Jumat, 29 November 2013

UI Kembangkan Kapal Tanpa Awak (USV)


Universitas Indonesia (UI) menjajaki kerja sama pembuatan prototipe kapal tanpa awak (USV) untuk untuk menolong korban manusia sebagai upaya mendukung operasi SAR dengan Basarnas.

"Kapal yang diberi nama dengan Makara-03 adalah sebuah USV yang dikembangkan dari Makara-01 dan Makara-02, yaitu USV sebelumnya," kata Humas Fakultas Tehmik UI, Tika Anggraeni, di kampus UI Depok, Jumat (29/11).

Ia mengatakan, Makara-03 didesain khusus untuk dapat bermanuver dan berotasi dengan cepat selain itu, desain "planning-hull" yang mengadopsi teknologi "axe bow" diaplikasikan pada makara-03 guna mendukung kemampuannya untuk melaksanakan operasi SAR.

Kapal tanpa awak ini didesain oleh Mahasiswa UI yang terdiri dari mahasiswa Teknik Perkapalan (M Hary Mukti/2009, Aditya Meisar/2009), Teknik Mesin(Riki/2012), Teknik Elektro (Novika Ginanto/2008, Uli/2010, Irvan JP Elliika/2008) yang dibimbing oleh Dosen Departemen Teknik Mesin UI Dr Ir Sunaryo MSc.

Konsep kapal tanpa awak untuk operasi SAR ini adalah ketika Tim Basarnas tidak dapat menjangkau wilayah-wilayah yang berbahaya yang dapat mengancam keselamatan Tim Basarnas itu sendiri di laut maka, kapal tanpa awak akan digunakan untuk melakukan operasi pencarian.

Misalnya, cuaca yang sangat buruk atau kondisi perairan yang dangkal dengan bebatuan yang curam yang dapat merobek kapal BASARNAS, maka kapal tanpa awak ini akan mencari lokasi aktual korban sebelum tim turun ke lokasi. "Kapal tanpa awak ini akan dikendalikan melalui komunikasi satelit dan digunakan untuk melakukan penyerangan terhadap kapal penyusup," katanya.

Ia menjelaskan untuk dapat melakukan tugasnya itu Prototipe kapal tanpa awak yang dikerjakan oleh para mahasiswa UI ini memiliki kemampuan yang tidak dimiliki oleh kapal tanpa awak pada umumnya, seperti mampu kembali ke posisi semula jika kapal tersebut terbalik (self-righting boat), dan dilengkapi dengan baterai Litium Polymer yang disusun sistematis dengan Microcontroller sehingga kapal dapat beroperasi dalam waktu yang cukup lama.

Pembangunan Alutsista untuk Harga Diri Bangsa

http://statik.tempo.co/data/2013/11/08/id_235492/235492_620.jpg

Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro menyatakan pembangunan alat utama sistem senjata (alutsista) bukanlah untuk gagah-gagahan. Pembangunan alutsista, menurut Purnomo, penting untuk harga diri bangsa.

"Bangsa yang kuat adalah bangsa yang kuat pertahanannya," kata dia dalam diskusi panel bertajuk "Membangun Kemampuan Kekuatan Pertahanan Berkelanjutan" di Century Park Hotel, Jumat, 29 November 2013.

Sejak 2010, kata Purnomo, Kementerian Pertahanan bekerja sama dengan Kementerian Luar Negeri, Badan Intelijen Negara, dan kementerian terkait sudah membuat daftar-daftar utama ancaman negara. Dengan demikian, dapat dijadikan dasar membangun kekuatan pertahanan negara.

Dinamika politik, ia melanjutkan, bisa saja mengancam tidak berlanjutnya pembangunan alutsista yang sudah dilakukan selama ini. "Kalau presidennya tidak mengerti militer, bisa saja tidak berlanjut, komitmennya harus kuat," kata dia.

Sebab itulah, kata Purnomo, komitmen pembangunan kekuatan pertahanan harus "diikat" dengan peraturan yang kuat. "Kalau perlu, buat undang-undangnya," ujar dia.

Ada dua rekomendasi Purnomo agar pembangunan alutsista tetap berlanjut. Yaitu diperlukan landasan peraturan perundangan dari eksekutif dan landasan keputusan politik paripurna DPR sebagai pemegang hak anggaran untuk mendukung eksekutif.

Kamis, 28 November 2013

Tentara Norwegia Berlatih Bersama Group 2 Kopassus Tangani Separatisme

http://images.solopos.com/2013/11/281113_SOLO_KOPASSUS_01.jpg

Tentara Norwegia memberikan pelatihan kepada puluhan perwira TNI anggota Group 2 Komando Pasukan Khusus (Kopassus) di Markas Kandang Menjangan, Kartasura, Sukoharjo, Jawa Tengah, Jumat (28/11). Sedikitnya 6 personel Tentara Nasional Norwegia mengajari 45 perwira Kopassus tentang penanganan separatis tanpa melanggar Hak Asasi Manusia (HAM).

Komandan Group 2 Kopassus Kandang Menjangan, Letkol (inf) Maruli Simanjuntak mengatakan, kedatangan tentara Norwegia ke Group 2 Kopassus merupakan inisiatif mereka sendiri. "Ini inisiatif mereka sendiri, kita tidak mengundang. Mereka ingin mengembangkan ilmu, pengalaman dan bertukar pengalamannya dalam bidang kemiliteran bersama tentara Indonesia, khususnya Kopassus," ujar Maruli, Kamis (28/11).

Menurut Maruli, tentara Norwegia memberikan pelatihan selama empat hari, mulai Senin (25/11) hingga Kamis (28/11). Selama diklat tersebut kata Maruli, banyak pengalaman yang didapatkan. Pengalaman tersebut diharapkan akan ditularkan oleh para perwira kepada anggota di bawahnya.

Salah seorang peserta diklat, Kapten MZ Tarigan mengaku senang mengikuti pelatihan tersebut. Pelatihan juga melibatkan warga sipil. Latihan ini dinilai penting dilakukan khususnya saat perang melibatkan warga sipil. "Ini sangat penting, soalnya bila benar terjadi, penanganannya nanti tidak melanggar HAM," katanya.

Pelatihan yang melibatkan tentara Norwegia tidak hanya dilakukan di Group 2 Kopassus Kandang Menjangan saja. Tetapi juga dilakukan di seluruh kesatuan Kopassus di Indonesia. Sebelum di Group 2 Kopassus, tentara Norwegia ini telah melakukan beberapa diklat. Yakni di Wamena, Merauke, Aceh dan beberapa tempat lainnya.[has]

Kopassus “Kalahkan” Tentara Norwegia
Puluhan pasukan Kopassus yang dinamai Pasukan Biru terlihat menunduk mengintai pasukan musuh atau tentara Norwegia yang berjumlah enam orang. Tiga anggota pasukan biru atau pihak Kopassus ditahan di basecamp pasukan merah untuk dimintai informasi militer.

Tidak mudah, Pasukan Merah meminta keterangan militer pada pasukan biru. Bahkan salah satu anggota Pasukan Biru ditembak beberapa kali di bagian kakinya dengan senapan laras pendek karena tidak mau menunjukkan tempat persembunyian Pasukan Biru.

Selang beberapa menit, Pasukan Biru dari Kopassus datang untuk menyelamatkan tiga anggotanya yang ditahan Pasukan Merah. Ditenggah perjalanan pasukan Kopassus mendapati dua warga sipil yang beraktivitas mencari rumput di dekat basecamp Pasukan Merah. Dua warga sipil tewas ditembak Pasukan Biru dan tembakan tersebut didengar Pasukan Merah yang sedang berjaga sehingga terjadi kontak senjata di antara dua pasukan ini.

Selang beberapa lama, pihak Pasukan Kopassus bernegosiasi untuk menyelamatkan tiga anggotanya yang luka parah akibat dipukuli dan ditembak Pasukan Merah. Dengan bantuan satu unit mobil ambulans tiga anggota Pasukan Biru pun diselamatkan. Namun, pihak pasukan musuh atau Tentara Merah tak menyangka mobil ambulans dimanfaatkan pasukan biru untuk menyergap Pasukan Merah sampai mereka semua tewas dan dua pasukan berhasil melarikan diri.

Peristiwa tersebut bagian dari cuplikan adegan kedua dari empat adegan perang yang ditontonkan pihak Kopassus dan Tentara Norwegia dalam latihan perang bersama menangani separatis tanpa melanggar Hak Asasi Manusia (HAM) di markas Grup-2 Kopassus Kandang Menjangan, Kartasura, Kamis (28/11).

Komandan Grup-2 Kopassus Kandang Menjangan, Letkol (Inf) Maruli Simanjuntak mengatakan latihan ini merupakan yang terakhir setelah selama tiga hari sebelumnya latihan di ruang kelas dan kini latihan bersama di lapangan. Unsur yang dilibatkan dalam latihan ini yakni dari pihak komandan saja yang berjumlah 45 orang dari Kopassus dan lima orang dari angkatan udara.

“Diharapkan setelah latihan ini hasil dan manfaatnya bisa disosialisasikan dengan anggota di bawahnya,” ujar Letkol Maruli.

Ia mengakui, manfaat dari latihan ini setidaknya mendapatkan pembelajaran. Selain itu, secara umum internasional bisa melihatkan pada mereka bahwa Kopassus bukan anti hal-hal seperti ini. Dia mengatakan Norwegia merupakan negara yang memiliki perguruan tinggi atau negara yang sangat memperhatikan soal aturan perang sesuai dengan undang-undang yang berlaku di Konvensi Jenewa Swiss.

“Jadi Norwegia benar-benar negara yang patuh hukum dan HAM dalam berperang. Inilah yang dipelajari kedua belah pihak. Soal latihan bukan Kopassus yang mengajak bekerja sama, tetapi Norwegia menawarkan pada kami,” jelasnya

Menurut Letkol Maruli, semua unsur Kesatuan Kopassus semua diajak latihan bersama seperti di Wamena Papua dan Aceh. Disinggung soal kemampuan berperang tentara Norwegia, Ia mengaku kemampuan perang mereka banyak didukung logistik yang optimal karena mereka memang unggul dalam itu. Tetapi untuk perang di hutan Kopassus paling unggul dan tentara Norwegia ingin belajar kepada Kopassus.

“Pangkat pasukan Norwegia yang ikut latihan mulai dari bintara sampai Mayor Jenderal,” katanya. Muhammad Ismail.

Legislator Desak Panglima TNI Agar Membolehkan Wanita TNI Berjilbab

http://static.republika.co.id/uploads/images/inpicture_slide/panglima-kostrad-letnan-jenderal-tni-gatot-nurmantyo-_130817150828-906.jpg

Wakil Ketua Komisi III DPR dari Fraksi PKS Almuzzammil Yusuf mendesak Panglima TNI Jenderal TNI Moeldoko agar juga memperbolehkan wanita anggota TNI untuk mengenakan jilbab. "Sudah saatnya, Panglima TNI Jenderal Moeldoko mencabut pelarangan seragam berjilbab bagi wanita anggota TNI," ujar Almuzammil di Jakarta, Kamis.

Dia mengaku bangga dengan ketegasan Kapolri Jenderal Polisi Sutarman yang membolehkan Polisi Wanita (Polwan) untuk mengenakan jilbab. Muzzammil menambahkan dirinya sudah pernah menyampaikan agar wanita anggota TNI boleh berjilbab ketika dirinya menjabat Anggota Komisi I DPR pada 2009.

"Namun, jawaban diplomatis Panglima TNI waktu itu adalah sedang dikaji oleh pimpinan TNI. Sampai sekarang kami belum tahu sampai dimana kajiannya?," tanya dia. Menurut Muzzammil, saat ini bukan zamannya lagi untuk bersikap alergi dengan jilbab seperti Orde Baru yang lalu. TNI dan Polri harus menjadi yang terdepan dalam menjunjung tinggi hukum dan HAM.

"Alergi jilbab itu sudah ketinggalan zaman seperti Orde Baru. Kini zamannya reformasi, hukum dan HAM sudah dilindungi dalam Konstitusi."

Dia menambahkan Pasal 28E Ayat 1 UUD 1945 menyebutkan setiap orang bebas memeluk agama dan beribadah menurut agamanya. Keinginan anggota TNI muslimah untuk mengenakan jilbab, menurut Muzzammil, jumlahnya tidak sedikit. "Mereka berharap ada perubahan kebijakan mengenai seragam TNI bagi wanita," jelas dia.

Dia juga mengatakan keinginan mereka belum terealisasi sampai saat ini karena belum ada peraturan tertulis di TNI yang membolehkan berjilbab, kecuali jika berdinas di Aceh. Bahkan Muzzammil mendapat informasi adanya anggota TNI muslimah terpaks harus keluar dari TNI karena ingin mengenakan jilbab.

"Keadaan ini tentu menjadi halangan bagi hak muslimah untuk bergabung dalam TNI."

Dia juga mengatakan pengenaan jilbab adalah hak asasi setiap muslimah yang dilindungi oleh UUD 1945 dan Pancasila. "Secara internasional penggunaan seragam tentara muslimah sudah ada di beberapa negara non muslim. "

Untuk itu, lanjut dia, pihaknya mendesak agar Panglima TNI secepatnya mengizinkan anggota TNI yang wanita boleh menggunakan seragam jilbab dan memasukkannya dalam peraturan seragam wanita TNI. Muzzammil berharap masyarakat juga turut mendukung para wanita anggota TNI yang ingin berjilbab.

Panglima TNI: Ada yang Ingin Papua Kacau


Panglima TNI Jenderal Moeldoko mengecam aksi penembakan yang terjadi terhadap Serka Wendy, salah satu anggota TNI di Puncak Jaya, Papua. Moeldoko menuding ada pihak yang sengaja membuat situasi di Bumi Cenderawasih kacau.

"Motifnya ada pihak yang tidak ingin Papua tenang," ujar Moeldoko di Kompleks Parlemen, Jakarta, Kamis (28/11/2013).

Moeldoko menjelaskan, saat itu Serka Wendy tengah berbelanja, tetapi tiba-tiba saja ditembak orang tak dikenal. Moeldoko mengklaim hubungan TNI dengan warga Papua sangat baik.

"Tapi, justru ada pihak-pihak yang melakukan tindakan seperti itu. Ini harus disikapi," kata Moeldoko. Hingga kini, lanjut Moeldoko, pelaku penembakan masih diburu aparat kepolisian.

Seperti diberitakan, Serka Wendy, anggota Koramil Ilu, Distrik Ilu, Kabupaten Puncak Jaya, tewas setelah ditembak orang tak dikenal di Pasar Ilu, Kamis (28/11/2013) pukul 10.00 WIT. Penembak mengarahkan senjata ke wajah Wendy dan peluru itu mengenai pipi kiri dan menembus mata kirinya. Wendy sempat dilarikan ke puskesmas terdekat sebelum dievakuasi ke RS Marthen Indey, Jayapura.

Sabtu, 09 November 2013

Thailand Bisa Menjadi Pasar Utama Senjata China

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhItSoCREZFy9iXVBN8UZHGZZy3Ebe4iPKaao-dG82UoHL-RvhpG1N98aWt3ZqOYWI9qJPoNAyTxtel-AYPZmSYzfqiU17nL43PYloz3SQ79mQ8votkX7zgiq_pcEvIi74DRoNmtD4ogp0/s1600/fd-2000.jpg

Setelah FD-2000, versi ekspor dari sistem rudal pertahanan udara HQ-9 China mengalahkan minat terhadap sistem rudal pertahanan udara Patriot (AS) dan S-300 (Rusia), Thailand kemungkinan akan menjadi pasar senjata berikutnya untuk sistem rudal dan persenjataan lainnya dari China, Duowei News yang berbasis di AS melaporkan.

Saat Pameran Pertahanan dan Keamanan 2013 yang berlangsung di IMPACT Exhibition and Convention Center di Bangkok mulai 4 November hingga Kamis, kepada Angkatan Darat Thailand, China menampilkan sistem rudal pertahanan udara FD-2000 dan sistem-sistem senjata canggih lainnya seperti Sistem Pertahanan Udara jarak pendek FL-3000N dan FK-1000 (pendek-menengah) yang dirancang oleh China Precision Machinery Import-Export Corporation yang berbasis di Beijing.

Seorang sumber dari China Precision Machinery Import-Export Corporation mengatakan kepada Duowei News bahwa Thailand tidak hanya tertarik untuk membeli FD-2000 China, namun juga tertarik untuk membeli FL-3000N untuk Angkatan Lautnya, yang merupakan versi ekspor dari sistem pertahanan udara HQ-10 China (kloning dari sistem pertahanan udara S-300PMU Rusia) yang dirancang untuk mendeteksi, melacak, dan menghancurkan rudal balistik, rudal jelajah, dan pesawat (terbang rendah) yang masuk.

Saat ini, FL-3000N dilengkapkan Angkatan Laut China pada kapal induk pertamanya Liaoning dan Frigat Kawal Rudal Tipe 056. Jika FL-3000N berhasil diekspor China ke Thailand, artinya jangkauan serangan Angkatan Laut Thailand akan menjadi 150 kilometer.

Selain menawarkan sistem rudal untuk Angkatan Laut dan Angkatan Darat Thailand, China melalui Poly Technologies juga menawarkan Kendaraan Lapis Baja Angkut Personel CS-VP3.

Perwakilan dari Poly Technologies mengatakan kepada Duowei News bahwa kendaraan lapis baja angkut personel sangat penting bagi Angkatan Darat Thailand untuk operasi anti-teroris di wilayah Patani di Thailand Selatan. Sejak diproduksi tahun 2012, CS-VP3 telah memenangkan dua kontrak dari dua negara Afrika. China juga telah sepakat untuk bersama-sama mengembangkan MLRS DTI-1 untuk Angkatan Darat Thailand yang berdasarkan MLRS WS-1.

Terlepas kenyataan bahwa Turki mungkin akan terhalang oleh Amerika Serikat untuk membeli sistem rudal pertahanan udara FD-2000 China, Duowei News menyatakan bahwa kepercayaan negara-negara berkembang terhadap sistem senjata China telah meningkat.

Thailand sendiri telah menjadi salah satu pengguna senjata China melalui pembelian empat kapal frigat kawal rudal Tipe 053HT pada tahun 1988. Dan sekarang, Thailand memiliki potensi untuk menjadi pasar luar negeri senjata China setelah Pakistan.

Helikopter MI-17 TNI AD Jatuh

http://jakartagreater.com/wp-content/uploads/2013/10/heli-mi-17-tni-ad.jpg

Semua korban Helikopter MI-17 milik TNI Angkatan Darat yang jatuh di daerah Kecamatan Baku Hulu, Kabupaten Malinau, Kalimantan Utara, sudah berhasil ditemukan. Sebanyak 13 penumpang tewas dan enam penumpang mengalami luka bakar.

Kapuspen TNI Laksamana Muda TNI Iskandar Sitompul,  Sabtu 9 November 2013, mengatakan bahwa korban yang selamat seluruhnya telah dibawa ke rumah sakit setempat. "Seluruh korban jatuhnya helikopter sudah ditemukan, sebanyak 13 orang tewas dan enam orang mengalami luka bakar. Korban yang selamat langsung dibawa ke rumah sakit," ujar Iskandar saat dihubungi VIVAnews.

Seperti diketahui Helikopter MI-17 milik TNI Angkatan Darat berangkat dari Tarakan, Kalimantan Utara, sekitar pukul 09.09 WITA pagi tadi menuju perbatasan Malaysia dengan mengangkut 1.800 kilogram logistik untuk keperluan pembangunan pos perbatasan di Long Bulan atau daerah Tunjungan, Malinau melalui pos Apauping. Seharusnya Helikopter MI-17 tiba di pos Apauping pada 10.06 WITA, tetapi hingga pukul 10,10 WITA pesawat belum mendarat.

Ini Dugaan Penyebab Helikopter TNI AD Jatuh di Kalimantan Utara
Kapuspen TNI Laksamana Muda, Iskandar Sitompul mengungkapkan dugaan awal penyebab jatuhnya Helikopter MI-17 milik TNI Angkatan Darat di daerah Kecamatan Baku Hulu, Kabupaten Malinau, Kalimantan Utara.

Menurutnya, secara tiba-tiba helikopter kehilangan power (tenaga) hingga akhirnya jatuh dan menyebabkan 13 orang tewas serta 6 mengalami luka bakar. Helikopter tersebut membawa 21 penumpang yakni 13 orang warga sipil dan 8 anggota TNI. "Seluruh korban sudah ditemukan, yang selamat sudah dibawa ke rumah sakit terdekat," katanya.

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEinVlLPfN2uSf43ZDQEkr1hZf7kUJaKTH-iIPFBkTyAX0hzM1aqmRfdw9nO5AJC5-_BTTe062UmmEawnvynnDr35xz_0txjUzbB9pzD_C5LzKMrNqaQOcWa4B9oiu8oY37Vqu-DQ2Xl19A/s1600/1551209_20131109060903.png

Pihaknya akan segera melakukan investigasi terkait penyebab insiden nahas tersebut. Terutama soal mendadak hilangnya tenaga (power) helikopter yang baru dibeli 2-3 tahun lalu. "Kita akan segera kirim tim untuk investigasi masalah itu. Apakah ada masalah teknis atau yang lainnya," ujar dia.

Helikopter itu berangkat dari Tarakan, Kalimantan Utara, sekitar pukul 09.09 WITA pagi tadi menuju perbatasan Malaysia dengan mengangkut 1.800 Kg logistik untuk keperluan pembangunan pos perbatasan di Long Bulan atau daerah Tunjungan, Malinau melalui pos Apauping. Seharusnya Helikopter MI-17 tiba di pos Apauping pada 10.06 WITA, tetapi hingga pukul 10.10 WITA pesawat belum mendarat.

Radar Pasif Pencari Jejak UAV Hingga Pesawat Siluman Dari Jarak 600 km

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgZYIeQmXCivpcRRVFhuE0fNYZm5UP3q0qRlx8AZ3KTCADA-RUpJlxSMiILcJhH8vfqVF9LQdOH6W-hsxYP74eeitxURqyIKCvPI2_wEMvudBgdofC9PiR9ea3vLiiogQTUEF8dH_4g_oE/s320/Radar+Pasif.jpg

Radar (Radio Detecting And Ranging) adalah sebuah peralatan elektronik yang umumnya digunakan untuk memantau suatu wilayah udara untuk kepentingan pengamatan dan pengendalian lalu lintas udara. Meskipun demikian radar juga digunakan untuk keperluan pengamatan cuaca, lalu lintas kapal laut dan bahkan mengamati kecepatan lalu lintas darat.

Prinsip kerja radar konvensional adalah memancarkan gelombang radio ke angkasa dan menangkap kembali pantulan akibat mengenai benda terbang. Besarnya sinyal pantulan dikenal dengan nama Radar Cross Section (RCS). Pesawat terbang konvensional akan menghasilkan RCS sesuai ukurannya, namun pada pesawat modern, khususnya pesawat militer generasi terkini memiliki nilai RCS kecil atau bahkan sangat kecil sehingga sulit terdeteksi radar konvensional sehingga disebut pesawat “Siluman”.

Kemampuan menjadi “Siluman” atau Stealth ini dihasilkan oleh pengembangan teknologi airfoil/airframe, material dan avionik pesawat. Teknologi airfoil/airframe menggunakan desain bentuk yang mengurangi pantulan radar. Teknologui material menggunakan penyerapan gelombang radar sehingga mengurangi pantulan sampai tidak memantul sama sekali.

Tehnologi avionik yang mengurangi pancaran elektromagnetik atau mengganggu pancaran elektromagnetik lawan. Jika teknologi ini digunakan pada pesawat tak berawak (UAV) maka akan sangat ampuh, ukuran UAV yang kecil dan tidak tertangkap radar akan menyulitkan untuk mengantisipasi ancaman, terelbih bila pesawat UAV memiliki kemampuan penyerang di samping pengintai berkemampuan tinggi.

Untuk menghadapi pesawat-pesawat yang sulit dideteksi maka dikembangkan peralatan “penjejak pasif” (passive sensor) atau radar pasif. Cara kerjanya adalah dengan menerima semua frekuensi elektromagnetik yang dipancarkan oleh pesawat dan UAV. Meliputi gelombang komunikasi, data link, radar altimeter, radar cuaca, radar early warning, radar deteksi, peralatan navigasi, transponder IFF, GPS, ADSB, dan aneka pancaran gelombang elektromagnetik yang terpancar atau diterima oleh pesawat tadi.

Diketahui prinsip radar pasif yang menggunakan 3-4 peralatan sensor penerima pada suatau jarak tertentu sanggup menggunakan prinsip triangulasi untuk menentukan posisi, ketinggian, kecepatan dan arah pergerakan sasaran yang di deteksi. Dengan makin canggihnya teknologi maka radar pasif makin peka dan makin canggih. Peralatan ini bisa menjadi alat deteksi, alat analisis, dan pengumpul data elektronis. Bisa menjadi alat Electronic Intelligent, Electronic Support Measures, dan Signal Intelligence.

Keuntungan menggunakan radar pasif adalah antara lain mampu mendeteksi sasaran secara tiga dimensi pada jarak 400-600 km tanpa diketahui sasaran (senyap) karena tidak memancarkan sinyal radar, mampu juga mendeteksi emisi di daratan dan lautan secara senyap, handal terhadap jammer, bekerja secara rahasia, relatif murah dan mudah dirawat, mudah diintegrasikan, mudah dilakukan alih teknologi, serta sangat ampuh bila digabungkan dengan sensor radar pertahanan udara aktif yang sudah ada.

Kemampuan pertahanan udara yang mengandalkan radar aktif akan sangat terdongkrak dengan dilengkapi sistem radar pasif, sehingga tidak saja pesawat konvensional bisa lebih mudah tertangkap radar namun juga pesawat non konvensional berkemampuan stealth, termasuk pesawat tanpa awak dan rudal jelajah bisa terdeteksi dan bisa dilumpuhkan sedini mungkin.

Demi Pertahanan dan Keamanan, Negara Harus Miliki Satelit

http://jakartagreater.com/wp-content/uploads/2013/08/satelit-militer.gif

Wakil Ketua Komisi I DPR RI, Agus Gumiwang Kartasasmita menyatakan, dalam rangka pertahanan dan keamanan negara, negara membutuhkan satelit yang tujuannya untuk mengantisipasi terjadinya penyadapan seperti yang telah dilakukan oleh Amerika Serikat dan Australia.

"Jalan keluar yang paling baik, realistis, kita harus mempunyai peralatan yakni satelit. Negara harus punya satelit khusus yang didedikasikan untuk kepentingan pertahanan dan keamanan," kata Agus di Jakarta. Komisi I DPR RI sendiri sudah membahas rencana pembelian satelit khusus tersebut.

"Kita sudah bahas di Komisi I DPR RI. Mitra kerja Komisi I DPR RI sudah diajak bicara dan sepakat. Tinggal dirumuskan dan mudah-mudahan dalam waktu dekat bisa terealisir," kata Agus.

Dia mengatakan, satelit yang khusus dimiliki dan dibeli Indonesia, hanya digunakan untuk fungsi-fungsi pertahanan dan keamanan. "Disitu ada kegiatan mengcover kegiatan inteligen, melakukan counter kalau diintersep, ada kepentingan militer, cyber war," kata politisi Golkar itu.

Dikatakan, pembelian satelit tersebut adalah untuk mengimbangi perkembangan teknologi penyadapan yang dipergunakan oleh AS dan Australia, meskipun peralatan anti sadap yang dimiliki oleh Badan Inteligen Negara (BIN) dan Lembaga Sandi Negara (Lemsaneg) mungkin memadai.
"Tapi adalah alat-alat yang memprotek komunikasi, data dan info dari kantor presiden dan wakil presiden. Saya kira, cukup memadai atau tidak, saya tidak tahu karena kita tak boleh menutup kemungkinan bahwa teknologi yang dipergunakan oleh AS dan Australia itu, teknologi penyadapan, teknologi inteligen, berkembangnya cepat sekali. Apakah kita mempunyai ritme yang sama dengan perkembangan teknologi itu, saya kira harus betul-betul kita pelajari," kata dia.

Selain itu, sekarang ini bukan hanya presiden dan wakil presiden yang disadap, tapi juga ada politisi, menteri dan ketua-ketua umum partai, termasuk pimpinan DPR. "Menurut pandangan saya, mereka cukup "telanjang" dan mudah disadap. Apakah mereka punya pengamanan yang cukup sehingga tidak disadap," ujarnya.

Jumat, 08 November 2013

Hacker Indonesia Gempur Situs Intelijen Australia

https://fbcdn-sphotos-c-a.akamaihd.net/hphotos-ak-prn2/1378751_736302076383417_266167793_n.png

MAlam ini para hacker Indonesia membuktikan ucapannya bahwa mereka akan menyerang situs-situ vital negara itu. Dan sasaran yang pertama digarap adalah situs Badan Intelijen australia atau Australian Intelligence Service yang beralamat di www.asis.gov.au.

Menurut pantauan Majalah ICT, situs ini diserang hacker-hacker dan sempat jatuh bangun alias semaput. Situs yang dibuat down oleh para peretas Indonesia sesekali hidup kembali. Kondisi situs ini bisa dilihat di status.ws untuk mengetahui situs-situs apa saja yang down dan terlihat situs vital Australia ini beberapa kali down.

Sebagaimana diketahui, persoalan memata-matai atau menyadap Indonesia, bagi hacker Indonesia perbuatan tersebut dinilai layaknya pencuri. Sehingga, harus ada permintaan maaf. Namun, permintaan maaf tidak kunjung terucap. Pemerintah yang diharapkan berbuat banyak melempem ketakutan. Alhasil, para peretas bersatu, yang di dunia nyata tentara kita tidak punya alutsista memadai, namun di dunia maya Indonesia tentu tidak bisa dipandang sebelah mata.

Menurut informasi yang beredar di kalangan hacker, para peretas merencanakan akan menyerang kembali Australia secara besar-besaran pada Jumat malam ke situs-situs pemerintah Australia yang berdomain .gov.au. Para hacker yakin bahwa banyak pasukan DDOS yang siap membela Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). "Karena penyadapan itu ibarat mencuri," tegasnya.

Soal kemungkinan akan terjadinya cyber war atau perang cyber antara pihak hacker Indonesia dan hacker Australia, dikatanya bahwa mereka siap menghadapi kemungkinan tersebut. "Kalau cyber war siap karna kami pemuda pemudi INDONESIA tidak takut kpd siapapun kecuali kpd pencipta," yakinnya. Namun begitu, hingga saat ini, katanya, belum ada tanda-tanda peretas Australia akan melakukan serangan balik ke Indonesia.

Ratusan Situr Australia Diserang Hacker Indonesia


Hacker nasional, menunjukkan keberaniannya dalam menghadapi isu adanya kegiatan penyadapan yang dilancarkan Pemerintah Australia. Tanpa dikoordinasi, tiba-tiba saja hacker Indonesia menghujani dunia maya Australia dengan berbagai serangan deface. Hal ini pun sempat menjadi tajuk utama di beberapa situs berita besar dunia lainnya. Memang, sebagai negara dengan sumber serangan cyber terbesar di dunia, Indonesia terbilang disegani dalam dunia peretasan.

Tak pelak, ancaman akan adanya serangan balasan dari hacker Australia pun mulai ditakutkan. Jika hal ini benar terjadi, maka perang dunia maya antara dua negara bertetangga ini tak dapat dielakkan. Serangan hacker, kata pengamat telematika Heru Sutiadi, perlu diwaspadai terjadinya serangan balik ke situs-situs Indonesia. "Kita harus waspada menjaga keamanan situs, terutama situs-situs pemerintah dan militer. Bukan tidak mungkin akan ada serangan balik, yang muaranya dapat terjadi perang cyber atau cyber war," pesan Heru.

Selagi menunggu apakah benar perang cyber ini akan terjadi, ada baiknya kita simak 5 fakta menarik di baliknya, apa saja?

1. Berawal dari pemberitaan di koran Australia
Kamis, 31 Oktober 2013, harian Australia, Sydney Morning Herald, mengulas keberadaan dan penggunaan fasilitas penyadapan di Kedutaan Australia di Jakarta dan negara-negara lain di kawasan Asia Tenggara. Hal ini pun mengagetkan karena ada nama Indonesia di dalamnya.

Kementerian Luar Negeri Indonesia pun tak tinggal diam. ?Kementrian yang dipimpin Marty Natalegawa ini langsung menuntut penjelasan dari Kedutaan Besar Australia di Jakarta mengenai hal tersebut.

"Duta besar Australia di Jakarta telah diminta datang ke Kementerian Luar Negeri besok untuk dimintai penjelasan resmi dari pemerintah Australia terhadap berita yang dimaksud," seperti dilansir dari siaran pers Kementerian Luar Negeri Indonesia, Kamis (31/10).

2. Mulai menyulut kemarahan Hacker Indonesia
Atas alasan itu lah, hacker dari Indonesia yang menamakan dirinya hacker sakit hati dan Newbie xCrotz menyerang lima website asal Australia.

Website tersebut adalah :
  • http://www.misshumanityaustralia.com.au
  • http://australianprovidores.com.au
  • http://www.ecoislandwater.com.au
  • http://plapackaging.com.au
  • http://bioecof1foodware.com.au

Pada halaman muka http://www.misshumanityaustralia.com.au/, langsung tampil gambar seorang wanita bermata seram berambut merah panjang berlatar petir dan awan.

Penyusup tersebut yang menamakan dirinya hacker sakit hati, dan di bawahnya tertulis:
"Dont Touch my country INDONESIA, Stop Spying On Indonesian, your dog b*tch dog really, YOU MOTHER F****R !!!"

Sedangkan bila membuka http://australianprovidores.com.au/, terdapat gambar mata yang mengintip dari lubang kunci, dan di bawahnya terdapat tulisan "Stop Spying On Indonesian", hacker tersebut menamakan dirinya Indonesian Hacker Newbie dan menyematkan juga alamat email xCrotz@hacker-newbie.org.

3. Selang sehari, ratusan situs Australia jadi korban
Semakin menjadi-jadi, perilaku hacker saat ini sudah tak terbatas. Baru-baru ini sebuah laporan yang diterima Merdeka.com (4/11), menyebutkan bahwa ratusan situs Australia 'digarap' hacker dengan cara yang biasa disebut 'spoofing'.

Spoofing merupakan bagian dari teknik hacking yang digunakan untuk memperoleh akses yang tidak sah ke suatu komputer atau informasi dimana penyerang berhubungan dengan pengguna dengan berpura-pura memalsukan bahwa mereka adalah host yang dapat dipercaya.

Dari laporan tersebut juga diketahui bahwa pelakunya menggunakan nama ISD_andreas. Sebanyak 265 situs 'rontok' akibat ulahnya. Adapun situs yang berhasil 'diobok-obok' adalah sebagai berikut:

  • http://www.smashingsites.com.au/
  • http://www.bynicholas.com.au/
  • http://brunswicksinhalalanguageschool.com.au/
  • http://gofarmer.com.au/
  • http://www.micronisedminerals.com.au/
  • http://www.canticum.org.au/
  • http://shaftesbury.org.au/
  • http://www.binscreens.com.au/
  • http://vlassisco.com.au/
  • http://www.alloverit.net.au/

Data di atas hanya menampilkan 10 situs saja, masih ada 255 situs lainnya yang masih dalam penguasaan hacker. Belum diketahui apakah ini adalah serangan susulan yang dilakukan oleh hacker Indonesia beberapa hari lalu.

4. Aksi sadap Australia perlahan terbongkar
Soal penyadapan, setelah sebelumnya dikabarkan komunikasi pemerintah RI disadap pihak Amerika Serikat, kini situs harian The Australian menuliskan bahwa pemerintah Australia juga menyadap satelit Palapa milik Indonesia.

Pihak yang diduga menyadap adalah Australian Signals Directorate (ASD), salah satu direktorat di Kementerian Pertahanan Australia yang bertanggung jawab atas signals intelligence (SIGNIT).

Informasi mengenai penyadapan satelit ini diungkap Des Ball, professor dari Australian National University's Strategic and Defence Studies Centre. Dalam artikel itu, Satelit Palapa disebut-sebut sebagai sasaran kunci penyadapan yang dilakukan Australia.

Sebelum isu penyadapan satelit Palapa, beredar juga informasi bahwa komunikasi Indonesia ternyata selama ini disadap Singapore Telecom (SingTel), operator telekomunikasi milik Pemerintah Singapura.

5. Potensi perang cyber bisa terjadi dalam waktu dekat
Penyerangan hacker dari Indonesia ke ratusan situs Australia diprediksi bisa memicu cyber war bila tidak diwaspadai pihak-pihak yang berkompeten di kedua negara, apalagi, bila ternyata penyerangan itu bukan dilakukan oleh hacker dari Indonesia.


Selain itu, setelah serangan ke Australia, bukan tidak mungkin akan terjadi serangan ke hacker Australia ke Indonesia dan bermuara pada perang cyber atau cyber war antara Indonesia dan Australia.

Pengamat telematika Heru Sutadi mengatakan kewaspadaan bahwa yang melakukan bukan hacker Indonesia atau hanya peretas dari Indonesia saja, karena jika dilihat bahwa hacker yang menggunakan akun @AnonNewsIndo juga memberikan control panel dengan alamat login di https://202.6.141.215:2083.

"Di linimasa akun twitternya, disana lengkap ada nama pengguna dan password-nya," kata heru yang juga juga Direktur Eksekutif Indonesia ICT Institute ini melalui akun Twitter-nya di @herusutadi.

Kamis, 07 November 2013

Jepang Persiapkan Rudal di Pasifik

http://livedoor.blogimg.jp/crx7601/imgs/4/6/461adcb5.jpg

Militer Jepang berencana untuk menempatkan peluru kendali di sebuah pulau yang menjadi pintu masuk ke Laut Pasifik. Penempatan rudal itu merupakan bagian dari latihan perang yang membuat China khawatir. Latihan perang yang ditujukan untuk meningkatkan kemampuan pertahanan Jepang di wilayah selatan. Sebelumnya Negeri Sakura sudah menempatkan sistem peluncur rudal dan sebuah pemuat rudal tipe-88 di Pulau Miyako.

"Ini untuk pertama kalinya sistem rudal tersebut ditempatkan ke Miyako. Latihan perang tersebut dirancang untuk melindungi pulau (Miyako)," ujar juru bicara Pasukan Bela Diri Jepang, seperti dikutip Associated Press, Kamis (7/11/2013). Meskipun militer Jepang memastikan bahwa rudal tersebut tidak dapat dioperasikan, langkah yang dilakukan Jepang seperti menjadi peringatan kepada saingannya mengenai kemampuan militer Negeri Sakura tersebut.

Latihan perang yang dilakukan oleh Pasukan Bela Diri Jepang dimulai selama 18 hari sejak 1 November 2013. Latihan melibatkan 34.000 personel militer, enam kapal perang dan 360 pesawat terbang. Apa yang dilakukan Jepang dalam bidang militernya menunjukkan kekhawatiran mereka dan negara lain di Asia, mengenai meningkatnya kemampuan militer China. Selain itu, Jepang sepertinya terus mempersiapkan diri menyusul perebutan kekuasaan Pulau Senkaku.

Angkatan Laut Thailand Minati 20 Pesawat PT DI

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjVTLgie-BsfBK5bbmD7k8UO8ctwH_W7Olu7zJY9q6h9_ammKej4ThIdDeSc1yf0mbMqEAgeYeSLbgXccy6A_5P-rN4hK58966mUh88NT35DKXd2pQOdOmPMIBrvg6O9sLsiC-DOR7yk7c/s1600/n219(1).jpg

Angkatan Laut Kerajaan Thailand (RTN) saat ini dalam diskusi dengan PT Dirgantara Indonesia (PT DI) untuk kemungkinan pembelian hingga 20 pesawat transportasi twin-turbo N219, IHS Jane melaporkan.

Pejabat dari PT DI (tidak disebutkan namanya) menghadiri pameran Pertahanan dan Keamanan 2013 di Bangkok, dan pada 5 November mengatakan kepada IHS Jane bahwa pihak PT DI berharap kontrak dengan Thailand bisa ditandatangani pada tahun 2014, yaitu kontrak untuk membangun dan memasok pesawat N219 dengan bekerjasama dengan perusahaan lokal Thailand Aviation Industries (TAI).

Pejabat PT DI itu mengatakan bahwa kemungkinan kontrak ini adalah produksi pesawat tetap dilakukan di Indonesia, dan dengan transfer teknologi pemeliharaan dan perbaikan kepada Thailand Aviation Industries (TAI).

N219, pesawat transportasi dan kargo

Pesawat ini terbuat dari logam dan didesain untuk angkut penumpang maupun kargo. Pesawat yang dibuat dengan memenuhi persyaratan FAR 23 ini memiliki volume kabin terbesar di kelasnya plus pintu fleksibel yang memastikan N219 bisa dipakai untuk mengangkut penumpang dan juga kargo.

N219 diawaki oleh 2 orang kru dengan kapasitas 19 penumpang (konfigurasi 3 sejajar). Pesawat dengan berat kosong 4.309 kg dan maksimum berat saat lepas landas 7.031 kg ini memiliki kecepatan jelajah 394 km/jam dengan jangkauan 1.111 km dan 2.930 km untuk terbang ferry. Harganya sendiri sekitar AS$ 4,5 juta hingga AS$ 5 juta.
N219 memiliki berbagai keunggulan dibanding pesawat sekelasnya. Pertama kemampuan lepas landas dan mendaratnya pendek, yaitu 450 meter. Landasan pun tidak harus di aspal atau beton tapi lapangan rumput juga bisa. Selain itu, daya angkutnya lebih besar 500 kg (total 2.500 kg) dari kompetitor.

Keunggulan lainnya tentu saja di harga yang murah, padahal teknologi yang diusungnya lebih canggih dari pesawat sejenis. Salah satunya adalah avioniknya yang sudah touch screen, sehingga tidak banyak tombol. Meskipun layarnya hanya ada 3, tapi semua informasi ada disitu dan dilengkapi dengan sistem keselamatan.

Program N219 yang penelitiannya dimulai pada 2006 ini merupakan program nasional, sinergi bersama antara BPPT, Ristek LAPAN, Kemenperin, dan Perhubungan. Investasi total pengembangan N219 mencapai AS$ 80 juta.

China Ungkap Pesawat Tak Berawak Buatannya


Sebuah pesawat tak berawak yang diyakini produksi China mengundang kehebohan di dunia maya. Pesawat tersebut menunjukkan upaya keras China untuk mengembangkan teknologi militernya.

Badan pesawat itu sekilas mirip pesawat tak berawak milik Amerika Serikat (AS) Global Hawk, hanya ukurannya lebih kecil. Namun tetap ada perbedaan dari pesawat milik China ini dengah Global Hawk, khususnya pada bagian sayap. Demikian diberitakan Reuters, Kamis (7/11/2013).

Kemampuan China untuk membuat pesawat tak berawak atau biasa disebut drone ini, tentunya membantu kerja militer Negeri Tirai Bambu. Berdasarkan ukurannya, pesawat tersebut sepertinya ditujukkan untuk penerbangan jarak jauh.

Drone pada dasarnya adalah pesawat kecil yang dikendalikan dari jauh. Pesawat ini bisa digunakan sebagai pesawat mata-mata atau pun dilengkapi dengan senjata dan menyerang target terpencil tanpa diketahui musuh.

Pesawat kali ini memiliki desain sama yang diungkap oleh Chengdu Aircraft Industry Corporation. Mereka menyebut pesawat itu dengan Soar Dragon dan sempat muncul di media dua tahun lalu.

Produksi pesawat yang baru beredar di internet ini, memang jauh lebih kecil dibandingkan Soar Dragon. Tetapi badan pesawat sepertinya lebih mirip dengan drone milik AS.

China terus berupaya keras membuat desain drone yang baru. Diperkirakan, drone milik China ini akan dipasarkan ke luar negeri.

Pengiriman Batch Ke-4 Pesawat T50i GE Tiba Di Lanud Iswahjudi

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjXkHHM2ufhtwu3ybqi2MNaAnZF2aBcykEj3b-izv7QRyLphHAZ92HuqBz56D0PPlS0GRMSq26xvlDbCq5ldX-yqw3TTuOFmyWHzl-vvD-Q-UCFvsFte2jdush9vTDT79kQFiZQ-LHWx3U/s1600/T-50i.jpg

Hingga awal bulan November 2013, PT Korean Aerospace Industries (KAI), sudah mengirimkan 8 unit pesawat tempur T-50i Golden Eagle, ke Lanud Iswahjudi, dari 16 yang dipesan oleh pemerintah Indonesia, setelah dua pesawat yang diterbangkan langsung dari Korea Selatan mendarat mulus di runway Lanud Iswahjudi, Rabu (6/11).

Kedatangan dua pesawat tersebut di sambut oleh Kepala Dinas Operasi Kolonel Pnb Djoko Hadipurwanto, Kadispers Letkol Pnb Ian Fuadi dan Komandan Skadron Udara 15, Letkol Pnb Wastum, di main aprron Skadron Udara 15.

Dalam pengadaan pesawat tempur T-50i Golden Eagle dari Korea, direncanakan pada akhir tahun 2013 sudah genap berjumlah 16 unit, dan pesawat tersebut akan menggantikan peran dan fungsinya pesawat HS Hawk MK 53, yang akan habis masa pakainya di Skadron Udara 15 Lanud Iswahjudi. 

Keterangan Gambar :Para pejabat Lanud Iswahjudi menyambut kedatangan Penerbang KAI yang baru tiba di main aprron Skadron Udara 15 Lanud Iswahjudi, Kamis (7/11).

Rabu, 06 November 2013

NATO Ragukan Kualitas Sistem Rudal Cina

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg52WjHOk2twLpv0CuRIuIMpD1fxnoV-aB_Nqnhsxx1ipEgTTzbS8Bc_7fWBnqLiFc0OW6ZPJ9wz6jrmIKUoKsEnGRvxOaAUA-8prmmI1AKEpKBMSRnGxCdHUMgaZu-OYS-RE7pXjCNa3s/s1600/FD2000_HQ-9.jpg

Komandan militer NATO mendesak Turki pada hari Rabu (6/11) untuk membeli sistem pertahanan rudal yang kompatibel dengan sistem NATO lainnya. Dia meragukan kualitas sistem rudal Cina yang akan dibeli oleh Turki.

Komentar Panglima Angkatan Udara AS Jenderal Philip Breedlove, yang juga Panglima Tinggi Militer NATO, menambah tekanan pada Ankara untuk memikirkan kembali keputusannya soal pembelian sistem pertahanan rudal Cina. Turki, anggota aliansi militer NATO, mengumumkan pada September lalu bahwa mereka telah memilih sistem pertahanan rudal FD-2000 dari perusahaan ekspor impor mesin presisi Cina (CPMIEC).

Padahal, CPMIEC mendapat sanksi AS karena terlibat transaksi dengan Iran, Korea Utara, dan Suriah. Seraya menekankan bahwa Turki bebas untuk memilih, Breedlove menambahkan keprihatinannya adalah bahwa semua anggota NATO mengambil keputusan untuk membantu pertahanan kolektif organisasi ini dan peralatan yang dipilih sesuai dengan sistem NATO lainnya.

"Dalam pembicaraan saya dengan para pejabat militer Turki, poin penting adalah bahwa kita memiliki sistem yang benar-benar cocok untuk menghubungkannya ke jaringan NATO," ujarnya. Breedlove tidak menjelaskan apa yang dimaksud dengan kecocokan, tetapi beberapa diplomat NATO mengatakan, penggunaan peralatan Cina dalam sistem NATO akan meningkatkan kekhawatiran keamanan cyber.

AS Tempatkan Pertahanan Rudal di Polandia

http://static.republika.co.id/uploads/images/detailnews/rudal-jelajah-iran-_110928195046-839.jpg

Amerika Serikat (AS) akan melanjutkan rencana pertahanan rudal di Eropa meski hubungan dengan Iran, salah satu ancaman utama yang ingin ditangkal oleh sistem ini, perlahan membaik. AS berharap dapat menempatkan sistem pencegat rudal itu di utara Polandia pada 2018, atau tiga tahun sesudah suatu situs serupa di Rumania beroperasi. Pangkalan baru di Polandia akan melindungi Eropa dan AS dari potensi serangan rudal balistik Iran.

Pernyataan tersebut disampaikan Menteri Luar Negeri AS John Kerry hari Selasa, saat singgah di Polandia menjelang lawatan ke Timur Tengah. Di Polandia, ia ditanyai soal apakah elemen sistem pertahanan di negara Eropa Timur itu bisa ditanggalkan, mengingat diplomasi dan negosiasi internasional terkait program nuklir Iran terus berlanjut.

“Tak ada kesepakatan dengan Iran,” demikian jawab Kerry dalam konferensi pers di Warsawa. “Tak ada yang berubah. Rencana pertahanan rudal sesuai sasaran,” tegasnya.

Kerry menambahkan, “Kami berniat mempersiapkan tahap berikutnya untuk 2018 dan akan mendirikan situs [antirudal] tersebut pada periode itu. Tak ada yang berubah pada saat ini dan saya memperkirakan tak akan berubah pada masa depan.”

Babak baru perundingan nuklir antara Iran dan negara-negara terkuat dunia dijadwalkan bergulir pada Kamis ini di Jenewa. Teheran menghadapi tekanan dari masyarakat internasional yang ingin menginspeksi fasilitas nuklir Iran. Lembaga pengawas nuklir Perserikatan Bangsa-Bangsa pada Selasa menyatakan Iran telah mengundang direktur jenderal organisasi itu ke negara mereka. Undangan masih dipertimbangkan.

Pesan Kerry dalam program pertahanan rudal Polandia sudah jelas. Ia menegaskan Washington tak akan mengabaikan rencana tanggap darurat guna menangkal ancaman Iran. Kementerian Luar Negeri Rusia belum merespons pernyataan Kerry. Yang pasti, Rusia telah lama menentang program pertahanan rudal AS yang berpangkalan di dekat Polandia dan Rumania.

Di bawah rencana pertahanan rudal bagi Eropa—yang dirancang mantan Presiden AS George W. Bush—Polandia bakal menjadi area pertahanan regional pada 2015. Rencana tersebut memicu kemarahan Rusia. Negeri Beruang Merah mengancam bakal menempatkan lebih banyak rudal di daerah perbatasan Kaliningrad. Sebabnya, Rusia meyakini sistem pertahanan rudal di Polandia—yang berdekatan dengan perbatasan Rusia—bakal memperlemah kemampuan Moskow.
Dihadapkan pada kegusaran Rusia yang pernah menjadi penguasa komunisnya, Polandia berencana menginvestasikan sekitar $45 miliar pada 2022 dalam sektor peralatan militer. Kerry menyatakan perusahaan AS akan “bersaing keras” mendapatkan kontrak pengadaan peralatan untuk program itu.

Rusia Bakal Kerahkan Rudal Yars di Akhir Tahun

http://static.republika.co.id/uploads/images/detailnews/ilustrasi-uji-coba-peluru-kendali-balistik-s-300-dalam-berbagai-_120706225301-661.jpg

Rusia akan mempersenjatai dua resimen lagi Pasukan Peluru Kendali Strategis (SMF) dengan sistem rudal balistik mobile pada akhir 2013, kata Menteri Pertahanan Sergei Shoigu, Rabu (6/11). "Kita sedang menghadapi tugas penting untuk menjaga keseimbangan sistem pencegahan strategis, yang membuat pemeliharaan dan dilengkapi kembali secara tepat waktu kekuatan nuklir strategis di area utama pengembangan militer," kata Shoigu.

SMF sejauh ini dilengkapi dengan dua resimen dari Divisi Rudal Teikovo di Rusia tengah dengan sistem Yars.
Dua resimen terdiri dari total 18 sistem rudal dan beberapa pos komando mobile, menurut Kementerian Pertahanan. Shoigu tidak mengatakan di mana rudal baru itu akan dikerahkan, tetapi menyebutkan bahwa mereka akan menjadi yang pertama diuji coba di Divisi Rudal Novosibirsk, yang berbasis di Siberia.

Menurut rencana yang diumumkan sebelumnya oleh Departemen Pertahanan, divisi Novosibirsk diharapkan untuk menerima sistem Yars mobile, sementara divisi Kozelsk di Rusia tengah akan dipersenjatai dengan versi berbasis silo dari sistem itu.

Sistem rudal Yars dipersenjatai dengan rudal balistik antar-benua RS-24, yang memiliki daya tempur jauh lebih baik dan kemampuan operasional dari Topol-M (SS-27 Stalin). SMF sebelumnya mengatakan Topol-M dan rudal balistik RS-24 akan menjadi andalan komponen berbasis darat dari triad nuklir Rusia dan akan menjelaskan tidak kurang dari 80 persen dari arsenal SMF pada tahun 2016.

TNI dan Tentara China Gelar Latihan Tempur Bersama


Tentara Nasional Indonesia (TNI) yang diwakili oleh Korps Pasukan Khas (Paskhas) TNI AU dan Tentara Pembebasan Rakyat China (PLA Air Force) menggelar latihan tempur bersama dengan sandi Sharp Knife Airborne 2013 di Markas Korps Pasukan Khas (Korpaskhas) Landasan Udara (Lanud) Sulaiman, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Rabu (6/11/2013). 

Menurut Komandan Pusat Pendidikan dan Latihan (Pusdiklat) Paskhas Kolonel Rolland DG Waha, yang juga menjabat sebagai direktur latihan, kegiatan tersebut akan berlangsung selama 10 hari ke depan. 

"Ini merupakan program pemerintah kita. Latihan Sharp Knife Airborne 2013 ini adalah yang ketiga. Yang pertama tahun 2011 dilakukan di Kopassus di Batujajar. Kemudian, kita kunjungan balasan ke China tahun 2012," kata Rolland saat ditemui di Lanud Sulaiman, Rabu siang.

Rolland menambahkan, angkatan udara dari kedua negara ini nantinya akan bertukar pengetahuan dan wawasan seputar dunia militer di masing-masing negara. Materi yang akan dilatih, kata Rolland, mulai dari kegiatan perorangan, latihan tempur, latihan terjun payung, hingga bela diri. 

"Sebenarnya, hampir semua materi yang ada di mereka sudah kita miliki, cuma yang membedakan bentuk dan tipenya saja. Jadi, kalau mereka punya halang rintang, kita juga punya. Cuma modelnya yang berbeda sehingga protapnya juga berbeda," bebernya. 

Di tempat yang sama, Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) Korpaskhas Mayor Rivaid menambahkan, latihan gabungan tersebut menyertakan 60 personel dari PLA Air Force China dan 120 prajurit Korps Paskhas. 

"Sebenarnya, ini latihan TNI secara keseluruhan, tapi pada periode ini latihan diserahkan ke Korpaskhas," ujar Rivaid. 

Rivaid menambahkan, meskipun Pasukan Pembebasan China membawa sendiri sebagian peralatan yang dibutuhkan, Paskhas tetap menyediakan sepenuhnya peralatan dari persenjataan hingga alutsista yang dibutuhkan dalam latihan tersebut. "Kita kerahkan tiga unit pesawat Hercules untuk membantu latihan," ungkapnya.

Selasa, 05 November 2013

Kemhan Tinjau Produksi Kapal Perang PT PAL

http://jakartagreater.com/wp-content/uploads/2013/11/wamenhan-pt-pal.jpg

Wakil Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin melakukan kunjungan kerja ke PT PAL, Surabaya – Jawa Timur, 30/10/2013 dalam rangka meninjau perkembangan kemajuan proyek pembuatan sejumlah kapal perang pesanan TNI AL. Pesanan TNI AL berupa: Kapal PKR, Kapal Selam, MLM, KRI kelas Corvet dan KCR 60m, sebagai bagian dari program modernisasi Alutsista TNI.

Dalam kunjungannya Wamenhan meninjau proses pembuatan Kapal Perusak Kawal Rudal (PKR), Kapal Cepat Rudal (KCR) 60 m , MLM dan kapal Selam pesanan TNI AL. Kunjungan Wakil Menteri Pertahanan ini didampingi: Kepala Badan Sarana Pertahanan Kementerian Pertahanan (Ka Baranahan) Laksda TNI Ir. Rachmad Lubis, Dirjen Renhan Kemhan, Dirtekindhan Ditjen Pothan Kemhan, Kapuslaikal, serta Waaslog Kasal.

Sebelumnya tanggal 20/10/2013 Ka Baranahan Kemhan Laksda TNI Ir. Rachmad Lubis mendampingi Kasal Laksamana TNI Marsetio, dalam Kunjungan kerja ke pembuatan 3 unit kapal MRLF di dermaga Barrow in-Furness, Inggris. Ikut dalam delegasi tersebut Duta Besar RI untuk Inggris T.M. Hamzah Thayed, Asops Kasal Laksda TNI Didit H, Atase Pertahanan RI untuk Inggris Kolonel Arh DR. Joni Mahroza, Atase Pertahanan Inggris di Indonesia Col. Simon A. Winkworth, Kabidmatra Laut Pusada Baranahan Kemhan Kolonel Sriyanto, serta Pakorspri Kasal. Delegasi ini diterima perwakilan Eagle Aero Technology dan Lurssen Logistics.

Tujuan kunjungan ini untuk memeriksa kesiapan kapal dan meyakinkan kapal dapat diserahterimakan tepat waktu sesuai kontrak. Setelah ke Inggris rombongan juga mengadakan Kunjungan ke Satgas Yekda Kapal PKR dan DSNS Vlissingen, Belanda tanggal 22-24/10/2013, untuk memeriksa perkembangan pembangunan kapal PKR-1 dan PKR-2 dan meninjau kegiatan Satgas Proyek Pengadaan Kapal PKR SIGMA. Delegasi diterima oleh Satgas Yekda Kapal PKR dan pihak DSNS.

Senin, 04 November 2013

SMML: Prototipe Gatling Gun Made in Indonesia

http://indomiliter.files.wordpress.com/2013/11/11.jpg

Guna menuju kemandirian alutsista, beragam langkah strategis terus dilakukan TNI, khususnya oleh Dinas Penilitian dan Pengembangan dari masing-masing angkatan. Salah satu yang menjadi sorotan adalah SMML (senapan mesin multi laras) yang baru-baru ini diperlihatkan di stand Dislitbang TNI AD pada pameran Alutsista TNI AD 2013 di lapangan Monas, awal Oktober lalu.

SMML bisa disebut sebagai gatling gun versi lokal, senapan yang masih dalam prototipe ini mengusung kaliber 7,62mm. Mengutip informasi dari Majalah Komando Volume VIII No.5, disebutkan perancangan SMML telah dimulai lima tahun lalu. Sebuah tim kecil Dislitbang dibentuk untuk mempelajari dan merancang pengembangan senapan multilaras ini, dengan team leader Ade Kusnadi yang sekaligus menjadi kreatornya. Namun, baru pada tahun 2010 proyek ini resmi diangkat menjadi program nasional.

Tantangan terbesar dalam merancang SMML adalah tidak adanya barang contoh yang bisa dibongkar untuk dipelajari detail susunan komponen dan mekanisme kerjanya. Sebagai informasi, TNI AD memang belum pernah memiliki senjata model gatling. Lain hal dengan TNI AU, sejak kedatangan jet tempur F-16 Fighting Falcon, berlanjut dengan kedatangan jet tempur taktis T-50i Golden Eagle, gatling gun sudah melekat sebagai senjata internal dengan kaliber 20mm.

Terlepas dari kendala diatas, tim pengembang berusaha menyusun SMML dari informasi dan literature, yang harus diakui sumbernya terbatas. Meski secara prinsip sistem mekanisme SMML terbilang sederhana, namum karena semua dipelajari dari nol dan tidak melakukan pengembangan produk melalui reverse engineering, menjadikan perancangannya memakan waktu panjang. Diperlukan analisa yang mendalam dalam perancangan tiap komponennya agar secara prinsip bisa bekerja sempurna.

http://i1298.photobucket.com/albums/ag54/11mambojambo/DSC_0762.jpg

Dapat dianalogikan mekanisme SMML seperti pistol revolver dengan sebuah silinder berputar untuk mengumpan enam butir peluru. Namun pada revolver hanya tersedia satu laras dan satu rangkaian pemukul saja. Bagaimana dengan SMML yang punya enam laras dan enam pemicu? Dengan kata lain setiap laras memiliki perangkat tembaknya masing-masing. Secara teori, SMML dirancang untuk bisa melontarkan 2.500 – 3.000 proyetil dalam satu menit, kapasitas tabung yang disiapkan mencapai 6.000 butir.

Sabuk peluru SMML menerapkan model disintegrated. Pemilihan model ini dengan mempertimbangkan perhitungan taktis, dimana akan mempermudah memutus mata rantai peluru dari magasin ke senjata. Bila menggunakan sabuk peluru model integrated maka magasin peluru terus terbawa sampai peluru habis digunakan. Nyatanya dalam praktek di lapangan terkadang peluru tak habis terpakai, sehingga model disintegrated lebih menguntungkan karena bisa dilepas sehingga untuk mobilitasnya akan lebih baik, pasalnya dapat mengurangi bobot total senjata, karena magasin dapat dilepas.

Sepintas tampilan luar SMML terlihat menyerupai M134 Mini Gun buatan Dillon Aero. Begitu pula mekanisme kerjanya juga diyakini serupa. Namun dapat dipastikan seluruh rancangan SMML berbeda sama sekali. Semua komponen diracang sendiri secara detail dengan bantuan program desain CATIA yang juga digunakan untuk menganalisa sistem kerja mekanisme dari rangkaian desain komponen yang dibuat.

Kini, SMML yang prototipnya dibuat Pindad ini telah mencapai 80%. Dalam kondisi ini dapat dikatakan SMML baru mencapai taraf proof of concept, yakni secara teori baru sampai pada fase pembuktian sistem mekanisme senjata bisa berfungsi sebagaimana mestinya. Belum sampai proses pengujian dinamis menggunakan peluru, sesi yang paling kritis.

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi1fUNRZYZ7NaWRGbSiHwNAeaeyj1YA1KybhdBBnIYLH4KIczrpcgELRJeEys-UQwEpMyNF1n70-1tOWMnbYWyPS_nO1ZBjkW_Jyien4G-1a5DNXJgXHfzrK5CsqxFrgNqONmC2ltJNGB6z/s400/Gatling_Defense+Studies.JPG

Tentunya kiat semua berharap, semoga sista ini benar-benar bisa masuk ke jalur produksi, bahkan akan lebih hebat lagi bila bisa dipadukan dengan konsep RCWS (remote control weapon system). Pastinya akan menambah kebanggan kita, karena hanya segelintitr negara yang mampu membuat senapan mesin model gatiling ini. (Dikutip dari Majalah Commando dan beragam sumber lain)

Spesifikasi SMML
  •     Kaliber : 7,62mm
  •     Panjang : 96,25 cm
  •     Berat : 90 kg
  •     Jumlah laras : 6 batang
  •     Pengisian amunisi : disintegrated
  •     Kecepatan tembak : 2.500 – 3.000 proyektil per menit
  •     Jarak tembak : 1.000 – 1.500 meter
  •     Sumber arus : DC 24 Volt

Minggu, 03 November 2013

Daftar Negara dengan Persediaan Senjata Nuklir Terbanyak

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjsguRo_AEDb6tK6QKYdNivF_dFpp7DNnJwZwMDtBLea_8qCMwHUlWQWJ6iDSx-93p0OnjoV6JBea26J8L_gliIt2VYe1yqvl-UYKga_Nbud91F_-eE1Q6O6Vt0Sla8_vTnBCj_37C9nRA/s1600/rudal-trident.jpg

Lima negara, yaitu Amerika Serikat, Rusia, Inggris, Perancis dan China masuk dalam daftar negara yang memiliki nuklir di bawah Perjanjian Non-Proliferasi Nuklir (NPT). Sementara itu, India, Pakistan, Israel dan Korea Utara juga memiliki persediaan hulu ledak nuklir. Lebih dari 95% senjata nuklir dunia dimiliki oleh AS dan Rusia. Berikut negara-negara yang memiliki persediaan senjata nuklir terbanyak.

Korea Utara
Korea Utara meledakkan senjata nuklir pertamanya pada Oktober 2006. Uji coba nuklir ketiga dan yang merupakan yang terbaru dilakukan pada Februari 2013 lalu. Menurut perkiraan Institut Sains dan Keamanan Internasional, Korea Utara diyakini memiliki plutonium dan uranium yang cukup untuk memproduksi hingga 12-27 senjata nuklir.

Persediaan senjata nuklir Korea Utara saat ini diperkirakan kurang dari sepuluh hulu ledak nuklir. Bagaimana cara Korea Utara menyerang dengan nuklir belum diketahui, namun Defence Intelligence Agency menyatakan bahwa bangsa ini tengah berupaya untuk menambahkan hulu ledak nuklir pada rudal balistik.

Israel
Israel diyakini sudah memiliki senjata nuklir pada tahun 1950, meskipun uji cobanya belum pernah dipublikasikan kepada publik. Negara ini terus menghadirkan ambiguitas nuklir kepada dunia yaitu selalu menyembunyikan status nuklirnya. Namun diperkirakan Israel telah menghasilkan plutonium yang cukup untuk membuat 100 hingga 200 hulu ledak nuklir.

Persediaan hulu ledak nuklir Israel saat ini diperkirakan hanya 80 hulu ledak. Israel juga mampu menyerang dengan senjata nuklir melalui rudal balistik jarak menengah, rudal balistik antar-benua, kapal selam dan pesawat udara.

India
India menjadi negara keenam yang mengembangkan senjata nuklir setelah meledakkan senjata nuklirnya dalam uji coba pertamanya pada bulan Mei 1974. Uji coba tersebut yang diberi kode nama Smiling Buddah dan dinyatakan oleh pemerintah India sebagai ledakan nuklir damai. India juga melakukan serangkaian ledakan bawah tanah di lokasi uji coba nuklir di Pokhran pada Mei 1998, yang mereka umumkan sebagai uji coba senjata nuklir.

Persediaan nuklir negara ini diperkirakan mencapai 90-110 hulu ledak. India berkomitmen untuk tidak menggunakan nuklir sebagai jalan pertama. Negara ini memiliki kemampuan untuk melancarkan serangan nuklir melalui darat, udara dan laut.

Pakistan
Walaupun negara ini sudah memulai program nuklir sejak tahun 1970, namun kekuatan nuklir Pakistan baru mulai terkenal setelah serangkaian uji coba nuklir yang dilakukan pada Mei 1998. Pakistan adalah negara ketujuh di dunia yang mampu untuk mengembangkan dan memproduksi senjata nuklir.

Saat ini Pakistan memiliki 100 hingga 120 hulu ledak nuklir, sebagian besar diyakini disimpan di pusat penyimpanan senjata. Persediaan nuklir Pakistan kemungkinan akan terus tumbuh seiring pengembangan sistem-sistem senjata baru Pakistan seperti kapal selam rudal balistik.

Pakistan menggunakan beberapa sistem penyerangan dengan senjata nuklir, seperti melalui rudal balistik jarak menengah dan rudal balistik jarak pendek. Pakistan juga diyakini mengembangkan senjata nuklir taktis.

Inggris Raya

Kerajaan Inggris menjadi negara nuklir ketiga ketika berhasil menguji coba senjata nuklir pertamanya pada Oktober 1952. Total, Inggris sudah melakukan 45 uji coba nuklir, namun negara ini juga berpartisipasi dalam program uji coba nuklir Amerika Serikat lebih dari 1.000 uji coba nuklir.

Persediaan hulu ledak nuklir Inggris selama 1976-1981 adalah 350 buah dan berkurang menjadi 185 buah pada tahun 1999. Sekarang Inggris memiliki 225 hulu ledak nuklir. Hulu ledak nuklir Inggris dilengkapkan pada rudal balistik Trident II yang diluncurkan dari empat kapal selam rudal balistik kelas Vanguard.

China
Republik Rakyat China menguji senjata nuklir pertamanya pada Oktober 1964 di lokasi uji coba Lop Nur di Gurun Gobi, Provinsi Xinjiang. Sebanyak 45 uji coba, termasuk 23 di atmosfer dan 22 di darat telah dilakukan hingga China menandatangani Comprehensive Test Ban Treaty (CTBT) pada September 1996.

China memiliki persediaan 435 hulu ledak nuklir pada 1990-an dan persediaan kemudian turun menjadi 200 pada tahun 2006. Saat ini China diperkirakan memiliki sekitar 240 hulu ledak nuklir, dan kemungkian akan bertambah lagi seiring pengembangan rudal-rudal balistiknya. Hulu ledak nuklir China dapat diluncurkan dari udara, darat dan laut.

Perancis
Perancis masuk ke dalam daftar negara yang memiliki senjata nuklir ketika berhasil meluncurkan senjata nuklir pertamanya yang bernama Gerboise Bleue pada Februari 1960.

Militer Perancis memiliki persediaan 540 hulu ledak nuklir selama rentang 1991-1992. Perancis juga adalah satu-satunya negara yang memiliki senjata nuklir yang menutup semua lokasi uji nuklirnya. Perancis saat ini memiliki 300 hulu ledak nuklir, sehingga menempatkannya dalam urutan ke-3 dari negara-negara yang memiliki nuklir. Hulu ledak nuklir Perancis dilengkapkan pada rudal balistik di kapal selam kelas Triomphant dan pada rudal udara-ke-darat jarak menengah.

Amerika Serikat
Amerika Serikat adalah negara pertama yang mengembangkan senjata nuklir, dan menjadi satu-satunya negara yang menggunakan nuklir untuk menyerang negara lain. AS memulai pengembangan senjata nuklir selama Perang Dunia II dan berhasil menguji senjata nuklir pertamanya pada bulan Juli 1945.

Persediaan senjata nuklir AS mencapai puncaknya pada tahun 1967 yaitu 31.225 hulu ledak. Saat ini AS memiliki persedian hulu ledak nuklir sebanyak 7.700 buah.

Federasi Rusia

Soviet Union of Russia (USSR/ Uni Soviet) menguji senjata nuklir pertamanya "RDS-1" pada bulan Agustus tahun 1949, menjadi tonggak perlombaan nuklir dengan Amerika Serikat. Uni Soviet meledakkan bom nuklir terbesarnya yaitu Tsar Bomba dengan kekuatan 50 megaton (setara dengan kekuatan bom Hiroshima) pada tahun 1961. Pengujian nuklir Uni Soviet mencapai puncaknya ketika 79 uji coba dilakukan sepanjang tahun 1962.

Uni Soviet memiliki persediaan 45.000 hulu ledak nuklir pada tahun 1986, namun berkurang 50% pada akhir 1990-an. Federasi Rusia saat ini memiliki sekitar 8.500 hulu ledak nuklir, termasuk senjata nuklir strategis yang dapat diluncurkan dengan sistem pengiriman jarak jauh, dan senjata nuklir non strategis jarak pendek dengan kekuatan yang lebih rendah.

Sabtu, 02 November 2013

Rentra Pertahanan Ibukota

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjD03LC-jyvXkn78pK1UDP8GeP6jlDOLdWZS54WoO015X4NeHEi9-3RRIbjjvoAzZZnFtWA-3QpGoeIRWy16tQJArFgGdLj8HonbJxXe0Fz0_-eWBOjJK4gpg9-TSTrZlISSs01pDVQhSY/s320/TD2000B_Defense+Studies.JPG

Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Budiman dan Wakil Menhan Sjafrie Sjamsoeddin beberapa waktu lalu bertemu dengan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo. Mereka menyampaikan rencana TNI tentang strategi pertahanan yang tepat untuk Jakarta.

Dalam pandangan TNI, sistem pertahanan nasional bukan hanya di daerah-daerah perbatasan dan daerah-daerah hutan tetapi daerah pada penduduk seperti DKI Jakarta juga harus dijaga ketat. Alasannya, Jakarta merupakan pusat pemerintahan dan pusat perekonomian nasional.

TNI AD telah melakukan kerja sama dengan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo terkait tata ruang wilayah pertahanan di Jakarta. Selain itu, TNI AD juga akan menempatkan alat pertahanan di kota-kota besar sesuai dengan demografis wilayahnya. Berikut 5 rencana TNI untuk menjadikan Jakarta aman dari sisi pertahanan seperti dirangkum merdeka.com, Sabtu (2/11).

1. Penangkis serangan udara di gedung tinggi

TNI AD berencana memasang sejumlah alat utama sistem persenjataan (Alutsista) atau senjata penangkis serangan udara di atas gedung-gedung tinggi di Jakarta.

"Pada gedung tinggi bisa digunakan. Gedung yang ditentukan tempatnya bisa buat rata, sehingga bisa ditempatkan senjata penangkis udara," ujar KSAD Jenderal Budiman dalam acara operasi katarak dan bibir sumbing gratis memperingati hari Juang Kartika di Silang Monas, Jakarta Pusat, Jumat (01/11).

2. Gedung tinggi zona pendaratan helikopter

TNI berharap di gedung-gedung tertentu di Jakarta dapat juga digunakan sebagai zona pendaratan helikopter logistik yang membawa alat berat seperti radar dan sebagainya.

"Sehingga gedung tinggi ini harus dibuat kokoh, bisa dilandasi helikopter radar dan penembakan penangkis serangan udara," kata KSAD Jenderal Budiman.

Menurut dia, perang masa depan tidak seperti dulu, di hutan atau ditentukan di suatu daerah. Oleh sebab itu, Jakarta sebagai pusat pemerintahan perlu dijaga.

3. Pangkalan tank di bawah Monas

TNI berencana membangun pangkalan tank di bawah Monas. Diperkirakan luas pangkalan militer plus parkir bawah tanah dan pusat souvenir di bawah Monas sekitar 160 hektar. Namun detail bangunan seperti apa belum bisa disampaikan.

"Pembangunan dimulai 2014 nanti. Di bawah monas nanti ada underpass strategi pertahanan saat kondisi darurat, yang saling berhubungan," ujar Jokowi.

Sebelumnya, Wakil Menteri Pertahanan (Kemhan) Sjafrie Sjamsoeddin menemui Jokowi. Keduanya membicarakan singkronisasi antara strategi penataan ibu kota dengan strategi pertahanan negara.

Apalagi, September dan Oktober lalu, militer Indonesia bakal menerima ratusan tank berat. Tank itu bakal masuk Jakarta, lalu disebarkan di satuan operasional. Selain itu, militer juga bakal menerima roket jarak jauh untuk mengamankan ibu kota, serta sejumlah pesawat tempur dan puluhan tank amfibi.

4. Kemayoran untuk pendaratan pesawat tempur

Gubernur Jokowi akan menindaklanjuti koordinasi dengan Kementerian Pertahanan sehubungan penyediaan ruang bagi masuknya peralatan militer. Salah satu perubahan yang akan dilakukan adalah jalan di kawasan Kemayoran bisa dimanfaatkan untuk pendaratan pesawat tempur dengan sedikit mengubah tata ruangnya.

"Di Kemayoran bisa untuk pendaratan pesawat. Karena ada fly over nya itu nanti dipindah menjadi underpass sehingga nanti untuk pendaratan bisa dipakai darurat," kata Jokowi.

5. Marunda untuk jalur peralatan tempur TNI AL

Kawasan Marunda juga dibidik untuk membantu pertahanan melalui laut. Menurut Jokowi, ada lahan seluas 200 hektar di kawasan Marunda yang bisa digunakan untuk peluncuran amfibi. "Di Marunda itu luasnya lebih dari 200 hektar, sebagian wilayah pantainya itu juga nanti bisa digunakan untuk meluncurnya amfibi ke laut. Memang, hal-hal tersebut harusnya sudah kita rancang," kata Jokowi.

Drone Hipersonik SR-72, Suksesor SR-71 'Blackbird'

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhzSD-aW1yqdbpi-2ma9TL_XTuISMaeh-W3L7WnSWvrngyeetbQsHr5h6lqAdnMdfaxvAlRDANqOBzaUX5vBKxpuZoM-be5neyvhHzc-VJSvk8PCE6VWE-KrHQdi_y4pCAq7dvUbPyrW_0/s320/SR-72.jpg

Perusahaan pertahanan Amerika Serikat, Lockheed Martin, memecah keheningan dengan berencana untuk mengembangkan pesawat hipersonik tanpa awak yang diusulkan untuk misi pengintaian dan penyerangan jarak jauh militer AS di masa depan. Lockheed Martin mengatakan, pihaknya siap memulai pengembangan pesawat hipersonik tak berawak SR-72 yang bisa digunakan Angkatan Udara AS pada 2030.

Usulan pengembangan drone ini sebagai tindak lanjut dari pengembangan pesawat pengintai strategis tercepat Angkatan Udara AS SR-71 'Blackbird' (kecepatan Mach 3) yang dikembangkan oleh desainer legendaris Clarence "Kelly" Johnson, chief designer dari Lockheed Martin Skunk Work di era 60-an.

Sebagai drone hipersonik, SR-72 akan terbang dengan kecepatan hingga Mach 6 (7.350 km/jam), atau enam kali kecepatan suara. Pada kecepatan ini, laju drone akan sangat cepat sehingga musuh tidak memiliki waktu untuk bereaksi atau menghindar. SR-72 kemungkinan baru bisa beroperasi pada 2030.

Sudah beberapa tahun terakhir, Lockheed Martin Skunk Works bekerjasama dengan Aerojet Rocketdyne (perusahaan AS pembuat mesin rudal dan roket) guna mengembangkan metode untuk mengintegrasikan turbin dengan mesin jet ramjet supersonik air breathing untuk menambah daya pesawat hingga mencapai kecepatan Mach 6.

Turbin akan berbasis kombinasi cycle propulsion, yang berarti turbin dikombinasikan dengan ramjet untuk memungkinkan operasi dari statis ke kecepatan hipersonik. Pada tahapan turbin, daya dorong dihasilkan dari mesin turbin sejak lepas landas hingga mencapai kecepatan Mach 3, selanjutnya hentakan ramjet akan mempercepat laju pesawat hingga kecepatan hipersonik.

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj_X90YjcqrEyRVj7fLHlUwVpMhf9jtoe01oF_iUgRMxFNIzwfT85t1EYUTU5kFaLjOQJRxmeDcf0jj5wQ0QdwMtzI9J0vnzNEXOSpu6LCZRHAIxrD-Xe6ib6mZ1eKAY0bEJmR9kavJI6o/s1600/desain_SR-72.jpg

Hasilnya adalah SR-72 yang Aviation Week juluki sebagai "anak Blackbird", dan mesin yang terintegrasi dan badan pesawat yang dioptimalkan akan menghasilkan performa yang tinggi. "Diciptakan sebagai solusi untuk platform senjata mobile yang dapat bersembunyi dari satelit. Jet akan terbang sangat cepat sehingga lawan tidak akan mampu bereaksi untuk menyembunyikan target (mobile)," seperti yang dikatakan Guy Norris, seorang penulis di Aviation Week.

Menurut Brad Leland, manajer program Lockheed Martin, sebuah pesawat hipersonik akan menjadi 'game changer'. "Pesawat hipersonik yang dilengkapi dengan rudal hipersonik, akan menembus wilayah udara yang dijaga dan menyerang hampir semua lokasi di seluruh benua dalam waktu kurang dari satu jam, kata Leland. "Kecepatan adalah kemajuan selanjutnya dari penerbangan untuk melawan ancaman yang muncul dalam beberapa dekade mendatang. Teknologi ini akan menjadi 'game changer' di teater (perang), seperti halnya pesawat-pesawat siluman yang mengubah wajah pertempuran udara hari ini."

SR-72 bukanlah pesawat hipersonik pertama Lockheed Martin. Dalam kemitraan dengan Defense Advanced Research Projects Agency (DARPA), para pengembang sebelumnya telah mengembangkan Falcon Hypersonic Technology Vehicle 2 (HTV-2) rocket-launched. Proyek pengembangan dan penelitian HTV-2 digunakan untuk mengumpulkan data pada tiga tantangan teknis dari penerbangan hipersonik yaitu aerodinamik; efek aerothermal; dan bimbingan, navigasi dan kontrol.

Jumat, 01 November 2013

Satelit Palapa Disadap Pemerintah Australia

http://tvkuindo.files.wordpress.com/2011/11/1-giove-a.jpg

Badan Keamanan Nasional Amerika Serikat (NSA) ternyata bekerja sama dengan Direktorat Sandi Australia dalam memantau dan menyadap komunikasi sejumlah negara di Asia Pasifik. Target utama kedua badan intelijen itu ialah Satelit Palapa milik Indonesia yang menyediakan layanan telepon seluler dan komunikasi radio di kawasan Asia Pasifik, termasuk Indonesia, Thailand, Filipina, Malaysia, Brunei, dan Papua Nugini.

Pemantauan itu dilakukan melalui Kedutaan Besar AS dan Kedutaan Besar Australia di Jakarta. “Australia telah menggunakan sejumlah kedutaan asingnya untuk menguping. Kegiatan itu dilakoni (dalam) operasi bersandi Reprieve. Kami menggunakan kedutaan besar di kawasan kami untuk memantau komunikasi lokal, khususnya percakapan telepon bergelombang mikro,“ ungkap pakar intelijen Australia, Des Ball, kepada Australian Broadcasting Corporation.

Pria bertitel profesor yang meneliti di Pusat Kajian Pertahanan dan Strategis, Universitas Nasional Australia (ANU), itu menekankan pentingnya penyadapan Satelit Palapa. “Anda tidak bisa menembus sirkuit informasi dan melancarkan perang informasi dengan sukses jika Anda tidak memasuki komunikasi komando tertinggi sejumlah negara di kawasan,” kata Ball.

Adapun kerja sama antara Direktorat Sandi Australia dan NSA dapat dilakukan lantaran ‘Negeri Kanguru’ itu masuk lingkaran ‘FVEY’ (5-Eyes) atau lima negara yang memiliki peran penting dalam kerja sama intelijen dengan AS. Ball menjelaskan bahwa Australia dijadikan basis oleh AS untuk memantau lalu lintas data, informasi, dan telekomunikasi khusus di lingkar Asia Pasifik.

Untuk bisa menempuh aksi tersebut, terang Ball, ‘Negeri Kanguru’ mengandalkan empat fasilitas supercanggih yang menjadi bagian dari program X-Keyscore, sebuah sistem komputer milik NSA yang berfungsi mencari dan menganalisis hampir semua jenis kegiatan pengguna internet, termasuk surat elektronik, penjelajah dunia maya, dan media sosial.

Fasilitas-fasilitas supercanggih Australia meliputi Pine Gap di dekat Alice Springs, Shoal Bay di dekat Dar win, stasiun satelit di pinggiran Ge raldton di Australia Barat, dan sebuah pusat pemantauan baru di Canberra. Ball mengatakan keempat fasilitas spionase tersebut dapat memantau komunikasi sipil serta militer dari kawasan Pasifik tengah hingga wilayah Samudra Hindia.

Ketika dimintai komentar mengenai penuturan Ball, juru bicara media Kedutaan Besar Australia di Jakarta, Ray Marcello, menolak membahas operasi intelijen. “Kedutaan Australia tidak akan memberikan komentar dan tanggapan mengenai masalah penyadapan,” ungkapnya.

Jepang Bersiap Latihan Perang Skala Besar

http://img.okeinfo.net//content/2013/11/01/413/890428/2QbwUxAuA2.jpg

Jepang tengah mempersiapkan latihan perang dalam skala besar. Puluhan ribu pasukan Jepang dan jet tempurnya akan disiapkan dalam latihan perang selama 18 hari ini. Seperti dilansir Telegraph, Jumat (1/11/2013), latihan perang Jepang tersebut dimaksudkan untuk memperkuat kemampuan pasukan bela diri mereka, di tengah ancaman meningkatnya ketegangan di wilayah Asia.

Diperkirakan sekira 34 ribu pasukan bela diri Jepang dilengkapi dengan kapal perang dan pesawat tempur F-2, terlibat dalam latihan perang ini. Latihan tersebut dijadwalkan akan berlangsung hingga 18 November 2013 mendatang.

Latihan akan berlangsung di udara, laut, dan darat. Latihan termasuk melibatkan penembakan peluru dan pendaratan kendaraan amfibi. Selain itu, dilatih pula cara mempertahankan pulau dari serangan. Di saat bersamaan, Pemerintah Jepang juga meluncurkan klaimnya terhadap dua pulau yang diperebutkan dengan China, Korea Selatan (Korsel) dan Taiwan.

Jepang beberapa kali terlibat perebutan wilayah dengan tetangganya. Saat ini, China merupakan lawan utama Negeri Sakura dalam memperebutkan kendali Pulau Senkaku.

Latihan perang ini sepertinya juga akan menganggu hubungan kedua negara, setelah pihak pasukan bela diri Jepang mempertimbangkan untuk melakukan latihan tembak di Pulau Ishigaki. Pulau tersebut jaraknya dekat dengan Pulau Senkaku yang diperebutkan kedua negara.

Militer Angkatan Udara dan Laut Australia Awasi Indonesia dari Pos di Cocos Island

http://www.eclipsetours.com/wp-content/uploads/2012/01/cocosmap1.gif

Agen mata-mata elektronik Australia, Defence Signals Directorate (DSD), mencegat komunikasi militer dan Angkatan Laut Indonesia melalui stasiun pendengaran rahasia yang berada di daerah terpencil di Kepulauan Cocos. Menurut mantan pejabat pertahanan Australia, DSD mengoperasikan pencegatan sinyal dan fasilitas pemantauan yang berada di wilayah Samudera Hindia Australia, 1100 kilometer barat daya Jawa.

Menurut media Australia, Sydney Morning Herald edisi 1 November 2013, stasiun pemantauan ini tidak pernah diakui secara terbuka oleh pemerintah Australia, atau dilaporkan di media, meskipun beroperasi selama lebih dari dua dekade.

Lebih terkenal sebagai Shoal Bay Receiving Station dekat Darwin, fasilitas di Cocos Island dilaporkan sebelumnya merupakan bagian penting dari upaya pengumpulan sinyal intelijen Australia yang menargetkan Indonesia. Fasilitas ini meliputi radio pemantauan dan peralatan pencari arah dan dan stasiun satelit bumi.

Departemen Pertahanan Australia tidak akan mengomentari soal fasilitas itu dan hanya mengatakan bahwa Kepulauan Cocos adalah tempat "stasiun komunikasi" dan itu "merupakan bagian dari jaringan yang lebih luas komunikasi bidang Pertahanan."

Mantan perwira Departemen Pertahanan Australia telah mengkonfirmasi bahwa stasiun itu adalah fasilitas Defence Signals Directorate (DSD) yang dikhususkan untuk mengawasi maritim dan militer, khususnya angkatan laut, angkatan udara, dan komunikasi militer Indonesia.

Profesor dan ahli bidang intelijen di Australian National University, Des Ball mengatakan, fasilitas itu dioperasikan dari jarak jauh, dari kantor pusat DSD di Bukit Russell di Canberra.

Sinyal yang dicegat lalu dienkripsi dan diteruskan ke Canberra. Persiapan untuk mendirikan fasilitas di Cocos itu dimulai pada akhir 1980-an.

Stasiun intelijen sinyal di Cocos Island merupakan bagian dari upaya spionase Australia yang lebih luas yang diarahkan terhadap Indonesia. Seperti dilansir Fairfax Media, Kamis 31 Oktober 2013, program ini mencakup pusat pengawasan rahasia DSD yang terletak di Kedutaan Besar Australia di Jakarta.

Kamis, 31 Oktober 2013

Indonesia Butuh 34 Radar

http://img.beritasatu.com/images/medium/1383141140.jpg

Menteri Pertahanan (Menhan) Purnomo Yusgiantioro menjelaskan, saat ini Indonesia sedikitnya membutuhkan sebanyak 34 radar. Radar dibutuhkan untuk menunjang pengawasan TNI Angkatan Udara (AU) dalam menjaga wilayah udara di seluruh Indonesia. "Jadi radar TNI AU itu radar primer, kalau sekunder itu buat komersil. Untuk kekurangannya, kami hitung sekitar 32 sampai 34 radar untuk seluruh Indonesia," kata Purnomo di Markas Komando Latihan Angkasa Yudha 2013 Lanud Ranai, Natuna, Kepulauan Riau, Rabu (30/10).

Purnomo menegaskan, saat ini yang menjadi prioritas penambahan radar dipusatkan di bagian timur Indonesia. Semua dilakukan demi pengawasan arus penerbangan yang maksimal. "Wilayah barat sudah sebagian terpenuhi. Kalau wilayah timur ya bertahap. Untuk renstra (rencana strategis) pertama ada empat yang harus dipenuhi," ujar Purnomo.

Namun demikian, pemenuhan radar yang kurang tersebut akan dilakukan secara bertahap. Semua dilakukan sesuai renstra dan masterplan yang sudah ada. Dijelaskan, selain dilakukan bertahap, pemenuhan radar tersebut juga menunggu persetujuan dari kementrian keuangan (Kemkeu) dan Badan Perencanaan Pembangunan nasional (Bappenas).

"Untuk renstra pertama sampai 2014 ini, kami rencana beli 4 radar harganya total US$ 150 juta," ungkap Menhan. Penguatan alat utama sistem senjata (Alutsista) juga tetap akan menjadi prioritas. Kemhan saat ini masih utamakan alutsista bergerak, baru pemenuhan alutsista tidak bergerak seperti radar.

Komandan Satuan Radar 212 Lanud Ranai Mayor Electronika Feri menuturkan, radar yang sudah terpasang di Lanud Ranai jangkauanya mencapai hingga 540 Km. Akivitas radar sangat diperlukan untuk mengintai arus penerbangan yang melewati udara di Natuna. "Jangkauan radar ini bisa sampai kucing (wilayah bagian Malaysia)," kata Feri.

Saat ini, radar di Lanud Ranai yang menjadi pintu gerbang terdepan pertahanan Indonesia dijaga sekitar 47 Personil. 47 itu terdiri dari perwira 12 dan anak buah 35. "Mulai Januari hingga Oktober hanya ada penerbangan kapal Tiongkok, tapi setelah dicek berkas lengkap, itu terjadi April 2013," ucapnya.

AS Luncurkan Kapal Perusak baru 'Zumwalt'

http://www.replicasbytyson.com/sitebuilder/images/M-FTDDG1350_U.S.NAVY_DDG-1000_U.S.S.ZUMWALT-600x238.jpg

General Dynamics Bath Iron Works (BIW) meluncurkan kapal perusak kelas Zumwalt pertama untuk Angkatan Laut AS (US Navy) di galangan kapal Maine, 28 Oktober 2013. USS Zumwalt (DDG-1000) yang didesain untuk operasi littoral dan serangan darat itu akan menjadi kapal perusak utama US Navy.

Dengan karakteristik panjang 186 meter, bobot perpindahan 15.610 ton, suprastruktur angular (sudut), lambung low-slung "tumblehome" untuk membelah gelombang sehingga berlayar dengan mulus, Zumwalt tidak terlihat seperti kapal angkatan laut biasanya. Perangkat lainnya yang tertanam termasuk electric propulsion dan futuristic bridge, terlihat lebih seperti kapal dalam film fiksi ketimbang kapal angkatan laut.

Zumwalt yang seharga AS$ 4 miliar (sekitar Rp 44,8 triliun) ini dibangun oleh BIW di galangan kapal Maine, diluncurkan di Sungai Kennebec Senin, tercatat pembangunannya memakan waktu lima tahun sejak konstruksi dimulai. Zumwalt dengan nomor lambung DDG-1000 ini adalah kapal yang pertama dari kelasnya untuk menggantikan kapal perusak DDG-51 kelas Arleigh Burke. Membengkaknya biaya konstruksi dan pemotongan anggaran pertahanan menyebabkan Pentagon memangkas program ini hanya untuk 3 kapal. Zumwalt lebih panjang 30 meter dibanding pendahulunya (kelas Arleigh Burke), namun hanya memerlukan kru setengahnya saja.

http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/0/06/USS_Zumwalt_(DDG-1000)_Design.jpg

Karena kompleksitasnya, US Navy akan menerima Zumwalt melalui dua tahap. BIW akan menyerahkan langsung ke US Navy pada akhir 2014. Setelah pengiriman, US Navy kemudian akan melakukan pengaktifan sistem tempur dan selanjutnya uji coba. Kemudian diserahkan kembali ke BIW untuk beberapa pekerjaan dan selanjutnya diserahkan kembali ke US NAvy pada musim gugur 2015. USS Zumwalt kemungkinan baru akan dioperasikan secara penuh pada awal 2016. Kapal kedua dari kelas Zumwalt, USS Michael Monsoor (DDG-1001) dijadwalkan akan dikirimkan pada 2016, dan kapal ketiga USS Lyndon B. Johnson (DDG-1002) baru akan dikirimkan pada 2018.
Zumwalt akan berada di garis depan dan mendukung pasukan operasi khusus dan beroperasi sebagai bagian dari pasukan ekspedisi gabungan. US Navy telah banyak menambahkan teknologi baru ke dalam kapal yang berlambung unik ini, termasuk sistem all-electric integrated power dan Advanced Gun System yang dirancang untuk menembakkan rocket-powered.

Kapal ini bisa mengangkut dua helikopter MH-60R atau satu MH-60R plus 3 helikopter tanpa awak (VTUAS). 148 kru Zumwalt juga akan menikmati fasilitas on-board canggih, dengan sedikit kru per kuarter, stok makanan high-end dan laptop satelit.

USS Zumwalt memang menjadi kapal perusak terbesar yang pernah dibangun untuk US Navy, namun walaupun begitu, Zumwalt diklaim sebagai yang paling sulit dideteksi radar. Desainnya juga menjadikan jumlah kru lebih efisien, dengan ukuran standar 130 kru dan 18 kru detasemen penerbangan sehingga mengurangi biaya operasi dan siklus hidup.

http://static1.businessinsider.com/image/526fe80469bedd6b088e42f5-1200/on-the-outside-the-uss-zumwalt-not-only-looks-cool-rule-1-but-its-a-full-100-feet-longer-than-existing-classes-of-destroyer.jpg

DDG-1000 mulai dikonstruksi pada bulan Februari 2009. US Navy dan mitra industrinya bekerjasama untuk mendesain dan menyiapkan fasilitas industri untuk membangun kapal kombatan canggih ini. Saat diluncurkan (sekarang), Zumwalt baru 87% rampung, dan pihak pembangun akan melanjutkan pekerjaan konstruksi yang tersisa di lambung sebelum diterima US Navy pada tahun depan.

Nama USS Zumwalt diambil untuk menghormati mantan Kepala Staf US Navy Laksamana Elmo R. "Bud" Zumwalt Jr., yang menjabat sebagai Kepala Staf US Navy pada 1970-1974. Peresmian USS Zumwalt sebenarnya direncanakan pada 19 Oktober lalu, namun dibatalkan hingga saat yang belum ditentukan karena Pemerintahan AS yang shutdown.

Tjaho Kumolo: TNI Harus Punya Satuan Khusus Intelijen Cyber Army

http://www.satunews.com/foto/foto_berita/Tjahjo-Kumolo.jpg

Mencuatnya informasi soal dugaan upaya penyadapan yang dilakukan Kedutaan Besar Amerika Serikat terhadap beberapa negera, mengundang respon Anggota Komisi I DPR RI Tjahjo Kumolo. Menurutnya,Indonesia sebagai negara kepulauan yang berbatasan dengan berbagai negara tetangga, tentunya harus memiliki strategi pertahanan yang berlapis.

"Khususnya konsentrsi pada wilayah pertahanan perbatasan. Syarat utama adalah kekuatan komunikasi yang tangguh, serta penempatan radar yang canggih," kata Sekjen DPP PDI Perjuangan dalam rilisnya, Kamis (31/10). Selanjutnya, kata Tjahjo, perlunya dukungan terhadap penempatan persenjataan jarak menengah, jauh dan profesionlisme prjurit yang handal.

"Satuan khusus intelijen cyber army, salah satu yang wajib TNI mempunyainya," usul Tjahjo. Selain itu, tak ada salahnya RI meniru pola perthanan Negara Tiongkok (Cina) yang mempunyai strategi pertahanan kewilayahan daratan yang luas dan lautan/pantai yang relatif kecil tapi terpadu.

"Tiongkok luas daratan yang luas mampu terkonsentrasi dengan sistem pertahanan satelit dan radar yang canggih. Operasi pengamanan pertahanan 'perbatasan' dan daerah rawan, harus jadi prioritas pertahanan TNI. TNI harus prioritas menyermati kawasan Asia Timur dan Pacific di samping pada tataran bilateral, juga tetap prioritas," tandasnya.

Dikatakan Tjahjo lagi, baik Kementerian Pertahanan dan Pimpinan TNI harus memperhatikan masalah peningkatan kesejahteraan prajurit TNI. "Kondisi ini memang harus terus dilakukan seiring dengan peningkatan profesionalisme prajurit dan pengembangan modernisasi alutsista TNI," tuntas Tjahjo.