pasukan tersebut diberangkatkan dari pelabuhan Soekarno dengan menggunakan KRI Tanjung Kambani-971 yang dikomandani oleh Letkol Laut (P) Teguh Iman Wiboro. Turut hadir dalam upacara tersebut, Pangkoopsau II, Wakapolda Sulselbar, Danlanud Hasanudin dan Para Asisten Danlantamal VI serta Kadis/Kasatker Lantamal VI.

TNI dan Polri Razia Perbatasan Aceh

http://media.viva.co.id/thumbs2/2012/05/08/154155_razia-gabungan-tni-polri_663_382.jpg

Aparat gabungan merazia kendaraan yang melintasi perbatasan Aceh Barat dengan Nagan Raya dan Aceh Jaya. Razia untuk menindaklanjuti isu konvoi Bendera Bulan Bintang menuju Banda Aceh. Operasi itu melibatkan 60 personel gabungan TNI dan Polri, Kamis (15/8). Petugas menggeledah mobil dan sepeda motor yang melintas. Pengendara dan bawang bawaan pun tak luput dari pemeriksaan.

Petugas kemudian menemukan dua bilah senjata tajam dalam operasi tersebut. Namun kemudian petugas membebaskan pemiliknya setelah mendapatkan sejumlah keterangan. Penjagaan ekstra ketat pun berlaku di perbatasan Provinsi Aceh dengan Sumatra Utara, tepatnya di Kabupaten Aceh Tamiang. Petugas menggelar razia selama 24 jam hingga 18 Agustus 2013.

Selain itu, razia bertujuan mengamankan peringatan delapan tahun hari perdamaian RI dan persiapan jelang HUT ke-68 Kemerdekaan RI.

Peralatan dan Perlengkapan Satgas Kizi Indobatt di Kongo Diperiksa

http://assets.jaringnews.com//3/2013/08/15/2857ab0c3d9c2463554e25b343540819_1.jpg

Kesiapan peralatan operasional berupa materiil, perlengkapan, persenjataan dan kendaraan milik Satgas Kizi TNI/IEO (Indonesia Engineering Company) diperiksa oleh tim COE (Contingent Owned Equipment) Monusco di Bumi Nusantara Camp, Dungu, Kongo, Selasa (13/8). Tim COE Monusco dipimpin oleh Bikas Sen dari Nepal, yang diterima langsung oleh Dansatgas Konga XX-J/Monusco, Letkol Czi Irfan Siddiq.

Kegiatan tiga bulanan ini digelar dengan tujuan untuk memeriksa kesiapan operasional peralatan dan perlengkapan Konga XX-J/Monusco setelah digunakan dari Mei sampai dengan Agustus. Sebelumnya, persisnya Mei lalu, tim COE telah menginspeksi peralatan dan perlengkapan tersebut. 

Dalam siaran pers yang diterima di Jakarta, Kamis (15/8) hari ini, disebutkan bahwa rangkaian inspeksi diawali dengan paparan singkat Perwira Seksi Logistik Kapten Czi Hanif Tupen tentang kondisi peralatan dan perlengkapan yang dimiliki oleh TNI, dilanjutkan dengan pemeriksaan alat perlengkapan yang berada di Bumi Nusantara Camp maupun di beberapa lokasi pekerjaan seperti lokasi rehabilitasi jalan Dungu-Ngilima dan perbaikan jembatan Moke. Objek yang diinspeksi meliputi pemeriksaan perlengkapan perorangan (self-sustainment) dan beberapa alat utama Satgas (major equipment).

Hasil pemeriksaan ini menyebutkian bahwa peralatan dan perlengkapan yang dimiliki Konga XX-J/Monusco mendapatkan kategori lulus sesuai dengan standar yang ditetapkan. Namun demikian, ada beberapa kendaraan yang harus mendapat perhatian khusus, mengingat kondisi peralatan yang memang sudah memasuki usia tua. Hal ini mendapat tanggapan serius karena berkaitan dengan keselamatan kerja para prajurit di lapangan.

Sekjen PBB Tunjuk Jenderal TNI Jadi Komandan Pasukan di Sahara

http://cdn.klimg.com/merdeka.com/i/w/news/2013/08/15/233805/540x270/sekjen-pbb-tunjuk-jenderal-tni-jadi-komandan-pasukan-di-sahara.jpg

Mantan Komandan Pusat Misi Pemelihara Perdamaian (PMPP) Indonesia, Mayor Jenderal Imam Edy Mulyono, ditunjuk oleh Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Ban Ki-moon sebagai komandan pasukan PBB di Sahara Barat. Hal itu diungkapkan Wakil Tetap RI untuk PBB, Duta Besar Desra Percaya, usai menerima salinan surat Sekjen PBB kepada Presiden Dewan Keamanan PBB, Dubes Maria Cristina Perceval dari Argentina.

Secara resmi, Mayjen Imam Edy Mulyono ditetapkan Ban Ki-moon sebagai Force Commander (FC) pada misi PBB di Sahara Barat, yaitu United Nations Mission for the Referendum in Western Sahara (MINURSO). Imam Mulyono akan menggantikan Mayjen Abdul Hafiz (Bangladesh) dan memimpin sekitar 236 personel PBB yang terdiri atas komponen militer dan polisi yang berasal dari setidaknya 33 negara selama tiga tahun.

"Penunjukan Mayjen Imam Edy Mulyono ini didukung penuh dan disambut baik oleh seluruh anggota Dewan Keamanan PBB, dan Pemerintah Maroko selaku host country MINURSO," kata Dubes Desra. "Ini merefleksikan kepercayaan tinggi PBB atas peran dan kontribusi penting Indonesia sebagai salah satu Negara Penyumbang Pasukan utama pada berbagai misi Perdamaian PBB." "Peran, kontribusi dan kinerja pasukan Indonesia, Kontingen Garuda, di tujuh misi PKO PBB, yaitu UNIFIL, MINUSTAH, UNAMID, UNMISS, UNMIL, MONUSCO, dan UNISFA, sangat dihargai oleh dunia internasional, pemerintah dan masyarakat setempat," tambahnya.

MINURSO merupakan misi Pasukan Perdamaian PBB yang dibentuk berdasarkan resolusi Dewan Keamanan PBB 690 tahun 1991. Pembentukan misi di Sahara Barat itu sejalan dengan kesepakatan antara Pemerintah Maroko dan kelompok Frente Popular para la Liberacien de Saguia el-Hamra y de Rio de Oro (Frente POLISARIO), yang dicapai pada tanggal 30 Agustus 1988.

MINURSO dimandatkan untuk menjalankan sejumlah tugas, di antaranya mengawasi gencatan senjata, memeriksa penurunan jumlah pasukan Maroko di wilayah Sahara Barat serta melakukan dan memastikan terselenggaranya referendum yang bebas dan adil dalam penentuan nasib rakyat di wilayah itu. Mayjen Imam Edi Mulyono merupakan Pejabat Tinggi TNI ketiga dari Indonesia yang mendapatkan kepercayaan menduduki jabatan strategis pada pasukan penjaga permdaian PBB.

Pada tahun 1976-1978, Mayjen Rais Abin menduduki posisi 'Force Commander' pada UN Emergency Force (UNEF), Mesir, dan Brigjen Susilo Bambang Yudhono, yang sekarang merupakan Presiden RI, menjabat sebagai Chief Military Observer pada misi United Nations Transitional Authority in Eastern Slavonia, Baranja and Western Sirmium (UNTAES), Kroasia (1995-1996). Mayjen Mulyono sebelumnya menjabat Komandan Pusat Misi Pemelihara Perdamaian (PMPP) TNI (2011-2013) dan juga terlibat dalam sejumlah operasi Misi Perdamaian PBB, diantaranya sebagai Observer Militer pada Misi PBB UNOMIG (United Nations Observer Mission in Georgia). Mayjen Mulyono memperoleh gelar Master dari Nanyang Technological School di Singapura dan merupakan alumni United Nations Senior Mission Leader Course di Mako PMPP TNI, Sentul, Jawa Barat.

Serda Ucok: Saya Siap DiHukum, Tapi Jangan Dipecat dari TNI

http://image.metrotvnews.com/bank_images/galeri/5947_13389.jpg

Terdakwa Serda Ucok Tigor Simbolon, pelaku penembakan empat tahanan di Lapas II B, Cebongan Sleman, menyatakan siap bertanggungjawab atas tindakannya. Namun dia tidak ingin dipecat dari TNI.Hal itu diungkapkan Ucok saat membacakan pembelaannya secara pribadi seusai tim penasihat hukum terdakwa membacakan nota pembelaan di Pengadilan Militer II/11 Yogyakarta, di Ringroad Timur, Ketandan, Banguntapan, Bantul, Rabu (14/8/2013).

"Saya tidak membayangkan akan ada dukungan seperti sekarang ini. Saya membayangkan apa yang saya lakukan akan mendapat hujatan, tetapi ternyata sebaliknya mendapat dukungan dari masyarakat. Ini meringankan beban saya," kata Ucok yang langsung disambut tepuk tangan massa dari berbagai elemen yang menyaksikan di ruangan sidang maupun di halaman Dilmil.

Menurut Ucok, adanya dukungan moral tersebut membuat dirinya merasa lebih ringan menghadapi di persidangan. Dia juga menyatakan rasa penyesalannya dan minta maaf kepada keluarga keempat korban atas tindakannya itu. Dia mengatakan dakwaan oditur tidak sesuai dengan kejadian yang sebenarnya. Menurut Ucok tindakannya tak bisa disalahkan sepenuhnya karena masyarakat merasa diuntungkan dengan pembunuhan preman yang berdampak pada keamanan Yogyakarta yang lebih kondusif.

Ucok mengaku tidak membayangkan bakal menjadi terdakwa dan tabu melakukan pekerjaan di luar dinas. Selama 17 tahun menjadi anggota TNI tidak terpikir akan menembak kecuali menembak di medan tempur. "Tugas di daerah konflik itu menjadi kebanggaan. Lebih baik pulang nama daripada gagal tugas," kata Ucok yang langsung disambut dengan tepuk tangan pengunjung sidang.

Dalam pembelaan pribadi itu, Ucok menegaskan tidak melakukan tindakan pidana melawan perintah atasan. "Tindakan mana yang dikatakan tidak melaksanakan perintah. Saya tidak pernah melawan perintah dinas," tegas Ucok sekali lagi. Dia juga membantah tindakannya sebagai pembunuhan berencana. Bila direncanakan tidak butuh waktu lama. Namun hanya butuh waktu persiapan khusus, meningtai lapas.

"Tidak perlu menghambur-hamburkan peluru untuk Diki cs, tapi bisa menggunakan alat lain dan tidak memakai penutup wajah sehingga tidak diketahui sipir dan orang lain," katanya. Ucok menambahkan Serda Sugeng dan Koptu Kodik ikut serta karena mereka tidak mengetahui yang akan dilakukannya. Sugeng sempat merampas senjata AK 47 yang dipakai Ucok menembak dan menarik keluar sel. Sugeng juga tidak tahu kalau Ucok membawa peluru tajam. Bahkan ketika di dalam mobil, Kodik sempat bertanya, kenapa ada tembakan, Bang?

"Itu tidak direncanakan. Itu kegalauan saya untuk mencari kelompok Marcel yang menganiaya Sertu Sriyono yang telah menyelamatkan saya di Aceh," katanya. Ucok mengatakan penembakan terhadap Diki telanjur dilakukan. Dia mengakui dan ikhlas dipenjara dan bertanggungjawab berapapun hukuman terhadapnya. "Tapi saya berharap majelis hakim tetap memberi kesempatan saya menjadi prajurit. Majelis jangan menjatuhlan hukuman tambahan dipecat sebagai prajurit karena menjadi prajurit merupakan kehormatan. Saya mohon majelis menyatakan saya masih layak dipertahankan sebagai anggota dalam dinas militer," pungkas Ucok.

Klik Dukungan >> Mendukung Kopassus

Penyempurnaan Mesin untuk Sukhoi T-50 Rusia Akan Selesai Pada 2020

http://www.militaryphotos.net/forums/attachment.php?attachmentid=110768&d=1266684728

Prototipe T-50 sekarang masih menggunakan mesin awal, yaitu "mesin tahap 1," sementara "mesin tahap 2" nantinya akan menjadikan kemampuan T-50 lebih mengesankan, kata seorang juru bicara perusahaan itu kepada RIA Novosti, tanpa memberikan rincian teknis. Mesin versi final untuk T-50 saat ini masih dalam pengembangan, dan harus sudah selesai (namun belum uji coba) pada pertengahan 2015, katanya.

Angkatan Udara Rusia sendiri baru akan menerima pesawat tempur T-50 pertamanya pada kuartal ketiga tahun ini dan uji coba penerbangan tahap akhir akan dimulai pada kuartal keempat, ujar seorang petinggi Angkatan Udara Rusia , Letnan Jenderal Viktor Bondarev, mengatakan Selasa.


http://www.ausairpower.net/VVS/Sukhoi-T-50-PAK-FA-KnAAPO-2S.jpg

Pada akhir April lalu, Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan T-50 akan segera dioperasikan Angkatan Udara Rusia pada tahun 2016, bukan 2015 seperti yang diumumkan sebelumnya. Presiden United Aircraft Corporation Rusia, Mikhail Pogosyan, mengatakan uji coba penerbangan T-50 akan dimulai pada tahun depan.

T-50, yang akan menjadi tulang punggung kekuatan tempur udara Rusia di masa depan, adalah pesawat tempur multiguna dengan dilengkapi fitur siluman, super manuver, kemampuan super-cruise, dan avionik canggih termasuk active electronically scanned array radar.

India juga berencana untuk membeli pesawat tempur yang didasarkan pada T-50, yang dikenal sebagai FGFA (Pesawat tempur Generasi Kelima). Ini adalah versi dua kursi, berbeda dengan T-50 yang satu kursi pilot dan pembuatannya akan dilakukan bersama-sama. United Aircraft Corporation adalah perusahan induk yang menyatukan seluruh industri pesawat tempur militer dan sipil di Rusia termasuk Sukhoi dan MiG.