Jumat, 17 Mei 2013

3 Terduga Teroris, Dibawa Keluar Dari Mako Brimob

Densus 88 Polri

Tiga terduga teroris hasil penggerebekan di Solo Jawa Tengah dibawa keluar dari Mako Brimob Gondowulung Bantul DIY. Diperkirakan mereka dibawa ke Jakarta.

Informasi yang beredar, 3 terduga teroris atas nama Ibrahim Sungkar, David, dan Nuaim Ba'asyir. Mereka dibawa dari Solo dan dititipkan di Mako Brimob Gondowulung Bantul DIY.

"Jam 7 saya datang sudah ada. Tapi tidak tahu jumlahnya dan siapa saja mereka," kata anggota brimob yang mengaku dari Bagian Pelatihan Brimobda DIY, Jumat (17/5/2013).

Polda DIY mengelak jika ada titipan terduga teroris di Mako Brimob Gondowulung. "Tidak ada. Saya juga konfirmasi ke Kapolda mengatakan tak ada titipan terduga teroris dari Solo," kata Kabid Humas Polda DIY AKBP Anny Pudjiastuti yang dihubungi detikcom lewat telepon.

Di lokasi, sejumlah anggota brimob bersenjata laras panjang terlihat berjaga di depan ruang tahanan. Namun belasan jurnalis tidak diperkenankan mendekat dan diminta menunggu di pos penjagaan sekitar 200 meter dari ruang tahanan.

Sekitar pukul 10.15 WIB sebuah minibus jenis Isuzu Elf nopol AD 1283 LD warna abu-abu metalik keluar dari Mako Brimob Gondowulung. Di depan minibus yang seluruh kacanya tertutup, mobil Ranger polisi dengan sirine menyala membuka jalan menuju Ring Road Selatan dan melaju ke arah barat.

Polisi Jakarta Sudah Gunakan Android


Sebanyak 60 anggota badan pembinaan keamanan dan ketertiban masyarakat dan kepolisian di wilayah Kepolisian Resor Metro Jakarta Utara sudah memanfaatkan peranti lunak berbasis Android dalam dua bulan terakhir. Dengan menggunakan telepon genggam berperangkat global positioning system (GPS), pergerakan anggota dapat terdeteksi. Pelaporan dan penanganan kasus pun diharapkan lebih cepat.
Kepala Polres Metro Jakarta Utara Komisaris Besar Mohammad Iqbal, Kamis (16/5/2013), mengatakan, pemanfaatan peranti itu melengkapi teknologi informasi yang dipakai selama ini, khususnya tombol darurat (panic button) yang sudah diaplikasikan 31 minimarket di Jakarta Utara, dan kamera pemantau (CCTV).

Penerapan peranti bernama ”Sispitibmas” (Sistem Pelaporan dan Informasi Babinkamtibmas) ini diluncurkan pada akhir Mei 2013. Seluruh pergerakan personel terpantau di ruang kendali di Markas Polres Metro Jakarta Utara. Selain mempercepat penanganan kejadian, peranti lunak ini memudahkan pemantauan situasi keamanan di masyarakat.

”Setiap hari, setiap anggota babinkamtibmas (badan pembinaan keamanan dan ketertiban masyarakat) mendata lima orang di wilayahnya, mencakup nama, tempat-tanggal lahir, alamat, nomor kontak, dan foto, serta melaporkan kejadian,” ujarnya.

Setiap anggota dibekali telepon seluler berbasis Android. Di ruang kendali, laporan masuk setiap saat. Selain hemat kertas, sistem ini mempercepat penyebarluasan informasi ke semua anggota kepolisian. Polisi juga dapat menjaga kedekatan dengan masyarakat, antara lain dengan menyapa dan menyampaikan ucapan selamat ulang tahun melalui pesan singkat.

Iqbal menambahkan, selain menerapkan peranti lunak itu, pihaknya terus menyosialisasikan penerapan tombol darurat di kalangan usaha minimarket, perbankan, dan perorangan. Teknologi ini telah dirintis di Jakarta Utara sejak Juni 2012.

Warga makin terdata Andy Garna, konsultan teknik dari Nagabendu Technologies, menambahkan, sejak dipakai pada 13 Maret 2013, sebanyak 11.140 warga yang bermukim di Jakarta Utara telah terdata, termasuk statusnya di masyarakat, seperti tokoh agama, ketua RT-RW, atau tokoh pemuda. Warga juga makin aktif melaporkan kejadian di sekitarnya.
Sispitibmas juga memudahkan penyebaran instruksi. Instruksi dapat dilayangkan atasan kepada semua personel secara serentak ataupun sesuai spesifik wilayah. Sistem itu juga dapat memantau kinerja personel babinkamtibmas. ”Ada anggota yang malas menyambangi warga, ada yang rajin sekali,” ujarnya. Setelah Polres Metro Jakarta Utara, teknologi ini akan diterapkan di Kota Depok dan Kota Bekasi, Jawa Barat.

TNI Diminta Selalu Waspada dan Bersikap Antisipatif

TNI Diminta Selalu Waspada dan Bersikap Antisipatif - penum4.jpg

TNI harus senantiasa bersikap waspada sekaligus antisipatif, agar dapat melaksanakan tugas pokok dengan sebaik-baiknya. Senantiasa siap operasional, agar setiap saat dapat digerakkan untuk mengemban tugas perbantuan, dalam rangka turut serta menjaga dan memelihara stabilitas nasional guna menjamin kesinambungan pembangunan nasional.

Demikian amanat Kasum TNI Marsekal Madya TNI Boy Syahril Qamar, S.E., yang dibacakan Kababinkum TNI Mayor Jenderal TNI S. Supriyatna, S.H., M.H., selaku Inspektur Upacara (Irup) pada upacara bendera 17-an bertempat di Lapangan Upacara Mabes TNI Cilangkap, Jakarta, Jumat (17/5/2013).

Lebih lanjut Kasum TNI mengingatkan, agar disiplin, dedikasi dan loyalitas setiap prajurit TNI, harus senantiasa terawat dan terjaga.  Soliditas dan solidaritas prajurit TNI harus senantiasa optimal dan prima. Hindari kebijakan pembinaan, gaya kepemimpinan dan kegiatan administrasi, yang merugikan kesatuan atau menimbulkan kesalahpahaman sesama prajurit, agar dapat ditekan dan dihindari terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan, seperti terlibat dalam penjualan senjata api, narkoba dan kegiatan lain yang bertentangan dengan norma dan hukum.

Dalam upacara yang diikuti oleh segenap personil Mabes TNI tersebut, Kasum TNI  menyampaikan beberapa atensi untuk dipedomani dan dilaksanakan, sebagai berikut : Tingkatkan keimanan dan ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa; Tingkatkan wawasan serta ilmu pengetahuan dan teknologi dalam rangka membangun kualitas diri yang memiliki kecerdasan intelektual, kecerdasan emosional dan kecerdasan spiritual dalam pelaksanaan tugas dan mensikapi dinamika kehidupan sosial;  Pegang teguh dan amalkan komitmen netralitas TNI dalam politik praktis.

Pelajari, pedomani dan amalkan Instruksi Panglima TNI tentang Pedoman Netralitas TNI dalam Pemilu dan Pilkada. Setiap perwira dan seluruh prajurit dilarang terlibat dalam kegiatan politik praktis, namun tidak boleh buta politik;  Jaga dan tingkatkan soliditas dan solidaritas, baik internal maupun antar Angkatan dan dengan Polri, sebagai pondasi terwujudnya soliditas dan solidaritas nasional.

Tingkatkan semangat dan jiwa korsa yang tinggi, namun tidak picik dan sempit, terutama dalam menyikapi perbedaan pendapat atau bentuk-bentuk kesalahpahaman yang tidak perlu, baik antara sesama prajurit TNI maupun dengan anggota Polri dan masyarakat;  Amalkan secara nyata setiap butir Delapan Wajib TNI, di tengah kehidupan masyarakat yang sedang mengalami banyak cobaan. Hormati setiap nilai kearifan lokal dimanapun para prajurit dan PNS TNI bertugas dan berada, demi semakin mantapnya kemanunggalan TNI-Rakyat, di atas semangat Bhinneka Tunggal Ika;  Tingkatkan pembinaan satuan dengan mengedepankan kepemimpinan lapangan yang penuh simpati, keteladanan dan pengayoman terhadap anak buah.  Cegah dan hindari segala perbuatan asusila dalam segala bentuknya serta kendalikan segala naluri primitif manusia termasuk di dalamnya kecanduan alkohol, kecanduan pornografi dan tindakan tidak patut serta melawan hukum.

2 Buah Su-30MK2 Tiba Di Makasar


Hari Kamis (16/05), sekitar pukul 18:00 WITA pesawat raksasa Antonov-124 mendarat di Lanud Hasanuddin Makassar. Pesawat ini membawa tambahan 2 buah Su-30MK2 tambahan pesanan Indonesia, dari 6 yang dipesan. 2 buah sebelumnya sudah tiba pada februari lalu, dan kini TNI-AU tinggal menunggu 2 buah lagi yang diperkirakan datang pada bulan Juni. Berikut adalah foto kedatangan pesawat AN-124 di Makassar.

 


Dengan kedatangan 2 pesawat ini, total sudah ada 14 buah jet Sukhoi mengisi skadron udara 11 di Lanud Hasanuddin Makassar. 2 pesawat tambahan akan tiba diperkirakan pada bulan Juni. Dan dalam waktu dekat, persenjataan untuk Jet Tempur sukhoi juga akan tiba.

Two-Ship Programme Firms Up for Indonesian PKR Frigate


Dutch shipbuilder Damen Schelde Naval Shipbuilding, working in partnership with Indonesia's PT PAL, has confirmed the programme and build strategy for the construction of the first two SIGMA 10514 Perusak Kawal Rudal (PKR) guided missile frigates for the Indonesian Navy (TNI-AL).

Damen Schelde and the Indonesian Ministry of Defence signed a contract for the engineering, construction, and delivery of a single PKR in June 2012, with the contract coming into force at the end of 2013. An option for a second ship has subsequently been exercised, with this contract coming into effect in the next few weeks, Damen Schelde confirmed at IMDEX Asia 2013 in Singapore.

Displacing 2,365 tons and with accommodation for 120 (100 crew plus 20 spare), the 105 m PKR will be the largest SIGMA variant built to date. While Damen Schelde is prime contractor for the programme, assembly and trials will be undertaken in conjunction with PT PAL in Surabaya under a transfer of technology arrangement.Each PKR will be assembled using six major block modules.