Minggu, 23 Juni 2013

Pameran Teknologi Pertahanan Keamanan Buatan Indonesia

http://images.detik.com/content/2013/06/21/1036/120105_tricopter.jpg
UAV-LCU 02 LAPAN

Kementerian Riset dan Teknologi (Kemenristek) menggelar pameran menyambut Hari Kebangkitan Tekonologi Nasional (Harteknas) ke-18 pada Senin tanggal 24 Juni 2013. Pameran itu akan menampilkan produk hasil riset bidang kedirgantaraan dan teknologi pertahanan keamanan asli karya putra-putri Indonesia.

Contohnya, Teknologi pesawat tanpa awak dengan konsep flying car. Ada juga tipe pesawat tanpa awak dengan bahan bakar listrik lainnya yang akan ditampilkan, seperti jenis hexarotor dan tricopter. Kepala Biro Hukum dan Humas Kementerian Ristek Dadit Herdikiagung menuturkan selain pesawat tanpa awak tersebut, juga ditampilkan berbagai produk unggulan dari perusahaan pelat merah, lembaga riset, masyarakat dan perguruan tinggi.

http://media.viva.co.id/thumbs2/2012/08/31/169258_model-satelit-a2-buatan-lapan_663_382.jpg
Satelit A2 LAPAN

"Dibanding tahun lalu, tema lain, ikonnya beda. Tahun lalu mobil listrik. Tahun ini roket, UAV (unmanned air vehicle/pesawat nir awak) dan satelit. Setiap tahun ikon yang kita angkat beda," ucap Dadit kepada wartawan di kantor Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi Jln MH Thamrin Jakarta, Jumat (21/6/2013).

Untuk produk unggulan lainnya yang akan ditampilkan antara lain dari BPPT, seperti Pesawat Nir Awak (PUNA) tiga varian yaitu Wulung, Alap-Alap dan Sriti. Sedangkan Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) siap memajang pesawat tanpa awak (UAV) LCU 02, Roket R-HAN 122 dan Satelit LAPAN A2. Untuk kedirgantaraan, PT Dirgantara Indonesia (Persero) siap menampilkan contoh pesawat N219, NC212, CN235 dan CN295.

"Nanti ada Kemenhan, lumayan banyak kerjasama dengan Pindad dan LEN, ada rantis Komodo, sniper rifle, ada combat management system, ada juga hexacopter, terus ada UAV sebagai model," kata Dadit. Didit menjelaskan, awalnya akan ada uji terbang pesawat tanpa awak tipe hexarotor dan flying car di Monas Jakarta. Namun akhirnya dipindahkan ke halaman BPPT karena tidak memperoleh izin terbang di area Monas. Uji terbang pesawat tanpa awak berbahan penggerak listrik itu, hanya dilakukan di halaman BPPT.

"Masih susah dapat izin. Itu harus memenuhi persyaratan tertentu. terbang pada kondisi ramai ada rosedurnya," sebutnya. Pameran Harteknas akan digelar di halaman kantor BPPT Jln MH Thamrin Jakarta pada Senin tanggal 24 juni 2013. Dimulai dari pukul 09.30wib-12.00wib. Acara ini, akan dibuka oleh Menristek Gusti Muhammad Hatta dan Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro.

Seluruh Dunia Dipantau Ketat Mata-mata Amerika "FBI" Termasuk Indonesia

http://cdn.slashgear.com/wp-content/uploads/2013/06/edward-snowden-580x326.jpg
Edward Snowden

Pemerintah Amerika Serikat, seperti di kutip berita harian Inggris, The Guardian dan Washington Post, mempunyai hak akses masuk ke dalam server utama berbagai perusahaan internet terbesar termasuk Microsoft, Apple, Google, Yahoo, Facebook. Sehingga, semua akses berkenaan dengan isi konten, email, live chat, audio, video akan selalu terawasi badan intelijen negara setiap saat.

Namun, Google maupun Facebook sempat menyanggahnya bahwa mereka hanya memberikan sebagian data penting pengguna.

Dengan adanya pengawasan ketat badan intelejen AS ini otomatis negara manapun di dunia termasuk Indonesia kena aksi "mata-mata" Amerika. Secara nyatanya kini perusahaan internet terbesar masih didominasi AS, artinya setiap kegiatan komunikasi internet pemerintah asing bisa terpantau langsung oleh badan intelijen FBI dan NSA.

Uni Eropa bereaksi keras terhadap program pengintaian data telepon dan internet yang dilakukan Amerika Serikat, ke berbagai negara. Sebetulnya data apa saja yang dimonitor pemerintahan Obama, negara mana saja yang dimata-matai, dan apakah Indonesia termasuk di dalamnya?


Edward Snowden pembocor rahasia intelijen AS

Kasus pembongkaran aksi mata-mata intelijen negara pertama kali dilakukan oleh Edward Snowden, seorang ahli progamming komputer yg tak pernah tamat SMA, berita ini tersebar pada awal Juni 2013. Dialah pahlawan utama dibalik pembocoran dokumen NSA ke sebuah harian Inggris, The Guardian.

Berkat keahlian programmingnya ia dipercaya memegang berbagai posisi jabatan penting di badan intelijen pemerintah, termasuk menjabat sebagai tim ahli teknologi informasi di CIA. Terakhir kalinya sebelum kasus pembocoran terjadi ia menjabat sebagai tim analisis programming di Booz Allen Hamilton, yaitu perusahaan swasta aliansi pemerintah untuk menangani sistem program "mata-mata" AS.

Ia bersama teamnya mengontrol semua akses jaringan masuk internet duniIa, khususnya yg berasal dari luar negeri, terutama China & Iran. Kasus pembocoran rahasia intelijen oleh Edward Snowden ini lebih dashyat daripada kasus pembocoran dokumen penting perang Vietnam & Iraq.

Perlu kiranya ke depan, menurut saya, Pemerintah Indonesia membuat sendiri server mesin pencari semacam Google plus sistem operasi software buatan lokal ala Microsoft. Seperti mesin pencari pelopor pertama di Asia, Baidu, diprakarsai pemerintah Cina sendiri. Bila tidak cepat tanggap, saya yakin semua data informasi rahasia negara bocor ditangan Amerika.

Solusi sementara supaya terhindar aksi "mata-mata" intelijen AS Cs adalah hindari penggunaan media sosial, email, youtube, skype. Pokoe semua berbau produk US. Oya, DNS mungkin perlu di rubah haluan ke VPN non-US.

Latma Elang Thainesia XVI Akan Dimulai

http://sphotos-e.ak.fbcdn.net/hphotos-ak-ash4/q77/s720x720/1141_10200939849011935_796796019_n.jpg

Rombongan Latihan Bersama antara TNI AU dengan Royal Thailand Ariforce mulai ditandai dengan datangnya rombongan tamu negara dari Negeri Gajah Putih.

Latihan yang sejatinya dibuka oleh Direktur Latihan Kolonel Pnb Andyawan MP pada 24 Juni 2013 mendatang, terdiri dari berbagai macam kegiatan dimana fokus pada operasi penerbangan antara lain, dissimilar air combat training antara pesawat Hawk 209 milik TNI AU melawan Alpha Jet dari RTAF, Close Air Support dan Surface Attack Tactic.

Rombongan pertama yang terdiri dari satu buah pesawat C-130 Hercules dan 35 personel, sedangkan rombongan kedua akan datang pada 24 Juni 2013 terdiri dari 4 buah Alpha Jet, 63 personel sehingga total personel RTAF adalah 98 orang.
Pada 5 Juli 2013,latihan akan ditutp oleh Kepala Staf Angkatan Udara dari kedua negara di Lapangan Upacara Dinas Operasi Lanud Roesmin Nurjadin. Sedangkan redeployment para tamu Negara tersebut akan dilaksanakan pada tanggal 6 Juli 2013 dengan rute Pekanbaru-Kualalumpur-Thailand.

TNI AU Pamerkan Pesawat Tempur

http://adiewicaksono.files.wordpress.com/2009/01/f-16.jpg

TNI Angkatan Udara di wilayah teritorial Komando Sektor IV Pertahanan Udara Nasional Kabupaten Biak Numfor, Papua, mengelar pameran (static show) kedirgantaraan, di Pangkalan Udara Manuhua, Minggu (23/6). Kegiatan static show kedirgantaraan ini menjadi bagian dari latihan Cakra dan Operasi Kosek IV Hanudnas Biak, di antaranya pameran empat pesawat tempur F16 dan hercules, serta Skadron 3 TNI AU.

Sedangkan kegiatan lain atraksi terjun payung dari pesawat oleh Pasukan Khas (Paskhas) TNI AU, sosialisasi minat pemuda/pemudi menjadi prajurit TNI serta berbagai potensi kerdirgantaraan lainnya. Beberapa warga Biak mengakui, pameran kedirgantaraan dilaksanakan prajurit TNI AU merupakan sarana pembelajaran dan mengenal jatidiri prajurit hingga mendapatkan informasi menyangkut alat pertahanan udara TNI Angkatan Udara.

"Melalui pameran warga bisa melihat dari dekat kondisi pesawat tempur dan mengenal kinerja prajurit TNI AU dalam mengamankan wilayah udara NKRI," ujar Fatimah, warga setempat kepada Antara. Sebelumnya, Panglima Komando Sektor IV Pertahanan Udara Nasional Biak Marsekal Pertama TNI Asnam Muhidir mengatakan, kegiatan static show kedrigantaraan diharapkan lebih mendekatkan kemanunggalan TNI AU dengan rakyat.

"Melalui pameran kerdigantaraan masyarakat Biak mengenal lebih dekat terhadap potensi sistem alat pertahanan dan persenjataan TNI AU dalam mengawal serta mengamankan wilayah udara NKRI dari Sabng hingga Merauke," ujarnya. Empat pesawat tempur F16 dan Hercules dipajang di pangkalan operasi Lanud Manuhua Biak. Banyak, warga memanfaatkan untuk berfoto bersama dengan prajurit Skadron 3 TNI AU.

Kisah PETRUS Si Pembasmi Premanisme Di Tanah Air

 http://rakyatsulsel.com/wp-content/uploads/2013/02/25.2-BOX.jpg

Jumlahnya premanisme dan kriminalitas yang semakin meningkat saja dari tahun ke tahun. Sebut saja pemerkosaan, perampokan, pencurian, kerusuhan dan lain sebagainya. Memang aparat penegak hukum tidak lantas tinggal diam, namun sepertinya kurang bisa mengimbangi. Atau paling tidak mampu memberikan kepercayaan penuh kepada masyarakat bahwa lingkungannya aman. Situasi ini kembali mengingat kita pada tahun 1980-an.

Kisah tentang OPERASI CLURIT bentukkan militer rezim orba. Operasi militer ‘terselubung’ yang justru terkenal dijuluki Petrus. Kependekan dari Penembak Misterius. Sebenarnya terselubung banget sih nggak juga. Karena pada waktu itu penguasa militer pun secara tidak langsung ‘mengakui’ keberadaan Petrus secara tersirat maupun tersurat.

Sasaran dari Petrus adalah orang-orang yang dianggap meresahkan. Dianggap mengganggu. Dianggap sampah ketentraman rakyat. Tidak jelas, bagian dari militer mana yang ditugaskan untuk menjadi Petrus. Target utama Petrus adalah para pelaku kriminal residivis kambuhan langganan keluar masuk penjara yang sangat sulit di ‘insyaf’-kan dan premanisme. Walaupun terkadang konon ada juga pelaku kriminal ‘newbie’ yang apes meregang nyawa ditangan algojo Petrus.

Dalam melakukan aksinya, Petrus terkenal sangat rapi, profesional, berdarah dingin namun tepat sasaran. Semua korbannya kebanyakkan ‘dipertontonkan’. Ada yang dibungkus karung, dibuang ke selokan, didepan rumah warga, dan lain sebagainya. Ada pula yang ‘hilang’. Entah dibuang ke sungai, laut, kebun kosong bahkan hutan belantara.

Pada era itu, eksistensi Petrus banyak sekali menimbulkan kontroversi. Tidak hanya didalam negeri, pun diluar negeri. Terutama dari kelompok yang giat menyuarakan HAM (Hak Asasi Manusia). Namun dibalik pro dan kontra yang terjadi, Petrus telah sukses mengemban misi utamanya. Apakah itu? Memberikan efek shock therapy. Efek yang sangat ampuh memberikan rasa aman dan tenteram pada masyarakat luas.

Istilah beliau adalah ‘treatment’. “Tindakan tegas bagaimana? Ya, harus dengan kekerasan. Tetapi, kekerasan itu bukan lantas dengan tembakan begitu saja. Yang melawan, mau tidak mau, harus ditembak. Karena melawan, mereka ditembak”. “Lalu, ada yang mayatnya ditinggalkan begitu saja. Itu untuk shock therapy”.

Dahulu banyak juga pihak yang menyayangkan, target Petrus hanyalah bajingan-bajingan tengik kelas cere, kelas teri, bukan penjahat kerah putih. Penjahat berdasi. penjahat berdasi bukan urusan Petrus. Penjahat berdasi tidak langsung membuat ‘keonaran’ dalam kehidupan masyarakat. Rasa aman dan tentram dalam menjalani kehidupan dari pelaku kriminal-lah yang paling dibutuhkan oleh rakyat.


 http://img.lensaindonesia.com/uploads/1/2013/04/11441-preman-yang-ditangkap-resahkan-warga-36-di-senayan.jpg

Kasus-kasus penembakan misterius (petrus) pada 1982-1985 silam kini jadi bahan pembicaraan lagi. Pekan lalu, Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) menemukan ada pelanggaran HAM berat dalam pembunuhan sistematis atas para preman dan orang-orang yang dituduh melakukan kejahatan.

Temuan ini sudah kami serahkan ke Kejaksaan Agung untuk ditindaklanjuti,” kata Ketua Tim Adhoc Penyelidik Pelanggaran HAM dalam kasus Petrus, Stanley Adi Prasetyo. Penyelidikan Komnas HAM menemukan bahwa ada indikasi kuat pemerintah Orde Baru sengaja merestui sebuah program pembunuhan massal untuk mengatasi gangguan keamanan kala itu. Benarkah ?

Kesaksian Seorang Pria yang pernah Menjalankan Operasi Petrus di Pulau Jawa.


http://s2.bloggerscdn.com/media/t/12616579/12616579_l_1364996010.jpg

Namanya ******, bekas Komandan Kodim **** ****karta. Setelah menjabat komandan militer, dia sempat menjadi Bupati Boyolali sampai 1994. Kini Ketua Persatuan Purnawirawan dan Warakawuri TNI dan POLRI (Pepabri). Berikut ini petikan wawancaranya:

Apa latar belakang operasi Petrus pada 1980-an?
Kondisi keamanan masyarakat ketika itu sangat terganggu oleh keberadaan para gali. Anda tahu apa itu gali? Gabungan anak liar. Mereka sangat menganggu dan meresahkan masyarakat sehingga harus diberantas. Operasi Petrus itu mulai November 1982, saat saya bertugas di Yogyakarta sebagai Dandim.

Apa buktinya preman kala itu mengganggu keamanan dan ketertiban masyarakat?
Indikasinya sangat jelas, setiap malam hari para mahasiswa di Yogyakarta sudah tak berani keluar karena takut pada gali. Operasi petrus adalah shock therapy supaya tidak ada tindak kejahatan lagi.

Bagaimana awal mulanya Operasi Petrus dijalankan?
Saat kondisi keamanan terganggu, saya melapor ke Pangdam Diponegoro, Pak Ismail. Dia bilang, »Ya sudah diberantas saja.” Saya lalu bilang, »Siap laksanakan.” Saya segera berkoordinasi dengan polisi.

Untuk apa?
Kami membuat daftar nama preman. Sumber datanya berasal dari laporan masyarakat yang kemudian disaring di Badan Koordinasi Intelijen. Badan Koordinasi Intelijen ini berisi intel Kodim, intel polisi serta intel kejaksaan.

Berapa jumlah preman yang masuk dalam daftar Anda?

Saya lupa. Sudah lama kok.

Setelah didaftar lalu bagaimana?
Setelah itu, semua preman yang masuk daftar diumumkan dan dipanggil. Para preman diminta lapor untuk diberi Kartu Tanda Lapor (KTL). Semua preman yang sudah bisa menunjukan KTL akan aman.

Yang tidak bisa menunjukkan KTL?

Ya sesuai standar, ada operasi. Jika premannya malah lari maka diberi tembakan peringatan tiga kali. Jika tetap lari, akan ditembak kakinya. Tapi, kadang-kadang ya, tembakan itu malah kena kepala atau tubuh, karena medannya naik turun atau dia malah merunduk. Itu semua di luar dugaan.

Berapa preman yang tewas dalam operasi ini?

Saya tidak ingat. Sudah lama sekali.

Apakah menurut Anda, penembakan misterius ini melanggar aturan?
Saya kira tidak melanggar. Buktinya, saat itu tak ada reaksi penolakan masyarakat. Gali-gali itu sudah sangat meresahkan masyarakat.

Apakah sekarang Anda menyesal karena berperan menghilangkan nyawa banyak orang?
Waktu itu, ada perintah dari atasan.

Apa kira-kira Pangdam Diponegoro juga mendapat perintah dari atasannya?

Saya tidak tahu, tapi saat itu yang jelas ada operasi Petrus di hampir seluruh wilayah Indonesia.