Rabu, 29 Mei 2013

Misteri Rekening dan Dana Rahasia Perjuangan Indonesia, Di Incar Ameraka Dan Israel


Pada tahun 1906 terjadilah ikrar raja-raja nusantara yang di prakasai oleh Dr. Ernest François Eugène Douwes Dekker bersama Pangeran Ario Noto Dirodjo dari Keraton Pakualaman. Raden Mas Soewardi Soerjaningrat dan Raden Hadji Oemar Said Tjokroaminoto dalam ikrar tersebut ditumbuhkannya rasa nasionalisme “tanah air (Indonesia) diatas segala-galanya”. Pada saat itu seluruh raja-raja nusantara menyumbangkan sebagian asset mereka untuk membantu perjuangan. (Dana Perjuangan).

Sebagian dana itu dipakai untuk biaya perjuangan dan sebagian lagi disimpan di luar negeri. Dana perjuangan lebih dikenal dengan Dana Revolusi / Dana Amanah mulai dihimpun lagi pada masa setelah kemerdekaan dana revolusi yang dihimpun berdasar perpu no.19 tahun 1960. Isinya antara lain, mewajibkan semua perusahaan negara menyetorkan 5% profit 5% dari keuntungannya pada pemerintah bagi Dana Revolusi.

Yang disebut perusahaan negara itu, termasuk pula berbagai perusahaan Belanda yang baru dinasionalisasikan, seperti perkebunan2 besar. Konon berjumlah ratusan juta dolar tersimpan di luar negeri.

Salah satu sumber Dana Revolusi terbesar adalah adanya "Perjanjian The Green Hilton Memorial Agreement Geneva"
dibuat dan di tandatangani 21 Nov 63 di hotel Hilton Geneva oleh Presiden AS John F Kennedy &Pres RI Ir Soekarno dgn saksi dr Swiss William Vouker.

Masih ingat kan knp JFK & Bung Karno deket waktu itu? tanya aja marrilyn monroe. Perjanjian ini menyusul MoU diantara RI dan AS tiga tahun sebelumnya.

Point penting perjanjian itu; Pemerintahan AS (selaku pihak I) mengakui 50 persen keberadaan emas murni batangan milik RI, yaitu sebanyak 57.150 ton dalam kemasan 17 paket emas dan pemerintah RI (selaku pihak II) menerima batangan emas itu dalam bentuk biaya sewa penggunaan kolateral dolar yang diperuntukkan pembangunan keuangan AS.

Dalam point penting lain pada dokumen perjanjian itu, tercantum klausul yang memuat perincian; atas penggunaan kolateral tersebut pemerintah AS harus membayar fee 2,5 persen setiap tahunnya sebagai biaya sewa kepada Indonesia, mulai berlaku jatuh tempo sejak 21 November 1965 (dua tahun setelah perjanjian).Account khusus akan dibuat untuk menampung asset pencairan fee tersebut.

Maksudnya, walau point dalam perjanjian tersebut tanpa mencantumkan klausul pengembalian harta,namun ada butir pengakuan status koloteral tersebut yang bersifat sewa (leasing).Biaya yang ditetapkan dalam dalam perjanjian itu sebesar 2,5 persen setiap tahun bagi siapa atau bagi negara mana saja yang menggunakannya.

Salah satu klausul dalam perjanjian The Green Hilton Agreement tersebut adalah membagi separoh separoh (50% & 50%) antara RI & AS-Sekutu dengan ’bonus belakangan’ satelit Palapa dibagi gratis oleh AS kepada RI.

Artinya, 50 persen (52.150 ton emas murni) dijadikan kolateral untuk membangun ekonomi AS, dan beberapa negara eropa yg baru luluh lantak dihajar Nazi Jerman, sedang 50 persen lagi dijadikan sebagai kolateral yang membolehkan bagi siapapun dan negara manapun, untuk menggunakan harta tersebut dengan sistem sewa (leasing) selama 41 tahun dengan biaya sewa per tahun sebesar 2,5 persen yang harus dibayarkan kepada RI melalui Ir.Soekarno. Kenapa hanya 2,5 persen ? Karena Bg Karno ingin menerapkan aturan zakat dalam Islam.

Pembayaran biaya sewa yang 2,5 persen itu harus dibayarkan pada sebuah account khusus a/n The Heritage Foundation (The HEF) dengan instrumentnya adalah lembaga-lembaga otoritas keuangan dunia (IMF, World Bank, The FED & The Bank International of Sattlement/BIS). Kalau dihitung sejak 21 November 1965, maka jatuh tempo pembayaran biaya sewa yang harus dibayarkan kepada RI pada 21 November 2006.

Berapa besarnya ? 102,5 persen dari nilai pokok yang banyaknya 57.150 ton emas murni + 1.428,75 ton emas murni = 58.578,75 ton emas murni yang harus dibayarkan para pengguna dana kolateral milik bangsa Indonesia ini.wow utang negara kita seharusnya lunas. Padahal, terhitung pada 21 November 2010, dana yang tertampung dalam The Heritage Foundation (The HEF) sudah tidak terhitung nilainya.

Jika biaya sewa 2.5 per tahun ditetapkan dari total jumlah batangan emasnya 57.150 ton, maka selama 45 tahun X 2,5 persen = 112,5% atau lebih dari nilai pokok yang 57.150 ton emas itu, yaitu 64.293,75 ton emas murni yang harus dibayarkan pemerintah AS kepada RI. Jika harga 1 troy once emas (31,105 gram emas ) saat ini sekitar 1.500 dolar AS, berapa nilai sewa kolateral emas sebnyk itu? Hitung aja! Mengenai keberadaan account The HEF, tidak ada lembaga otoritas keuangan dunia manapun yang dapat mengakses rekening khusus ini, termasuk lembaga pajak. Karena keberadaannya yang sangat rahasia.

Makanya, selain negara-negara di Eropa maupun AS yang memanfaatkan rekening The HEF ini, banyak taipan kelas dunia, maupun ’penjahat ekonomi’ kelas paus dan hiu yang menitipkan kekayaannya pada rekening khusus ini agar terhindar dari pajak. Tercatat orang-orang seperti George Soros, Bill Gate, Donald Trump, Adnan Kasogi, Raja Yordania, Putra Mahkota Saudi Arabia.

Bangsawan Turki dan Maroko adalah termasuk orang-orang yang menitipkan kekayaannya pada rekening khusus tersebut.Pada masa Pemerintahan Soeharto hingga Megawati telah diadakan suatu operasi untuk mengembalikan dana tersebut ke Indonesia. Bahkan para bankir hitam kelas dunia, CIA & MOSSAD (agen rahasia Israel) berusaha keras untuk mendapatkan user account & PIN The HEF tsb.

Pasukan Militer Indonesia Selamatkan Tentara Spanyol Dari Hizbullah

Patroli Prajurit Indobatt di Lebanon

Kontingen Pasukan Garuda di Haiti mendapatkan medali penghargaan dari Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB). Di Kongo, atas kerja kerasnya membangun jalan raya, pasukan Garuda juga mendapat banyak pujian. Sebagai pasukan penjaga perdamaian di bawah PBB, kiprah Pasukan Garuda memang mendapat tempat di hati masyarakat setempat. Selain itu pasukan Garuda di Libanon juga sempat menyelamatkan pasukan pengintai Spanyol yang sedang melakukan patroli. Saat itu posisi tim Spanyol benar-benar terjepit karena dikejar pasukan Hizbullah.

60 Pasukan spanyol yang mengendarai 10 panser sedang berpatroli rutin. Mereka sempat mengambil foto dokumentasi kabel saluran air yang dicurigai sebagai kabel komunikasi milik Hizbullah. Ternyata aksi mereka diketahui Hizbullah.

Dengan menggunakan 10 motor trail dan mobil, Hizbullah mengejar tentara Spanyol. Mereka menyandang AK-47 dan roket antitank. Tim pengintai Spanyol terpaksa meminta bantuan Kontingen Indonesia. Untuk mencegah pertempuran darah, akhirnya Spanyol terpaksa menyerahkan memory card kamera tersebut pada Hizbullah disaksikan pasukan Garuda sebagai penengah.

"Anda punya senjata, kami juga punya. Kami tidak takut menghadapi anda," kata Hizbullah galak pada tentara Spanyol.

Setelah konflik mereda, anggota Pasukan Garuda menemui para tokoh Hizbullah. Mereka mencoba menerangkan ada kesalah pahaman antara Hizbullah dan Spanyol. Hubungan pasukan TNI dengan warga sekitar Libanon memang dekat. Sikap Pasukan Indonesia yang ramah tamah ternyata mempunyai keuntungan. Apalagi rakyat Libanon dan Indonesia sama-sama beragama Islam.

Setelah pasukan Garuda memberi penerangan, para anggota Hizbullah bisa memahami masalah tersebut. Mereka pun melupakan konflik yang terjadi dengan pasukan Spanyol dari United Nations Interim Force In Lebanon (UNIFIL) ini.

"Kami orang Libanon sebenarnya tidak menghargai dan menghormati UNIFIL karena mereka tidak berpihak secara adil pada orang Libanon selatan. Tetapi kami melakukan ini karena sangat menghormati anda orang Indonesia," kata Hizbullah.

Kobangdikal Luluskan 32 Pasukan Elit TNI AL Intai Amfibi


Komando Pengembangan dan Pendidikan TNI AL (Kobangdikal) kembali luluskan 32 orang prajurit Korps Marinir berkualifikasi Intai Amfibi (Taifib) setelah berhasil menjalani Pendidikan Intai Amfibi di Sekolah Khusus Marinir, Komando Pendidikan Marinir, Kobangdikal, Rabu (29/5/2013).

Diktaifib Angkatan ke-39 TA.2012 tersebut, ditutup secara resmi oleh Komandan Kodikmar Kolonel Marinir Much. Sulchan di lapangan Pusat Pendidikan Infanteri Kodikmar Bhumi Marinir Gunungsari, Surabaya. Penutupan pendidikan Taifib tersebut ditandai dengan pelepasan tanda siswa, penyematan brevet Taifib dan penyerahan ijazah oleh Komandan Kodikmar kepada Kapten Marinir Arismoko yang merupakan lulusan terbaik Pendidikan Taifib Angkatan ke-39.

Dari 32 prajurit baru Taifib tersebut, sembilan diantaranya perwira berpangkat Letda hingga Kapten, 10 orang bintara dan 13 orang lainnya strata tamtama. Komandan Kodikmar mengatakan, selama delapan bulan para siswa menjalani pendidikan dan latihan khusus yang berat dan melelahkan itu bertujuan membentuk diri para siswa menjadi prajurit yang handal, tangguh dan trengginas serta memiliki kemampuan khusus dalam tugas pasukan intai Amfibi.

“Brevet Trimedia yang baru saja disematkan di dada kalian, tidak didapat dengan mudah, melainkan hanya kerja keras, mental baja dan semangat yang tinggi selama mengikuti pendidikan,” terangnya. Orang nomor satu di jajaran Kodikmar ini berharap, keberhasilan menyelesaikan pendidikan tersebut mampu menjadi pendorong untuk membangkitkan kinerja dalam pengabdian kepada bangsa dan negara, khususnya Korps Marinir TNI AL sesuai dengan tugas dan fungsinya sebagai pasukan Intai Amfibi..

Selain itu, Sulchan –sapaan akrab Dankodikmar ini- mengharapkan agar para prajurit Intai Amfibi yang baru lulus senantiasa memahami dan mendalami semua materi yang telah diperoleh dan meningkatkan pengetahuan yang berkaitan dengan profesionalisme pasukan khusus yang ditunjang dengan ketrampilan sesuai bidang tugasnya serta memiliki naluri tempur yang tajam untuk mendukung kelancaran pelaksanaan tugas.

Tentara Cyber Indonesia Akan Dibentuk


Pemerintah melalui Kementerian Pertahanan berencana untuk membuat tentara cyber. Pasukan inilah yang nantinya bertugas menjaga keutuhan NKRI di dunia maya. Berbagai jenis serangan cyber memang sudah mulai sering terjadi di Indonesia. Bahkan sekitar tiga pekan lalu,

situs Kementerian Pertahanan sempat diretas oleh hacker yang belum diketahui identitasnya. Tak ingin jadi bulan-bulanan di dunia maya. Pemerintah pun segera berbenah, salah satunya mulai muncul wacana soal memperkuat pertahanan cyber.

"Saat ini kita memang tidak punya Undang-undang soal cyber defense, yang ada sekarang ini Undang-undang Cyber Crime melalui UU ITE (Informasi dan Transaksi Elektronik)," jelas Pos M. Hutabarat, Dirjen Potensi Keamanan Kementerian Pertahanan.

Nah, untuk mempertahankan keutuhan NKRI, Pos merasa aturan terkait pertahanan cyber itu harus segera direalisasikan. "Ini harus segera dibentuk, karena dari ini kemudian kita bisa membuat cyber army," tambah Pos, usai berdiskusi di acara bertajuk 'Menghadapi Tantangan di Era Cyber Security' di Pullman Hotel, Rabu (28/5/2013).

Tentara cyber yang dimaksud Pos adalah pasukan militer yang memang diberi pengetahuan khusus soal seluk beluk dunia maya. Dengan demikian, pasukan ini bisa menangkis atau melakukan serangan cyberketika dibutuhkan.

Cyber army memang bukanlah hal baru dalam dunia militer. Negara adidaya seperti Amerika Serikat, China, Korea Selatan, sampai Iran sudah memiliki tentara cyber yang besar dan handal. Bahkan beberapa di antaranya memang mengemban misi khusus kenegaraan.

Tentara seperti itulah yang diidamkan Kementrian Pertahanan. Sayang, Pos belum bisa memprediksi kapan para tentara cyber di Indonesia bisa segera terbentuk. "Tunggu undang-undang itu selesai, yang jelas tidak dalam 3 tahun ini," tandasnya.

Israel Kembali Membunuh Warga Palestina dengan Gas Beracun di RS

http://knrp.org/wp/wp-content/uploads/2013/03/gas.jpg

Kementerian Kesehatan Palestina menyatakan rezim Israel memasok rumah sakit (RS) Gaza dengan gas yang digunakan untuk keperluan anestesi, tapi berpotensi membunuh. Israel yang merupakan satu-satunya pemasok gas nitrous oksida rumah sakit Gaza, memberi mereka gas karbondioksida yang diklaim sebagai nitrous oxide. Empat pasien meninggal setelah menghirup gas karbondioksida, bukan nitrous oxide selama operasi bedah.

Menteri Kesehatan Gaza, Ashraf Al-Qudra menggambarkan rezim Tel Aviv berbuat kejahatan tidak etis. "Kami menilai Israel bertanggungjawab penuh atas tindakan membahayakan kehidupan pasien kami," katanya seperti dilansir PressTV, Selasa (28/5).

Menurut Al-Qudra, hal itu merupakan upaya lain Israel untuk membuat kehidupan rakyat Gaza sulit. Israel adalah satu-satunya pemasok gas nitrogen dan tidak ada orang lain yang bisa disalahkan kecuali pendudukan Israel.

Nitrous oksida yang dicampur dengan oksigen diberikan kepada pasien untuk meringankan rasa sakit dan menginduksi tidur sebelum operasi. Para ahli mengatakan penggantian nitrous oxide dengan karbondioksida akan menyebabkan serangan jantung dan dapat menyebabkan kematian.

Organisasi hak asasi manusia melaporkan ratusan warga Gaza tewas dalam setahun terakhir karena akibat langsung dari blokade Israel.

Asosiasi HAM, Al-Dameer menyerukan penyelidikan internasional atas apa yang digambarkan sebagai kejahatan baru Israel.

"Israel telah lama melakukan kejahatan terhadap pasien Palestina. Mengganti gas medis itu tidak mengejutkan kami. Kami meminta WHO dan Palang Merah melakukan investigasi terhadap kasus ini,

Indonesia Beli Perisai Udara Oerlikon Skyshield

Oerlikon Skyshield

Kementerian Pertahanan tak hanya membeli pesawat tempur untuk memperkuat pertahanan dirgantara Indonesia. Kementerian mengaku telah memesan perisai udara dari pabrik Rheinmetall Air Defence di Swiss. Alat utama sistem persenjataan bernama Oerlikon Skyshield itu berbentuk meriam yang terintegrasi dengan radar pangkalan udara.

"Kita pesan enam unit Oerlikon SkyShield, saat ini dalam proses produksi," kata Kepala Badan Sarana Pertahanan, Laksamana Muda Rachmad Lubis, saat dihubungi Tempo, Selasa, 28 Mei 2013.

Enam unit meriam perisai udara itu dipesan Kementerian Pertahanan dengan harga US$ 202 juta. Namun, TNI AU mesti menunggu cukup lama sebelum menggunakan alutsista baru ini. Pasalnya, Oerlikon Skyshield baru bisa dikirim dari Swiss pada 2015. "Jadi bertahap. Pertama, empat unit tiba tahun 2015, dua unit lagi tiba tahun 2017," kata dia.

http://jakartagreater.com/wp-content/uploads/2013/05/35mm-1000_Millennium_FCS.jpg

Sumber Tempo menyebutkan, Oerlikon Skyshield menggunakan meriam kembar berukuran amunisi 35 milimeter dan rudal anti-serangan udara jarak pendek. Kemampuan meriam memuntahkan 1.000 peluru dalam satu menit dianggap efektif menghancurkan ancaman pesawat tempur dan rudal musuh.

Kemampuan Oerlikon Skyshield semakin mumpuni jika menggunakan amunisi khusus buatan Rheinmetall bernama Advanced Hit Efficiency and Destruction (AHEAD). Jika ditembakkan, peluru ini mampu menyebar membentuk perisai, sehingga presisi tepat sasaran mencapai lebih dari 90 persen.

Peretas China Incar Kantor Pusat Intelijen Australia


Peretas asal China telah mencuri cetak biro kantor pusat mata-mata Australia senilai jutaan dolar Australia. Pencurian itu merupakan bagian dari serangan siber melawan bisnis dan target militer di sekitar sekutu Amerika Serikat.

Peretas juga mencuri informasi rahasia dari Departemen Perdagangan dan Luar Negeri yang menjadi rumah bagi agen mata-mata asing Australian Secret Intelligence Service. TV ABC Australia melaporkan berita itu pada Senin (27/5). Nama narasumber disebutkan bahwa peretas China telah membidik perusahaan-perusahaan yang berbasis di Australia secara lebih agresif ketimbang sebelumnya. Beberapa perusahaan yang diincar adalah Bluescope Steel dan Codan.

Sementara Australia Broadcasting Corporation melaporkan, Menteri Luar Negeri Australia, Bob Carr, mengatakan pemerintahnya "sangat sadar" akan ancaman terhadap keamanan di dunia maya. Pihak China sendiri tidak memberi tanggapan apapun. Sebelumnya mereka pernah membantah terlibat dalam kegiatan mata-mata di dunia maya.

Menteri Luar Negeri Australia Bob Carr mengatakan aksi peretas tidak akan merusak hubungan Canberra yang merupakan mitra dagang terbesar China.

Indonesia Memperketat Pengawasan Intelijen Asing

 http://hizbut-tahrir.or.id/wp-content/uploads/2010/12/intelijen.jpg

Pengakuan Kementerian Pertahanan soal adanya operasi intelijen asing di Papua mendapat respons dari parlemen. Anggota Komisi I DPRRI Nuning Kertopati menjelaskan, bekal data tersebut harus dimanfaatkan oleh intel negara memperketat pengawasan.

Terlebih, adanya eskalasi ancaman di daerah konflik seperti Papua. "Maka pengawasan perlu ditingkatkan,"ujarnya saat dihubungi Republika, Senin (27/5) malam. Menurutnya, intelijen asing biasanya datang ke satu negara dengan cara pengelabuan. Hal tersebut juga berlaku untuk para agen asing di Papua.

"Misalnya intelijen asing di Papua bisa saja berkedok agama, bisnis atau pun Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) dan masih banyak lagi,"jelasnya.

Dia mengungkapkan, intelijen negara memang seharusnya dapat mengidentifikasi keberadaan mereka. Kemudian, mengelola informasi tersebut dengan cara meningkatkan komunikasi dengan pemuka agama atau adat budaya setempat. Sehingga, bentuk gerakan separatis atau terorisme bisa dicegah.

Kerjasama TNI dan Singapore Armed Forces

Gaya Panglima TNI Saat Bertemu Panglima AD Singapura - 1.jpg

Panglima TNI Laksamana TNI Agus Suhartono, S.E. bersama Panglima Angkatan Bersenjata Singapura (Chief of Defence Forces Singapore Armed Forces) Mayor Jenderal NG Chee Meng memimpin Sidang ke-16 Combined Annual Report Meeting (CARM)-INDOSIN High Level Commitee (HLC) 2013 di Hotel Shangri-La, Jakarta, Selasa (28/5/2013).

Dalam rilis yang diterima redaksi Tribunnews.com, sidang ke-16 CARM-INDOSIN merupakan sidang tahunan antara TNI dan Singapore Armed Forces (SAF) yang diselenggarakan secara bergantian di kedua negara. Dalam Sidang CARM-INDOSIN tahun 2013 ini, Panglima TNI dan Panglima AB (Angkatan Bersenjata) Singapura sepakat untuk membahas tentang konsep kerjasama militer kedua negara.

Apa Saja Kerjasama TNI dan Singapore Armed Forces? - DSC_0019.JPG

Sidang yang diikuti oleh 41 peserta terdiri dari 21 delegasi Indonesia dipimpin oleh Panglima TNI dan  20 delegasi Singapura dipimpin oleh Panglima AB Singapura ini, juga membahas tantangan dan ancaman yang perlu mendapat perhatian serta kewaspadaan kedua negara, antara lain menyangkut aksi teror, kejahatan lintas negara, kelangkaan energi dan pangan, perubahan iklim dan pemanasan global, penyelundupan manusia dan senjata, penyakit menular serta merebaknya uji coba senjata pemusnah massal yang berpotensi membahayakan kehidupan manusia dan alam sekitarnya.

Dalam sambutannya, Panglima TNI mengatakan bahwa sebagai negara yang secara geografis berbatasan langsung, Indonesia dan Singapura perlu bekerjasama secara sinerji dalam suatu kerangka kerjasama yang saling menguntungkan dalam berbagai bentuk interaksi kegiatan. Melalui kerjasama yang komprehensif diharapkan hasil yang dicapai dapat memberikan dampak positif terhadap peningkatan kapasitas kedua angkatan bersenjata, keamanan kawasan perbatasan serta kawasan Asean dan regional sekitarnya.

Apa Saja Kerjasama TNI dan Singapore Armed Forces? - DSC_0014.JPG

Kerjasama antara TNI dan SAF hingga saat ini telah dilaksanakan baik pada tataran kerjasama tingkat Markas Besar Angkatan Bersenjata (Military-to-Military), maupun tataran kerjasama tingkat angkatan kedua negara (Service-to-Servise). Berbagai bidang kegiatan kerjasama telah dilaksanakan seperti bidang intelijen dengan melaksanakan pertemuan rutin komunitas intelijen, pertukaran informasi intelijen; bidang operasi dalam bentuk patroli terkoordinasi (Patkor INDOSIN) di perairan perbatasan kedua negara; bidang latihan bersama dari tiap-tiap angkatan; dan saling melakukan kunjungan pada tataran perwira senior maupun yunior serta kerjasama khususnya menyangkut pelatihan dan pendidikan.  Disamping itu, kedua angkatan bersenjata juga telah memiliki kesepahaman untuk mengimplementasikan pengaturan dukungan logistik bersama.

Menurut Panglima TNI, hal penting lainnya dari forum ini adalah timbulnya dorongan dan keinginan yang kuat dari kedua belah pihak untuk memulai pembahasan Term of Reference (TOR) dari masing-masing komite maupun keinginan merevisi dokumen yang telah ada untuk disesuaikan dengan struktur organisasi CARM INDOSIN HLC, dan diagendakan pada pembahasan selanjutnya.

Apa Saja Kerjasama TNI dan Singapore Armed Forces? - DSC_0005.JPG

Melalui forum ini, diharapkan agar semua pihak agar mulai membahas langkah-langkah kerjasama yang lebih luas dan produktif, serta ikut berperan dalam memberikan kontribusi positif pada peningkatan hubungan dan kerjasama kedua negara.