Sabtu, 22 Juni 2013

Kelompok Abu Jahal Serang Markas Indobatt Di Lebanon

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg-7vU53V5CuIqw4nZm4-XQFlG3XV2y03a9yU2WinngaTKJuy-Sb_OPkvwPKJf8VsJ3q_SroBZB8kOp8EPGRDvwiZOdfbG_PTDqUsF1pjCqTaQMFr_b5w1vQYVkjSI3-mwVhYwBWH2pYBZl/s640/panser-anoa-indobat.jpg

Tepat Tanggal 21 Juni 2013 pukul 09.00 waktu Lebanon, Indobatt (Indonesia Battalion) melalui DO (Duty Officer) beberapa waktu lalu menerima laporan dari Sektor Timur bahwa wilayah Desa Kaferqila mengalami gangguan dari Kelompok Abu Jahal dan mungkin dapat meluas sewaktu-waktu. Untuk itu Sektor Timur segera menetapkan perubahan status dari Kuning menjadi Status Merah.

Kejadian tersebut segera ditindak lanjuti kepada Satuan Kompi-kompi dibawah agar meningkatkan status menjadi Waspada atau “Merah”. Sambil menunggu perkembangan yang terjadi segera Komandan Satgas Indobatt XXIII-G/UNIFIL, Letkol Inf Lucky Avianto memerintahkan Staff Intel untuk segera menelusuri penyebab dan perkembangan kejadian tersebut serta menghimpun data dan informasi sebanyak-banyaknya.

Dalam Status Merah tersebut Dansatgas juga segera memerintahkan agar penjagaan dilipat gandakan dan menarik semua personil yang sedang beroperasi agar segera merapat ke Pos UNIFIL terdekat sambil memonitor perkembangan situasi yang terjadi.

Masih dalam Status yang sama, Kompi Bantuan dan Kompi Delta yang menjadi satu komplek di dalam area Mako Indobatt juga segera menyiapkan senjata bantuan, kendaraan operasional serta ambulance. Sementara untuk jajaran Komunikasi dan Perhubungan juga telah siap kendaraan Jammer dan perlengkapan komunikasi untuk memudahkan berkordinasi kepada satuan bawah.

Selang 1 jam berlalu Kelompok Abu Jahal meluncukan roketnya ke arah Kompi Delta dan jatuh di Lapangan Bola Kompi Delta, segera perkembangan status disampaikan meningkat menjadi “Awan Hitam 1”, informasi tersebut juga diterima oleh DO dari Sektor Timur yang langsung di laporkan ke Komandan Satgas.

Menerima laporan tersebut Dansatgas segera memerintahkan Staff Personil untuk segera berkoordinasi dengan pihak Kedutaan mengenai rencana Evakuasi. Kepada Staff Log dan jajarannya Dansatgas juga memerintahkan untuk segera mendistribusikan amunisi, memeriksa kesiapan shelter berikut dengan dukungan makan dan minum serta bekal ulang lainnya. Perintah langsung juga disampaikan oleh Dansatgas kepada Kompi Bantuan dan Kompi Delta agar senjata bantuan memasuki kedudukan dan menunggu perintah selanjutnya.

Situasi semakin mencekam setelah Sektor Timur menginformasikan Peningkatan Status menjadi “Awan Hitam 2” yang mengharuskan seluruh personil segera masuk shelter dan kedudukan sesuai posisi masing-masing. Termasuk warga sipil yang berada di Mako Indobatt seperti 2 orang Language Assistance (LA) dan 3 Personel Tentara Spanyol yang kebetulan memiliki pos komunikasi di dalam Mako Indobatt. Di dalam Shelter 1 Dansatgas beserta beberapa staffnya mengendalikan satuan di bawahnya  melalui alat komunikasi yang sudah terjaring lengkap keseluruh jajarannya sambil menunggu perkembangan selanjutnya.

Rangkaian kejadian di atas adalah merupakan scenario latihan “Blue Porcupine” yang dilatihkan sesuai dengan tahapan dan ketentuan yang berlaku. Menurut Dansatgas Indobatt XXIII-G/UNIFIL, Letkol Inf Lucky Avianto latihan tersebut selain merupakan kegiatan rutin sekaligus mengantisipasi perkembangan situasi yang dapat terjadi sewaktu-waktu, mengingat ketegangan antara Suriah dan Israel yang mengakibatkan banyak pengungsi asal Suriah yang masuk ke wilayah Lebanon yang tidak menutup kemungkinan dapat berimbas kepada stabilitas keamanan khususnya di wilayah Lebanon Selatan yang menjadi wilayah operasi Indobatt. Turut hadir dalam pelaksanaan latihan tersebut Wadan Satgas Indobatt XXIII-G/UNIFIL, Mayor Inf Pio L Nainggolan, Tim Medis dan seluruh personil Indobatt.

Kelompok Hacker Anonymous Akan Bocorkan Informasi Rudal Korea Utara

http://static.guim.co.uk/sys-images/Guardian/About/General/2013/4/15/1366015492728/Anonymous-hacktivist-008.jpg

Organisasi peretas internasional Anonymous mengklaim berhasil membongkar sistem informasi Korea Utara (Korut). Mereka pun akan membocorkan informasi militer dan persenjataan negeri komunis Korea itu. "Kami sukses, kami akan membagi informasi ini secara parsial dengan dunia," demikian pernyataan Anonymous di Youtube, seperti dikutip Yonhap.

Peretasan terhadap situs Korut bukan menjadi hal pertama. Pada awal April lalu, organisasi peretas juga berhasil menyerang situs propaganda Korut, Uriminzokkiri. Akun Twitter jejaring sosial itu juga berhasil dibobol dan muncul foto Kim Jong-Un berbadan siluman babi.

Beberapa peretas pun mengatkaan, Anonymous sudah berhasil menjebol sistem informasi Korea Utara secara keseluruhan. Selain rudal, mereka berhasil melacak informasi-informasi mengenai pejabat-pejabat tinggi di negara tersebut.

Sejauh ini, Pemerintah Korea Utara belum mengeluar kan komentar untuk menanggapi peretasan itu. Kemarin, mereka masih disibukkan dengan munculnya laporan dari salah satu situs berita milik pembelot Korea Utara. Laporan dari portal berita itu mengatakan bahwa Jong-Un membagikan buku karangan Adolf Hitler ke pejabatnya.

Sehari setelah laporan itu muncul, Korea Utara pun berang. Mereka mengancam akan membunuh orang yang bertanggung jawab atas publikasi laporan itu.

Kodam I Bukit Barisan Terima 1 Helikopter BELL-412EP Terbaru

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhVRLWE-l24T6Qi3VSYFxcDiqRuzveQhCp7HN9-R7epdZ2P4CHQyijpnjYC91Hql6W8cBvg_QYM1LQKTapq2ilMD07xEhovE_ilGrYCO9YmuPLNEA63ZmScS-LwJIcAjHeygQr5K_Dpr6ol/s1600/1.jpg

Komando Daerah Militer (Kodam) I/Bukit Barisan mendapat bantuan berupa satu unit Helikopter Bell 421-EF dari Markas Besar TNI-AD. Panglima Kodam I/Bukit Barisan Mayjen TNI Burhanuddin Siagian di Medan, Kamis, mengatakan helikopter tersebut telah diterima dan akan dimanfaatkan untuk membantu kelancaran dalam melaksanakan tugas di daerah ini.

Bantuan Helikopter itu, menurut dia, sebelumnya direncanakan akan diberikan Markas Besar TNI-AD kepada Kodam I/Bukit Barisan sebanyak enam unit helikopter. Namun, kata Jenderal bintang dua itu, yang diterima Kodam I/Bukit Barisan hingga kini baru satu unit helikopter dan lima unit lagi masih belum datang.

"Kita masih menunggu lima unit helikopter lagi. Dan semoga secepatnya dapat diterima Kodam I/Bukit Barisan," kata mantan Danseskoad itu. Panglima Kodam I/Bukit Barisan menyebutkan, helikopter yang cukup canggih dan moderen ini juga dilengkapi peralatan tempur. Helikopter tersebut dibawa dari Jakarta oleh enam prajurit penerbang dari TNI- Angkatan Darat.

"Helikopter yang dipesan Pemerintah Indonesia dari Amerika Serikat dan dirakit di PT. Dirgantara," ucap Burhanuddin. Komando Daerah Militer (Kodam) I/Bukit Barisan mendapat jatah satu unit heli serbu terbaru yang dilengkapi fasilitas senjata serbu dan alat navigasi terbaru. Heli jenis Bell 412 EP buatan Amerika itu akan dioperasikan oleh Kodam I/Bukit Barisan dibantu pilot dari Pusat Penerbangan Angkatan Darat.

Panglima Kodam I/Bukit Barisan Mayor Jenderal Burhanuddin Siagian mengatakan, Kodam I/BB beruntung mendapat satu unit heli canggih yang bisa digunakan terbang malam. "Keluarga besar Kodam I/Bukit Barisan berterimakasih kepada Panglima TNI dan Kepala Staf Angkatan Darat atas kepercayaan ini," kata Siagian saat memperkenalkan heli itu kepada wartawan, Kamis 20 Juni 2013.

Co-pilot yang bertugas mengoperasikan heli itu, Letnan Dua Sofyan Gusti menjelaskan, heli Bell 412 EP selain untuk pertempuran juga bisa digunakan untuk penerbangan very importan person." Heli ini dilengkapi senjata di kedua sisi badan heli yang mampu terbang 2,5 jam tanpa henti," kata Gusti. Dalam keadaan diluar perang, heli buatan tahun 2013 itu kata Gusti nantinya akan digunakan Kodam I/Bukit Barisan untuk terjun pass roofing dan operasi penyelamatan.

"Yang canggih dari heli ini adalah kemampuan terbang malam dengan alat navigasi udara yang sangat lengkap," tutur Gusti.Tentara Nasional Indonesia, Gusti mengatakan, saat ini memiliki 27 Bell 412 EP." Dan Kodam I/Bukit Barisan termasuk yang beruntung memperoleh satu unit," ujar Gusti. Nantinya, kata Gusti, heli itu akan di parkir di heli pad milik Batalion Raider 100 di Binjai, Sumatera Utara.

TNI-AL Akan Segera Memiliki 11 Helikopter Anti Kapal Selam Baru

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiwkkgfMNW4glSLs0YwPWxJl5Cg2VJBxrQrvbxbG8Pq3zcYdi3dxMz92_oA7D2UyOcCCnJ_Mq_N1HbEEiQ_9Pum9ePQhzNnPs93WHV3aHL5T0nqpSsU3D84sTMh3O5VWtOl6u005WTFKB0/s1600/SH2G.jpg

Jajaran TNI-AL patut berbangga. Dalam waktu dekat, mereka akan memiliki 11 helikopter anti kapal selam dan 4 buah pesawat latih ini untuk melengkapi Sistem Senjata Armada Terpadu (SSAT). Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Marsetio mengatakan, helikopter jenis ini terakhir dimiliki oleh TNI-AL pada tahun 1965.

"Kita dulu pernah punya heli anti kapal selam pada tahun 1960an. Dari tahun 1965, baru kali ini kita punya heli seperti ini lagi," tuturnya saat berbincang dengan wartawan seusai acara serah terima brevet penerbang kehormatan di apron Base Operasi Markas Komando Pangkalan Udara Angkatan Laut Juanda.

Rencananya, TNI-AL akan mendatangkan 11 helikopter anti kapal selam tersebut secara bertahap. "Tahun depan, paling lambat tanggal 5 Oktober 2014 kesebelas heli itu akan datang dan melengkapi persenjataan (alutsista) TNI-AL," ujar Marsetio.

Pemegang kekuasaan tertinggi di jajaran Angkatan Laut tersebut juga menjelaskan bahwa proses pengadaan helikopter anti kapal selam sudah berlangsung. "Sekarang masih dalam proses. Masih ada dua calon penyedia barang. Kita lihat nanti akan di lelang secara internasional," ucapnya.

Untuk menyambut kedatangan persenjataan (alutsista) baru tersebut, persiapan pun telah dilakukan pihak Pusat Penerbang Angkatan Laut Juanda yang akan menjadi penerima kedatangan-kedatangan persenjataan (alutsista) tersebut.

"Nanti akan ada skuadron baru, yaitu skuadron 100. Komandan Pusat Penerbang Angkatan Laut (Puspenerbal) juga sudah menyiapkan kaderisasi calon mekanik, calon penerbang, gedungnya, dan lain-lain," pungkasnya.

PT PAL dan ITS bangun Kapal Selam Indonesia

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjdHDFjyY0urKZnkSK9vdEDeWbXlRN89s7SNqi7LhjeK6WyUpA0TUMzIG-g-L_e6uURlY8wlcIGh5-yD0RFwE44Kj0VxIPRXwTCdOriN17zbZ2jZ8WSOBRvIgNzufHkzvzIvgojwgJV4o8/s400/PT+PAL+Logo.jpg     http://t1.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcSZJQo1LnKjj7xunnaH-WOdxliIw8f5YqCpTEBV2BykiEh3Ez79

 PT PAL bersama ITS berencana mengembangkan Alat Utama Sistem Pertahanan (Alutsista) dengan membangun sebuah proyek kapal selam nasional. Terobosan PT PAL yang patut diacungi jempol setelah bertahun-tahun pasca era Orde Baru terkesan tiarap. Komitmen bersama antara ITS dan PT PAL dalam membangun kapal selam nasional dikukuhkan dalam nota kesepahaman yang ditandatangani ke dua belah pihak,di Gedung Rektorat ITS Surabaya.

Dalam nota kesepahaman, disepakati empat hal yang akan menjadi poin kerja sama kedua pihak. Selain mengadakan kajian teknologi kapal selam, ketiga poin lainnya adalah dalam bidang pendidikan, lingkungan dan penyelamatan lingkungan hidup.

Direktur Utama (Dirut) PT PAL (Persero), Ir M Firmansyah Arifin MM, menyebutkan bahwa kerja sama kedua belah pihak akan membawa kemajuan bagi Indonesia. Saat ini, teknologi kapal selam telah menjadi kebutuhan utama dalam mempertahankan kedaulatan bangsa.

Firmansyah membandingkan, saat ini, Malaysia telah memiliki unit kapal selam dengan teknologi getaran kecil. Dengan teknologi tersebut, kapal selam Malaysia tidak akan bisa terdeteksi radar kapal-kapal Indonesia ketika melanggar batas negara.  “Karena itu, teknologi kapal selam adalah upaya untuk mempertahankan kedaulatan bangsa,” ucap Firmansyah.

 http://i.imgur.com/u3003.jpg

Kini, PT PAL juga tengah melakukan kerja sama transfer teknologi kapal selam dengan perusahaan asal Korea Selatan, Daewoo Shipbuilding and Marine Engineering Co. Sebanyak 206 tenaga ahli PT PAL akan dikirim untuk mempelajari proses pembangunan kapal selam di sana. Firmansyah merinci, sebanyak 186 orang tenaga ahli akan mempelajari proses produksi kapal. “Sisanya, sebanyak 20 orang khusus mempelajari masalah desain kapal selam,” terang Firmasnyah

Sayangnya, pada proses transfer teknologi ini, Daewoo Shipbuilding and MarineEngineering Co, tidak akan membuka seluruh teknologinya kepada PT PAL. Pasalnya, tenaga PT PAL yang dikirim tidak diperkenankan untuk menyentuh alat-alat produksi. Mereka hanya diperkenankan untuk menyaksikan proses pembangunan kapal.  “Kalau saya bahasakan, mereka di sana akan learning by seeing,” ujar Firmansyah yang juga alumnus ITS ini.

Untuk itu, Firmansyah akan menyisipkan beberapa tenaga akademis dari ITS untuk turut serta dalam proses transfer teknologi dengan Daewoo. Tenaga akademisi ini akan lebih banyak mengkaji mengenai pilihan-pilihan teknologi yang diberikan oleh Daewoo.   “Belum ada kesepakatan mengenai jumh tenaga TS yang akan disisipkan,” tegasnya.

Kerja sama ini disambut baik  rektor ITS, Prof Dr Ir Tri Yogi Yuwono DEA.   Dirinya mengatakan, kerja sama dengan PT PAL merupakan sebuah kebanggaan bagi ITS. Sejak berdirinya ITS, PT PAL telah menjadi mitra kerja sama dalam menyediakan tenaga dosen bagi Fakultas Teknik Perkapalan ITS.
“Kerja sama dengan PT PAL tidak akan berakhir sampai kapan pun. Kami bangga bisa ikut membangun industri maritim di negara kepulauan ini,” kata Tri Yogi.