Sabtu, 03 Agustus 2013

Alasan Presiden SBY Tunjuk KSAD Moeldoko Jadi Panglima TNI

http://www.antarajatim.net/UserFiles/imageberita/5_07062013123612.jpg

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengajukan Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Moeldoko kepada DPR untuk dilakukan uji kelayakan dan kepatutan sebagai Panglima TNI. Jika lulus, Moeldoko akan menggantikan Panglima TNI Agus Suhartono yang akan memasuki masa pensiun. SBY menunjuk Moeldoko karena rekomendasi dari Panglima TNI Laksamana Agus Suhartono sendiri yang mengajukan KSAD itu menggantikannya.

"Dia kan, saya yang mengusulkan (menjadi Panglima TNI)," kata Agus Suhartono saat ditemui usai melakukan pantauan arus mudiknya bersama Kapolri Jenderal Pol Timur Pradopo di Lapangan Bhayangkara Polri, Blok M, Jakarta Selatan, Sabtu (3/8/2013).

Agus Suhartono menjelaskan, sebetulnya para kepala staf angkatan yang ada, yakni Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU) Marsekal TNI Ida Bagus Putu, Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana Madya Marsetio, dan Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jendral Moeldoko memiliki kualitas yang sama bagusnya. Namun karena hanya harus satu orang yang menjadi panglima, maka ia memilih salah satu dari 3 kepala staf angkatan tersebut, yakni Moeldoko.

"Sebenarnya ke-3 kepala staf itu memiliki kemampuan yang sama. Sama bagusnya. Dan tidak mungkin kita jadikan ketiganya panglima. Kan harus pilih salah-satu," tutur Agus Suhartono. Dia mengungkap, Moeldoko dipilih karena sudah menjadi jatahnya. Untuk saat ini, jabatan Panglima TNI adalah jatah Angkatan Darat. "Saya kan dari Angkatan Laut. Masa dari Angkatan Laut lagi. Maka sekarang dari Angkatan Darat. Kan putarannya seperti itu. Dan setelah ini dari Angkatan Udara," tukasnya.

Untuk diketahui, Moeldoko baru menjabat KSAD menggantikan Jenderal (Purn) Pramono Edhie Wibowo pada 20 Mei 2013 lalu. Sementara Pramono Edhie yang merupakan adik ipar Presiden SBY kini telah bergabung dan duduk sebagai anggota Dewan Pembina Partai Demokrat.

Dua Pesawat Tempur F-16 AS Tabrakan di Udara Saat Latihan

http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/1/16/F16_SCANG_TwoShip.jpg

Dua pesawat jet tempur F-16 Garda Nasional Amerika Serikat bertabrakan di udara saat latihan di atas perairan timur Virginia Kamis malam.

Kapten Michael Odle, kepala hubungan masyarakat dari Garda Nasional mengatakan kedua sayap jet itu saling menyerempet memaksa salah satu pilot menyelamatkan diri dengan kursi pelontar, seperti dilansir surat kabar the Daily Mail, Jumat (2/8). Salah satu pilot lagi berhasil mendaratkan pesawatnya kembali ke pangkalan militer di Maryland.

Odle tidak merinci bagaimana peristiwa itu bisa terjadi. Kedua pesawat itu tengah berlatih untuk mengantisipasi pergerakan pesawat asing yang mendekati wilayah larangan terbang di Ibu Kota Washington. Garda Nasional hingga saat ini tidak mengumumkan nama kedua pilot jet itu. Tapi Odle mengatakan kedua pilot itu sudah berpengalaman. Satu pilot adalah kapten dan satu lagi seorang letnan kolonel.

Penjaga Perairan mengatakan pilot yang melontarkan diri itu berhasil diselamatkan pada Jumat pagi dan dalam keadaan sehat. Satu pilot lagi sudah diperiksa pihak medis dan sudah dibolehkan pulang. "Kami sangat beruntung hanya kehilangan pesawat dan bukan nyawa dari pilot kami," kata Bigradir Jenderal Marc Sasseville, Komandan 113th Wing.

Pesawat TNI AU Tidak Dikomersilkan

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjLnZbWcLBqYOva-8h0jJysXjkuS_Kv_v1XRS7DEimrmVBUwzmy2LG7KBENsdhY3MWr1xAfzLNRMJP4dqx_Q1hXWnMq7k9ZCRynofKmZgIt8ykKUL8osfSemeJWAXhQ7DTPLPP54-B-WTU/s1600/Herky+16+C-130.jpg

Desas-desus isu yang mengatakan bahwa warga sipil boleh ikut dalam penerbangan pesawat TNI AU dibantah pihak TNI AU. Mereka mengatakan bahwa yang boleh ikut penerbangan pesawat militer hanya keluarga dari anggota TNI. Sehingga tidak ada warga sipil yang boleh menumpang pesawat militer tersebut.
 
Seperti isu yang merebak, bahwa ada beberapa penumpang tertinggal pesawat komersil di bandara Sepinggan. Penumpang tersebut meminta bantuan kepada TNI AU untuk mengikutkan ke dalam penerbangan pesawat Boeing milik TNI AU tujuan Solo dan Surabaya, yang kebetulan akan transit di Balikpapan siang kemarin.
 
Namun hal tersebut dibantah oleh pihak TNI AU. “Tidak ada warga sipil yang ikut dalam penerbangan ini. Penumpang yang ada di sini (dalam pesawat) adalah keluarga dari anggota TNI AU yang ingin mudik lebaran. Warga sipil tidak diperbolehkan ikut penerbangan kecuali ada surat jalan dari komandan atau panglima,” ungkap Kepala Intel Bandara TNI AU Kapten Tommi Wahyu kepada Kaltim Post.
 
Tujuan pesawat militer ini datang ke Balikpapan adalah sebagian dari kegiatan patroli maritim alur laut Indonesia. Sebab, Balikpapan masuk dalam kawasan penjagaan dengan home base ada di Makassar. Sehingga pesawat militer sering melakukan transit di bandara Sepinggan. Seperti pesawat Hercules, Boeing 737-300, helikopter, dan beberapa pesawat tempur.
 
Salah satunya baru-baru ini 4 unit pesawat Sukhoi yang melakukan latihan di Balikpapan. “Nah, saat transit itu, keluarga TNI bisa ikut menumpang. Tapi mereka harus menyesuaikan jadwal pesawat. Karena tidak setiap hari pesawat tersebut ke Balikpapan dan tujuannya juga harus ikut jadwal pesawat,” jelas Tommi.
 
Ketika ditanya apa ada kemungkinan TNI AU kecolongan sehingga warga sipil bisa ikut dalam penerbangan TNI, Tommi menegaskan bahwa kemungkinan tersebut sangatlah kecil. “Karena kami melakukan dua kali pengecekan, yaitu pengamanan terbuka oleh POM AU dan pengamanan tertutup oleh Intel AU. Kemudian, sebelum naik pesawat kami memeriksa surat izin dari masing-masing penumpang.
 
Untuk itu, sangatlah kecil kemungkinan untuk kecolongan,” tegas Tommi. Tommi mengatakan kemampuan pesawat Boeing 737 ini bisa mengangkut 135 penumpang. Sedangkan untuk Hercules kurang lebih 100 orang. Kargo sendiri juga dibatasi pada penumpang Boeing berat kargo tidak boleh lebih dari 20 kg. Untuk jenis Hercules memang dikhususkan untuk mengangkut peralatan berat.
 
Anggota TNI dan keluarga yang menumpang pesawat ini juga tidak dikenakan biaya penerbangan. Sayang, beberapa personel TNI AU melarang fotografer mengambil gambar suasana penumpang di Base Ops pangkalan TNI AU. Beberapa kali fotografer koran ini berusaha menjepret, namun personel TNI AU tadi terus melarang dan meminta untuk tidak memotret.

TNI Siap Kirim Pasukan Marinir Ke Ambalat

http://cdn.sindonews.com/dynamic/photos/2012/11/22/1254/5367_large.jpg?w=800


Dalam rangka menjaga kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia, Korps Marinir TNI AL menyiapkan prajuritnya untuk dikirim ke daerah penugasan di wilayah Ambalat, pulau Sebatik, Kalimantan Timur. Sebelum berangkat ke daerah penugasan di pulau Sebatik, Kalimantan Timur, Kompi Satgasmar Ambalat XVII dibawah pimpinan Kapten Marinir Ahmad Fauzi melaksanakan aplikasi latihan pratugas di daerah latihan Puslatpurmar-3 Grati, Pasuruan mulai tanggal 15 Juli hingga 4 Agustus 2013.

Sebelum melaksanakan latihan Pra Tugas di Grati, prajurit yang tergabung dalam Satgasmar Ambalat XV telah menerima pembekalan-pembekalan tentang kondisi geografi dan demografi, pengetahuan keimigrasian, pengetahuan hukum HAM dan Humaniter, pengetahuan hukum laut internasional, situasi keamanan saat ini di daerah perbatasan dan pengetahuan agama, adat istiadat serta bahasa yang dipakai masyarakat pulau Sebatik.

Sementra itu Letkol Marinir Agus Gunawan Wibisono selaku perwira pelaksana latihan mengatakan latihan Pra Tugas ini dengan tujuan menyiapkan personel yang tergabung dalam satuan tugas untuk melaksanakan penugasan operasi baik operasi tempur maupun operasi teritorial.

Materi yang dilatihkan, lanjutnya, dibagi menjadi tiga tahap, tahap pertama diisi dengan pembekalan, tahap kedua diisi materi tehnik dan taktik dan tahap ketiga berupa aplikasi di lapangan, yaitu aplikasi menembak reaksi dengan materi latihan menembak TTO/TTD, menembak pistol, menembak SMB, menembak senjata Daewo, menembak GPMG, menembak Ultimax, menembak SPR, menembak GLM dan menembak malam, kemudian aplikasi Operasi Darat (Opssrat) dengan materi latihan pertahanan, patroli tempur, patroli penyelidik, raid, penyergapan bivak, pertempuran jumpa, penghadangan/anti penghadangan dan Pengepungan Penggeledahan Rumah (Pungdahmah).

Selain itu juga dilatihkan aplikasi IMMP dengan materi latihan Kompas, Interseksi/Reseksi, peta Topografi, peta Geografi, dan GPS, dan yang terakhir yaitu aplikasi laut dengan materi latihan renang laut, Exersisi perahu karet, motoris, dayung, Longmalap, Sea Survival, Raid Amfibi dan Pendaratan Khusus (Ratsus). “Satgasmar Ambalat XVII ini disiapkan untuk melaksanakan penugasan selama enam bulan di pulau Sebatik menggantikan Satgasmas Ambalat XVI yang saat ini berada di daerah penugasan,” tegasnya.

Lebih lanjut disampaikan bahwa selama melaksanakan latihan pratugas di Grati, tim dari Mabes TNI dibawah pimpinan Letkol Laut (P) Agus Prabowo melaksanakan peninjauan dan evaluasi latihan Pratugas Ambalat XVII didampingi pejabat dari Sops Pasmar-1 Letkol Mar Nurhidayat dan Letkol Mar Amir Kasman.