Jumat, 28 Juni 2013

TNI Sediakan Dua Pulau Untuk Latihan Perang

http://static.republika.co.id/uploads/images/detailnews/pulau-sengketa-_120830161359-122.jpg

PULAU Babi dan Pulau Selaut di Simeulue akan dijadikan lokasi latihan perang gabungan Tentara Nasional Indonesia. Hal tersebut disampaikan Bupati Simeulue Riswan NS. Kedua pulau tersebut, kata dia, berada di kawasan perairan laut Kecamatan Teupah Selatan dan Kecamatan Alafan yang dinilai cocok dan jauh dari pemukiman penduduk. "Seperti harapan kita, dengan adanya latihan perang gabungan TNI mempunyai efek ke depan supaya tidak ada pihak luar yang coba-coba mengganggu perairan Simeulue, khususnya perairan Indonesia," katanya.

Wacana tersebut mencuat dan mendapat restu dari Komandan Gugus Tempur Laut Komando Armada RI Kawasan Barat (Danguspurla Koarmabar) Laksamana Pertama TNI Amarullah Oktavian. Sebelumnya diberitakan, pasukan Tentara Nasional Indonesia atau TNI diminta menggelar latihan perang gabungan di wilayah kepulauan Simeulue. Latihan gabungan tersebut terdiri dari TNI Angkatan Darat, TNI Angkatan Udara dan TNI Angkatan Laut.

Demikian disampaikan Bupati Simeulue Riswan NS saat menerima kunjungan Komandan Gugus Tempur Laut Komando Armada RI Kawasan Barat Laksamana Pertama TNI Amarullah Oktavian pada Kamis, 27 Juni 2013. "Kita harapkan TNI dapat melakukan latihan perang gabungan di wilayah Simeulue supaya ada peringatan bagi negara lain yang mencoba (melakukan) infiltrasi atau penyusupan," ujarnya

Situs Resmi Pertahanan TNI-AD Dibajak

http://www.voa-islam.com/timthumb.php?src=/photos3/Azka/Mujahidin-kuasai-TNI-AD.jpg&h=235&w=355&zc=1

Markas Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat (TNI AD) di dunia maya dikuasai “mujahidin.” Website resmi TNI AD  (www.tniad.mil.id) itu dihack oleh aktivis yang menamakan diri Mujahidin Indonesia Timur (MIT) untuk mendeklarasikan Divisi Media Mujahidin Indonesia Timur (MIT).

Dalam pantauan voa-islam.com, Situs yang dikelola oleh Dinas Penerangan Angkatan Darat (Dispenad) ini tidak menampilkan informasi kegiatan militer TNI AD, sejak empat jam sebelum berita ini dirilis. Header situs TNI AD menampilkan keterangan “hacked By Divisi Media Mujahidin Indonesia Timur || MIT PRESS.”

Dalam deklarasi bertajuk “Statement dibentuknya Devisi Media Mujahidin Indonesia Timur” tersebut, MIT menyerukan umat Islam untuk menyadari adanya peperangan global yang sedang terjadi antara Islam dan kelompok kafirin. Umat Islam,  jelas MIT, adalah umat beriman yang menjalankan Syariat Allah SWT, sedangkan kelompok musuh adalah kaum batil yang ingin memberangus Islam berkedok ‘perang melawan terorisme.’

“Ummat Islam dalam menjalankan Syari’at Robbul ‘Alamin melawan Kebathilan yang berusaha memberangus dan melenyapkan Ajaran Islam beserta Para Pemeluknya yang dikomandani oleh Amerika laknatullah ‘alaihim dengan menggunakan istilah “Perang melawan Terror” yang kemudian didukung oleh sekutu-sekutunya dari Negeri-negeri Kafir serta juga diamini oleh para penguasa-penguasa Negeri Kaum Muslimin yang berkhianat terhadap rakyatnya,” tulis MIT.

Sampai berita ini diturunkan sudah lima jam situs TNI AD dihack, tapi belum ada penjelasan resmi. Selengkapnya, press releas MIT tertanggal Senin, 3 Juni 2013 (24 Rajab 1434 H) itu sebagai berikut:

“Segala Puji bagi Allah Ta’ala Rabb semesta Alam, Yang telah memancangkan langit tanpa tiang dan mendudukkan Bumi tanpa Gantungan, yang kesemuanya dan apa-apa yang ada diantara keduanya, semuanya bertasbih dan bersujud hanya kepada-Nya semata.

Shalawat dan Salam semoga akan senantiyasa terlimpah terhadap Junjungan kita, Penghulunya Para Nabi, Muhammad Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, beserta keluarga, para Sahabat beliau dan orang-orang yang mengikuti jejak langkah beliau hingga Yaumil Hisab kelak. Amma Ba’du.

Sesungguhnya di hadapan mata kita, telah terpampang sebuah Peperangan yang mengglobal antara Kebenaran yang diperankan oleh Ummat Islam dalam menjalankan Syari’at Robbul ‘Alamin melawan Kebathilan yang berusaha memberangus dan melenyapkan Ajaran Islam beserta Para Pemeluknya yang dikomandani oleh Amerika laknatullah ‘alaihim dengan menggunakan istilah “Perang melawan Terror” yang kemudian didukung oleh sekutu-sekutunya dari Negeri-negeri Kafir serta juga diamini oleh para penguasa-penguasa Negeri Kaum Muslimin yang berkhianat terhadap rakyatnya sendiri demi meraih Simpatik dan Pujian dari Negeri-negeri Kafir tersebut yang selanjutnya untuk bisa lebih memuaskan nafsu perut dan syahwat keduniaannya sendiri, walaupun itu semua harus mengorbankan Rakyat Negerinya sendiri.

Dalam posisi itulah Kaum Muslimin Dunia hari ini dikelilingi oleh para Penguasa Durjana nan Jahat bak laksana Bani Israel yang dijajah, ditindas dan dirampoki oleh Penguasa Jalut di era Modern. Tidak ada kata lain dan tiada pula cara lain dalam menghadapi Penguasa Jalut ini kecuali Bangkit, Angkat Senjata dan Melawan. Karena sesungguhnya Allah telah menurunkan kepada kita Besi, yang di dalamnya mengandung Kekuatan yang Dahsyat serta Manfaat bagi Manusia yang supaya digunakan oleh orang-orang yang Beriman untuk menolong Allah dan Rasul-Nya.

Secercah Perlawanan itu kini muncul di Nusantara ini, tepatnya dari Pulau Sulawesi, Pulau yang terkenal dengan kepahlawanan Mujahid Kahar Mudzakkar yang selama 15 tahun dengan idzin Allah eksis dalam memberikan Perlawanan yang sengit terhadap Penguasa Penkhianat Negeri ini. Dari bibit-bibit kepahlawanan Ummat Islam terdahulu inilah, muncul sekelompok Pemuda yang mengikrarkn diri menempuh Jalan Gerilya dalam menghadapi Keganasan dan Kebiadaban Jalut di Era Modern ini, dan mereka pun menamakan dirinya dengan “Mujahidin Indonesia Timur”.

Dalam menjalani Sunnah Kauniyah Gerilya ini, Mujahidin Indonesia Timur membentuk Devisi Media yang akan menyuarakan Publikasi dan Seruan dari balik Pegunungan Poso dan sekitarnya, serta dalam berinteraksi terhadap Ummat Islam seluruhnya, baik yang ada di Nusantara ini maupun yang ada di seluruh Penjuru Dunia. Dalam menjalankan aktifitas publikasinya, Devisi Media Mujahidin Indonesia Timur menunjuk Forum Islam Al-Busyro sebagai satu-satunya Sumber Publikasi yang Resmi.

Akhir kata, kami memohon kepada Allah Azza wa Jalla untuk senantiyasa memberikan Kesabaran dan Keistiqomahan kepada kami dalam memberikan Pembelaan terhadap Ummat Islam ini dan diberikan Pertolongan dan Kemenangan dari sisi-Nya.

Dan Kemuliaan itu milik Allah, Rasul-Nya dan Orang-orang yang Beriman, akan tetapi orang-orang Munafik tidak mengetahuinya. Dan Allah itu Maha Menang atas segala urusan-Nya, akan tetapi kebanyakan Manusia tidak mengetahuinya.