Rabu, 19 Juni 2013

Diplomat Disadap Inggris, Menlu RI Minta Penjelasan

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgRmae2ZyxlHq0qX8sF1CsA8WcqtDB6V9VyKZceWSNHfT-SoXAd_MAWxCX9MrseTtGy5ObKFQNBMRlGZkbb_BueaiyhJoTnaDRvM_rWLPeTIIaxmsJEiK1IxXa7tkv44qvkBArktULRXzsl/s1600/MARTY-NATALEGAWA_KEMENLU.jpg

Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Luar Negeri berharap Inggris memberikan penjelasan terkait aksi penyadapan yang dilakukan oleh agen intelijen mereka (GHCQ) terhadap delegasi konferensi G20 tahun 2009. Hal itu disampaikan oleh Menlu Marty Natalegawa yang ditemui usai menerima kunjungan kerja Menlu Nikaragua, Samuel Santos Lopez, Selasa 18 Juni 2013.

Marty mengaku sudah membaca artikel di harian Guardian tersebut dan berharap pemerintah Inggris menjelaskan duduk permasalahan yang sebenarnya. "Bukan untuk apa pun juga, melainkan supaya masalah ini dapat dikelola dengan baik," ujar Marty.

Kendati berharap penjelasan dari pemerintah Inggris, Marty mengaku tidak akan memanggil Duta Besar Inggris untuk Indonesia, Mark Canning, untuk meminta keterangan. "Penyampaian melalui media itu sudah baik dan cukup. Tapi apabila saya bertemu dengan Dubesnya di suatu acara, tentu akan ditanyakan," kata Marty.

Menurut Marty, semua diplomat Indonesia selalu bekerja dengan sangat hati-hati dan sesuai dengan pekerjaan mereka. Hal itu disebabkan pengetahuan mereka soal adanya cara-cara memperoleh informasi di luar jalur konvensional.

Namun Marty menepis bahwa spionase diplomatik sudah biasa terjadi dan dilakukan. "Saya tidak mengatakan hal semacam ini biasa terjadi dalam praktek diplomasi. Tetapi para diplomat Kemlu tentu selalu bertindak dengan penuh kehati-hatian supaya tidak akan ada masalah yang dapat menganggu kepentingan nasional negara," kata dia.

Seperti diberitakan sebelumnya, harian Inggris The Guardian kembali mengungkap fakta baru yang dibeberkan oleh pembocor rahasia AS, Edward Snowden. Mantan teknisi NSA itu mengatakan bahwa badan intelijen komunikasi Inggris (GCHQ) telah menyadap delegasi pertemuan tingkat tinggi yang berlangsung di London pada tahun 2009 silam.

Dalam beberapa dokumen yang diperlihatkan oleh Snowden kepada Guardian dalam format Power Point, terungkap bahwa mereka menyasar tiga pejabat dari tiga negara yaitu mantan Menteri Keuangan Turki, Mehmet Simsek, delegasi dari Afrika Selatan dan mantan Presiden Rusia, Dmitry Medvedev.

Pada Senin kemarin ketiga negara tersebut mengaku berang saat tahu para delegasinya pernah dimata-matai oleh Inggris. Kemlu Turki bahkan sampai memanggil Dubes Inggris untuk Turki, David Reddaway dan menuntut penjelasan.

Afsel walau tidak menuntut keterangan dari pemerintah Inggris, namun mereka mengutuk aksi penyadapan itu. Sementara pejabat tinggi di Rusia terlihat kesal. Mereka mengaku geram dengan Inggris yang bekerja sama dengan agen NSA untuk menyadap semua komunikasi mantan Presiden mereka.

"Tahun 2009 silam merupakan tahun Rusia-AS sepakat mengumumkan adanya perbaikan hubungan. Tapi saat yang sama agen intelijen AS mendengarkan komunikasi telepon Dmitry Medvedev. Dalam situasi seperti ini, bagaimana kami dapat mempercayai lagi pengumuman Barack Obama itu?" ujar seorang anggota senat di Dewan Federasi Rusia, Igor Morozov.

12 Perwira Tinggi TNI Terima Bintang Kehormatan

http://klimg.com/merdeka.com/i/w/news/2013/06/19/207634/540x270/bakti-luar-biasa-12-jenderal-tni-terima-bintang-kehormatan.jpg

Panglima TNI Laksamana TNI Agus Suhartono menyematkan Tanda Kehormatan kepada 12 Perwira Tinggi (Pati) TNI di Mabes TNI Cilangkap Jakarta. Tanda kehormatan tersebut berupa Bintang Jalasena Utama, Bintang Swa Bhuwana Paksa Utama dan Bintang Dharma. Penyematan tersebut berdasarkan Keputusan Presiden RI No 20,21,22/TK/Tahun 2013 Tanggal 30 April 2013.

Perwira tinggi TNI yang menerima Bintang Jalasena Utama yaitu Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Marsetio, sebagai penghargaan atas darma bakti anggota TNI Angkatan Laut yang di bidang tugas kemiliteran menunjukkan kemampuan, kebijaksanaan, dan jasa luar biasa melebihi panggilan kewajiban untuk kemajuan dan pembangunan TNI Angkatan Laut tanpa merugikan tugas pokok.

Sementara untuk Bintang Swa Bhuwana Paksa Utama dan Bintang Dharma diberikan kepada Kepala Staf Angkatan Udara (Kasau) Marsekal TNI IB Putu Dunia.

Sedangkan yang menerima Bintang Dharma adalah sebagai penghargaan kepada anggota TNI yang menyumbangkan jasa bakti dengan melebihi dan melampaui panggilan kewajiban dalam pelaksanaan tugas militer, sehingga memberikan keuntungan luar biasa untuk kemajuan TNI.

Penerima Bintang Dharma sebanyak 10 jenderal yaitu:
  1. Letjen TNI (Purn) Marciano Norman (Kepala BIN)
  2. Letjen TNI Muhamad Munir (Wakasad)
  3. Letjen TNI Waris (Sekjen Wantannas)
  4. Letjen TNI Langgeng Sulistiyono (Sesmenkopolhukam)
  5. Letjen TNI Geerhan Lantara (Irjen TNI)
  6. Laksdya TNI Hari Bowo (Wakasal)
  7. Laksdya TNI Sumartono (Irjen Kemhan)
  8. Laksdya TNI Bambang Suwarto (Kalakhar Bakorkamla)
  9. Letjen TNI (Mar) Muhammad Alfan Baharudin (Kepala Basarnas)
  10. Marsdya TNI Dede Rusamsi, (Wagub Lemhannas RI)

TNI Akan Punya Siaran Televisi Lokal

http://images.solopos.com/2013/04/sunindyo.jpg

Untuk melayani kebutuhan informasi di lingkungan jajaran Kodam IV Diponegoro, dan agar semakin well informed di kalangan sendiri, dalam waktu dekat institusi TNI ini akan memiliki media siaran televisi lokal.

Menurut Mayjen TNI Sunindyo, Pangdam IV Diponegoro di sela-sela acara tradisi penerimaan prajurit dan serah terima jabatan di lingkungan Kodam IV Diponegoro, Rabu (19/6) pagi, dia mewanti-wanti kepada pejabat kapendam yang baru, Kol (Arh) Ramses Lumban Tobing, agar media televisi komunitas ini dikelola dengan sebaik mungkin, guna melayani kebutuhan informasi di kalangan sendiri.

"Karena kegunaan media seperti televisi kalangan sendiri itu untuk mengimbangi derasnya arus informasi dari luar melalui televisi komersial," kata Sunindyo.

Tapi lebih jauh, Kapendam IV Diponegoro Kol (Arh) Ramses Lumban Tobing belum bersedia menjelaskan secara rinci rencana penyelenggaraan televisi komunitas itu. "Saya lagi perjalanan ke Jogja, mohon maaf. Segera kita bertemulah," kata Ramses L Tobing.

Penutupan Latihan Bersama Indobatt dengan FCR



Tarian Reog khas Jawa Timur dikolaborasikan dengan Kuda Lumping yang dimainkan oleh personil Indobatt menandai acara penutupan latihan bersama antara Satgas Indobatt (Indonesia Battalion) Kontingen Garuda XXIII-G/UNIFIL (United Nations Interim Force In Lebanon) dengan FCR (Force Commander Reserve) Batalyon Perancis di Lapangan Soekarno UN Posn 7-1, Adshid al-Qusayr, Lebanon Selatan.

Latihan bersama yang berlangsung selama empat hari, ditutup oleh Wadan Sektor Timur Kolonel Inf Rizerius didampingi Dansatgas Indobatt Letkol Inf Lucky Avianto dalam suatu upacara militer. Antara/Perwira Penerangan Satgas Konga XXIII-G/UNIFIL Lettu Sus Sundoko

SU-35 Buatan Rusia VS F35- Buatan USA

http://4.bp.blogspot.com/-PHlYBdKvQic/TbeeH42CPiI/AAAAAAAAAHs/Aqrj1aqvD6U/s1600/su35_large_152.jpg 
Su-35

http://21stcenturyasianarmsrace.files.wordpress.com/2011/09/us-f35-02.jpg
 F-35

Sukhoi Su-35 (Sebutan NATO : Flanker E), adalah versi terbaru dari pesawat tempur super manuver multiguna buatan Rusia yang telah menunjukkan kemampuannya yang menakjubkan di hari pertamanya saat pameran penerbangan Paris Air Show ke-50 di Le Bourget, Paris, Prancis.

Dalam video, pesawat tempur generasi 4++ ini mempertunjukkan beberapa manuver yang bisa dikatakan hampir mustahil dilakukan, sekaligus mendemonstrasikan handling authority kecepatan rendah yang menakjubkan.

Su-35

 F-35

Su-35 bisa mendeteksi pesawat siluman seperti F-35 pada jarak lebih dari 90 kilometer, sekali saja Su-35 terlibat dalam pertempuran udara dalam jarak visual (WVR), Su-35 akan dengan mudah bermanuver untuk mengarahkan "hidung" dan senjatanya ke arah manapun untuk menemukan posisi yang tepat untuk "membunuh".

Beberapa minggu lalu, banyak yang terkesan dengan sebuah uji coba penerbangan yang dilakukan oleh F-35 JSF. Dalam video itu F-35 memeragakan manuver serangan sudut tinggi (AOA). Bill Flynn, pilot uji coba Lockheed Martin yang bertanggung jawab untuk kegiatan ekspansi penerbangan untuk JSF baru-baru ini mengatakan bahwa semua varian Joint Strike Fighter (3 varian) akan memiliki kinerja kinematik yang lebih baik dari pesawat tempur generasi kempat, termasuk Eurofighter Typhoon dan Boeing F/A A-18-E/ F Super Hornet.

Kisah Nyata : Operasi Rahasia Antara TNI dan Militer Israel, 1980.

http://www.aircraftresourcecenter.com/rh/images/galleries/articles/262-361/16249/gallery_29591/photos_1265273096.jpg
A-4 Skyhawk

Djoko merupakan salah satu penerbang tempur handal TNI AU. Berbagai jabatan pernah diembannya. Banyak pengalaman penerbang tempur yang satu ini. Dia pensiun pada 30 September 2006. Kisahnya yang menjadi konroversi adalah saat mengikuti operasi Alpha. Inilah operasi rahasia antara TNI dan Militer Israel untuk membeli 32 pesawat tempur A-4 Skyhawk, Dan melatih pilot Indonesia di Israel. Operasi Alpha, adalah operasi rahasia yang tak pernah diakui TNI.

Pada masa itu kebutuhan TNI AU untuk memperbaharui armada tempurnya dengan alusista yang andal. Membeli langsung ke Israel itu tentunya bisa menjadi masalah sensitif. Proses pembeliannya diatur oleh petinggi ABRI yang saat itu dipimpin oleh Benny Moerdani, sedangkan Djoko Poerwoko adalah salah satu pilot yang dilatih di sana.

Operasi ini digelar secara rahasia pada tahun 1980. Hingga kini, TNI tidak pernah mengakuinya. Saat itu TNI AU kekurangan pesawat tempur. Pesawat seperti F-86 dan T-33 sudah tua dan tidak bisa beroperasi maksimal. Amerika Serikat bisa memberikan 16 pesawat F-5 E/F Tiger II, tetapi hal itu dianggap belum cukup. Apalagi saat itu Indonesia harus menghadapi operasi militer lanjutan di Timor Timur.

Pihak intelijen mendapatkan informasi, Bahwa Israel akan menjual 32 pesawat A-4 Skyhawk. Masalahnya tentu tidak sesederhana itu. Selain tidak ada hubungan diplomatik, pembelian pesawat tempur ke Israel juga akan menuai protes keras dari masyarakat. Tapi pihak ABRI memutuskan operasi terus berlanjut.

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgoMvrNgtp9HXDV9wB8j4ntoeQEE9cRYpIJdoF_XmyaZh0mPbobzclIU2fUBL97O5hP7ZxR98jkrg7Hzs0CglGfkqKV7pduo_bYqCoCYQ7XxAf4JU9M5JKsK265JcbfP6LyhbWXKat9ejU/s1600/1.jpg

Setelah mengirimkan teknisi, 10 Pilot TNI AU diberangkatkan ke Israel. Bahkan 10 pilot itu tidak tahu mereka akan diberangkatkan ke mana. Dalam buku autobiografinya, Menari di Angkasa, Djoko Poerwoko menceritakan pengalamannya. Awalnya hanya mengetahui bahwa para penerbang akan belajar terbang ke Amerika sedangkan informasi lain-lain masih sangat kabur. 10 Pilot tersebut berangkat dengan pesawat Garuda Indonesia dari Halim Perdana Kusuma ke Singapura.

Setelah mendarat, di Singapura mereka dijemput oleh beberapa petugas intel ABRI. Mereka mulai sadar tidak akan diterbangkan ke AS, tetapi ke Israel. Sebuah negara yang sangat dibenci oleh masyarakat Indonesia. Mayjen Benny Moerdani yang saat itu menjadi Kepala Badan Intelijen ABRI memberikan briefing. Ini misi rahasia. Jika misi gagal, pemerintah Indonesia tidak akan mengakui kewarganegaraan mereka. Benny juga memberikan pilihan jika ada yang ragu silakan kembali. Operasi ini dianggap berhasil jika pesawat tempur A-4 Skyhawk yang diberi kode ‘merpati’ sudah masuk ke Indonesia.

Berbagai pikiran berkecamuk di benak para pilot tersebut. Kaget dan bingung tentu saja. Tapi kam tidak ada yang mundur. Mereka pun diberi identitas palsu dan akhirnya siap diberangkatkan. Saat itu Benny Moerdani yang mengatur langsung operasi Alpha. Tentu zamannya berbeda. Kalau dulu dengan kekuasaan tak terbatas yang dimiliki, ABRI bisa melakukan upaya semacam itu. Kalau sekarang tentu tidak bisa, karena menggunakan dana APBN, harus ada pertanggungjawabannya. Lagipula operasi semacam ini tentu melanggar prinsip keterbukaan. Belum lagi kerjasama dengan Israel, kalau dilakukan kini tentu Ormas-ormas Islam akan sangat keras menentang.

Dari Singapura, 10 Pilot TNI AU diterbangkan ke Frankfurt dengan menggunakan Boeing 747 Lufthansa. Mereka tidak boleh bertegur sapa, duduk saling terpisah, namun masih dalam batas jarak pandang. Begitu mendarat di Bandara Frankfurt, Mereka berganti pesawat lagi untuk menuju Bandara Ben Gurion di Tel Aviv, Israel. Semuanya bingung dan jetlag. Begitu sampai di Tel Aviv, mereka ditangkap dan digiring petugas keamanan bandara. Semuanya hanya pasrah, oleh karena memang tidak tahu skenario apalagi yang harus dijalankan, yang ada hanya menunggu dengan hati berdebar.

Setelah memasuki ruang bawah tanah, dan melihat ada beberapa perwira intelijen ABRI, baru para pilot merasa tenang. Ternyata penangkapan hanya skenario saja agar mereka bisa keluar bandara dengan cepat tanpa diketahui. Mereka langsung menerima brifing singkat mengenai berbagai hal yang harus diperhatikan selama berada di Israel. Segala sesuatu yang yang terkait dengan Indonesia di-sweeping. Para pilot ini juga diajari sedikit bahasa Ibrani. Mereka diperintahkan mengaku pilot dari Singapura.

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgmDYNS5IpaVJ9-qYQKLql95jFFOGG95AmybMEJB7m6ZD-DSYx0PFh_uK0b2najIU1whcO3mBh_FeJQTIeqA5jlJN9ajBfYdnBBWMfSzT6CXHBzjmIbaWNOH5CuZ8tUQpdKbdVMlwg-QFk/s400/A22900415830434DAD1964292D125C0C.jpg

Mereka dibawa ke Pangkalan Udara di Kota Eliat. Pangkalan itu rahasia. Tidak ada nama resminya. Atas kesepakatan, selama latihan Pangkalan Udara itu dinamai ‘Arizona’. Karena resminya memang para penerbang itu akan dikirim ke Arizona. Di sana mereka berlatih dengan pesawat A-4 Skyhawk. Melakukan berbagai manuver, mengoperasikan pesawat tempur sebagai mesin perang, hingga menembus hingga perbatasan Suriah.

Setelah sekitar 4 bulan, Latihan terbang berakhir tanggal 20 Mei 1980. Para perwira lulus dan berhak mendapatkan ijazah dan brevet penerbang tempur. Namun para perwira intelijen ABRI yang hadir justru membakarnya di depan para pilot itu. Tentu saja untuk menghilangkan bukti bahwa pernah ada kerjasama militer RI dan Israel.

Para penerbang itu kemudian dibawa ke Amerika Serikat. Sekedar untuk berfoto-foto. Di manapun ada tulisan AS mereka disuruh berfoto. Ini untuk mengecoh, seolah-olah bahwa mereka memang dikirim ke AS, bukan ke Israel. Kepada para komandan di kesatuan pun, para pilot ini harus mengaku telah dilatih di AS, bukan Israel.

http://sejarahperang.files.wordpress.com/2011/05/102.jpg

Kemudian Tanggal 4 Mei 1980, paket A-4 Skyhawk gelombang pertama, terdiri dua pesawat single seater dan dua double seater tiba di Tanjung Priok. Pesawat-pesawat tersebut diangkut dengan kapal laut langsung dari Israel, dibalut memakai plastik pembungkus, berlabel F-5. Saat itu Indonesia juga memang memesan pesawat F-5 Tiger dari AS. Jadi seolah-olah pesawat yang diangkut kapal laut itu adalah juga pesawat F-5. Secara bergelombang, pesawat-pesawat A-4 Skyhawk terus berdatangan. Operasi itu akhirnya dianggap selesai dan berakhir sukses tanpa ada yang tahu pada masa itu.

Senjata Milter Buatan Israel yang Pernah Dibeli Indonesia

Indonesia yang kita tahu mendukung perjuangan bangsa Palestina dan belum mengakui Israel, ternyata sudah menggunakan senjata buatan Israel, dan telah digunakan oleh (TNI / POLRI) Meski tak mengakui Israel sebagai sebuah negara, Indonesia secara diam-diam selalu menjalin hubungan gelap dengan Israel. Tak kurang dari pesawat tempur pernah dibeli Indonesia dari negara Yahudi tersebut.

Kisah pembelian pesawat jenis A-4 Skyhawk ini diutarakan secara rinci oleh Marsekal Muda (purnawirawan) Djoko Poerwoko. Dalam otobiografinya berjudul Fit Via Vi, mantan Panglima Komando Pertahanan Udara Nasional yang juga rekan seangkatan Panglima TNI, Marsekal Djoko Suyanto, ini menguraikan secara rinci bagaimana putra-putri Indonesia berhasil membawa pulang 32 pesawat A-4 Skyhawk dari Israel. "Operasi pengadaan itu merupakan operasi clandestein terbesar yang pernah dilakukan TNI-AU."

Sebenarnya Indonesia akan membeli dari produsennya, Amerika. namun Amerika menawarkan pesawat tempur bekas pakai dari Israel, yang pernah digunakan untuk membunuh penduduk Palestina. ( Jadi Pesawat Tempur milik Indonesia berlumur darah bangsa Palestina ).

http://sejarahperang.files.wordpress.com/2011/05/51.jpg
Pesawat Tempur A4 skyhawk TNI AU


https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjiJ9gIzIYQbXQu6HYXffABH03YG4VzsqzY29Fju4klcXPoNFa1HEOOVe37aJDbkjI5NMMfcAXiHE0NuGzKnYrZuwGOa-pDFKOI8tKFbboyEU2L_Mir9rkka2QQbHmkhJuxjXv0YcQARTb4/s400/1_uzi-7-mini.jpg
Senapan IMI UZI

Indonesia pertama kali mendatangkan UZI sekitar dekade 1980an. Unit elit komando yang pertama kali menggunakan ketika itu adalah Den-81 Kopassandha (Kopassus TNI-AD). Selanjutnya, unit elit lain yang menggunakan adalah Tontaipur Kostrad (TNI-AD), diikuti pula dengan unit-unit elit lain seperti Denjaka (TNI-AL). Jenis (varian) UZI yang dipakai adalah jenis yang sudah dimodifikasi menjadi senapan serbu serbaguna

http://indonesiaindonesia.com/imagehosting/images/2821/1_gunporn-galil.jpg 
Senapan Serbu IMI Galil


http://www.imfdb.org/images/5/58/Galil_m.jpghttp://1.bp.blogspot.com/-qE72CSq6x48/TjOfIUBreyI/AAAAAAAABqg/aDS2rSlKGzM/s1600/1.jpg
KA Galil MAR

Satu lagi senjata yang dibeli TNI adalah sejenis Senapan Sniper bernama Galil-Galatz/99R hasil modifikasi dari senapan serbu Galil dengan tambahan teropong dan dudukan di depan magasinnya. Senjata dengan kaliber 7, 62 mm ini oleh IMI dipromosikan sebagai senjata andalan IDF dan termasuk senjata sniper multi target, bisa menembak personel maupun anti-material.

http://indonesiaindonesia.com/imagehosting/images/2821/1_TaipurSniper.jpghttp://www.israeli-weapons.com/weapons/small_arms/galatz/galilsniper_10.jpg
Senapan Sniper IMI Galil Galatz/99R

Benarkah Galil-Galatz/99R ini hebat? Ternyata tidak sepenuhnya benar. Menurut review dari Jane's Defense International yang melakukan perbandingan terhadap sejumlah senjata sejenis, disimpulkan bahwa Galil-Galatz/99R jempolan hanya di harga jual alias mahal harganya, sedangkan tingkat akurasi payah.senjata Sniper IMI Galil Galatz digunakan pasukan TNI AD.

.
Meprolight MOR

Pada tanggal 27 Mei sampai 1 Juni 2013 Tantowi Yahya yang merupakan salah satu anggota DPR Komisi I yang mengurusi Persenjataan Alutsista, pergi ke Israel dengan maksut dan tujuan yang masih simpang siur. namun beberapa kalangan menduga kepergian Tantowi Yahya ke Israel terkat rencana pembelian UAV buatan Israel

http://cmsimg.defensenews.com/apps/pbcsi.dll/bilde?Site=M5&Date=20130617&Category=DEFREG&ArtNo=306170011&Ref=AR&Border=0
UAV Aerospace Industries Buatan Israel

Dugaan tersebut beralasan, karena sebelum keberangkatan Tantowi Yahya ke Israel. Menhan  Purnomo Yusgiantoro berencana akan membeli satu skuadron pesawat UAV Aerospace Industries (IAI) buatan Israel.

Kapal Perang TNI AL dan Malaysia Amankan Selat Malaka

http://upload.wikimedia.org/wikipedia/id/0/02/KRI_VIPER_820(2).jpg

TNI Angkatan Laut dan Tentara Laut Diraja Malaysia kembali menggelar operasi pengamanan di Perairan Selat Malaka dengan sandi Patroli Terkoordinasi Malaysia-Indonesia (Patkor Malindo) 2013 yang diawali dengan kedatangan dua kapal perang dari Malaysia pada tanggal 17 Juni 2013 di Pangkalan Utama Angkatan Laut (Lantamal) I Belawan, Sumatera Utara.

Patkor Malindo yang digelar Gugus Keamanan Laut Komando Armada RI Kawasan Barat (Guskamlaarmabar) dengan Komandan Laksamana Pertama (Laksma) Arusukmono, merupakan operasi pengamanan di perairan Selat Malaka yang melibatkan dua kapal perang dan pesawat udara TNI Angkatan Laut serta dua kapal perang Tentara Laut Diraja Malaysia (TLDM).

Patroli Terkoordinasi tersebut, dilaksanakan di wilayah perairan masing-masing negara secara terkoordinasi. Unsur  Kapal Perang TNI Angkatan Laut tersebut yaitu KRI Viper-820 dan KRI Sikuda-863, sedangkan unsur Tentara Laut Diraja Malaysia (TLDM) yaitu KD Handalan-3512 danKD Ganyang-3504. Kegiatan operasi pengamanan Selat Malaka Indonesia-Malaysia itu merupakan yang ke-120 kali. Patkor Malindo digelar sepanjang tahun secara bertahap sebanyak empat kali dalam kurun waktu yang telah ditetapkan bersama oleh angkatan laut kedua negara.

Pengamanan perairan Selat Malaka yang ramai dilalui kapal niaga dan kapal perang  selama ini dilakukan oleh tiga negara pantai, yakni Indonesia, Malaysia dan Singapura. Operasi terkoordinasi bersama antartiga negara pantai itu dilakukan, baik secara bilateral maupun trilateral. Patroli koordinasi yang dilakukan secara bilateral yaitu Indonesia-Malaysia (Patkor Malindo), Indonesia-Singapura (Patkor Indosin). Sedangkan patroli koordinasi secara trilateral yakni Malaysia, Singapura dan Indonesia dikenal dengan Patkor Malsindo.

Dansatgas Indobatt Sambut Kedatangan Mentri Kesehatan Lebanon

menkesh lebanon 4

Bertempat di Gedung Perteman Desa Tulin, Komandan Satgas Indobatt XXIII-G/UNIFIL Letkol Inf Lucky Avianto bersama beberapa Perwira Staff dari Indobatt (Indonesia Battalion) menghadiri undangan resmi dalam rangka menyambut kedatangan Menteri Kesehatan Lebanon Mr. Hassan Khalil. Komandan yang berdiri bersama para tokoh agama dan tokoh masyarakat menyambut kedatangan Menkes Lebanon. Dengan dihadiri lebih dari 200 undangan yang hadir Menkes memberikan pidatonya mengenai perkembangan kesehatan, baik beberapa penyakit yang mungkin timbul sampai bentuk penanganannya.
 
Di depan para undangan dalam pidatonya Menkes juga mengatakan bahwa banyaknya warga Suriah yang mengungsi dan masuk ke wilayah Lebanon tentu tidak menutup kemungkinan dapat menimbulkan dampak yang kurang baik khususnya masalah kesehatan, untuk itu Menkes mengajak kepada seluruh Warga Tulin dan sekitarnya agar bersama-sama ikut menjaga kesehatan baik itu lingkungan maupun kesehatan pribadi dan keluarga.
 
Khusus kepada Kontingen Garuda XXIII-G/UNIFIL, Menkes yang mewakili Pemerintahan Lebanon juga mengucapkan banyak terima kasih, pasalnya melalui kegiatan Cimic Indobatt warga Tulin banyak terbantu dalam mendapatkan dukungan kesehatan. Lebih lanjut Menkes pun mengatakan bahwa dirinya banyak mendengar tentang apa saja yang diperbuat oleh Indobatt kepada warga Tulin, baik itu pengobatan umum yang di gelar secara terjadwal maupun memberikan pengetahuan kesehatan kepada warga sehingga warga Tulin menjadi peduli dan mengerti akan pentingnya kesehatan. Menkes pun juga berharap agar kepedulian ini tidak berhenti bahkan Menkes juga menghimbau apa yang sudah terjalin dengan baik ini dapat terus dijaga dan ditingkatkan guna terus terjalinnya hubungan yang baik antara Indobatt dan warga Tulin khususnya.

3 Pesawat CN-235 MPA Akan Memperkuat TNI AL


Dalam waktu dekat ini, TNI AL akan menerima pesawat udara CN-235 buatan PT. Dirgantara Indonesia sebanyak tiga unit. TNI AL juga akan terus meningkatkan kemampuan Penerbangan TNI AL tidak hanya personilnya, tetapi juga peralatannya, serta akan menambah alutsista dari luar negeri seperti helikopter antikapal selam, helikopter latih dan alat-alat pengintaian yang nantinya akan digunakan untuk maritime patrol area.

Hal tersebut disampaikan Kepala Sataf Angkatan Laut dalam amanatnya yang dibacakan Asisten Operasi Kasal (Asops) Laksamana Muda TNI Didit Herdiawan, M.P.A., M.B.A., saat selaku inspektur upacara dalam peringatan Hari Ulang Tahun Penerbangan Angkatan Laut yang genap memasuki usia 57 tahun, yang digelar dalam suatu upacara militer bertempat di hanggar Pangkalan Udara Angkatan Laut (Lanudal) Juanda, Surabaya. Tema yang diangkat dalam peringatan Hari Penerbangan Angkatan Laut tahun 2013 ini adalah: “Dengan Semangat Dharma Jalakaca Putra, Penerbangan Angkatan Laut Siap Mengefektifkan Pembinaan Kekuatan dan Kemampuan dalam rangka Mendukung Kesiapsiagaan Operasi”.

Menurut Kasal pembangunan kekuatan alutsista Penerbangan Angkatan Laut akan terus digalakkan. Setelah menerima tiga buah helikopter N-Bell 412 EP yang memperkuat Penerbangan Angakatan Laut, ke depan TNI Angkatan Laut akan terus mengembangkan kekuatannya yang memiliki kemampuan stricking force. Alutsista ke depan diarahkan pada kekuatan yang memiliki kemampuan setidaknya sebanding dengan kemampuan yang dimiliki negara tetangga, yang difokuskan pada pengadaan enam helikopter antikapal selam (AKS) dan enam antikapal permukaan (AKPA) serta kekuatan pesud patroli maritim (Patmar) sebanyak enam buah yang sedang dibangun oleh PT. Dirgantara Indonesia.

Selama 57 tahun masa pengabdiannya, Penerbangan Angkatan Laut telah memberikan kontribusi yang cukup besar terhadap tugas pokok TNI Angkatan Laut di berbagai penugasan, baik operasi militer perang (OMP) maupun operasi militer selain perang (OMSP) di segenap penjuru tanah air maupun di luar negeri. Penerbangan TNI Angkatan Laut telah banyak berkiprah, memberikan pengabdian dan darma baktinya dalam berbagai tugas operasi, sebagaimana saat ini, cukup memberikan citra positif bagi Penerbal dengan keikutsertaannya dalam mendukung kegiatan satgas maritim TNI, yaitu dengan menyertakan satu unit Heli BO-105 on board di KRI Diponegoro-365, yang saat ini tengah melaksanakan satgas maritim TNI MTF 5 Konga 28 E/Unifil di Lebanon.

Dalam upacara tersebut juga dilaksanakan penganugerahan Satya Lencana Kesetiaan 24 tahun, Satya Lencana Kesetiaan 16, dan Satya Lencana Kesetiaan 8 tahun bagi prajurit Penerbangan Angkatan Laut yang dinilai layak serta berprestasi. “Untuk itu, saya mengucapkan selamat dan penghargaan tinggi bagi para sesepuh penerbang TNI Angkatan Laut, yang berhasil meletakkan pilar-pilar kejayaan penerbangan TNI Angkatan Laut dan mengenang air crew yang gugur di medan tugas,” kata Kasal.

Dalam kesempatan tersebut Kasal juga mengajak seluruh peserta upacara untuk sejenak menelusuri kembali sejarah tentang perkembangan Penerbangan TNI Angkatan Laut. Dari ide pembentukan organisasi Penerbangan Angkatan Laut pada masa revolusi sampai dengan direalisasikannya para pemuda indonesia untuk direkrut sebagai penerbang, navigator, teknisi dan pengatur lalu lintas udara, hingga terbentuknya Biro Penerbangan Angkatan Laut pada 17 juni 1956 yang kini diperingati sebagai lahirnya hari Penerbangan Angkatan Laut.

Kehadiran Penerbangan Angkatan Laut merupakan jawaban rasional terhadap perkembangan strategi dan taktik operasi laut sejalan dengan kemajuan teknologi militer. Unsur utama Penerbangan Angkatan Laut yaitu pesawat udara, mempunyai keunggulan dalam aspek kecepatan, fleksibilitas, dan daya gempur yang sangat mendukung tugas-tugas kekuatan utama Angkatan Laut yaitu kapal perang. Berdasarkan berbagai keunggulan tersebut Penerbangan Angkatan Laut mampu diproyeksikan untuk mengemban berbagai penugasan seperti pengintaian, patroli laut, peperangan antikapal permukaan, peperangan antikapal selam, serta bantuan tembakan udara, penerjunan pasukan pendarat dalam operasi amfibi, dan lain sebagainya.

Di akhir amanatnya, Kasal menekankan agar ke depan, jajaran penerbangan TNI Angkatan Laut perlu terus meningkatkan kemampuan, agar mampu menghadapi dan mengantisipasi derasnya arus dinamika perkembangan lingkungan strategis. ”Tingkatkan kesiapan dan kemampuan pesawat udara serta profesionalisme pengawak Penerbangan TNI Angkatan Laut, agar mampu mengawal garis depan perairan yurisdiksi nasional Indonesia,” tegasnya.

Dalam upacara peringatan juga ditampilkan demo pertahanan pangkalan yang melibatkan dua buah pesawat tempur F 16 milik TNI Angkatan Udara, prajurit Korps Marinir (Batalion Taifib dan Zeni), prajurit Komando Pasukan Katak (Kopaska), prajurit TNI Angkatan Darat (Arhanudse-VIII), dan ditutup